NovelToon NovelToon
Polygamy Or Divorce

Polygamy Or Divorce

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Cinta pada Pandangan Pertama / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:10.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mom AL

Pernikahan adalah sebuah impian bagi semua orang, termasuk Zahra. Namun, pernikahan yang bahagia kini rusak akibat kehadiran orang ketiga. Evan selaku suami, mulai membandingkan Zahra dengan gadis lain.

Suatu hari dia memutuskan untuk menjalin hubungan hingga tidak memperdulikan hati Zahra. Akankah pernikahan mereka mampu diselamatkan? Ataukah Zahra harus merelakan suaminya bersama dengan wanita lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom AL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 5 Mencari keberadaan Anna

Setelah berada di luar pemakaman, Zahra mencari keberadaan gadis yang bersamanya tadi. Namun, dia tidak menemukan siapapun disana.

"Hallo! Nona!" teriak Zahra memanggil. "Tidak ada sahutan dan juga tidak ada siapapun. Berarti gadis itu sudah pergi, ck." dirinya bergegas masuk ke dalam mobil dan kembali ke rumah.

Beberapa saat kemudian, sampailah dia dirumah. Dirinya langsung berlari masuk ke dalam sambil memanggil mamanya.

"Ma! Mama!"

Jessica - Mama Zahra berjalan menuruni anak tangga.

"Zahra, kau sudah pulang? Kenapa berteriak seperti itu?"

Zahra berjalan mendekati sang Mama. "Ma, ada kabar penting." gadis itu menggandeng tangan Jessica dan mereka duduk di sofa.

"Katakan ada apa? Apa kau terkena masalah?"

"Bukan, Ma. Jadi gini, saat Zahra sedang berada di pemakaman papa, Zahra melihat seorang gadis yang wajahnya seperti tidak asing dimata Zahra."

"Lalu? Apa hubungannya dengan Mama? Oh, apa mungkin Mama mengenalnya? Atau, dia teman kuliahmu dulu?"

"Ra yakin pasti Mama mengenal gadis itu. Dia bukan teman Ra, tapi dia adik Zahra, Ma."

Deg!

Detak jantung Jessica seakan berhenti saat Zahra mengatakan adik. Dipikirin Jessica sudah terbesit sosok anak keduanya.

"Zahra, apa dia—"

Zahra mengangguk yakin. "Iya, Ma. Dia adik Zahra, Anna."

Jessica menggeleng pelan. "Nak, Mama saja tidak tahu dimana keberadaan adikmu saat ini. Bahkan, Mama sudah mencarinya selama dua puluh tahun belakangan ini dan sama sekali belum mendapatkan hasil. Entah kemana papa tirimu membawa Anna pergi." Jessica menangis dan tentu saja Zahra menenangkan serta memeluknya.

"Ma, Zahra mohon Mama jangan menangis seperti ini. Ra juga sedang berusaha mencari Anna, siapa tahu Anna berada di kota ini." ucap Zahra berharap, mereka memang baru kembali dari luar negeri karena Zahra sudah menyelesaikan studinya.

"Semoga kita bisa cepat menemukan Anna. Mama sangat merindukannya." Jessica masih betah menangis.

"Ra janji akan menemukan Anna, Ma. Ya sudah, Mama jangan menangis lagi." Zahra menghapus air mata Jessica setelah pelukan terurai.

"Nak, bagaimana mungkin kau bisa seyakin itu jika dia benar adalah adikmu?".

"Pertama, tatapan dan manik mata. Lalu, bibir yang sangat mirip dengan Zahra dan Mama. Setelah itu, dia berziarah ke makam papa Vicky. Hal itulah yang membuat Zahra yakin, Ma. Bahkan, kontak batin ini sepertinya tidak bisa di bohongi meskipun Anna itu adalah adik tiri Zahra."

Jessica semakin yakin jika ucapan putrinya itu adalah benar. "Kalau begitu kita harus cari dia, Nak. Sudah bisa dipastikan Anna berada di kota ini." tersirat seberkas sinar di mata Jessica, melambangkan jika wanita paruh baya itu sangatlah bahagia.

"Hari ini, biar Zahra saja yang mencarinya. Mama istirahat dirumah, jika Zahra sudah tidak sibuk bekerja, maka kita akan mencari Anna bersama-sama. Setuju, Ma?"

Jessica menjawab dengan anggukan karena dia sangat paham jika putrinya itu sangat khawatir dengan kesehatannya.

Zahra pun berpamitan lalu dia pergi untuk mencari Anna. Tak lupa foto mereka juga Zahra bawa untuk mempermudah pencarian.

****

Di tempat lain.

Anna sedang berada di kedai coffee, dia sudah selesai minum dan belum menyerah untuk melanjutkan pencarian mamanya. Dirinya beranjak dari kursi lalu dengan spontan berbalik ke belakang, hingga tidak sadar jika ada seseorang dari belakangnya sedang membawa se cup coffee.

