NovelToon NovelToon
Eternal Fog

Eternal Fog

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Action / Sci-Fi / spiritual / Sistem / Persahabatan
Popularitas:830
Nilai: 5
Nama Author: Chira Amaive

Kabut berbahaya yang disebut dengan Eternal Fog kerap kali menyerang kota. Tingkatan berbahaya dan jenis yang ditimbulkan kabut tersebut berbeda-beda. Ada beberapa warna yang membedakan jenis-jenis kabut tersebut. Ada pun penyebab Eternal Fog adalah semburan napas dari monster yang disebut Strano dan menghuni area di luar kota yang disebut Danger Mori. Oleh karena itu, keamanan kota dijaga oleh para Occhio. Sebutan untuk para pembasmi Strano dan Eternal Fog.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chira Amaive, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 26 Gelang Tipis

Archie terlihat berdiri di depan pintu kamar Dean. Tatapan datarnya mengarah pada wajah tak ramah Dean.

"Apa?" tanya Dean malas.

Perempuan menarik tubuh Dean dan memaksanya keluar dari sana.

"Apakah jalan rahasia para strano itu benar-benar ada?" tanya Archie sambil berbisik.

Sebuah pertanyaan yang membuat jantung Dean berdegup kencang. Ia yang awalnya ingin mendorong Archie karena telah memaksanya keluar kini langsung berbalik menarik lengan Archie dan dibawa keluar.

Mereka pergi ke sebuah bangunan unik berbentuk aneh. Tangganya spiral dan bangunannya terpisah-pisah setiap lantai seperti rumah pohon. Bedanya, itu bukanlah pepohonan.

"Berani sekali kamu menguping rencana kami, Archie!" gertak Dean pada Archie.

"Aku tidak menguping."

Dean terdiam sambil menatap Archie lekat-lekat. Ia tidak berbohong. Jadi, ia mengambil kesimpulan bahwa Kama sendiri yang telah memberitahu Archie. Bagaimana pun, mereka pernah satu ruang rawat selepas menjalankan misi kala itu.

Jika di markas pusat kota Solar Wind mereka harus meminta izin terlebih dahulu jika ingin keluar, maka di markas cabang mereka bisa bebas ke mana pun. Itu adalah sisi yang mereka sukai. Namun, makanan di sana tidak seenak di kantin markas pusat.

"Mereka akan mengawasi lebih ketat setelah mengetahui ada seseorang yang mencuri Oculi." Archie berkata. Mereka tidak pernah mengobrol seperti itu sebelumnya walaupun sudah sering menjalankan misi sebagai tim.

Itulah mengapa Archie datang ke Dean dan mengajaknya keluar karena pada saat itu adalah waktu yang tepat untuk orang-orang jalan-jalan atau bersantai ke bangunan-bangunan unik. Dengan begitu, pihak pengawas dari Solar Wind tidak akan curiga.

"Padahal aku tidak akan melawan Kama. Tapi si bodoh itu malah menyerahkan diri. Apanya yang mati dengan terhormat. Sial!"

Archie menelan ludah setelah mendengar ucapan Dean. Tidak biasanya Dean mengakui jika orang lain lebih hebat daripadanya.

"Apa yang terjadi dengan Cora dan Soren?"

Dean tersenyum miring. Obrolan dua orang dengan gengsi tinggi itu menciptakan topik yang tidak jelas. Ke sana ke mari. Sebab sebelumnya mereka hanya bersama ketika dalam misi saja. Dan kebiasaan Archie yang suka pergi tanpa pamit itu masih dilakukannya.

"Ternyata orang seperti bisa merasakan rindu. Tidak cocok untukmu."

"Apa yang terjadi?" Archie mengulang pertanyaan.

"Mereka jatuh ke jurang sedalam belasan meter dan bisa selamat karena ada sungai luas di sana."

☆☆☆

Kembalinya Soren dan Cora disambut hangat oleh para occhio kelas A dan occhio yang tetap bertugas di sana. Serta seluruh orang yang berada di gedung itu.

Seorang perempuan berlari kencang dan memeluk keduanya erat-erat. Ialah Annora. Ia tetap ditugaskan di markas pusat Solar Wind. Seolah tak percaya, ia berusaha menahan tangisnya sebagaimana ketika Soren dan Cora masih menghilang tanpa jejak. Padahal, ia ingin menangis bahagia sejadi-jadinya. Tapi, ia harus profesional sebagai seorang occhio.

