Attalea Arasya Veronika Lovandra
Seorang gadis berumur 20 tahun yang sedang kuliah di Universitas terkenal di Bandung. Awalnya kehidupan dikampusnya biasa saja bersama teman-temannya sampai saat dia memasuki semester 6, dia bertemu dengan seorang dosen yang membuat emosinya naik turun ketika mereka selalu bertemu dengan sengaja atau tanpa sengaja.
Muhammad Rafasha Arendra
Seorang dosen yang berumur 24 tahun yang dikenal dengan sifat dingin dan galak tetapi memiliki wajah yang tampan bak pangeran dikerajaan es yang membuat para mahasiswi meleleh dengan ketampanannya. Tetapi hal itu tidak berlaku dengan seorang gadis yang merupakan salah satu mahasiswinya yang dia anggap cerewet dan susah diatur. Bukan hanya itu, gadis itu selalu berani menentang keputusannya dan ia harus banyak bersabar menghadapi perilaku mahasiswinya itu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Angelia Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sekelebat Masa lalu
Kediaman Pratama
"Assalamu'alaikum,"
"Wa'alaikumussalam, loh kok kalian udah pulang. Bukannya tadi mau ke pasar malam ya?" tanya Dina saat Wahyu dan Ara sudah sampai dikediaman Pratama.
"Udah kok Ma, tapi Bg Wahyu katanya pengen pulang," balas Ara
"Kenapa?" Menatap bingung kearah mereka berdua.
"Bg Wahyu tadi muntah habis naik Kora-Kora, Ma. Ara udah ngelarang, tapi Bg Wahyunya ngeyel minta naik. Dia juga maksa duduk di paling belakang, katanya supaya sensasinya berbeda, selesai main ternyata Bg Wahyu mual-mual, jadinya begini deh, Ma."
"Kamu ini! Udah tau takut ketinggian, sok sok-an lagi naik wahana itu," ujar Dina
"Ya maaf, Ma. Habis kalau diliat kayak seru gitu." Menatap malas mamanya. Dina tidak tega jika ia memarahi Wahyu sekarang, apalagi saat ini wajahnya pucat. Ia memeriksa dahi putranya, panas. Beginilah saat wahyu phobia, suhu tubuhnya akan naik menandakan ia demam, biasanya demamnya Wahyu ini bisa sampai 3 hari.
"Yaudah, sekarang kalian kembali ke kamar ya," ujar Dina menyuruh Wahyu dan Dina kembali ke kamar mereka masing-masing. Saat ini ia berencana akan membuatkan bubur untuk Wahyu.
"Baik, Ma." Wahyu dan Ara pun pergi menuju kamar mereka masing-masing
"Lo gak papa kan bg?" tanya Ara yang sedari tadi khawatir dengan Wahyu.
"Gak papa kok. Ra, bagi Silverqueen nya satu ya." Memasang ekspresi sok imutnya,kalau yang suka kpop mungkin mereka bilang itu adalah aegyo. Bener gak sih?
Ara yang melihat Wahyu seperi itu bergidik ngeri. Menurutnya, itu bukanlah ekspresi imut melainkan sebaliknya.
"Ok, fine. Nanti gue kasih. Lo gak usah juga masang ekspresi begituan, bg. Ngeri liatnya,"
"Hehe ... yaudah gue masuk dulu ya dek. Jangan lupa coklatnya." Wahyu berjalan masuk ke kamarnya sambil mengedipkan sebelah matanya ke Ara.
Ara cuma bisa menganga. Dia sakit aja masih juga ngeselin. Pengen rasanya ia membuang wahyu ke planet Mars, tetapi ia tidak akan bisa.
Tidak mau ambil pusing, Ara segera melangkah masuk ke kamarnya karena ia ingin melanjutkan menonton drama korea yang baru di downloadnya di kampus tadi, biasa anak kpopers, hehe...
***
"Aagghhh ...."
Kenapa hidup ini tidak adil. Kenapa orang baik seperti kamu harus pergi lebih dulu meninggalkanku. Andai waktu itu aku ikut dengan kamu, mungkin sekarang kita sudah menikah dan mempunyai anak dan kamu juga tidak pergi secepat itu meninggalkanku. Aku menyesal karena waktu itu aku lebih memilih pekerjaan dibandingkan mengantarkan kamu. Aku menyesal ....
Tuhan, kenapa engkau ambil dia dariku? Kenapa?
Raffa bergumam, lebih tepatnya menangis sambil menyalahkan dirinya sendiri atas kematian pacarnya alias calon istrinya 3 tahun yang lalu. Dia adalah Salsabila Alya L. Gadis yang mampu mencairkan hati Raffa yang sudah lama beku. Salsa adalah orang berada. Ia dan Raffa dulu berpacaran lebih kurang satu tahun. Disaat anniversary mereka 1 tahun, Raffa melamar Salsa.
Flashback on
"Kita mau kemana, Raf?" tanya Salsa
"Udah, kamu liat aja nanti. Sebentar lagi kita sampai kok," jawab Raffa sambil tersebut.
