NovelToon NovelToon
Benih Twin'S CEO Kejam

Benih Twin'S CEO Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Poligami / CEO / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius
Popularitas:23.6k
Nilai: 5
Nama Author: Mom Ilaa

Karena dipaksa untuk segera memiliki anak, Jovan sang CEO dari perusahaan ternama diam-diam menikah lagi. Dengan kejamnya, dia mengusir Seina selaku istri pertamanya yang dikira mandul. Namun nasib buruk pun menimpa Jovan yang mana istri keduanya mengalami kecelakaan hingga membuatnya keguguran bahkan rahimnya terpaksa harus diangkat demi menyelamatkan nyawa Ghina.

Lima tahun kemudian, Seina yang dikira mandul kembali dengan tiga anak kembar yang memiliki ketampanan mirip Jovan.

“Bunda, Oom itu milip Kakak Jelemy, apa Oom itu Ayah kita?” tanya Jelita, si bungsu.

“Bukan!” elak Seina.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom Ilaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hikkss hikkss sakit

“Hiks... hikss... sakiittt...” Lirih Vara terisak-isak melihat lutut dan siku kirinya terluka.

“Cengeng banget sih, luka kamu kan tidak separah aku. Lagian sudah diperban sama temannya Kak Salwa juga kok.” Ringis Gara yang mana dahinya terlihat diperban juga.

“Tuh, gara-gara kamu tadi banyak gerak, motor baru aku jadi lecet!” Tambah Gara menunjuk motornya yang nyaris terbelah.

“Maaf...” Tangis Vara menjadi-jadi. Ia sedih dimarahi terus menerus oleh pemuda itu.

“Ck, kalau motor ini sampai rusak, aku bakal susah antarin pesanan orang. Lain kali, kalau dibonceng itu jangan sambil tok-tokan. Tadi sangat bahaya tahu! Kita bisa pindah alam. Untung saja kita jatuhnya di trotoar, bukan jungkir balik di tengah jalan.”

“Kamu mau jadi Kunti cupu beneran terus aku jadi pocica tampan?!”

Sekali lagi Gara memarahinya.

“Huaaa... hiks... maafkan Vara,” tangis gadis berkacamata itu, membuat Gara pun sedikit tertawa melihat Vara bak anak kecil saja.

“Udah... udah... jangan nangis, Ra. Nih pakai helmnya lagi. Nanti kalau kita sudah pulang, bilang saja pada Kak Salwa sama Kak Seina kalau kita habis jatuh bukan kecelakaan. Kau paham, kan?” ujar Gara tampaknya tidak mau juga dimarahi oleh Seina dan Salwa. Vara pun mengangguk paham.

Belum gadis itu naik ke motor, tiba-tiba dua remaja itu menengok ke sumber suara yang memanggil mereka.

“TUNGGU DULUUU!”

Mata Gara terbelalak. Ia segera menyalakan mesin motornya tapi Asisten Lu lebih cepat menghadang mereka dengan kedua tangan yang direntangkan lebar.

“Hai, Om! Kita lagi buru-buru mau pulang, jangan halangi jalan kami dong,” teriak Vara.

“Tidak akan sebelum pemuda di depan saya turun dari motornya.” Tolak Asisten Lu tegas.

“Jangan-jangan motor ini hasil curian ya, Gara?” gumam Vara membuat Gara tersentak kaget dan akhirnya ia mematikan mesin motornya. Gara turun dengan ekspresi yang sangat dingin tidak seperti Asisten Lu yang tenang.

“Pak Lu, tolong pergilah,” usir Gara menunjuk.

“Ehhh Pak Lu? Kamu beneran nyuri motor dia, Gara?” tanya Vara masih kaget.

“Bukan, kutu kunti! Aku tidak pernah mencuri motornya,” desis Gara memukul helm Vara.

“Ya terus, kamu sama dia kok bisa kenal?” tanya Vara lagi menunjuk Asisten Lu.

