NovelToon NovelToon
Peri Cintaku

Peri Cintaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / cintapertama / spiritual
Popularitas:12.5k
Nilai: 5
Nama Author: Arif C

Kisah ini bermula saat wanita itu mulai menarik perhatianku. Entah mengapa segala pola tingkahnya membuatku jatuh cinta. Ia tidak membuatku terbuai lama di dalam angan. Tanpa basa-basi dia bersedia menjadi kekasihku. Namun, semuanya semakin pelik untuk dipercayai. Dia yang kuanggap gadis manis yang butuh perlindungan, rupanya seorang peri yang ditugaskan untuk melindungiku.

Jika bersamaku hanya akan membuat peri itu merasakan sakit dan pedih menjalani hidup sebagai manusia, apakah mengakhiri hubungan ini adalah satu-satunya jalan keluar agar aku tidak menyakitinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arif C, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 30

Walaupun yang dialami adalah sebaliknya, sebab Luna juga ingin menabung untuk bisa membantu Leon agar pernikahan mereka berjalan dengan lancar dan hikmat.

Luna tidak lagi memikirkan kesehatannya, karena kebahagiaan bersama Leon lebih penting daripada kesehatan Luna pasca operasi penyakit yang dideritanya.

“Ya sudah kalau begitu, lebih baik kamu segera tidur, Sayang! Sebab hari sudah malam, aku juga sudah merasa sangat lelah sekali,” pungkas Leon.

la pun kemudian pamit untuk beranjak tidur, karena Leon juga ingin segera beristirahat. Luna pun mengiyakannya dan mengucapkan selamat malam kepada Leon lalu mengakhiri panggilan Leon. Setelah itu, Leon pun merebahkan tubuhnya.

Tak lama kemudian Leon kemudian tertidur pulas. Namun lagi-lagi Fara datang kepada Leon dari arah jendela seperti biasa. Fara memang masih belum bisa untuk jauh dari Leon.

Bahkan dia nekat menemui Leon tanpa sepengetahuan Ratu Titania. Fara mendekat pada tubuh Leon.

“Aku benar-benar gila karenamu, Leon. Aku merasa tidak bisa menjalani hari-hariku tanpa senyumanmu," tutur Fara.

"Sehari saja tidak bertemu denganmu sungguh membuatku tersiksa," imbuh Fara sambil membelai rambut Leon.

Tetapi dia mengusahakan supaya Leon tidak terbangun. Jika tidak, maka Fara khawatir Ratu Titania akan tahu dan menghukumnya.

'Aku akan melakukan apa saja asal kamu bisa bersamaku, Leon. Kenapa kamu tidak mengerti juga perasaanku jika aku tidak akan pernah rela kamu menikah dengan wanita manapun, kamu harus tetap bersamaku Leon, Fara masih saja berambisi untuk bisa membuat Leon kembali bersamanya. Fara memandangi wajah Leon yang rupawan.

“Aku mohon padamu, Leon. Kembalilah padaku dan rajutlah lagi kisah cinta kita, sungguh aku masih terus mengharapkanmu kembali ke pelukanku, ujar Fara.

Dia sangat mengulang lagi kebersamaan mereka seperti dulu.

"Jangan lagi kamu jauh dariku, Leon! Aku sungguh tidak sanggup, bahkan hatiku sakit ketika kamu bersama dengan yang lain, kata Fara sambil terus mendekat pada Leon.

Tetapi tiba-tiba ada suara yang membentak Fara dengan keras.

“Kenapa kamu ada di sini, Fara? Seharusnya kamu tidak menemui pria itu lagi,” kata salah satu sosok yang ada di belakangnya. Fara pun kaget ketika dia menoleh ke belakang.

“Susan! Vania! Kenapa kalian ada di sini?" tanya Fara, dia langsung bangun dan menghampiri kedua Peri itu.

“Ikut kami! Sebab Ratu Titania sedang mencarimu dari tadi, ternyata kamu menemui pria ini lagi,” perintah Susan.

'Sungguh sangat keterlaluan! Kamu pasti dihukum oleh Ratu Titania,” timpal Vania. Fara pun kaget mendengar apa yang dikatakan oleh dua Peri itu.

Fara ingin menjelaskan sesuatu, tetapi tubuhnya langsung menghilang dibawa oleh kedua utusan Ratu Titania.

Lalu Fara pun dihadapkan kepada Ratu Titania yang sedang berada di atas singgasananya.

“Dari mana saja kamu, Fara? Kenapa aku tidak bisa menemukanmu sedari tadi?” cecar Ratu Titania. Fara pun kemudian terdiam.

“Dia menemui pemuda yang bernama Leon lagi, Ratu,” jawab Susan. Ratu Titania pun merasa geram terhadap tingkah Fara.

“Kenapa kamu begitu tergila-gila pada pemuda biasa seperti Leon? Tidak bisakah kamu melupakannya dan menggantinya dengan sejuta pria yang lebih baik dari dia?” omel Ratu Titania lagi, yang begitu merasa heran dan kesal kepada Fara yang selalu membangkang perintahnya. Fara merasa dipermalukan di hadapan para peri.

“Maafkan aku, Ratu. Aku tidak bisa melupakan Leon begitu saja. Aku tidak sanggup jika harus berpisah dengan Leon. Aku ingin sekali bisa bersatu dengannya," jawab Fara sambil memohon kepada Ratu Titania dengan wajah memelas.

