Tifanny antanika seorang gadis unik, cantik dan humoris yang punya kemampuan unik dapat mendengar kebohongan dari telingnya.di pertemukan dengan seorang pria asing yang di jumpai nya 3 tahun lalu, loh mengapa asing?, kan pernah bertemu, justru hal itu yang menjadi alasan mengapa mereka dipertemukan kembali oleh semesta untuk mengungkap sebuah misteri sang CEO tampan yang punya masa lalu kelam atas pembunuhan seorang perempuan.
dengan kemampuan yang dimiliki Tifanny,
membuatnya dapat mengungkapkan siapa pelaku dari pembunuhan itu.ikuti ceritanya dengan lanjut membaca yuk!,Happy reading🤗🤍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elvina taduge, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25
“Jelasin dia siapa kak?.”ucap Syena penasaran.
“maaf aku cuman..”
“keluar!.”Pekik Leozra ke Syena memotong perkataan Tifanny barusan.
bentakan itu membuat Syena tiba tiba diam dan menetes kan air matanya,karna baru kali ini Leozra marah seperti itu.
Syena pun keluar dari mobil itu di jemput oleh managernya.
Akhirnya Tifanny pun bersama dengan Leozra memutuskan untuk kembali pulang,sementara Tifanny lah yang menyetir karna kondisi Leo yang tidak memungkinkan untuk membawanya.
”Kamu ngga apa-apa kan?.”tanya Tifanny melihat Leozra menyadarkan kepalanya di kursi mobil.
”Maafin aku yah!.”balas Leozra tak menjawab pertanyaan Tifanny tadi.
”ngga apa²..kamu tidur aja yah,nanti aku bangunin.”pintah Tifanny kemudian melajukan mobil begitu laju menunju Vila mereka.
Beberapa saat kemudian kini sampailah Tifanny dan Leozra di Vila tepatnya di parkiran mobil.
nampak Leozra sudah tertidur,Tifanny pun menekan tombol untuk menurunkan kursi mobil Leo agar bisa tidur dengan posisi yang pas,kemudian memakaikan selimut yang di bawanya tadi untuk Syena di berikan nya ke Leozra.
”Leo kita uda nyampe,kamu ngga mau bangun?.”ucap Tifanny.namun tak ada sahutan darinya.Tifanny pun turun dari mobil membuka pintu mobil untuk Leozra.
”Pak Leo, bangun!.”panggil Tifanny namun Leozra belum kunjung bangun.
Ternyata Leozra memimpikan kasusnya yang 4 tahun lalu di lewatinya.
“Bukan..aku.”sahut Michael menjawab mimpinya.
”kamu bilang apa?.”sahut Tifanna lagi sambil mendekatkan kulitnya ke braja Leozra.
”aku ngga bunuh dia.”ucap Leozra dalam mimpinya.
seketika Tifanny terkejut untuk pertama kalinya dia mendengar Leozra berbohong.
”jadi aku bisa dengar dia bohong!.”batin Tifanny.
seketika Leozra bangun.Tifanny pun tak lagi menatap nya.akhirnya Leozra keluar dari mobilnya.
“Gimana kondisi Syena?.”tanya Leozra tiba² bangun dari tidurnya.
”Dia belum mati kok,Kamu sendiri juga lihat kan tadi dia di jempur managernya.kamu aja sampe mimpiin dia tadi”balas Tifanny membuat Leozra tertegun.
“Lagi pula dia ngga bakal bunuh diri kok, kamu jangan khawatir.”timpal Tifanny lagi.
Tanpa bicara apapun, Leozra memakai masker nya dan berjalan menuju pintu live, Tifanny pun mengikutinya.
Di pintu Live Syena melihat Leozra menyadarkan dirinya di dinding Live.
Tifanny mendekat ke arah Leozra dan memeriksa suhu panas tubuh Leozra.
kamu demam!. sahut Tifanny memegang
jidat Leozra.
Lagi² Leozra tak menjawab pertanyaan Tifanny.
”Kamu punya obat penurun panas di kamar?.”tanya Tifanny.
”Aku nggak butuh itu!.”balas Leozra kemudian pintu Live terbuka.
Tifanny masuk ke dalam ruangannya terlebij dahulu melihat kotak p3k miliknya siapa tau ada obat penurun panas yang bisa di berikan ke Leozra.
“Aku cuman mastiin kalau dia itu cowo biasa,tapi apa obat ini penting banget buat dia.”ucap Tifanny bermonolog kemudian mendapatkan obat penurun panas miliknya masih ada di kotak p3k.
“Tapi kan dia sakit,mana mungkin dia ngga perlu obat ini.”ucap Tifanny lagi kemudian membawakan obat tadi ke kamar Leozra.
