Jodohku Bujang Lapuk

Edward tersenyum samar saat melihat wanita di depan nya ini langsung menandatangani perjanjian kontrak tanpa membaca nya terlebih dahulu, ia berpikir kenapa masih ada wanita bodoh seperti ini.

Kamelia yang merasa di perhatikan pun langsung mendongak menatap lelaki yang ada di depan nya, dan sedang menatap nya dengan tatapan komplek, ia jadi bingung kenapa lelaki ini menatap nya seperti ini.

Daripada ia penasaran lebih baik ia bertanya

"kenapa om menatap aku seperti itu" tanya Kamelia

"aku cuma heran kenapa kau tak membaca isi kontrak tersebut dan langsung tanda tangan saja" jawab Edward sambil tersenyum tipis

"ck buang buang waktu saja" seloroh Kamelia

"ku harap kau tidak akan menyesal" ucap Edward

Kamelia pun langsung tersadar dengan kebodohan nya dan ia kemudian membuka lembaran kontrak itu satu persatu dengan seksama

Pada awal awal ia tak merasa aneh, namun pada bagian terakhir yang ia baca wanita itu langsung mendelik tak percaya karena isi kontrak nya terasa aneh

"kenapa saya harus membangunkan dan menyiapkan semua kebutuhan kan saya bukan pembantu" tanya nya dengan bingung

"kan tadi saya sudah bilang kalo kamu jangan menyesal karna tidak membaca, itu memang peraturan baru dan khusus nya untuk kamu" jawab Edward dengan enteng

Kamelia pun tidak bisa berkata kata karna percuma juga ia mau protes karna ia sudah terlanjur tanda tangan

"ya sudah kamu sekarang bisa mulai bekerja dan minta Eza untuk membimbing mu" titah Edward

Tanpa protes ia langsung keluar dari ruangan tersebut untuk menemui Eza sang asisten.

Sedangkan Eza saat ini masih di lobby setelah ia menyeret paksa mantan sekertaris bos nya ia tak peduli pada teriakan wanita itu karna jika di ladeni bisa semakin menjadi

"dasar lelaki kurang ajar tunggu saja pembalasan ku" teriak Anita ketika ia sudah berada di luar perusahaan

Anita memang sudah lama menyukai bos nya, namun lelaki itu selalu jual mahal saat ia goda dan ketika ia mendapat kesempatan ketika di bar kemarin harus nya berhasil, namun kenapa bos nya malah meniduri wanita lain bukan diri nya

"akh sial sial, aku pasti akan mendapatkan mu" geram nya

Kemudian wanita itu memasuki mobil nya dan pergi dari sana.

.

.

Kamelia memulai pekerjaan nya ia sudah sedikit lebih paham setelah di ajari oleh Eza, dan kini ia sedang memeriksa berkas yang harus di tandatangani oleh bos nya namun belum selesai ia membaca ia sudah di kaget kan dengan suara dari sang atasan yang memanggil nya

"buatkan saya kopi" titah nya pada Kamelia

"baiklah om bos saya akan meminta OB untuk buat" jawab Kamelia

"saya tidak biasa di buatkan oleh OB saya mau kamu yang buat" perintah nya lagi

"baiklah saya akan buat kan"

Kemudian wanita itu pergi ke pantry untuk membuatkan kopi bos nya, di sana ia melihat seorang OB yang sedang membuat kopi jadi ia bertanya tentang selera kopi bos nya

"mas kalau kopi buat pak bos takaran nya berapa ya" tanya nya pada OB

"tumben pak bos minta di buatkan karyawan nya biasa nya saya yang biasa buatkan" ucap OB tersebut

"loh tadi katanya dia tidak biasa di buatkan kopi sama OB" gumam Kamelia tapi masih di dengar oleh OB tersebut

"biasa nya si saya neng yang buatkan mungkin pak bos sedang pengin di buatkan sama neng nya" jawab orang tersebut

Kemudian orang itu pun pamit pergi dan Kamelia melanjutkan kegiatan nya, sebenar nya ia merasa kesal karna seperti nya sang bos sedang mengerjai nya jadi dengan hati dongkol ia pun terpaksa membuatkan nya

Setelah selesai membuat kopi kemudian ia membawa nya langsung ke ruangan bos nya, namun saat ia akan mengetuk pintu tiba tiba pintu sudah di buka dari dalam dan sang asisten yang keluar dari ruangan tersebut dengan wajah datar nya, kadang ia heran kenapa bos dan asisten nya lebih dingin asisten nya dari pada bos nya.