Tetapi Ratu Titania terlanjur merasa geram kepada Fara. Tatapannya begitu angker kepada Fara.

“Kamu memang keterlaluan Fara. Kamu juga harus menjunjung harga diri bangsa peri, kalau kamu mengejar Leon terus, maka kamu akan semakin disiksa oleh kakek tua dan genderuwo jelek itu,” seru Ratu Titania yang jengah dengan sikap Fara. Fara pun kaget mendengar apa yang dikatakan oleh ratunya itu, namun dia masih bersikeras.

"Sepertinya kamu memang tidak bisa ditegur secara lembut. kamu harus diberi hukuman agar kamu bisa jera dan tidak lagi untuk mengejar pemuda sialan itu,” tandas Ratu Titania. Fara pun masa cemas jika dirinya akan dihukum oleh Ratu Peri itu.

'Apa yang akan Ratu Titania lakukan padaku? pikir Fara.

Melihat Fara menangis tidak membuat Ratu Titania merasa simpati, dia malah merasa geram kepada peri bawahannya itu.

“Kalau kamu masih menangisi dan mengejar cinta pemuda itu. Aku tidak segan akan menghukummu, Fara!” ancam Ratu Titania.

“Kenapa begitu, Ratu? Aku hanya ingin mendapatkan cintaku dan bersatu dengannya. Apa itu salah?" tangis Fara lagi.

“Tentu saja salah, kalau cinta itu malah membahayakan dirimu sendiri. Bahkan kamu juga hampir membuatku celaka. Kamu mau kolonimu hancur karena aku binasa gara-gara genderuwo jelek itu?" omel Ratu Titania. Fara menggelengkan kepalanya.

“Tentu tidak, Ratu. Tetapi aku hanya ingin bersama dengan Leon. Tidak lebih dari itu,” tutur Fara yang masih bersikeras agar dirinya bisa bersama dengan Leon lagi.

“Kalau Leon tidak mau bersamamu, lantas kamu apa? Apakah kamu harus mengorbankan dirimu sendiri jika Leon dan teman-temannya malah ingin menyingkirkanmu?" cecar Ratu Titania, ang berusaha menyadarkan Fara.

Saat itu Fara hanya terdiam, dia tidak mampu berkata apapun lagi selain menangis tersedu, karena Fara masih tidak terima jika dirinya harus merelakan Leon untuk menikah dengan Luna.

Tetapi di sisi lain, Fara juga takut dengan ancaman Ratu Titania. Dia bisa saja dihukum berat oleh Ratu Titania.

Fara tentu tidak menginginkan hal itu terjadi, sehingga dia terpaksa untuk menuruti perintah ratunya itu. Fara kemudian dihibur oleh peri lainnya.

Mereka mengatakan bahwa pria di dunia ini tidak hanya Leon. masih banyak yang mereka incar dan bisa ditaklukan. Tetapi Fara yang keras kepala hanya menginginkan Leon.

Sebab dia masih tidak terima jika Leon lepas dari pelukannya, namun mau bagaimana lagi ancaman

Ratu Titania membuat Fara ketakutan. Kini dengan terpaksa Fara harus menjauh dari Leon.

Namun dia tetap tidak rela jika Leon menikah dengan Luna, bahkan menyisakan dendam yang membara.

'Aku ingin sekali bisa membatalkan dan menghancurkan hubungan mereka, sehingga Leon tidak akan bisa menikah seumur hidupnya, pikir Fara.

Teman-teman Fara sesama peri masih terus menasuhati Fara jika dia tidak boleh berniat buruk seperti itu. Sebab yang ditakutkan Fara nanti malah menerima Karma yang harus diterimanya.

Sementara itu, suatu hari Leon menjemput Luna untuk menemui orang tua dan keluarganya pada pagi hari yang cerah itu.

Di hari Minggu itu, Leon pergi ke rumah Luna, dia melihat Luna begitu cantik dengan pakaian muslimahnya karena Luna juga harus menggunakan pakaian tertutup sehingga dia tidak menunjukkan kepalanya yang tidak memiliki sehelai rambut sama sekali.

Saat Luna mengenakan pakaian muslimah berwarna biru langit itu, membuat Leon merasa terkagum. Apalagi riasan tipis di wajah Luna membuat Luna semakin cantik dan anggun.

“Masya Allah! Cantik sekali dalam istriku ini,” puji Leon. Wajah Luna langsung bersamu merah karena tersipu malu mendengar pujian dari Leon.

“Sudahlah, Leon! Jangan memujiku! Ayo kita berangkat sekarang!” ujar Luna.

“Sepertinya kamu tidak sabar lagi untuk bertemu keluargaku, Sayang?" goda Leon. Luna pun menundukkan kepalanya.

“Kalau tidak sekarang, lalu kapan lagi, Leon? Aku sangat berharap kita bisa meresmikan hubungan ini segera kejenjang pernikahan,” jawab Luna dengan tatapan yang tulus kepada Leon.

Leon pun merasa bersyukur jika ada wanita yang menerima dirinya apa adanya, walaupun Leon kini sudah menginjak kepala empat.

Namun Luna nampaknya tidak mempermasalahkan hal tersebut, justru nampaknya Luna merasa beruntung bisa memiliki kalau suami yang bertanggung jawab seperti Leon.

1
Rembulan009
belum baca, tapi kaya nya seru
Star Kesha
Suka banget endingnya!
Odette/Odile
Mantap lah!
Beatrix
Sukses terus, sekali baca novel author bikin nagih terus.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!