Kirana pernah tak sengaja melakukan sebuah kesalahan yang membuatnya di usir oleh suami dan mertuanya lalu ia juga di pisahkan dari sang buah hati. Empat tahun berlalu kini Kirana kembali lagi untuk bertemu buah hatinya tersebut.
Kirana sekarang bukan seperti wanita di sebuah novel yang tiba-tiba kaya lalu kembali untuk membalas dendam, namun Kirana tetaplah seperti Kirana yang dahulu hanya seorang gadis panti asuhan yang tak memiliki pendidikan tinggi maupun kekayaan.
Hanya bekal sebuah tekad dan rasa rindu yang menggebu terhadap putranya membuatnya rela menyamar menjadi seorang pembantu di kediaman mantan suaminya itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab~25
"Memang mau beli apa? Biar mama yang belikan !!" ulang nyonya Ranti saat melihat kehadiran calon menantu kesayangannya itu.
"Ti-tidak ma." Alexa langsung menyembunyikan majalah fashion di tangannya itu ke belakang badannya, calon ibu mertuanya itu sangatlah perhitungan bisa-bisa ia akan di tegur saat mengetahui keinginannya yang tak biasa itu.
"Ada tas keluaran terbaru dari brand favoritnya barang kali mama mau belikan ?" ucap Kendra memberitahukan ibunya dengan santai dan itu membuat Alexa langsung melotot menatapnya.
"Apa? bukankah kemarin sudah mama belikan 2 tas ?" nyonya Ranti nampak tak percaya dengan kemauan wanita itu, 2 tas untuk seserahan itu saja harganya hampir 1,5M.
Ia juga gemar membeli tas branded tapi tak segila menantunya itu yang selalu beli saat ada barang baru, bisa-bisa putranya bangkrut dalam sekejap jika terus menerus mengikuti gaya hidupnya.
"Ta-tapi kalau mama tidak berkenan tidak usah ma, masih ada mas Kendra yang akan membelikannya untukku. Iyakan sayang ?" Alexa nampak melangkah mendekati Kendra saat melihat sang calon ibu mertua siap menerkamnya.
"Tidak, Kendra tidak akan membelikan mu apapun. Uangku saja untuk membeli semua seserahan itu belum di kembalikan, lagipula putraku sedang mengerjakan megaproyek dan memerlukan dana besar harusnya kamu mendukungnya bukan justru mempersulitnya dengan kemauanmu yang tidak terlalu penting itu." tolak Nyonya Ranti dengan kesal.
"I-iya Ma, maaf." Alexa tak menyangka calon ibu mertuanya bisa segalak itu, karena selama ini ia selalu di pujanya.
"Kalau begitu aku pulang dulu ya sayang, aku lupa hari ini harus mengantar mama arisan." Alexa segera berpamitan sebelum keadaan semakin memanas, tak apalah keinginannya sekarang belum terkabul tapi lihat saja nanti setelah ia sah menjadi bagian keluarga mereka.
"Dia benar-benar sudah keterlaluan Ken, mama tak habis pikir dengan sifatnya yang suka sekali berfoya-foya." gerutu nyonya Ranti seraya menghempaskan bobot tubuhnya di atas sofa, lantas memijit pelipisnya yang tiba-tiba nyeri.
"Bukankah dari dulu dia memang seperti itu ?" timpal Kendra sedikit malas menanggapinya.
"Iya mama tahu, semoga saja dia bisa segera berubah." balas wanita itu yang sepertinya masih ingin membela wanita itu.
Kendra hanya menatap ibunya itu sekilas kemudian kembali fokus dengan pekerjaannya tanpa berniat menanggapinya lagi, entah apa yang ada dalam pikiran pria itu yang seolah tak begitu peduli dengan sikap calon istrinya tersebut atau memang ia sedang merencanakan sesuatu?
Hari ini Kendra pulang lebih awal, ia tahu putranya semalam tak bahagia melihatnya bertunangan dengan Alexa hingga membuatnya kepikiran sepanjang hari.
"Papa kok sudah pulang ?" tanya bocah itu saat melihat ayahnya pulang cepat padahal biasanya pria itu selalu pulang saat ia menjelang tidur atau bahkan telah tertidur.
"Mau jalan sama papa ?" tawar Kendra kemudian.
"Apa bersama tante Lexa ?" tanya Keanu seraya mengedarkan pandangannya, barangkali ada calon ibu tirinya itu di dalam mobil sang ayah.
"Tidak, hanya kita berdua." sahut Kendra dengan gemas.
"Baiklah." Keanu terlihat sangat senang dan itu membuat Kirana yang diam-diam mengawasinya dari kejauhan tampak mengulas senyumnya, ia senang karena mantan suaminya itu tak melupakan kebahagiaan sang putra.
