NovelToon NovelToon
PESONA ADIK ANGKATKU

PESONA ADIK ANGKATKU

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintamanis / Cinta Terlarang / Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:10.9k
Nilai: 5
Nama Author: HRN_18

Dalam keluarga yang harmonis, hidup seorang pemuda bernama Raka. Meski bukan saudara kandung, dia memiliki hubungan dekat dengan adik angkatnya, Kirana. Mereka tumbuh besar bersama, berbagi suka dan duka layaknya saudara sesungguhnya.

Namun seiring berjalannya waktu, Raka mulai memandang Kirana dengan cara yang berbeda. Kecantikan dan kemanisan gadis itu mulai membuatnya terpesona. Perasaan terlarang itu semakin membuncah, mengusik hubungan persaudaraan mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HRN_18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 33 Puncak Keputusasaan

Meski telah bersumpah mengubah metode dan sudut pandangnya, jeritan keputusasaan tetap menggelayuti langkah Raka. Kekalutan kian menggelegak di relung jiwanya bagai lava mencuat dari kawah kemelut tiada akhir itu.

Berbulan-bulan mencoba berbagai cara baru, namun semua usahanya menemui kegagalan. Jejak keberadaan Kirana bagaikan ditelan bumi, lenyap tanpa bekas sedikit pun untuk diikuti.

"Percuma saja...aku memang tidak akan pernah bisa menemukannya lagi, Ibra!" Raka berteriak penuh kefrustrasian suatu ketika. Wajahnya sarat kepedihan yang mendalam.

"Semua jalan sudah kucoba untuk keluar dari kemelut keputusasaan ini. Tapi mengapa kenyataan terasa kejam sekali padaku?" Sambungnya dengan suara serak.

Ibra yang tetap menemani di sampingnya hanya dapat bergeming prihatin. Sungguh berat pergulatan yang tengah dialami sahabatnya ini. Raka seakan terhempas dalam tingkat keputusasaan tertinggi yang menakutkan.

"Aku tidak tahu lagi cara apa yang harus kulakukan, Ibra...," Raka men isak pedih. Tubuhnya merosot lemas di hadapan Ibra. "Aku seperti kehilangan arah dan tujuan tanpa Kirana..."

Lelaki bijak itu menghela napas panjang. Diletakkannya tangan di bahu Raka yang gemetaran dengan gestur menyemangati. Namun nampak jelas sang pemuda sudah berada di ambang batas keputusasaan totalnya.

"Aku memahami penderitaanmu, Raka. Tetapi percayalah, keputusasaan sejati itu terjadi ketika kau menyerah sepenuhnya," tutur Ibra bijak. "Selama engkau masih bernafas, masih ada harapan untuk mengakhiri semua kemelut yang melanda!"

Ucapan itu seakan tertelan mentah-mentah di tengah luapan keputusasaan Raka. Dia terisak-isak dengan kepedihan memilu dengar kata-kata yang tak sanggup mengentak jiwanya lagi.

Di puncak keputusasaan seperti ini, memang segala pencerahan dan hiburan rasanya hambar adanya. Yang tersisa hanya kekosongan tanpa arah dan tujuan. Mematikan segala harapan dan semangat yang dulu membara di dada.

Raka terkulai lemah dengan kepala tertunduk putus asa. Jauh di lubuk hatinya, dia merasa sia-sia saja menghabiskan seluruh tenaga dan perjuangannya selama ini. Semua sudah berakhir dalam kemelut tiada pengharapan.

Akankah puncak keputusasaan yang telah dilaluinya ini akan mencabut sisa-sisa harapan di hatinya? Atau justru akan menjadi tonggak awal untuk tersadarkan kembali tekad dan cintanya untuk mencari Kirana?

Nasib kisah cinta mereka akan tergantung pada pilihan Raka sendiri: merajut semangat ataukah menyerah sepenuhnya kepada keputusasaan ...

...

Terkulai lemas dalam puncak keputusasaan, Raka benar-benar merasa seluruh semangat dan harapan dalam dirinya telah punah. Kekosongan dan kehampaan membelenggu jiwanya tanpa belas kasihan.

Ibra yang berdiri di sampingnya hanya bisa terdiam prihatin menyaksikan sahabatnya tenggelam dalam kubangan keputusasaan total. Berbagai nasihat dan wejangan bijak rasanya sudah tidak mempan lagi untuk mengangkat Raka dari jurang kekalutannya.

"Raka...aku tahu penderitaanmu memang sudah sampai di puncak yang mengerikan ini. Tapi percayalah, masih ada jalan keluar untuk mengatasinya," Ibra akhirnya bersuara lembut, mencoba mencari celah untuk menerangi kegelapan jiwa sang sahabat.

Namun Raka bergeming. Sorot matanya kosong menatap hampa, seakan jiwanya telah lenyap dari raganya. Dia seperti jasad hidup yang tidak berdaya menghadapi puncak keputusasaan ini.

"Kumohon...jangan menyerah di saat seperti ini, Raka...," Ibra memohon dengan nada putus asa. Pria bijak itu telah kehabisan kata-kata mujarab untuk membangkitkan semangat sahabatnya.

Kesunyian yang mencekam melingkupi mereka berdua. Hanya isak tangis pilu Raka yang sesekali terdengar bagaikan melodi keputusasaan abadi. Pemuda itu tampak tenggelam sepenuhnya dalam kekalutan tak berdasar.

