NovelToon NovelToon
TEROR SEKOLAH

TEROR SEKOLAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / spiritual / Kutukan / Kumpulan Cerita Horror / hantu / Roh Supernatural
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Sefty A. E.

Dalang di balik teror sekolah akhirnya diketahui Jefri dan Mira. Untuk mendapatkan bukti, mereka mencurigai semua orang terdekat dan menganggap mereka terlibat dengan pelaku utama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sefty A. E., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chap 28

"Aamiin." Awan mengusap wajah seperti didoakan.

"Bisa sendiri. Lagian yang mau pindah dia," ujar Jefri.

Ratih mengusap dada. "Astagfirullah gak ada perasaan sama sekali kamu, Jef."

Mira sebal, lagi melipat bra dia lempar sekalian ke mereka berdua. "Huuu!" soraknya lantas mengusir. "Sana ke kamar sendiri!"

Awan menyingkir dadanya kena bra Mira sementara Jefri dengan santainya melempar balik ke Mira.

"Gitu, Bun. Liat dulu dia lagi lipet baju apa daleman. Gak malu ngelempar kutang ke cowok," ucap Awan merinding.

"Menurut lo?" tukas Mira.

"Ke luar deh, jangan di sini. Haduhh pusing bunda liat kelakuan kalian berdua. Kalau udah nyampur berisik minta ampun."

"Pake headset, Bun." Awan sembunyi di belakang Jefri.

Jefri menarik baju anak itu. "Ke luar, Wan."

"Lo juga."

"Ayo bareng."

Setelah Jefri dan Awan meninggalkan kamar Mira. Ratih mengelus dada dan memegang kepalanya yang sakit lihat kelakuan anak-anaknya.

"Bunda?" Mira mau mengecek keadaannya.

"Kamu lanjut bebenah aja."

Mira lantas duduk lagi. "Iya."

Ratih sebetulnya sedih Mira dan Hana mau pergi. "Kamu gapapa, Mira?"

"Gapapa, Bun. Bukan pertama kali Mira pindah rumah."

"Bukan itu. Kamu gapapa beradaptasi lagi sama Pak Rudi? Mama kamu memang belum ambil keputusan nikah lagi atau nggak. Tapi keliatannya sekarang mereka mau tinggal seatap, mereka bakal menikah."

"Urusan mereka, Bun. Mira gak keberatan."

"Kamu pasti kesusahan ambil keputusan. Mereka di depan kamu haha hihi tapi pas sendirian sering bengong. Kalau kamu pergi jujur bunda khawatir."

Lantas bagaimana, batin Mira. "Keputusan Mira bulat, Bun."

"Bunda." Jefri mau bawakan es susu untuk Mira malah mendengar omong kosong. "Dia yang mau pergi jangan ditahan."

Mira terus melihat Jefri hingga menaruh gelas susu di mejanya. "Lo pasti seneng gue gak ada. Selama ini gue nempel lo terus."

"Eh bukan begitu maksud Jefri," sangkal Ratih kalang kabut.

Jefri cuma menatap Mira. "Gue seneng selama ini lo terus di samping gue. Kita bahagia bareng sampai sekarang penyesalan kita pun sama. Keputusan lo betul ikut mereka. Gue udah memutuskan gak nahan lo di sini walaupun dari kecil hidup berdampingan. Itu pilihan yang berat. Maka dari itu sampai lo kembali atau gue yang nyusul lo ke sana, ayo sembuhin luka masing-masing. Gue gak mau ketika kita ketemu lo masih bawa kesedihan, kemarahan, penyesalan.

Sebagai saudara gue mau lo bahagia, Mira."

Awan hampir tidak bisa mendatangi mereka kala mendengar Jefri bicara. Dia hanya berdiri di belakang tiang.

Ratih menunduk dalam memahami isi hati anaknya yang turut terluka. Mereka masih berduka dan kini harus rela Mira pergi.