Anna melongo ketika bajunya tersiram coffee dan meninggalkan bekas noda disana. Dia menghela napas kasar dan raut wajahnya terlihat kesal.

"Apa Anda tidak punya rasa bersalah sama sekali wahai Tuan yang terhormat?" Anna bertanya seraya menekankan setiap katanya.

"Eh, maaf. Saya tidak sengaja, saya akan mengganti rugi." ucap pria itu sambil mengeluarkan kartu nama. "Saya sedang tidak memegang uang cash. Ini kartu nama saya, kau bisa datang ke kantor saya untuk mengambil ganti ruginya."

Anna melihat kartu nama itu. "Evan?" ucapnya pelan setelah mengeja nama depan pria itu, dia tidak membaca embel-embel nama belakangnya .

*****

Evan ingin melangkah pergi tetapi Anna mencegahnya.

"Tunggu, Tuan! Anda tidak bisa meninggalkan saya sendiri dalam keadaan basah dan kotor seperti ini."

"Nona, saya sedang terburu-buru. Bukankah tadi saya sudah memberikan kartu nama saya?"

Anna mengangguk. "Hem. Anda tidak salah, Tuan. Tapi, saya tidak akan mencari keberadaan Anda. Saat ini saya hanya ingin Anda menemani saya untuk membeli pakaian sekarang juga. Bisa saja Anda itu adalah pembohong, bisa saja kartu nama itu palsu dan Anda lari dari tanggungjawab."

Evan terkekeh pelan. ''Apa yang Anda katakan, Nona? Anda sudah gila? Bagaimana mungkin saya memberikan kartu nama palsu?" dia pun menggeleng heran.

"Ya, bisa saja. Saya hanya mengantisipasi agar tidak ada penipuan." Anna menatap Evan dengan rasa curiga. "Oho, Anda takut menemani saya membeli pakaian. Jangan jangan dugaan saya benar."

Evan pun merasa tidak terima. "Hei, apa yang Anda katakan? Baiklah, mari ikut ke mobil saya."

Anna merasa puas karena dia memang tidak ingin repot mencari keberadaan Evan nantinya untuk meminta pertanggungjawaban. Gadis itu berjalan di belakang Evan dengan hati bahagia.

Beberapa saat kemudian, mereka telah sampai di butik langganan Evan. Pria itu masuk terlebih dahulu dan meminta pada pegawai untuk mencari pakaian yang cocok di tubuh Anna.

"Pilihlah mana yang Anda suka, Nona. Saya akan membayarnya."

Anna dengan sigap mencari gaun yang cukup mahal karena ini kesempatan baginya.

Evan melihat lihat kemeja yang mungkin cocok untuknya. Namun, aktivitasnya terhentikan karena kedatangan Zahra.

"Mas?"

Evan menoleh, dia tersenyum tipis. Dirinya dan Zahra sudah melakukan pendekatan, pria itu juga sepertinya tertarik dengan Zahra yang semakin cantik.

"Zahra, kenapa kau bisa ada disini?" Evan bertanya dengan wajah tersenyum.

"Mas, aku ingin minta tolong padamu."

"Katakan, jika bisa, pasti aku akan membantumu."

"Aku—" Zahra melihat Anna, tetapi gadis itu menghadap ke belakang hingga Zahra sulit mengetahui wajahnya.

"Mas, kau datang ke butik ini sendiri atau—"

"Oh, aku bersama—"

Zahra mengangkat sebelah tangan menandakan jika dia permisi sebentar. Tak lama kemudian, gadis itu kembali dan raut wajahnya terlihat khawatir.

"Mas, Mama—"

"Ada apa, Ra?"

"Mama pingsan, Mas. Aku, aku harus segera pulang."

"Pingsan? Kok bisa? Aku ikut, Ra. Tunggu sebentar!" Evan menghampiri meja kasir dan dia mengatakan pada kasir agar menghitung belanjaan Anna lalu setelah itu menghubungi dirinya. Sesudah meninggalkan kartu nama, Evan kembali menemui Zahra.

"Ayo kita pergi.''

"Tunggu, Mas!" Zahra penasaran siapa yang bersama dengan Evan.

"Ada apa lagi, Zahra?"

"Siapa yang bersamamu?"

Evan melihat ke arah Anna yang masih sibuk memilih pakaian.

"Nanti aku akan menjelaskannya padamu, sekarang yang lebih penting adalah Mama. Ayo!" Evan menggenggam jemari Zahra dan mereka pergi dari butik itu.

Anna yang sudah selesai berbelanja sibuk mencari keberadaan Evan.

"Loh, kemana pria tadi?" dia berkeliling kebingungan dan risau. "Tuan! Tuan Evan!" teriak Anna.

"Nona?"

Anna menoleh karena sang kasir memanggil dirinya.