"Udah sampai atau belum. Ini kamu lagi gak bawa aku ke sungai, kan?" tuduh Sasa kepada Raffa. Mendengar tuduhan Salsa, spontan Raffa tertawa.
"Haha ... ya nggak lah sayang, emang kenapa aku harus bawa kamu ke sungai."
"Ya mana tau kamu punya dendam kesumat sama aku terus sekarang kamu mau ceburin aku ke sungai."
"Haha ... ada-ada saja kamu. Nah, sekarang kita sudah sampai."
Mereka berdua berhenti disebuah hutan. Yang benar saja, Raffa membawa Salsa ke hutan malam-malam begini tu ngapain? Segala macam pikiran negatif telah memenuhi otak Salsa.
"Sudah sampai? Disini?" tanya Salsa was-was.
Raffa hanya mengangguk
"Kita mau ngapain kesini? Mau camping? Atau kamu mau bunuh aku, mau jatuhin aku ke jurang?"
"Astaghfirullah, perasaan dari tadi pikiran kamu sama aku negatif mulu ya," ucap Raffa
"Aku gak mungkin bunuh kamu, kan aku sayang kamu hehe ...." lanjutnya sambil cengengesan.
Raffa mengeluarkan sebuah kain kecil warna hitam dan hendak menutupi mata Salsa tetapi Salsa menahannya.
"Kamu ngapain tutupin mata aku." Menahan tangan Raffa.
"Udah, kamu liat aja nanti ya."
Setelah menutupi mata Salsa, Raffa menuntun Salsa pergi ke suatu tempat.
"Masih jauh ya?" tanya Salsa
"Kayaknya kamu gak sabaran ya, yang."
"Nah, kita udah sampai ... "
Akhirnya mereka sudah sampai ditengah-tengah hutan.
"Aku buka ya, 1,2,3."
Salsa terkejut melihat tempat sekitarnya itu sudah dihias indah.
"Waaw ... indah sekali. Ini kamu yang bikin?" Mengagumi tempat itu.
"Happy Anniversary yang ke - 1 tahun, sayang." Raffa memberikan buket bunga besar kepada Salsa. Ternyata hari ini adalah hari Anniversary mereka yang ke 1 tahun.
"Makasih, aku juga ya."
"Kita kesana yuk." Menunjuk ke tepi sungai.
"Ternyata di hutan ini ada sungai juga, ya. Kamu tau dari mana tempat ini?"
"Adalah ... yang pasti ini semua hadiah aku untuk kamu. Dan ...
Tarra ...." Raffa mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya dan kemudian ia berlutut didepan Salsa.
"Dihari bahagia kita ini, aku ingin mengatakan sesuatu. Mungkin orang-orang diluar sana bilang aku ini dingin, cuek dan tidak pandai hal-hal romantis. Tapi, hari ini aku akan buktikan ke kamu bahwa aku juga bisa romantis, hehe .... Sudah satu tahun kita menjalin hubungan, dan kamu tau semua tentangku begitupun sebaliknya. Salsabila Alya, WILL YOU MARRY ME,"
Terkejut bukan main, ternyata Raffa melamarnya tepat di hari Anniversary mereka. "YES, I WILL."
"Thanks," ucap Raffa yang langsung memeluk Salsa. Sangking senangnya, Salsa sampai sesak di pelukan Raffa akibat Raffa memeluknya kencang.
Raffa hanya cengengesan melihat Salsa yang sudah terbatuk batuk.
"Aku gak butuh hal romantis seperti ini, yang penting kamu mau nerima aku itu udah cukup bagi aku," jelas Salsa sambil melihatkan senyumannya yang begitu manis dan menawan dimata Raffa.
Aku akan selalu mencintai dan menyayangimu - kata Raffa dalam hatinya.
"Oh iya, Raffa. Aku-- "
"Kita duduk dulu, yuk," ajak Raffa ketempat yang disediakan. Salsa hanya menurut. Setelah mereka duduk, Salsa melanjutkan perkataannya tadi yang tertunda.
"Aku mau ngomong sama kamu. Besok aku akan pulang ke Indonesia," kata Salsa.
"Pulang? Kenapa terburu-buru begitu? Bukannya kita janji akan pulang tiga hari lagi?"
"Maafkan aku, tapi mama yang menyuruhku pulang. Dan pekerjaanku juga sudah menumpuk di kantor," jelas Salsa. Jujur saja, Raffa tidak ingin Salsa pergi sendiri ke Indonesia tetapi mau gimana lagi.
"Hmm ... baiklah. Kita makan dulu yuk." Raffa mengalihkan pembicaraan mereka.
"Kamu gak marah, kan? Janji deh, aku akan setuju semua keputusan kamu tentang pernikahan kita."
"Iya, tenang saja. Lagian Ibu mana yang tidak rindu sama anaknya."
***
To be continued!
kok sholat subuh lagi thor ???