Dalam satu malam saja, membuat Arabella harus kehilangan kesuciannya, karena seorang pria yang sedang mabuk tiba tiba saja menarik tangannya dan membawanya masuk ke dalam sebuah penginapan. Pada akhirnya, Pemuda tampan itu menikahinya juga. Yuk ikuti cerita selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kecoak hitam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 26
Sebenarnya, Soni tidak menyukai saudaranya itu sedari dulu, karena ia tau bagaimana sifatnya bu Lestari itu.
"Liat saja nanti, aku akan membuat hidupmu menderita, Lestari!!" gumam Soni dengan kesal.
"Huhh!! punya saudara mafia aja yang ada tapi penakut!!" ciloteh wanita paruh baya itu.
"Ibu yang tenang, jangan marah marah gitu dong, yang penting sekarang ini om Soni udah mau membantu kita, coba kalau tidak ada pria tua itu, sudah pasti si Leo itu akan menemui kita" ujar Aldo dengan angkuh.
"Habisnya ibu kesal sama dia, nggak bisa di handelin," ucap bu Lestari dengan kesal.
Rumah Sakit..
Sementara itu, saat ini Leo kembali melihat wajah pucat istrinya karena kejadian itu. Kali ini, ia benar benar tidak mau memberi ampun kepada orang yang telah menabrak istrinya itu. Ia terua mengenggam tangan istrinya, mengelus kepalanya hingga mencium tangan sang istri. .
"Bella, bangunlah. Jangan bikin aku cemas" gumam Leo seraya mengelus kepala istrinya.
Pria itu tampak cemas dan khawatir, karena ia juga memikirkan calon anaknya yang saat ini sedang di kandung oleh Bella.
Beberapa saat kemudian, Bella membuka matanya dengan perlahan. Dan mulai menggerakkan tangannya. Leo merasakan gerakan tangan mungil istrinya itu.
"Humm, Leo? bagaimana dengan ke adaan anakku?" tanya Bella, saat ia baru saja membuka matanya.
"Kandunganmu baik baik saja, Bella. Kau tidak perlu mencemaskannya" jawab Leo dengan senang hati.
"Syukurlahh, aku takut anak kita kenapa napa. Aku tidak ingin kehilangannya" ucap Bella dengan wajah sendu. Leo pun langsung memeluk istrinya dan memberikan ketenangan untuk sang istri.
"Sudah, jangan menangis. Anak kita baik baik saja kok" ujar Leo. Ia merasa kasian dengan Bella. Maka dari itulah Leo tidak mau memaafkan orang yang telah membuat istrinya seperti ini.
....
Beberapa hari kemudian, did saat jam 6 sore, Bella sudah di perbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit.
Bella masih merasa dirinya lemah dan ia terpaksa harus istirahat di rumah selama beberapa minggu untuk pulih sepenuhnya. Bella tidak bisa membayangkan betapa beruntungnya dia dan janinnya masih hidup setelah mengalami kecelakaan yang cukup serius itu.
Hari hari di rumah sakit rasanya begitu sulit baginya. Dia merasa bosan jika terus berlama lama di rumah sakit. Walaupun ruangannya di jaga ketat dengan beberapa pengawal. Namun, Bella bersyukur karena ada perawat dan dokter yang begitu perhatian dan baik kepadanya, tidak hanya itu saja, Leo sebagai suaminya selalu setia di sampingnya sehingga rasa bosannya sedikit terobati. Mereka selalu memberikan semangat dan dorongan kepada Bella untuk tetap kuat dan tabah menghadapi situasi yang dialaminya.
Setelah melakukan perjalanan beberapa menit, mobil mewah milik sang mafia itu berhenti di depan gerbang sebuah mansion yang terlihat sangat mewah sekali. Para pengawal langsung siap membuka gerbang untuk tuan muda mereka. Saat mobil itu berhenti, Bella langsung masuk menuju ke kamar nya tanpa mengucap kata apapun kepada Leo.
Leo yang melihat Bella mengabaikan nya ia pun terheran. Leo pung mengikuti langkah Bella dari belakang sehingga masuk ke dalam kamarnya.
Ceklek
"Bella ada apa? kenapa dari tadi kau diam saja? dan aku juga merasa kau telah mengabaikanku" tanya Leo tanpa ia ketahui salahnya apa, karena Bella mengabaikannya.
"Aku tidak mengabaikanmu kok, aku hanya merasa lelah saja" jawab Bella.
