NovelToon NovelToon
Tumbal Di Malam Pertama

Tumbal Di Malam Pertama

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Tumbal
Popularitas:12.6k
Nilai: 5
Nama Author: Pa'tam

Karena lamarannya di tolak dan dihina oleh calon mertuanya.
Samsul harus menelan kekecewaan, dan memutuskan untuk menjadi kaya.
Namun jalan yang ia pilih salah, ia malah bersekutu dengan setan untuk mendapatkan secara instan. Agar bisa melamar kekasih tercinta.
"Kamu yakin dengan keputusanmu?" tanya sang dukun.
"Yakin Mbah, aku ingin cepat kaya agar tidak dihina dan diterima oleh calon mertua," jawab Samsul.
"Tapi syaratnya, kamu harus menikahi gadis perawan. Dan persembahan di malam pertama untuk Jagira. Dalam satu tahun kamu harus bisa mendapatkan 7 gadis untuk di persembahkan. Kamu sanggup? Setelah itu kamu bisa bebas dan kekayaanmu akan kekal."
"Sanggup Mbah!"
Akhirnya Samsul pun menjadi orang terkaya hanya dalam waktu singkat. Namun janji setan tidak bisa dipercaya.
Setelah Samsul mendapatkan semuanya, setan itu tidak juga melepaskan Samsul.
Bahkan setan itu juga menginginkan istri Samsul yang ke 8 yaitu kekasih tercinta nya Samsul.
Apa yang terjadi selanjutnya? Baca yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 5

Samsul mencari-cari, hingga ia menemukan seorang wanita bergaun putih. Samsul mengamati wanita itu.

Rambut panjang menjuntai terlihat oleh Samsul. Karena posisi wanita itu membelakangi Samsul.

"Siapa kamu?" tanya Samsul. Namun wanita itu tidak menjawab.

Kemudian wanita itu membalikkan badannya menghadap ke arah Samsul. Terlihat wajah yang rusak dan hitam seperti bekas terbakar.

"Argh...!" Samsul menjerit karena kaget melihat wajah wanita itu.

"Haah ...." Samsul seketika bangun. "Ternyata cuma mimpi," batinnya.

Samsul mengusap wajahnya, ia teringat mimpi itu begitu menyeramkan menurutnya. Samsul bangun, ia mencoba ingin sholat.

Namun baru saja ia hendak mengambil air wudhu, angin berhembus dengan kencang. Hingga Samsul pun terbanting ke pagar yang terbuat dari bambu.

"Akh ... tubuh ku sakit semua," ucapnya berbicara sendiri.

Namun ia ingin mencoba lagi, anehnya Samsul lupa dengan bacaan wudhu tersebut. Samsul baru sadar jika ia sudah bersekutu dengan setan.

Samsul terduduk di tanah. Ia mengusap wajahnya kasar. Kemudian ia bangkit dan berjalan tertatih-tatih kedalam rumah.

Samsul kembali merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur. Ia mencoba kembali tidur, namun matanya tidak bisa untuk tidur.

Akhirnya Samsul bergadang semalaman, hingga pagi pun menjelang. Saat suara adzan subuh berkumandang. Samsul menutup telinganya.

Karena yang ia rasakan sangat panas, seperti terbakar api. Samsul menjerit dan meronta-ronta.

Kemudian ia pingsan di lantai. Setelah beberapa jam, Samsul pun tersadar. Seolah tubuhnya tadi dirasuki setan.

Samsul keluar rumah, setelah berganti pakaian dengan rapi. Ia ingin belanja ke pasar. Dengan meminta bantuan tukang ojek, Samsul pun diantar.

Suasana pasar begitu ramai hari ini, Samsul membeli keperluan dapur dan sebagainya. Karena kemarin saat di warung, ia hanya membeli beberapa bungkus mie instan dan telur saja.

"Beli apa Mas?" tanya penjual.

"Beras 10 kilo, dan itu, itu-itu," Samsul menunjuk barang yang ingin ia beli.

Penjual itu melayani Samsul dengan senang hati, karena Samsul membeli banyak barang. Setelah semuanya selesai, Samsul pun kembali pulang.