Ibra menghela napas panjang sekali lagi. Diraihnya tangan Raka dan digenggamnya erat, berharap bisa menyalurkan kekuatan pada sang sahabat.

"Raka...aku akan selalu di sini untukmu, mendampingi mu hingga engkau bisa keluar dari puncak keputusasaan ini. Aku tidak akan menyerah meskipun engkau sudah tidak punya harapan lagi..." bisik Ibra tulus sembari menggenggam tangan Raka yang kaku.

"Karena persahabatan dan cinta sejati yang engkau perjuangkan tidak akan pernah membiarkanmu hanyut sepenuhnya dalam keputusasaan," lanjut Ibra bijak. "Selalu akan ada jalan untuk menemukan cahaya kembali di akhir terowongan kekalutan itu, percayalah..."

Perlahan, Raka bergeming di tempatnya. Kata-kata tulus Ibra seakan menebarkan benih harapan kecil di sudut hatinya yang hampir mati. Menggelitik nuraninya untuk bangkit dan tak menyerah ditelan keputusasaan sepenuhnya.

Akankah Raka mampu menangkap harapan dan kepercayaan yang diulurkan Ibra? Atau tetap tenggelam dalam puncak keputusasaan tiada harapan itu? Segalanya akan tergantung pada sisa perjuangan di relung jiwanya menghadapi kemelut batin hebat ini.

...

Genggaman tangan Ibra yang hangat seakan menyalurkan sinar harapan pada jiwa Raka yang tengah dirundung keputusasaan total. Kata-kata bijak sahabatnya itu mulai menggugah nuraninya untuk tidak menyerah sepenuhnya.

Meski terasa berat, Raka mencoba untuk bangkit dari kepuraan semu yang membelitnya selama ini. Sorot matanya yang semula kosong mulai memancarkan sedikit percik kehidupan.

"I...Ibra...," panggilnya dengan suara serak, "Aku... masih ingin berjuang...," lanjutnya terbata penuh kegetiran. "Tapi entah mengapa, rasanya begitu berat untuk sekedar berharap lagi..."

Ibra menatap Raka teduh, senyum bijak tersungging di wajahnya yang penuh kerut kawakan. Digenggamnya tangan sang sahabat lebih erat lagi, seakan menyuplai kekuatan ke relung jiwanya.

"Aku tahu, Raka... Aku tahu betapa keputusasaanmu sampai pada titik yang mengerikan hingga membuatmu hampir lupa untuk berharap," tutur Ibra lembut. "Tapi percayalah, selama ada sedikit saja percik kehidupan yang tersisa di dalam dirimu, selama itu pula harapan masih ada."

Raka menunduk, menyadari kebenaran dalam kata-kata sahabatnya. Memang sejatinya dia belum sepenuhnya mati dan putus asa jika masih mampu bernapas dan memperjuangkan apa yang dicintainya.

"Aku...akan berusaha lagi, Ibra. Untuk meraih harapan yang kau bisikkan itu," ujarnya kemudian dengan tekad membara di sorot matanya yang kembali berkobar.

"Aku tidak akan menyerah begitu saja dan membiarkan keputusasaan mengalahkanku!" Raka menambahkan dengan keyakinan yang perlahan menggelegak kembali dalam jiwanya.

Ibra tersenyum melihat semangat hidup mulai membara lagi dalam diri sahabatnya. Keyakinan dan harapan adalah lentera yang mampu menuntun Raka menembus kegelapan keputusasaan mutlak itu.

"Nah...begitu lebih baik, Raka! Sekali lagi, jangan pernah menyerah dalam menghadapi segala kemelut ini," Ibra meyakinkan. "Selama kau masih bernapas, selama itu pula kau harus terus berharap dan berjuang menemukan cahaya kebahagiaan sejatimu!"

Raka mengangguk mantap mendengar wejangan bijak sahabatnya. Kini dia telah kembali menemukan kekuatan baru dari puncak keputusasaan tersebut. Yaitu tekad membaja dan harapan yang tak pernah padam untuk bersatu kembali dengan Kirana, cinta sejatinya.

Dengan bersama Ibra mendampinginya, Raka bertekad untuk bangkit dan menghadapi sisa perjuangan kemelut yang menghadang dengan semangat berkobar-kobar. Dia takkan gentar dan menyerah dari keputusasaan sekali lagi.

Karena sejatinya, saat itulah kesempatan harapan mulai terpancar dari jiwanya yang tegar! Mengalahkan segala kegelapan dengan kecerahan dan keteguhan cinta...

1
Almaa
kemilau hppyEnd, thanks sehat slalu thor🙆🏻‍♀️
Almaa
/Blackmoon/
Almaa
<3
dan
wah ini raka nya mesum🤣
Almaa
nyesekkk bgt jadi Kirana, until ifeel that:/
dan
menarik ceritanya
Almaa
greged/Blackmoon/
Almaa
sangat interesting thor🌚
Anonymous
👍👍👍
Anonymous
👍
Anonymous
semangat thor
Anonymous
bagus ceritanya
Anonymous
👍
yong leee
lanjut thor
remember
bagus
remember
seru
penakosong18
🔥🔥
penakosong18
lanjut tor
HRN_18
halo raeder semua,jangan lupa tinggalkan vote kalian ya🥰😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!