"Santi !!" teriak nyonya Ranti beberapa saat kemudian yang langsung membuat pengasuh cucunya itu bergegas datang.
"Iya nyonya." ucap gadis itu.
"Di mana cucuku ?"
"Pergi bersama pak Kendra, nyonya." sahut Santi.
"Kenapa kamu tidak ikut ?"
"Katanya mereka hanya ingin bergi berdua." tetapi Santi kemudian.
"Baiklah, mungkin mereka akan pergi dengan Alexa. Karena sudah waktu Keanu harus menerimanya sebagai ibunya." tukas Nyonya Ranti lantas kembali masuk ke dalam kamarnya.
Meskipun wanita itu kurang menyukai sikap boros Alexa tapi secara keseluruhan Alexa memang wanita yang pas buat putranya di bandingkan dengan mantan istrinya dahulu yang kampungan dan tak berpendidikan.
Mendengar ucapan sang mantan mertua Kirana nampak tak rela, karena cuma dirinya lah satu-satunya ibu dari putranya. Lagipula ia tak yakin Alexa akan menjadi ibu sambung yang baik dan kini ia semakin bulat untuk membawa anaknya itu pergi dari sini.
Akhir pekan nanti Santi pasti izin untuk pulang dan ia rasa itu waktu yang pas untuknya menjalankan rencananya.
"Ra." panggil seseorang tiba-tiba yang membuat Kirana yang sedang berdiri di balik jendela langsung berjingkat kaget, malam itu Kirana sedang menunggu putranya yang belum pulang padahal malam hampir larut.
"Kai ?" ucapnya kemudian.
"Apa yang kau lakukan di sini ?" tanya Kaizar saat melihat wanita itu nampak gelisah.
"Aku sedang menunggu Keanu." sahut Kirana.
"Dia sedang bersama ayah dan ibu tirinya, jadi jangan terlalu mengkhawatirkannya." timpal Kaizar.
"Aku juga ibunya, jika kamu lupa." Kirana nampak tak suka dengan perkataan pria itu.
"Iya aku tahu." tukas Kaizar.
Rasanya canggung sekali menghadapi wanita itu setelah ia mengungkapkan perasaannya semalam.
"Ra, aku serius dengan perkataanku semalam." Kaizar kembali memberanikan diri mengutarakan perasaannya.
"Kai, bukankah sudah ku bilang aku tidak ingin membahasnya lagi." Kirana terlihat jengah lantas meninggalkan pria itu ke kamarnya, Kaizar pria yang baik tapi sungguh Kirana tidak ingin jatuh pada lubang yang sama.
Namun bukan Kaizar jika menyerah begitu saja, pria itu nampak mengejar wanita itu hingga ke depan kamarnya.
Beruntung malam telah larut hingga rumahnya nampak sepi, bik Asih dan santi pun sepertinya telah tidur hingga takkan mendengarkan pembicaraan mereka. Ayah dan ibunya juga pasti takkan mungkin pergi ke ruang belakang.
"Aku tidak memintamu untuk menjawabnya sekarang Ra, tapi jika kamu mau menerimaku aku akan membawamu dan Keanu pergi dari sini." terang Kaizar yang sontak membuat Kirana yang hendak membuka pintu kamarnya langsung menoleh.
"Pergi dari sini ?" ulang wanita itu, sepertinya penawaran mantan adik iparnya itu sedikit menarik perhatiannya.
"Hm, aku akan membawa kalian ke Jerman. Kita akan hidup di sana sebagai keluarga kecil, Keanu adalah keponakan yang sudah ku anggap seperti anakku sendiri." bujuk Kaizar lagi.
"Lalu bagaimana dengan orang tuamu? bagaimana dengan mas Kendra? apa mereka akan mengizinkan ?" Kirana meminta kepastian, karena ia tidak mau hanya di berikan janji yang pada akhirnya akan membuatnya gagal memiliki sang putra.
"Tentu saja mereka tidak akan setuju, tapi kita bisa melakukannya diam-diam bukan ?" tawar Kaizar yang terdengar menggiurkan di telinga Kirana.
Wanita itu nampak berpikir matang-matang sebelum membuat keputusan. "Percayalah padaku Ra, apa aku selama ini pernah berbohong padamu ?" bujuk Kaizar lagi seraya menggenggam kedua tangannya.
Kirana nampak mengangguk setuju. "Baiklah." ucapnya, ia yakin adik iparnya itu takkan mengecewakannya
"Terima kasih Ra, terima kasih banyak." Kaizar langsung menarik Kirana ke dalam pelukannya, mungkin saat ini wanita itu belum mencintainya tapi cepat atau lambat ia akan segera membuatnya jatuh cinta padanya.
Namun tiba-tiba terdengar sebuah tepuk tangan yang membuat keduanya langsung menoleh.
"Mas Kendra ?"
habiskannnnnnnn.....
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