"Mari Kang," ucap Samsul. Tukang ojek itu mengerti jika Samsul sudah mengajaknya pulang.

Setibanya di rumah, Samsul membayar ongkos lebih kepada tukang ojek tersebut. Betapa senangnya tukang ojek itu, sehingga ia menawarkan walau setiap hari ia juga mau.

Samsul hanya tersenyum menanggapinya. Setelah kepergian tukang ojek, Samsul masuk dan menyimpan belanjaannya di dapur.

....

Hari-hari berlalu, Samsul hampir setiap malam bermimpi tentang wanita bergaun putih berambut panjang dan wajahnya rusak.

Malam ini, Samsul mencoba lagi untuk sholat. Namun seperti biasa, saat baru keluar hendak berwudhu, gangguan selalu datang kepadanya.

Bahkan rumahnya pun berguncang seperti ada gempa. Namun anehnya, semua barang-barangnya baik-baik saja.

"Hahaha ... hahaha ... hahaha" suara tawa menggema dari atas atap rumahnya.

"Siapa kamu?" tanya Samsul.

"Apa kamu lupa, jika kamu sudah menjadi budakku?" tanya suara itu.

Samsul terdiam, ia ingat betul dengan perjanjian yang sudah ia sepakati. Dan itu tidak bisa di pungkiri.

"Kamu pikir, kamu bisa bebas dariku? Ingat! Tumbal malam pertama mu masih ada 6 orang, ingat itu! Hahaha ... hahaha ... hahaha." Kemudian suara itupun menghilang.

Samsul tidak berdaya sekarang, karena ambisinya, menghancurkan hidupnya sendiri. Namun kekayaan memang menghampirinya.

Bahkan sekarang uang nya sudah sangat banyak. Dan bisa untuk membeli apa saja saat ini.

Namun ada yang aneh saat tersadar, mengapa dia tiba-tiba di desa ini? Samsul mencoba untuk keluar, namun seakan ada yang menghalangi.

Samsul sulit tidur beberapa malam ini, setiap kali memejamkan mata, wanita itu selalu datang kepadanya.

Suara wanita itu terdengar lirih, bahkan tangisannya menyayat hati. Meminta tolong, kadang meraung.

Akhirnya subuh pun menjelang, namun Samsul seperti biasa tidak bisa tidur dengan nyenyak.

Sementara disisi lain ...

Suriani seperti biasa melakukan sholat subuh. Suriani tidak pernah melalaikan kewajiban nya sebagai seorang muslimah.

Terkecuali bila ada halangan, meskipun tidak berhijab, namun kewajiban tetap ia jalankan. Bahkan puasa Sunnah pun ia kerjakan.

Suriani juga menjadi guru ngaji di desanya. Sayangnya, orang tuanya serakah dan gila harta. Ingin menantu kaya.

Tidak peduli tua, yang penting kaya. Namun sudah ada beberapa orang melamarnya, selalu di tolak oleh Suriani.

"Bang Samsul, bagaimana keadaanmu sekarang?" gumamnya.

Saat ini Suriani baru saja selesai sholat. Ia masih menggunakan mukena. Tiba-tiba angin berhembus melewati dirinya.

"Astaghfirullah Al azim, apa yang terjadi?" batinnya. Kemudian Suriani mengaji, angin itupun tidak lagi berhembus di dekatnya.

Matahari mulai menampakkan diri, Suriani sudah selesai menyiapkan sarapan untuk keluarganya.

"Bu, hari ini aku di undang ke desa sebelah," kata Suriani.

"Dengan siapa? Jangan bilang kamu pergi dengan si Samsul itu," tanya ibunya.

"Bang Samsul sudah ke kota, Bu, dia tidak ada lagi di desa ini," jawab Suriani.

"Bagus deh, ayah tidak suka dia di desa ini. Anak miskin itu, bisa-bisa nya ingin melamar putriku." Sarkan menimpali.

Kedua orang tua Suriani tidak tahu jika Samsul sudah pergi dari desa ini. Itu sebabnya mereka mengira jika anaknya ingin pergi bersama Samsul.

Suriani juga tidak tahu, mengapa ayah dan ibunya begitu benci pada Samsul? Padahal dia begitu baik.

