" Bocil nakal itu istriku" pernyataan Zain kepada semua temannya yang ikut duduk bersama di sofa club'.
" what? ,,,, Istri Zain dia masih kecil Lo " tak percaya teman Zain menatap gadis kecil bar-bar yang tengah berjoget di atas punggung di Bawah kelap-kelip lampu sorot .
flash off.
Zain akhirnya menerima permintaan Papa nya untuk menikah lantaran itu adalah permintaan pertama dari orang tuanya yang selama ini selalu memberikan apapun yang Zain mau bahkan tak pernah mematahkan satupun hal yang Zain inginkan sebagai seorang anak .
" Tapi Maa apakah tidak ada calon istri untuk Zain yang Mama sukai selain Bocil nakal itu?" lesu Zain menatap Mama nya yang iseng sekali memilihkan calon istri senakal itu untuk dia yang sudah matang serta dewasa .
" tidak ada Zain , Walaupun dia nakal tapi Mama menyukai nya" pernyataan Mama Zain dengan senyum penuh damba bahkan sebuah harapan pada Zain .
yuk baca 🤭
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mul_yaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29 Baby Zain
" Aya bangun " Zain menggoyang tubuh Aya dengan bete saat malah ditinggal tidur .
" Mm, Apa" rengek Aya yang benar-benar merasa mengantuk .
" Kamu benar-benar jahat ya larang Daddy pergi abis itu ditinggal tidur" ucap Zain dengan kesal turun dari ranjang.
" Ehhh, iya Daddy maaf Aya ketiduran" ucap Aya langsung bangun dan dengan cepat mengejar Zain yang akan pergi kembali .
" Iya , Ayo sini Baby Zain " bujuk Aya menahan tawa memegang sebelah tangan Zain membuat pria dewasa itu semakin emosi karena malah diledek Bocil nakal itu .
Zain langsung meronta-ronta dengan spontanitas mendengar Aya memanggilnya Baby , logika Zain sebagai mafia benar-benar tak terima dengan ucapan Aya namun bahasa tubuhnya secara spontanitas justru benar menunjukkan apa yang Aya katakan .
Setelah meronta-ronta seperti anak kecil Zain merasa malu sendiri telah bersikap seperti itu.
" Astaga kenapa Aku jadi seperti ini?" batin Zain merutuki kebodohan nya bahkan merasa geli sendiri membayangkan hal yang baru saja dia lakukan.
Aya menyeret tangan Zain dan mengajaknya kembali berbaring di atas ranjang.
" Mau susu kan?" tanya Aya yang diangguki Zain .
" Tapi ini nggak ada air nya Daddy " kata Aya yang malah jadi heran mengapa Zain malah pengen terus .
" Ini sedang Daddy usahakan merangsang nya agar bisa keluar " ucap Zain yang sudah mempelajari trik nya tanpa harus punya bayi .
" Daddy aneh , punya bayi dulu baru ada air nya " ucap Aya geleng kepala dengan Zain yang melakukan hal diluar nalar menurut Aya .
" Bisa Sayang apalagi kamu masih begitu subur " kata Zain memberi tau fakta .
" emang Aya rumput subur ?" ucap Aya semakin tak mengerti dengan pemikiran Zain.
" Terserah kamu deh mau mikir apa " lesu Zain terus melakukan hal-hal yang membuat Aya menegang seketika.
" Terus kalau beneran ada airnya Daddy mau minum susu tiap hari kayak bayi ?" tanya Aya dengan mata melotot tau tujuan Zain sekarang.
" Iya lah " ucap Zain dengan senyum lebarnya akhirnya dia bisa punya sumber energi tambahan untuk memperkuat tubuhnya secara alami sebagai mafia .
Karena dalam dunia medis pun Asi sangat bagus kegunaan nya bagi tubuh pria dewasa tak hanya untuk bayi .
" Dasar Daddy-Daddy Aneh " geleng kepala Aya yang tidak percaya sama sekali atas apa yang dilakukan Zain , begitu diluar nalar bagi Aya yang memang tidak mengerti apa-apa.
............
Pagi harinya Zain telah siap dengan stelan jas nya lalu menyeret kopernya keluar kamar menghampiri Aya yang sedang menyiapkan sarapan untuk mereka walaupun sudah memakai seragam sekolah .
" Sandwich" ucap Zain melihat makanan yang tersaji di piring begitu duduk .
" Iya, Daddy kan mau keluar negri pasti disana sangat melelahkan jadi Daddy harus makan makanan bergizi dan bervitamin agar tidak mudah kelelahan" kata Aya yang tengah menuang segelas susu untuk Zain .
" Ini susu nya Daddy " kata Aya meletakkan segelas susu di sebelah piring Zain.