Tifanny menenakn tombol bel namun tak sda respon apa2 dari Leozra.
Melihat pintu kamarnya ternyata tidak di kunci, Tifanny pun memberanikan diri untuk masuk ke dalam kamar Leozra.
”Hai!.pak Leo,aku bawain kamu obat,aku masuk yah!.”sahut Tifanny dari luar dan memutuskan untuk masuk ke dalam kamarnya.
Tifanny pun perlahan masuk kedalam ruangan Leozra sambil membawa obat tadi.
lampu yang ada di ruangan tengah pun tidak di nyalakan full jadi terlihat remang²
terlihat dari pintu kamar, Leozra sudah terbaring lemah kemudian Tifanny menghampiri nya.
“Pak Leo,ayo bangun dulu minum obat nya sebelum tidur.”ucap Tifanny memandangi Leozra yang sudah tertidur.
Tak ada pilihan lain, Tifanny pun menyimpan obat itu di genggam tangan Leozra.
“Aku simpan di sini yah.”ucap Tifanny kemudian tak sengaja melihat di lantai ada kemasan obat tidur yang pasti itu miliknya Leozra.
“Dia minum obat tidur?.”batin Tifanny.
Tifanny pun hendak kembali ke ruangan nya, namun tak tega melihat Leozra seperti itu.
“Ya ampun Gue bingung banget mau ngapain”
Tifanny pun membuka kas Lemari kamar mandi yang berisi sejumlah handuk yang banyak dan tertata rapi.
wah lengkap banget!.”ucap Tifanny takjub melihat banyaknya handuk yang banyak tertata rapi seperti itu.
Dia kan demam,jadi kayaknya aku harus d pak air dingin.”ucap nya kemudian kamar Leozra untuk mengompres nya.
dengan kekuatan seadanya Tifanny berhasil mengangkat dan memindahkan Leozra ke kasur.
Membuka kaos kaki dan memakaikan selimut ke Leozra dan mulai mengompreskan air dingin ke Leozra.
”Apa yang Gue lakuin sekarang,gue bakal ngga terlalu kenal begitu dekat sama dia”.ucap Tifanny bermonolog dan hendak kembali menyimpan handuk itu.
begitu hendak pergi,entah kenapa tangan Leozra menahan Tifanny untuk pergi namun Leozra tak bangun.
Semakin erat tangan Leozra menarik Tifanny ke arah kasur tempat dia tidur.memakai lengan Tifanny sebagai bantalannya.
“tangan aku sakit, bisa lepasin ngga?.”ucap Tifanny namun percuma Leozra tidak akan mendengarnya karna dia sudah tidur dan tidak sadar menarik tangan Tifanny.
”Maafin aku!.maaf.”ucap Leozra namun tidur kembali.
“dia ngomong sama aku apa mimpi sih ini?.”tangan Leozra seakan akan menggemam dan terbaring ke kasur bersama Leo di sampinya,
sesekali Tifanny mencoba menarik tangan nya, namun tak bisa karna di tindih oleh Leozra yang sudah tertidur pulas.
Tifanny tak punya pilihan lain akhirnya menemani Leozra untuk tidur bersebelahan dengan nya, walaupun tangan tetap di tidurin Leo.
..Sampai pagi pun tiba tangan Tifanny Masih di tindih oleh Leozra untuk jadi sandaran tidurannya.
’duh sakit banget tanganku,kok dia ngga lepas sih!.”ucap Tifanny merasa kesemutan di area lengan karna semalaman di tindih oleh Leozra.
dengan terpaksa Tifanny menarik tangan nya namun tidak sampai membuat Leozra terbangun.
sejenak Tifanny memandang Leozra,dan hendak turun dari kasur.begitu turun dari kasur selimut nya tersangkut hingga Tiffany jatuh ke lantai.hal itu membuat Leozra terbangun mendengar suara Tifanny.
”duh,duh sakit banget!.”
Leozra pun melihat Tifanny pun terkekeh.
“apa terjadi, kenapa kamu di sini?.”tanya Leozra.
Aku tadi mau pergi waktu nganterin kamu obat, kamu keliatan sakit semalaman jadi jaga kamu sebentar semalam.
“apa aku bukain pintu nya?.”
”Engga kok kemarin pintunya ngga kamu tutup!.”jawab Tifanny.
oh gitu!.”ucap Leozra kemudian keluar dari kamarnya meninggalkan Tifanny begitu saja.
”gimana perasaan mu?, apa demamnya uda hilang?.”ucap Tifanny menyusulnya.
sejenak Leo tak menyahut dan menghentikan langkahnya.
”Tifanny!.”panggil Leo kemudian membalikan badannya ke arah Tifanny.
yang judulnya ketulusan hati , dan Story of my life yaaa