“Nona, saya dan Gara sudah lama saling kenal tapi kami sudah jarang bertemu. Saya terkejut pada bocah yang dulunya kecil sudah besar sekarang. Sepertinya hidupmu baik-baik saja ya, Gara.”

“Ck, tidak usah banyak bicara. Katakan saja langsung apa alasan Anda menahan saya?” Decak Gara dengan tajam.

“Kalau begitu, bagaimana kalau kita berdua berbicara di restoran itu, sekalian kita makan siang bersama. Bagaimana?” Asisten Lu pun mengarahkan telunjuknya ke seberang jalan.

“Boleh... boleh bangeeet... tuh Om! Kami ini juga belum makan, tapi Om yang bayar, ya?” Vara cepat-cepat turun dan mengiyakannya.

Gara menepuk jidat, ia merasa sikap Vara yang dulu pendiam sekarang berbeda. Apa karena aku dan dia tinggal serumah jadi dia mulai terbiasa blak-blakan? pikir Gara kesal.

Terpaksa, Gara mempersilahkan Asisten Lu berbicara setelah pria yang sudah masuk kepala tiga puluh itu memesan makanan. Terlihat Vara makan di meja lainnya karena Asisten Lu ingin bicara empat mata dengan Gara saja.

“Ahhh.. jadi kepo deh, mereka lagi bicara tentang apa, ya?” gumam Vara mengamati kedua laki-laki itu yang serius mengobrol.

“Apa mungkin pria ini suaminya Kak Seina?” pikir Vara sambil mengaduk minumannya menggunakan sendoknya. Lama menunggu, tiba-tiba Gara menggebrak meja membuat orang lain di sekitarnya dibuat terkejut, begitu pula Vara heran melihat raut wajah Gara yang geram.

“Saya katakan kembali, kalian sudah tidak punya urusan dengan kakak saya. Mau dia melahirkan anak atau tidak, saya tidak akan biarkan kalian bertemu dengannya lagi.”

Gara meninggalkan kursinya dan berjalan ke arah Vara. “Kita pulang sekarang, Vara!” Tarik Gara meraih tangan kanan Vara.

“Ehh tapi makanannya belum habis nih.”

“Udah, biarin aja!” bentak Gara dan akhirnya Vara menurut saja karena ini pertama kalinya ia melihat Gara begitu emosi. Asisten Lu pun menunduk murung lalu tersenyum tipis pada Gara yang begitu melindungi kakaknya. Meski begitu, Asisten Lu pun berniat akan mencari alamat rumah Vara.

.

.

.

.

.

.

Malam hari, hawa di dalam rumah terasa panas sehingga Gara pun keluar mencari kesejukan untuk hati dan pikirannya yang gelisah. Ia duduk sendirian di teras rumah sambil memandangi gugusan bintang.

“Gara, kok di luar? Nanti bisa masuk angin, dek.” Seina datang dan Gara menoleh pada Ibu Muda itu yang menggendong baby girl yang rewel. Tapi setelah kulitnya tersentuh angin malam, baby girl langsung diam.

“Ululuuu... anak Bunda ternyata panas ya jadi pengen di luar dulu.” Kemudian Seina duduk di kursi. Mulut baby Girl pun mengukir senyum semringah membuat Gara berpindah duduk di samping Seina.

Melihat bayi perempuan itu sehat, suasana hati Gara pun tenang dan bahagia. Walau ada rasa benci di hatinya pada Jovan, tapi untuk twins baby kakaknya, ia menyayangi mereka seperti anak sendiri.

“Oh ya, kenapa kamu bengong di situ, Gara?” tanya Seina hampir lupa.

“Itu... Gara pusing mikirin merek buat usaha skincare Gara. Nama yang bagus buat usaha Gara apa, ya?” gumam Gara tidak mau jujur bahwa ia gelisah pada Asisten Lu yang bisa menemukan keberadaan mereka kapan saja.

Seina kemudian ikut berpikir tetapi tidak ada nama yang menurutnya cocok. Tiba-tiba Vara menyahut di belakang mereka.

“JELITA saja!”