"Aku tak menyangka jika ada pengkhianat di antara kita. Padahal, ia terlihat ramah dan baik hati. Tak kusangka, ia mencuci Oculi dan menghapus data kalian agar menghilang. Jahat sekali ia ingin membiarkan kalian celaka. Ah, tapi ia mana tahu betapa hebatnya Soren dan Cora. Tiga bulan tanpa kabar, ternyata kini kalian tetap sehat sedangkan ia yang mati. Rasakan!" Annora berseru.

Soren dan Cora saling pandang. Bukan seperti itu. Kama tidak berniat jahat pada Soren dan Cora. Ia hanya sedang menyusun sebuah rencana penting. Sebuah rencana yang bahkan belum terlalu jelas apanya, namun Kama sudah menyerahkan seluruh tugas itu pada Soren dan kawan-kawan.

Sebenarnya, sejak berhasil kabur dari kejaran singa. Soren dan Cora memasuki sebuah gua yang sangat gelap. Bahkan mereka nyaris ingin kembali keluar untuk mencari jalan lain. Namun, mereka sudah terlanjur masuk terlalu dalam. Juga khawatir jika ada hewan buas lainnya di luar sana. Sehingga, mau tidak mau mereka berjalan di tengah-tengah kegelapan yang seolah tak berujung itu.

Beberapa jam berlalu tanpa terjadi apa pun. Mereka melihat sebercak cahaya. Tanpa ragu mereka langsung berlari ke arah sana dan menemukan sebuah ruangan dengan lampu redup. Sebuah ruang bawah tanah. Ada sehelai kain dan bantal lusuh. Itu berarti ada orang yang menempati atau pernah menempatinya.

Setelah menyusuri ruangan itu, mereka menemukan sebuah kertas lama. Lalu di dekatnya ada sebuah gelang tipis. Persis seperti alat komunikasi occhio. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa seseorang yang pernah menempati ruangan itu adalah seorang occhio.

Di seutas kertas itu tertulis jalan rahasia strano.

Tak lama setelah itu, mereka segera melanjutkan perjalanan untuk mencari jalan keluar dengan membawa lentera redup itu. Gua yang luas tidak membuat mereka pasrah. Sampai pada akhirnya mereka berhasil menemukan jalan keluar setelah berhari-hari mencari. Di luar gua, mereka kembali berada di hutan belantara. Lantas memakan tumbuhan apa pun di sana setelah berhari-hari menahan lapar. Perjalanan panjang dimulai lagi. Sama sekali belum menemukan satu pun penduduk. Awalnya mereka hendak menunggu seseorang yang dianggap occhio itu kembali ke gua. Tapi entah kapan ia kembali atau apakah ia akan kembali. Juga dengan alasan occhio tersebut diduga pengkhianat sebenarnya. Karena kertas yang bertuliskan jalan rahasia strano.

Setelah perjalanan yang sangat panjang dan sudah melewati gua tadi yang juga tertinggal jauh. Pada saat itulah sebuah furaisafin datang. Furaisafin yang dinaiki oleh Kama dan Dean. Lantas membuat skenario untuk kota Solar Wind bahwa mereka ditemukan hanyut oleh seorang wanita tua dan dibawa ke rumah kecilnya. Itu dilakukan agar Soren dan Cora tidak terlihat seperti orang yang telah menemukan sesuatu yang janggal. Kertas itu pun dibawa oleh Dean agar tidak ada barang aneh yang dibawa pulang oleh Soren dan Cora.

Annora menjentikkan jari. Melerai lamunan kedua occhio yang baru pulang itu.

"Terlalu lama di alam liar membuat kalian tidak terbiasa dengan gedung tinggi?" Annora bergurau.

Perempuan itu menarik tangan Soren dan Cora menuju kantin, "Sudah lama sekali. Aku harap kalian tidak rindu memakan rumput liar."

Seketika, Soren dan Cora makan dengan porsi jauh lebih banyak dari sebelumnya. Benar-benar seperti orang yang tidak pernah makan makanan enak. Ya, walaupun itu memang benar. Tiga bulanan hanya memakan rumput liar yang entah seperti apa rasanya. Yang terpenting perut keroncongan itu terisi.

"Tapi, jiwa bertahan hidup kalian memang di luar nalar. Nyaris tidak mungkin dialami orang biasa. Termasuk aku. Seminggu di dalam gua tanpa makan. Lalu ke luar dan makan rumput liar yang bahkan ada yang beracun sampai membuat kalian pingsan. Lebih parah lagi kalian hanyut saat hendak menangkap ikan. Beruntungnya ada nenek-nenek yang sedang mencari pakis." Annora berseru.

Semua memang benar terjadi. Kecuali adegan hanyut dan dibantu seorang nenek-nenek. Kama yang mengatur letak dan memantau seseorang yang sekiranya berada di dekat sungai dan akan membantu dua orang hanyut.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!