" Mana susu?" tanya Zain mengangkat sebelah alisnya.
" Akk , aduh Bocil Kamu benar-benar tega ya" ringis Zain mengelus perutnya yang di cubit Aya .
" Makanya jangan gatel " hujat Aya memakan sandwich nya dengan penuh sensasi .
Sejak tadi pagi Zain benar-benar meyakinkan Aya sampai tak ada keraguan lagi di hati Aya untuk melepasnya pergi keluar negeri dengan alasan untuk bekerja .
Selesai sarapan Zain memberikan Aya sejumlah uang yang melebihi jajan Aya biasa hingga membuat gadis kecil yang sedang sedih itu senang .
" Sudah jangan sedih lagi " ucap Zain memeluk Aya yang tadi di telfon oleh orang tuanya mengabari kalau mereka ada bisnis baru diluar negri jadi akan disana dalam waktu cukup lama hampir 1 bulan serta Zain juga pergi di hari yang sama sehingga Aya tinggal sendiri begitupun kedua orang tua Zain yang sudah pergi dari 2 hari yang lalu .
" Iya nggak sedih lagi " kata Aya tersenyum menatap uang di tangan nya membuat moodnya membaik .
" Benar-benar Bocil ya kamu " senyum geli Zain melihat Aya yang bisa berubah mood hanya dengan melihat uang .
" Semangat kerja nya Daddy Aya kan suka jajan " kata Aya menyemangati suaminya agar mencari uang lebih banyak lagi .
" Semangati nya pake kata-kata doang ?" goda Zain begitu mereka berdiri di loby apartemen.
Aya menatap ke sekeliling yang sepi memastikan tidak ada orang selain mereka dan bodyguard.
Muach
Muach.
" Daa Daddy " kata Aya setelah mengecup pipi kiri dan kanan Zain lalu bersalam .
Setelah memastikan Aya sudah berangkat sekolah Zain langsung menuju markas mafia nya di ujung perkotaan untuk merancang strategi dan melakukan rapat ulang bersama para ajudan serta kelima sahabat nya.
...........
" Hallo Daddy, udah sampai Australia?" tanya Aya menelfon Zain di sore hari sepulang sekolah .
" Sudah sayang " jawab Zain dengan suara santai ditengah ketegangan karena dia sedang rapat dengan seluruh anak buah nya di sebuah ruangan khusus .
Aya menanyakan kabar Zain dan seperti kebiasaan Bocil nakal itu bercanda serta julit pada Zain yang membuat beberapa orang yang mendengar suara menggoda Aya ikutan tersenyum sama seperti Zain .
" Sudah dulu ya nanti Daddy telfon lagi sebentar lagi ada meeting" alasan Zain .
" Daddy benar-benar gila kerja baru juga nyampe udah langsung gas aja kerjanya " ucap Aya .
" Ya gimana lagi begitulah ambisi Daddy soal pekerjaan agar kamu bisa jajan banyak setiap saat " ucap Zain tertawa mengiringi ucapan nya dengan embel-embel tanggung jawab agar Aya terharu .
" Kerja itu pake Misi Daddy bukan ambisi , kita yang ngatur baru orang lain yang berambisi biar santai tapi berduit karena kita pengendali" kata Aya sambil tertawa lalu setelah pamit menutup telfon karena Zain akan meeting katanya.
" Iya juga ya " ucap Zain yang masih terdiam memikirkan ucapan Aya sambil bercanda yang kalau dikembangkan bisa menjadi solusi atas masalah besar yang Zain hadapi sekarang.
" kenapa Zain ?" tanya Ricardo bertanya.
" Begini, kenapa kita harus mengibarkan bendera peperangan yang hanya akan membuat banyak kerugian hanya demi sebuah ambisi menang , lebih baik kita mengatur misi untuk menjebak mereka yang sangat berambisi lalu lumpuhkan mereka dengan strategi sehingga kita bisa sampai di titik puncak melenyapkan Bajiangan yang sudah banyak merusak selama hidupnya " kata Zain menyampaikan sebuah ide .
" Tujuan kita disini kan hanya melenyapkan Bajiangan itu bukan yang lain nya " sambung Rico mengangguk setuju .
" Lalu bagaimana dengan jajaran dalam markasnya, ya tujuan utama kita memang Bajiangan itu namun untuk sampai padanya bukan lah hal yang mudah kita harus melenyapkan tameng pelindung dia " ucap Daniel mengingatkan kalau situasi tak semudah ide yang Zain ucapkan.
" Itulah Misi yang harus kita atur agar bisa memanfaatkan ambisi mereka seperti Apa yang Bocil kematian itu bilang " ucap Rich tersenyum simpul yang memang sempat mendengar obrolan receh Zain dengan istri kecilnya yang nakal itu.