NovelToon NovelToon
Jodoh Dari Allah

Jodoh Dari Allah

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Julia And'Marian

kisah Muhammad Azam Rizwan dan Delia Putri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26

"Bagaimana ma ?" Tanya Fadil kepada sng istri.

Jihan mengangguk kan kepala nya , "kita harus ke sana sekarang pa . Mama mau memastikan nya segera . Mama enggak mau lagi menundanya kembali.  Bisa saja bukan kalau apa yang mama lihat itu benar . Kalau benar , kita akan menemukan nya pa.  " Seru Jihan dengan mata yang berkaca-kaca . Sungguh dirinya sangat ingin apa yang di doakan dan di harapkan nya selama ini benar-benar tercapai . .

"Ma " Fadil memeluk tubuh sang istri yang sudah bergetar hebat akibat menangis . Tangan Fadil mengelus lembut punggung sang istri dengan sayang.  "Kita pasti menemukan nya ma . Mama jangan menangis lagi . " Ucap Fadil berusaha menenangkan istri nya itu .

Jihan mengangguk kan kepala nya . Bertahun - tahun berharap , dan selalu mencari , namun tidak menemukan titik terang nya.  Dan baru kali ini Johan menemukan titik terang . .

Sungguh hal itu membuat hati nya bahagia bukan main . Jika memang benar , maka dirinya sangat bahagia . .

"Ayo ma " ucap Fadil .

Tiga puluh menit mereka sudah sampai di panti asuhan tempat dimana Delia tinggal, kedua pasang paruh baya itu langsung turun dari dalam mobil dengan jantung yang berpacu cepat  . Siapa yang tidak berdebar saat seperti sekarang ini . Mereka menentukan sesuatu yang belum pasti kebenarannya . Dan mereka hanya bisa berdoa kepada Allah , semoga Allah menjawab doa kedua nya selama ini . .

"Assalamualaikum "

"Wa'alaikum salam " sahut bunda Retno .

"Eh , pak Fadil dan buk Jihan , mari masuk buk pak " bunda Retno mempersilahkan kedua nya masuk dengan ramah . .

"Mari pak , buk silahkan duduk " ucap budna Retno kembali .

Kedua nya tersenyum hangat . "Maaf kami mengganggu bunda Retno atau tidak ? Soal nya kami datang belum mengkonfirmasi bunda dulu " ucap Jihan .

Bunda Retno menggeleng kan kepala nya . "Tidak sama sekali pak , buk . Saya juga di rumah hari ini . Mungkin sore nanti baru pergi ke rumah sakit , karena Ciko sudah ada yang menjaga nya pak , buk " ucap bunda Retno .

Kedua nya menghela nafas nya lega .  Jihan berdekhem sebentar , lalu merogoh sesuatu yang berada di dalam tas milik nya .

Jihan meletakkan satu buah foto bayi di atas meja , dan bunda Retno langsung bisa melihat foto itu .

"I--ini ?" Tanya bunda Retno yang belum faham .

"Bunda mengenal bayi yang berada di dalam foto ini ?" Tanya Jihan langsung .

Bunda Retno langsung mengangguk kan kepala nya , dan hal itu membuat jantung Jihan dan Fadil berdetak tidak karuan .

"Ini Delia masih kecil buk , pak , tapi kalau yang di sebelah nya mirip ya.  Tapi saya tidak tau . Oiya , kok bisa buk Jihan dan pak Fadil punya foto Delia masih kecil .?"

Jihan langsung menangis mendengar perkataan dari bunda Retno itu . Ternyata apa yang dirinya harapkan semua nya benar-benar kenyataan .

"Bunda Retno menyimpan kotak persegi yang ada di dalam bedong Delia ?" Tanya Jihan .

Bunda Retno terkesiap saat mendengar nya. "Darimana ibuk tau ?" Tanya bunda Retno .

Jihan langsung tersenyum, menyeka air mata nya dengan perlahan . "Karena Delia itu anak saya bun.  Dan sayalah yang meletakkan kotak persegi itu di dalam bedong Delia . Saya melakukan nya karena setelah keadaan membaik , saya akan menjemput kedua anak saya . "

Deg 

  "Anak ?"

"Delia, sini sayang , kebetulan kamu pulang " ucap Zahra bangkit dari duduk nya lalu menghampiri Delia yang masih termangu di tempat nya .

