Menjadi Istri Calon Ipar

Setelah mendapatkan alamat mertuanya pagi-pagi sekali Saga melajukan mobilnya ke sebuah daerah di Jawa Barat.

Dia bertekad untuk menemui mertuanya untuk meminta maaf dan juga meminta restu untuk memulai hubungan dengan putri mereka dengan cara baik-baik .Walaupun akhirnya nanti ada penolakan dari kedua mertuanya dia akan berusaha untuk membuat mertuanya kembali percaya padanya.

Tiga jam lebih dia mengendarai mobil mewahnya ke tempat dimana rumah mertuanya berada. Rumah sederhana berlantai dua. Terlihat asri dengan pohon di sekelilingnya dan halaman yang terlihat hijau dan luas.

Saga turun dari mobil nya dan memandang ke sekeliling nya. Terlihat banyak orang dengan sepatu boots dan juga caping untuk melindungi kepala mereka dari terik matahari.

Saga menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan.Dia pun melangkah perlahan ke arah pintu depan rumah mertuanya.

Tok tok tok

"Assalamualaikum.." Tak lupa Saga mengucapkan salam saat mengetuk pintu rumah itu.

"Wa'alaikumsalam, sebentar!" sebuah teriakan terdengar berasal dari dalam rumah.

Ceklek

Suara pintu terbuka pun langsung menghadirkan seorang wanita paruh baya yang muncul di balik pintu yang terbuka.

Mata wanita itu pun terlihat membola karena terkejut dengan kedatangan Saga.

"Ka_kamu, ngapain kamu kesini?" tanyanya dengan nada sinis nya.

"Assalamualaikum bu ." ucap Saga dengan menyodorkan tangannya untuk menyalami ibu mertuanya.

"Wa'alaikumsalam.."jawabnya dengan wajah dinginnya.

Dengan terpaksa dan malas Asih pun menyambut tangan menantunya.Saga mencium tangan ibu mertuanya dengan takzim dan dengan cepat pula Asih menarik tangan nya dari tangan Saga.

"Siapa bu tam..."Wisnu menghentikan ucapannya kala melihat siapa orang yang bertamu.

"Kamu!! Buat apa kamu kesini, hah !!" bentak Wisnu dengan wajah garangnya.

"Assalamualaikum A_ayah.." ucap Saga kembali mengucapkan salam pada ayah mertuanya dan menyodorkan tangannya untuk menyalami tangan ayah mertuanya.

"Wa'alaikumsalam.." jawab Wisnu dengan wajah marahnya. Bahkan niat Saga yang ingin menyalaminya pun tak dia indahkan.

"Maaf yah,bu..Saga datang kesini untuk bertemu Reen." ucap nya dengan sangat berhati-hati.

"Reen, buat apa kamu ke sini untuk bertemu Reen? Disini nggak ada Reen, mau apa kamu menemui anak saya setelah kamu mencampakkan dia, hah !!" bentak Wisnu menatap menantunya dengan mata yang terlihat merah namun wajah itu lebih banyak melukis kan kekecewaan.

Suara Wisnu yang terdengar lantang sontak mencuri perhatian warga yang kebetulan sedang lewat rumah nya. Melihat itu Asih pun meminta suaminya untuk berbicara di dalam rumah mereka.

"Yah, lebih baik kita bicarakan si dalam rumah saja. Tidak enak di lihat orang-orang yang sedang lewat." ucap Asih lirih.

"Tidak perlu bu, sebaiknya kamu pulang. Jangan pernah kesini lagi. Ceraikan anak ku segera mungkin. Silahkan kamu hidup dengan keinginan kamu. Anak ku bukan perempuan hina yang seenaknya kamu injak-injak. Saya tidak akan pernah mengijinkan untuk kamu mendekati anak saya lagi !" ucapan Wisnu yang terdengar lantang dan tegas membuat Saga menatap sendu ke arah mertuanya.

"Ayah, ibu, Saga sadar jika Saga sudah mengecewakan keluarga. Tapi, Saga mohon maaf lahir dan batin dengan kekhilafan Saga selama ini. Ayah, Saga ingin meminta sekali lagi kesempatan untuk memperbaiki semuanya. Semua yang Saga anggap sempurna nyatanya hanya bohong belaka.Saga di tipu mentah-mentah oleh orang yang Saga percaya. Sampau akhir hayat nya pun dia membawa kebohongan sampai ke liang lahat. Saga menyesal yah,bu, Saga nggak akan pernah menceraikan Aireen sampai kapan pun." ungkap Saga dengan panjang lebar.