"Benarkah, kalau gitu beristirahatlah" jawab Leo.
"Tapi aku ingin mandi dulu Leo, aku merasa tubuhku terasa lengket" jawab Bella.
"Hemm, baiklah" ujar ketua mafia itu seraya mengangguk.
5 menit kemudian Bella membuka pintu kamar mandi sedikit terbuka, karena ia baru saja selesai mandi, tapi gadis itu lupa membaqa handuk ke kamar mandi. Terpaksa wanita itu memanggil Leo untuk mengambilkan handuk untuknya.
"Leo? bisakah kau membantuku sebentar?" teriak Bella dari kamar mandi.
"Ada apa Bella?" tanya Leo yang langsung melihat ke arah kamar mandi.
"Aku lupa membawa handuk, tolong ambilkan handuk untukku" Ucap Bella yang hanya mengeluarkan kepala saja
Leo yang melihat istrinya di balik pintu, ia pun tersenyum manis yang langsung menghiasi wajah nya. Seketika pria gagah itu langsung mengambil handuk dan membawa handuk itu ke kamar mandi.
Setelah itu, Leo langsung mendorong pintu kamar mandi sehingga membuat Bella terkejut, karena ia malu kepada Leo, sebab ia saat ini sedang tidak menggunakan apa apa. Padahal Leo sudah sering melihat tubuhnya. Detik itu juga, Bella langsung menarik handuk di tangan Leo dan menutupi tubuhnya.
"Ada apa? kenapa kau bertingkah seperti itu??" tanya Leo dengan heran.
"Kenapa masuk, Leo? aku beluk berpakaian!" jawab Bella seraya menatap mata suaminya itu.
"Lahh?? memangnya kenapa Bella? kau itu istriku dan akupun sudah sering melakukannya denganmu" jawab Leo. Bella pun terdiam.
"Hemm, iyaa tapi...????" jawab Bella, seketika Leo langsung membekap mulut istrinya itu dengan bibirnya.
Sebenarnya milik pria itu sedari tadi sudah berdiri, semenjak pertama kali masuk ke kamar, dan di saat ia melihat Bella melepaskan pakaian nya, karena itulah milik nya langsung berdiri. Leo langsung menyetubuhi istrinya saat itu juga. Padahal istrinya baru saja keluar dari rumah sakit.
"Leo, kenapa harus sekarang?" tanya Bella.
"Sudah beberapa hari ini aku tidak menyentuhmu, karena kau di rumah sakit, jadi jangan protes jika aku memintanya sekarang" jawab Leo, yang saat ini pikirannya sedang terbang melayang.
"Humm, dasar mesum!!" ledek Bella seraya menyolek hidung suaminya yang mancung.
"Kau juga merindukan punyaku kan???" bisik Leo ke telinga Bella.
"Ahh biasa aja" jawabnya dengan wajah malu malu.
"Haha, jangan berbohong sayang!! aku akan memuaskanmu!" ucap Leo dengan tatapan mesum.
"Eiittss!! tunggu dulu, jau jangan kasar kasar mainnya, ingat aku lagi hamil" ucap Bella. Walupun ia sedang hamil muda, itu tidak membuatnya kehilangan nafsu.
"Kau tenang saja" ucap Leo, lalu pria itu langsung mencumbu tubuh istrinya.
Rumah Radit...
Di saat mereka sedang asik bertempur di atas ranjang. Ada seorang wanita yang saat ini sedang merasakan nikmatnya berhubungan suami istri, padahal pasangan itu beluk menikah sama sekali. Dia alah Raisa, seorang sekretaris di kantor Wijaya grup. Ia melakukannya di rumah Radit, teman satu kantornya.
"Ahhhh, lanjutkan! Radittttt! lebih kencang lagi dan lebih dalam lagi!" lirih wanita itu yang saat ini sedang merasakan nikmatnya hujaman Radit.
"Baiklahh sayanggg!!! ahhhhh" jawab Radit seraya melakukannya.
Raisa semakin merintih membuat Radit semakin birahi di buatnya. Ia tak henti hentinya melakukan penyatuan itu dengan kuat. Agar ia dan Raisa sama sama puas..
Setelah hampir satu jam mereka bercumbu, akhirnya mereka sama sama keluar, tubuh Raisa langsung menegang ke enakan karena nikmatnya pelepasan. Begitu juga dengan Radit.