Setelah selesai sarapan, Suriani pun bersiap-siap, karena hendak ke desa sebelah, Suriani pun memakai hijab dan gamis biar sopan.

Namun jika di rumah atau sekitar desanya ia tidak memakai hijab, kecuali jika ada pengajian dan semacamnya.

"Aku pergi dulu ya, Bu, Yah." Suriani mencium tangan kedua orang tuanya. Lalu pergi dengan sepeda motornya.

"Yah, apa benar yang dikatakan Suri? Aku rasanya tidak yakin," tanya Sura.

"Biar ayah ikuti, Bu. Ayah tidak setuju jika Suri masih berhubungan dengan anak miskin itu," jawab Sarkan.

Sarkan pun akhirnya mengikuti anaknya. Hanya untuk memastikan, apakah masih berhubungan dengan Samsul itu.

Suriani tidak menyadari jika di ikuti. Dia masih melajukan motornya di jalan yang sedikit berlubang itu.

Sarkan mengikuti anaknya sampai tujuan, setelah memastikan jika tidak ada Samsul, barulah Sarkan pulang ke rumahnya.

"Bagaimana Yah? Apa Samsul ada bersama anak kita?" tanya Sura.

"Tidak ada Bu, apa mungkin yang dikatakan Suri itu benar?"

"Bisa jadi, nanti ibu tanyakan pada orang yang berdekatan dengan rumahnya."

"Sudahlah, Ayah mau ke kebun melihat pekerja kita. Jangan-jangan mereka malas-malasan, lagi."

"Iya Yah, ibu juga mau mencuci, Suri tidak ada dirumah, terpaksa deh ibu yang kerjakan."

Sarkan pun segera pergi ke kebun miliknya. Pertama-tama ia ke kebun singkong, terlihat beberapa orang sedang bekerja.

Sarkan manggut-manggut, karena pekerjanya tidak ada yang bermalas-malasan. Dulu Samsul juga bekerja di sini sebelum ke kota.

Kemudian Sarkan ke kebun jagung miliknya. Sarkan melihat ada yang sedang duduk. Iapun segera menghampiri orang tersebut.

1
kaylla salsabella
tetep semangat berkarya thor 🥰🥰❤️❤️❤️

di tunggu karya terbaru nya thor



klu bisa dari keluarga Henderson tho🥰🥰🥰🥰
kaylla salsabella
lanjut thor
Mumun Vira
niii q mampir thoor
Pa'tam: terima kasih.
total 1 replies
Anjellita
semoga jagira ngak bisa menyakiti suriani
Nisa Ramadani
apa yang terjadi ya
kaylla salsabella
Samsul bener" udah jauh tersesat
Nisa Ramadani
duh samsul aja jadi murtad gtu apa suraini masih mau
kaylla salsabella
lanjut
kaylla salsabella
lanjut thor
Nisa Ramadani
ngeri ya
emang penyakit yang paling susah di sembuhkan ya penyakit hati
Nisa Ramadani
wah kira kira dapat nggak ni si sam
Nisa Ramadani
wih ada yang gagal juga ya wah... ati ati lhu sul
kaylla salsabella
lanjut thor 🥰
Anjellita
ternyata erika ada yang melindungi,mungkinkah ini awal kemarahan jin mbah sukmo yang akan menghancurkan samsul
Pa'tam: Mbah Sukmo marah, tapi Samsul mencari gantinya lagi.
total 1 replies
kaylla salsabella
lanjut thor
Nisa Ramadani
ngeri eeeii
duh duh mana tenang kalo kerja kayak gtu
kaylla salsabella
lanjut thor 🥰
kaylla salsabella
lanjut thor
Anjellita
kamu rayu seles sombong itu aja sul buat jadi tumbal selanjutnya,kalo yang gitu tu bisa banget buat jadi tumbal biar ngurangin polusi manusia🤣🤣
Anjellita: ya juga sih🤣🤣🤣
Nisa Ramadani: kalo masih prawan kalo udah bolong percuma
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Nisa Ramadani
gila tu si bandot tua dapat prawan 2x
menang banyak tu
Pa'tam: Hehehe, sebenarnya Mbah Sukmo itu setan yang menjelma menjadi manusia.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!