Tak mau ambil pusing Kamelia pun memasuki ruangan tersebut kemudian ia meletakan kopi nya di atas meja

"om bos ini kopi nya" ucap Kamelia dan bersiap untuk keluar dari ruangan namun belum sempat ia keluar bos nya sudah angkat bicara

"mau kemana kamu saya belum menyicipi kopi nya dan kamu harus tunggu di sini dulu" ucap Edward

"tapi om bos pekerjaan saya masih banyak" kilah nya

"saya tidak suka di bantah" tegas nya

Akhir nya Kamelia pun pasrah sambil tak henti henti nya ia mengumpat karna saking kesal nya

"dasar bule gila, bujang lapuk sial*n" umpat nya dalam hati

Edward yabg semula sedang fokus dengan berkas nya tiba tiba mendongak sambil menatap wanita yang ada di depan nya kemudian ia tersenyum menyeringai

"saya tau kamu sedang mengumpat saya" ucap Edward

Sedangkan Kamelia langsung melotot tak percaya bagaimana bisa bos nya tau, batin Kamelia.

Kemudian Edward meminum kopi buatan nya awal nya biasa saja namun saat ia meminum hampir setengah nya tiba tiba pria itu memuntahkan kopi tersebut membuat Kamelia bingung

"Om bos kenapa di muntahkan" tanya nya

"coba kau minum jadi kau bisa tau kenapa saya memuntahkan nya" jawab Edward

Kemudian wanita itu pun meminum kopi nya dan ia langsung merasa aneh dengan kopi buatan nya karna rasa nya yang asin

"bagaimana rasa nya" tanya Edward

"asin Om bos" jawab nya sambil mengecap lidah nya karna terasa aneh

"cepat buatkan yang baru lagi" titah nya

"tapi om bos pekerjaan saya masih menumpuk" kilah Kamelia

Namun saat melihat bos nya melotot ia langsung keluar dari ruangan dan ngacir ke pantry

Kamelia merasakan kaki nya pegal saat ia harus di kerjai oleh bos nya yang harus 4 kali membuat kopi dan yang terakhir kali ia di suruh untuk ke kantin memesan makan siang untuk bos nya

Ia menghembuskan nafas nya dengan kesal ia merasa lelah lahir batin harus nya kan dia yang mengerjai bos nya karna dia yang rugi harus kehilangan keperawanan nya bukan malah bos nya yang mengerjai nya

"ahhh sial sial sial" teriak nya frustasi

Sedangkan di depan pintu ruangan sekertaris Edward sedang berdiri sambil melipat tangan nya di dada dan ia tersenyum melihat tingkah kocak sekertaris baru nya

Kemudian lelaki bule itu mendekati meja sekertaris nya sambil berdehem

"ekhem"

"yaa kenapa kau mengagetkan ku saja" ucap Kamelia yang kaget

"ck kau saja yang berteriak tidak jelas dan tidak memperhatikan, kenapa kau berteriak seperti tarzan" tanya Edward

" bagaimana aku tidak berteriak, kaki ku lelah karna kau kerjai, om bos boleh kah aku mengundurkan diri karna bekerja dengan mu sangat melelahkan" pinta Kamelia

"semua pekerjaan melelahkan jika kau tidak ingin lelah lebih baik kau menikah saja dengan ku bagaimana" tawar Edward

Kamelia langsung tersedak air liur nya saat mendengar ucapan bos nya namun ia kira bos nya sudah todak lagi membahas pernikahan tapi ternyata ia salah.

"aku tidak mau menikah bagaimana kalau aku jadi sugar baby mu saja" tawar Kamelia

Mendengar jawaban wanita di depan nya membuat Edward emosi tanpa pamit lelaki itu pun langsung keluar dari ruangan sekertaris nya dan Kamelia pun hanya bisa melongo saat bos nya menutup pintu dengan sangat keras.

BRAKKK

...----------------...