"Ahh!! kenapa milikmu sangat nikmat sekali Raisa!" ucap Radit dengan nafas tersegal sengal.
"Ya jelaslah, aku kan masih bersegel. Punya gadis memang nikmat" jawab Raisa dengan bangganya.
"Hahha kau bisa saja. Gimana dengan permainanku? apa kau puas?" tanya Radit.
"Ohh aku sangat puas! ,karena milikmu yang besar membuat punya ku menjadi sesak" jawab Raisa, seraya mengatur napasnya.
Radit pun tertawa mendengarnya.
Beberapa menit kemudian, tanpa di sadari Raisa dan Radit pun sama sama tertidur di ranjang yang sama. Karena mereka sama sama kewalahan, akibat pertempuran ranjang yang begitu memuaskan itu.
....
Club..
Sementara itu, di sebuah club malam terlihat seorang pria tampan sedang menantikan kehadiran seorang wanita yang ingin ia setubuhi, padahal ia sudah beristri, namanya Xavier, dia adalah ketua gengster dan ia juga teman satu tongkrongan Leo. Saat di club pria itu menemui pelayannya yang biasa mencarikannya wanita jalang untuk di setubuhinya.
"Siapkan seorang wanita yang bisa memuaskanku sekarang!, aku butuh pelepasan saat ini juga" ucap Xavier ke pelayan club tersebut.
"Baik bos, saya akan memanggilkan wanita itu untukmu" jawab pelayan tersebut. Lalu ia pergi meninggalkan pria itu.
"Xavier, Xavier udah punya istri tapi masih saja coblos wanita malam! apa kau tidak puas dengan istrimu?" ucap Devan temannya Xavier.
"Melihatnya saja aku tidak selera, apa lagi menyentuhnya" jawab Xavier seraya meminum amer.
"Tidak selera? kenapa?" tanya Devan penasaran.
"Aku tidak menyukainya, makanya aku tidak selera" jawab Xavier, karena ia terpaksa menikah dengan istrinya.
"Helleh, karena kau belum mencoba makanya kau tidak selera. Istrimu kan masih sangat muda tentu saja rasanya enak dan sempit, contohnya si Leo, semenjak menikah dia nggak pernah lagi jajan di luar. Apa lagi istrinya sama sama muda dengan istrimu" jelas Devan. Ia hanya ingin menyadarkan temannya itu agar tidak sering jajan di luar dan lebih menghargai pasangannya.
"Oh iyaa yahh, si Leo udah nggak pernah ke sini lagi ya? gimana kabarnya itu anak ya?" ujar Xavier.
"Makanya apa aku bilang, dia tuh udah berubah lebih sering di rumah sama istrinya" ucap Devan. Xavier pun mencoba untuk menghubungi Leo.
Ia meraih ponselnya dari dalam saku celana yang ia kenakan, lalu pria itu mencoba untuk menghubungi temannya itu. Karena sudah lama ini ia tidak bertemu dengan Leo.
Drett.. Drettt.. Drett...
Saat ini Leo sedang bersandar di sandaran ranjangnya, karena ia baru saja bertempur dengan istrinya. Mendengar ponselnya berdering, ia pun langsung meraih ponsel itu dari atas nakas. Saat melihat ponsel itu temannya yang menelvon, Leo pun segera mengangkatnya.
"Halo, ada apa?" ujar Leo saat menerima telvon dari Xavier.
"Ada apa ada apa, kau di mana sekarang, sudah lama aku tidak bertemu denganmu?" tanya Xavier.
"Aku berada di rumah, apa kau lagi berada di club?" jawab Leo, karena ia terdengar suara yang begitu berisik dari sana.
"Iya, di mana lagi kan. Oh iya apa kau tidak ke sini? banyak loh wanita cantik dan seksi di sini" ucap Xavier yang mencoba untuk menggoda Leo.
"Ahhh tidak selera lagi aku aku melihat wanita jalang di luar sana, karena istriku jauh lebih cantik dan seksi dari jalang jalang itu" ucap Leo, mendengar itu Bella pun langsung menatap tajam suaminya.
"Wahh wahhhh, iya dehhh. Oh iya kalau ada waktu aku akan menemuimu," ujar Xavier.
"Baiklahh, nanti kabari saja aku, sudah lama juga aku tidak bertemu denganmu" jawab Leo.
"Okkee, ya sudahh aku mau kiw kiw dulu, selamat bersenang senang" ujar Xavier. Telvonpun beraghir.