“Ha? Jelita? Itu kan nama dia!” Tunjuk Gara ke baby girl dan tanpa melihat Vara.

“Justru itu, namanya cocok buat skincare kamu yang terbaik itu!” Vara berdiri di depan Seina dan Salwa. Kening Gara pun berkerut melihat wajah gadis di depannya dipenuhi masker hijau.

“Jelita nama yang bagus dan hasilnya pun sangat bagus di kulit wajah Vara. Tuh wajah Kak Salwa juga glowing setelah pakai racikan kamu, Gara,” sambung Vara. Ia menunjuk ke Salwa yang lagi mengurus kedua baby boy.

Seina tersenyum senang pada perubahan mereka lalu Seina mengernyit heran melihat Gara yang tertunduk malu. Setelah itu, Seina pun menyadari bakat adiknya yang hebat.

“Gara, nih kakak punya cincin, kamu pakai ya buat modal. Kamu harus kembangkan usaha kamu dan buat kakak bangga,” kata Seina. Ia dengan senang hati memberikan cincinnya.

“Dan lagi, kakak punya kalung ini...”

“Tidak, Kak. Kakak mendingan simpan kalung ini. Biarkan saja Gara gadaikan cincinmu itu.” Gara hanya menerima cincin sebab kalungnya bisa menjadi petunjuk menemukan orang tua mereka untuk balas dendam setelah mereka sukses nanti.

Vara sedikit mengusap sudut matanya melihat hubungan Seina dan Gara yang sangat indah. Mereka saling melindungi serta menyayangi.

Enam hari menelusuri rumah Vara, akhirnya Asisten Lu menemukan rumahnya tapi sayang pria dewasa itu sudah terlambat sebab rumah Vara kosong. Kata tetangganya, mereka sudah pindah dan tidak tahu pindah kemana.

Melalui telepon, Asisten Lu menyuruh anak buahnya berhenti menggeledah isi rumah tersebut tapi hal yang mengejutkan pun dia dapatkan setelah anak buahnya membawa sesuatu dari dalam sana.

Asisten Lu tercengang adanya beberapa barang bayi di tangan anak buahnya.

“Pak Lu, apa kita perlu melaporkannya ke Tuan Jovan?” tanya anak buah itu.

“Jangan. Kita biarkan saja mereka pergi. Aku merasa yakin jika memang mereka berjodoh, maka biarlah waktu yang menentukan.”

Lalu, Asisten Lu mengakhiri pencariannya. Saat itu pula Gara tampak senang. Kini dia sudah pindah ke luar negeri setelah Salwa menerima surat kepindahan. Di luar negeri, Vara dan Gara akan kuliah bersama serta mengembangkan bisnis mereka.

Meskipun mata sudah jauh darinya, tapi hati Seina masih merasakan kesedihan tapi empat tahun kemudian, hidup Seina berubah drastis adanya baby twins dalam hidupnya. Ditambah lagi, adik laki-lakinya itu telah sukses menjadi Bos skincare JELITA BEAUTY yang mendunia.

Wajah Gara pun sekarang makin tampan dan bahkan digilai gadis-gadis dan wanita di luar sana, sedangkan Vara Monica masih sering ketus padanya meskipun ia sekarang sudah menjadi sekretaris pribadi Gara Ragantara.

Kini di sore hari yang cerah terlihat sebuah mobil hitam melaju pelan ke jalan kota. Di dalam tampak Salwa dan kedua anak kembar Seina duduk manis di bagian jok tengah. Satu anak kembar yang lain duduk di pangkuan Seina yang sedang fokus menyetir mobil tapi sesekali anak itu terkadang suka bertanya-tanya. Maklum, diusianya yang empat tahun mereka sedang di masa-masa keponya.

Gara sudah memesan supir pribadi untuk mereka tapi Seina ingin mengemudi sendiri.

“BUNDA... APA GUNANA ITU?” Tunjuk bocah mungil nan tampan itu ke arah tombol bulat.

“Itu buat nyalain musik, sayang,” jawab wanita berkacamata hitam itu tersenyum.