Delia masih terkejut dengan apa yang di dengar nya tadi.  Delia tadi berniat mengambil buku cerita milik Ameera yang tertinggal di rumah , namun siapa sangka saat sampai di rumah dirinya malah mendengar kata-kata yang membuat jantung nya langsung berdebar tidak karuan .

Delia langsung berpikir jika Azzam pasti sudah menceritakan semua nya kepada kedua orang tua nya itu . Sampai kedua nya mengambil keputusan itu .

Delia tidak habis pikir dengan Azzam , bagaimana bisa pria itu dengan gamblang menceritakan nya.  Delia berpikir jika dirinya akan merahasiakan kejadian tadi malam , dan tidak akan pernah mengungkit nya kembali . Biarlah itu menjadi sebuah tragedi terburuk di dalam hidup nya .

Itu juga salah Delia yang datang langsung ke tempat seperti itu . Bagaimana pun Delia harus mencari bantuan seseorang terlebih dahulu   . Bukan langsung datang dan sok menjadi pahlawan seperti malam kemarin .

Semua nya kesalahan Delia , jadi bagi Delia tidak ada yang harus di pertanggung jawabkan .

Delia terkesiap saat tangan nya di tarik oleh Zahra . . "Eh ummah ."

"Sini sayang , ada yang mau ummah bicarakan dengan kamu . " Ucap Zahra .

Delia tersenyum canggung menatap ke arah wanita paruh baya itu . Lalu kepala Delia melirik sekilas ke arah pria yang hanya diam saja sedari tadi sambil terus memperhatikan dirinya . Entah apa yang ada di dalam pikiran pria itu , tapi ada rasa yang aneh saat melihat mata pria itu .

Azzam tidak seperti biasanya , pria itu biasanya selalu bisa menjaga pandangan nya , tidak sembarang menatap seseorang , apa lagi seorang wanita yang bukan mahramnya . Tapi kali ini apa , Azzam langsung menatap lekat kedua bola mata milik Delia . Dan hal itu membuat tubuh Delia meremang . Entah mengapa bayang-bayang Azzam tadi malam menyerang nya kembali terngiang di kepala nya . Pria itu begitu gagah dengan lengan berotot apa lagi perut kotak-kotak yang dimiliki oleh nya .

Delia sampai menggeleng kan kepala nya saat pikiran kotor itu terus berkelebat di dalam kepala nya .

"Delia kamu baik-baik saja kan sayang ?" Tanya Zahra dengan nada lembut nya .

Delia tersenyum kepala nya langsung menggeleng . Entah sejak kapan dirinya terlalu sibuk melamun , diri nya sampai tidak sadar jika saat ini sudah duduk di sofa keluarga itu .

"Duduk Zam !" Cetus Abian .

Masih kesal sekali Abian dengan putra nya itu , namun Abian harus menekan emosi nya , karena di sini ada Delia . Abian tidak ingin membuat wanita itu takut nantinya .

Azzam menurut , diri nya duduk di sofa singel dan saling berhadapan dengan Delia yang saat ini duduk di samping sang ummah .

Azzam bisa leluasa melihat wajah cantik itu yang saat ini sedang menundukkan kepala nya . Dan apa yang di lakukan oleh Azzam hal itu tidak luput dari sang Abi .

Abian sampai mengusap wajah nya dengan kasar , sungguh entah menurun sifat siapa Azzam ini . Anak nya benar-benar sungguh luar biasa . Padahal Abian selalu mengajarkan tentang apa pun itu yang di larang oleh agama . Namun Azzam seolah tidak mendengarkan apa yang sudah di ajarkan oleh Abi nya itu .

"Zam , jaga pandangan kamu ! Apa kamu lupa dengan apa yang sudah Abi dan Ummah terapkan kepada kamu dan Azzura ?"

Azzam terkesiap , lalu pria itu langsung menundukkan kepala nya .  "Maaf Abi " ucap Azzam .

Abian menghembuskan nafas nya dengan kasar , kalau lama-lama di biarkan seperti ini , Azzam akan melakukan dosa besar untuk yang kedua kalinya lagi.  Dan Abian tidak mau itu .

"Sekarang keputusan Abi sudah bulat . Hari ini juga kalian harus menikah ."

Delia langsung mendongak , dengan wajah cengoh nya.

1
Uswatul Khasana
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!