Wisnu dan Asih saling pandang dan sikap mereka terhadap Saga tidak jauh berbeda namun, Asih masih di tahap biasa saja. Tapi kalau melihat Wisnu pun pastinya terlihat sanga kecewa dengan sikap menantunya itu.

"Mau apakan anak saya, mau kamu jadi kan janda bodong,hah !!" bentak Wisnu menatap menantunya itu dengan mata tajam nya.

"Ayah...!" tegur Asih menepuk bahu sang suami yang berbicara sembarangan.

"Baji*gan tengik ini yang memancing ayah bu ." ucap Wisnu membela diri.

"Saga bukan bermaksud seperti yang ayah pikirkan. Saga ingin meminta Reen kembali. Kita mulai dari awal yah,Bu.." ungkap Saga.

"PD sekali kamu, emangnya anak saya mau sama kamu lagi? Sudah kasar dan ga punya hati.Mana bisa jadi imam yang baik untuk anak saya. Lebih baik kamu mundur. Biar saya jodohkan Reen dengan ustadz yang tahu akan hukum dalam bersikap pada istri. Bahkan Kam...

"Saga tidak akan biarkan itu terjadi yah, jangan banyak mengkhayal .Saga tidak akan pernah biarkan Reen dengan pria lain. Titik.." potong Saga dengan geram.

Saga kesal dengan perkataan ayah mertuanya barusan. Bagaimana mungkin Reen yang masih berstatus istri itu sudah direncanakan akan menikah dengan ustadz.

"Makanya jadi laki-laki itu harus jeli, katanya pinter. Pegang bisnis apapun oke,tapi ..sangat mines dengan namanya kasih sayang." cibir Wisnu.

Asih hanya bisa menghela nafas dalam melihat tingkah laku suaminya serta menantu nya itu.

Ternyata Saga pun punya sifat seperti suaminya itu.

"Ayah, sebaiknya Saga masuk dulu biar istirahat.." ucap Asih pada Wisnu.

"Nggak ada ,dia banyak duit. Cari hotel kalau mau tetap disini." ucap Wisnu menatap sinis menantunya itu. " Tapi lebih baik kamu balik saja ke Jakarta. Reen nggak ada di sini. Kalau kamu mau cari ya monggo, tapi yang jelas nggak ada di sini." lanjut Wisnu acuh.

"Ayah sengaja nyembunyiin Reen dari Saga yah?"

"Kamu nuduh saya apa nanya? Dasar mantu sable*g !!" umpat Wisnu langsung masuk ke dalam rumahnya tanpa peduli pada menantunya yang jauh-jauh dari Jakarta mencari sang istri.

"Bu..jangan lupa usir mantumu ya yang sablen* itu !!" teriak Wisnu lagi dari dalam rumah.

Saga menghela nafas panjang mendengar teriakan ayah mertuanya dari dalam rumahnya.Dia pun langsung mengalihkan perhatian nya pada ibu mertuanya dengan wajah memohon.

Asih menghembuskan nafas kasarnya ." Ibu nggak bisa bantu kamu,ayah masih marah sama kamu. Beruntung kamu nggak si bikin bonyok sama dia ,walaupun memang di usir sih.." ucap Asih melirik sang menantu yang terlihat sangat lelah itu.

"Saga paham bu, nggak papa kok kalau memang Saga harus berjuang cari Reen. Tapi, emang benar Bu kalau Reen nggak disini?" Saga masih saja bertanya dan memastikan keberadaan sang istri.

"Kamu nggak percaya kami? Yang jelas Reen sedang berusaha menata hidupnya kembali. Dia sangat kecewa sama kamu. Kalau kalian berjodoh Insyaallah kalian akan di pertemukan kembali.Walau sejauh apapun ayah menyembunyikan Reen kalau jodoh kamu akan ketemu dia. Tapi yang jelas,jangan pernah berharap sama manusia.Mulailah mendekatkan diri mu sama pemilik hati Reen,mintalah dengan tulus untuk mengembalikan nya padamu jika memang Reen jodoh kamu. Kalaupun kamu suatu hari menyerah, lepaskan Reen dengan baik-baik." ucap Asih pada Saga.

Perkataan yang mampu membuat Saga bagai tertusuk pisau tajam yang begitu sakit dia rasakan.

Bersambung