“MUCIK? ONTIIH... ONTIIH CALWA! YALANIN MUCIK NA DONG!” Rengek anak perempuan di samping kiri Salwa dengan manja.

“IHHH BILICIK TAUUUU! DIAM NAPA CIH! JELEMY KAN NDAK BICA COKELENTASIH MAINNA!” Ujar si sulung marah pada adik bungsunya itu. Salwa pun terkekeh-kekeh mendengar bahasa si kembar yang cukup belepotan.

“EKHEE BUNDAA... JELEMY BALUCAN ENTAK JELITAA...” Gara-gara dimarahi, gadis kecil itu langsung menangis.

“Ampun deh, kalian berdua ini kenapa sih selalu saja bertengkar? Kayak Vara sama Gara aja. Sini sayang, Jelita duduk sama Bunda yah.” Seina pun menyuruh Jelita tetapi anak itu menolak.

“NDA MAU, JELITA NDA CUKA UDUK DI DEPAN, BUNDA.”

“Hmm, kenapa, sayang?” tanya Salwa dengan heran, sedangkan Jeremy menutup dua telinganya dengan headset gaming lalu bermain game di tabletnya.

“Kakak Jen bucu, bawu cakali, Onty.”

“Ekhee... Bunda... Jencen nda bucu. Tadina cudah mandi.” Lagi, anak itu yang bergantian menangis.

“EELEH BIILICIK NA CEMUA, BIKIIN PALANA JELEMY CAKIT!” Kesal Jeremy rasanya ingin melempar ke luar tabletnya. Memang ia anaknya super jutek dan tidak suka pada ocehan adik-adiknya.

Tapi suasana pun menjadi hening setelah kembaran laki-laki Jeremy itu bicara.

“BUNDA... KITA MAU PIIGINA MANA? KITA MAU PIIGI LUMAHNA PAPA YA?” tanyanya membuat Jelita pun penasaran.

Tidak hanya Jelita yang penasaran, Jeremy juga ingin tahu kemana Ayah mereka pergi dan jawaban Seina sungguh mengejutkan triple cadel dan Salwa.

“Iya, sayang. Kita mau pergi ke tempat Papa.”

Mobil Seina yang sedari tadi menempuh perjalanan yang lumayan panjang kini sampai di depan gedung perusahaan yang besar dan tinggi hingga twins cadel terperangah kecuali Jeremy yang biasa-biasa saja. Ia masih dengan muka temboknya yang mirip dengan Jovan. Jeremy seolah-olah tidak senang datang ke gedung itu.

1
Retno Harningsih
lanjut
Author Dirabi
Nexttt
Author Dirabi
Saingan papanya si triple cdel
Author Dirabi
Mamanya Gina mencurigakan
Author Dirabi
Smngat thor
Author Dirabi
Kacian jlita linduin ayahnya
Author Dirabi
Mungkin saja y itu elsha
Author Dirabi
Nextt
Dara Dira
Lanjutt thor
Iqlima Al Jazira
iya.. ledes ndak tetuju🤭
Dara Dira
Lanjuttt
AbiManyu
jovan seenaknya aja mau ngambik anak seina
AbiManyu
semoga baik baik saja
Widia
jangan bikin seina sama jovan balikan ya thor.. kasih aja pemain baru buat jadi suaminya seina
Yu Nana
Nexxtt
Ma Em
kok Seina ga cariin anaknya yg nginap dirumah Ghina ga merasa kehilangan malah dibiarin tidur dirumah Jovan.
Ma Em
Luar biasa
༎ຶP I S C E S༎ຶ: Terima kasih bund
total 1 replies
Iqlima Al Jazira
next thor
༎ຶP I S C E S༎ຶ: Siap nextt
total 1 replies
Iqlima Al Jazira
ahilna jumpa ladi celita bocil cadel👏
Iqlima Al Jazira: sama_sama thor
༎ຶP I S C E S༎ຶ: Terima kasih SDH mampir bunda
total 2 replies
ika
rasakan Jovan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!