Mira bimbang harus berkata apa. Tidak biasanya Jefri bicara mendalam. Pria itu lebih sering memarahi mereka dan di momen tertentu saja kepribadiannya bisa mengayomi.

Mira salah menilai ketenangan Jefri. Jefri manusia sama sepertinya. Dia bisa terluka fisik dan batin. Bukan berarti kuat dari luar, dalamnya sembuh cepat.

"Kalau lo mau denger gue jujur sekarang. Sialan." Jefri menyeringai miris dengan ucapannya yang plin-plan.

"Jangan pergi. Kita bertiga bisa bawa lo ke mana pun tempatnya asal kita terus barengan."

"Iya, Mir. Gue gak mau lo minggat sekarang," lirih Awan.

"Lo gak bisa pulih sendirian di sana," lirih Jefri akhirnya mengakui pertahannya telah runtuh. "Bun, kita bertiga bisa ke mana aja, kan? Kita udah dewasa semua, Bun."

Ratih tak kuasa menahan tangis. "Boleh. Kalian udah dewasa. Bunda gak akan larang kalian mau ke mana asal saling menjaga."

"Jef.." Mira menghapus air mata yang turun ke pipinya. la bangun dan pergi memeluk Jefri yang menangis.

"Jangan pergi.."

"Hahahahaha!"

Gelak tawa Surya menggelegar satu ruangan. Dewi langsung menyumpal mulutnya dengan onde-onde. Kebetulan Juan menyuguhkan jajanan pasar atas kedatangan mereka.

Surya mengunyah onde-onde yang terlanjur masuk. "Yaw-elwah, Dew. Enak tapi."

Dewi menghela napas merasa sudah berakhir. "Mereka udah pergi."

"Lega banget." Surya mencomot kue pukis dan donat coklat juga.

Jefri tidak habis pikir Surya bisa makan sesudah menertawakannya. Kini tatapan mematikannya tak mempan lagi.

"Apa?" sahut Surya sambil mengunyah.

"Denger lo ngaku nangis di depan Mira mohon-mohon biar gak pergi, gue ngakak tapi terharu di saat bersamaan, Jef."

"Jangan dibahas lagi gue bilang," kecam Jefri menahan malu dua kali lipat.

Juan sudah berkata lebih baik jangan cerita apa-apa kepada Surya. Dia tidak pernah kasih solusi tapi soal menertawakan nomor satu.

"Gue harap mereka bahagia." Dewi menggalau seorang diri di saat teman-temannya biasa saja.

Jefri berkata, "Kenapa lo sedih gitu? Dia gak jadi pergi."

Sebetulnya memang Mira mengubah keputusan pas Rudi jemput ke rumah. Mereka bertiga bicara baik-baik dan Rudi membebaskan keputusan Mira, sama halnya dengan Hana.

"Gue bersyukur soal itu, tapi menurut lo dia bisa hidup jauh dari emaknya?"

Juan menganggap enteng pertanyaan Dewi. "Dari dulu Mira lebih lengket sama Jefri. Jefri udah kayak bapaknya."

Jefri memicing serius. "Lo empat tahun lebih tua dari gue. Terus sebutan buat lo yang pantes apa? Kakek?"

"Jangan terlalu serius," dalih Juan.

Surya menepuk bahu Dewi sebab ketegangan mereka berdua masih sama. "Lo berdua kudu akur sekarang. Lo dititipin sama emak bapaknya, kan disuruh jagain Mira."

Juan mengangguk dan balik menyindir. "Yoi. Yang nahan harus bertanggungjawab."

1
Darmawati
ceritanya absurd banget 🤣
anggita
👌☝👍👏., top
anggita
introvert.. ?🤔
anggita
👌thor, semoga novelnya sukses.
anggita
like👍+hadiah tonton iklan☝
Hasnah Siti
iyah bener...ada waktunya rasa sakit itu hilang🥺
Hasnah Siti
hai kakak author...aku hadir 🙋🏻‍♀️moga seru yah story nya 😘❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!