"Nona, Anda sedang mencari siapa?"

"Teman saya, namanya Evan."

"Oh, Tuan Evan. Beliau sudah pergi, Nona. Beliau meninggalkan pesan dan mengatakan jika Nona sudah selesai belanja, maka totalkan saja barang belanjaannya. Nanti, pihak kami akan mengambil pembayarannya dari Tuan Evan."

Anna hanya mengangguk, cukup lega tetapi dia penasaran dengan hal apa yang membuat Evan pergi tanpa pamit padanya terlebih dahulu.

Bersambung

1
Norahsikin Ismail
Lanjutkan lg cite nye ngan lebih lg
Rahmad Wicakj Sono
lanjut thor jadoh nya zahra regan ajalah thor
Linda Yohana
Bagus alur ceritanys
Anis Rohayati
plis ka up yang bnyk seru bgt aplagi ada ayang regan dan zahra behh seru bgt 😍😍😍😍😍
Anis Rohayati
hahahhah mampus kau jalang anna di acuhkan si smpah evan kaga sabar gua liat si jalang anna kegugyran dan kehancuran nya bnr2 muak liat kejahtan nya dan kelicikan nya
Anis Rohayati
sumpahh ganteng bangetttt regan poko nya ayang zahra sma ayang regan cocok bgt sumpahhh paber parah gua baru pertama kli liat regan dan zahra bikin kaga bisa nahan senyum 😍😍😍😍😍😍🤩🤩🤩😘😘😘😘
aca
biar kan pergi biar kapok
Anis Rohayati
sumpah mudah2han tuh si jalang anna hamil ank laki2 lain biar mampus tuh si smpah evan dah di bohongin sma jalang nya apalgi kejahatan si jalang anna karna dah ngebunuh ibu nya zahra dengan keji mudahan2han masuk penjara di hukum mati dah lebih baik lo seneng2 dulu jadi pemuas nafsu si smpah evan dah gitu pada waktu nya kejahatan kebohongan lo kebongkar dan kehancuran lo lagi nunggu di depan mata
🌺°°äRïes🌺 ™: Sabar, kak. Perjalanan masih panjang 😂🙏
total 1 replies
Anis Rohayati
bagus gua suka gaya zahra tegas dan kabur dari si smpah evan hayo zahra gugat jangan bodoh lo harus ceraikan si smpah evan si tukang zina jangan menye2
Anis Rohayati
oy kak gua nunggu bgt cerita nya kpn up nya jadi jenuh gua nunggu up nya
Anis Rohayati: kata nya janji besok up di tunggu2 ga ada mulu hadeh
🌺°°äRïes🌺 ™: Insya Allah besok Othor mulai up ya Kaka 🙏🥲
total 2 replies
Anis Rohayati
jalang ana mau aja lo di jadiin budak nafsu si evan mau aja di bodohi si evan apalgi omong kosong si evan cinta sma lo itu bohong jalang ana liat aja si evan cinta mati ke zahra tapi tenang zahra dah jiji sma si evan dan zahra akan ceraikan si evan dan lo bisa jadi pemuas nafsu si evan
Anis Rohayati
hahhah gua pengen ketawa liat si monyet evan terlalu percaya bgt sma si jalang ana hamil ank nya hey si jalang anna main sma bnyk laki2 ga mungkin itu ank kandung lo monyet evan tapi ga papa sampah sma smpah pantes d satukan
Anis Rohayati
jiji aing liat si jalang ana dan si monyet evan bnr2 manusia hina hayo zahra cepet kabur dan gugat di pengadilan jangan jadi wanita menye2
Jue
Ini salah satu lagi wanita tidak pintar mahu cerai pun harus bertengkar dulu , Kalau aku terus aja ke pejabat agama , Ini harus bertengkar dulu kemudian di kurung , Di kasi fikiran itu mikir .
Fatma Kodja
kapan thor ceritanya dilanjutkan 🙏🙏
🌺°°äRïes🌺 ™: Sabar ya kak, othor nya lagi padat RL 🥲🙏
total 1 replies
Fatma Kodja
lanjut thor 👍👍
Yuliana Tunru
suami biadab smoga z.evan dan anna kecelakaan biar cacat dan anna keguvuran sdh terlalu lamq anna jahat bisa2 mama x jg meninggal.krn ulah jahat x
aca
lanjut
Fatma Kodja
kena kan Anna akhirnya Zahra mendatangkan Jhon, siapa suruh mau berbohong ke Zahra kalau lagi pdkt dengan Jhon, tapi sepandai-pandainya kalian menyembunyikan bangkai pasti akan tercium juga, dan sampai Zahra mengetahui perselingkuhan kalian maka siap" terima kensekuensinya
Fatma Kodja
Anna memang perempuan ular sangat licik tapi sayangnya Evan sudah masuk jebakan Anna dan sebentar lagi rumah tangganya akan berada di ujung tanduk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!