NovelToon NovelToon
Senja Terakhir Bersamamu

Senja Terakhir Bersamamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Hanaaa Agusteen

Menceritakan kisah tentang sepasang anak SMA yang dipertemukan dengan cara yang unik , dengan kepribadian , serta status sosial yang berbeda . Yang berjuang begitu keras agar bisa terus bersama namun , harus terpaksa berpisah karena takdir tuhan yang tak sesuai dengan harapan yang mereka miliki .

Hana " Sekarang , aku mengerti tentang definisi mencintai tidak harus memiliki tetapi , mengapa harus dengan kematian tuhan menunjukkannya kepadaku . " 🥀

Raga " Saat ini , mungkin hanya kata ikhlas yang bisa mendefinisikan keadaan kita . "🥀


Hana : " walaupun ragamu tak lagi tampak , namun jiwaku akan selalu terhubung denganmu ".🥀

Samudera : " Terima kasih sudah menjadi pelangi dalam hidupku . Dan maaf tak bisa menemanimu hingga akhir ".🥀

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanaaa Agusteen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pulang Bersama

Bab 16

Bukannya ikut merasa malu karena meja yang ditempatinya diperhatikan banyak orang , Raga dan teman temannya malah terlihat biasa saja , sambil sesekali tertawa melihat tingkah laku Hana yang menurut mereka sedikit lucu . Citra yang melihat kelakuan merekapun lantas menundukkan wajah sembari memegang jidatnya , karena merasa kepalanya sedikit pusing saat ini . Setelah duduk di kursinya , Raga lantas menyuruh teman temannya berserta Hana dan Citra untuk memesan makanan yang ingin mereka makan . Setelah mengatakan itu Raga lantas juga ikut mengambil buku menu yang berada di atas meja . Setelah dia tau apa yang akan dia pesan , lantas Raga melirik ke arah Hana yang masih saja menyembunyikan wajahnya dia atas meja . Karena melihat Hana yang tak kunjung mengangkat wajahnya , Raga dengan sengaja memukul meja dengan agak keras untuk mengejutkan Hana , agar dia mau mengangkat wajahnya . Dan benar saja dugaannya , Setelah dia memukul bagian meja yang berada di samping kanan Hana , Hana lantas mengangkat wajahnya dengan ekspresi terkejut . Raga yang melihat reaksi Hana yang menurutnya lucu pun senantiasa menahan senyumnya ., sembari melirik ke arah Hana yang berada di samping kirinya . Hana yang di perlakukan seperti itupun tidak terima dengan sikap Raga yang menurutnya sedikit tidak sopan . dengan reflek dia mencubit paha Raga , Raga yang terkejut karena pahanya di cubit pun refleks berteriak dengan nada suara yang sedikit tinggi , sembari memelototkan matanya ke arah Hana . Hana yang melihat itu tidak perduli , dan lebih memilih merebut buku menu yang ada di tangan Raga sembari mengarahkan pandangan ke arah Citra di sampingnya untuk mengajaknya memilih makanan yang mau mereka makan . Raga yang melihat sikap Hana yang terlihat bodoh amat padanya , lantas mendekatkan mulutnya ke telinga Hana dan sedikit berbisik " Lain kali , kalau mau megang megang gue izin dulu yah , jangan sembarangan kayak tadi , emangnya Lo mau tanggung jawab kalau sampe gue............ ." Raga sengaja tidak melanjutkan ucapannya , karena dia ingin Hana menyimpulkannya sendiri , ( sembari tersenyum smirk ) . Hana yang mendengar bisikan itu lantas merinding dan reflek menggeser kursinya sedikit menjauh dari Raga . Sedangkan di sisi lain , Citra dan teman teman Raga yang melihat tingkah laku kedua orang itu lantas kembali menggelengkan kepala mereka sembari merasa heran , karena Hana dan Raga yang masih saja bertengkar hingga saat ini .

Setelah mengetahui apa yang akan mereka pesan , lantas dengan segera , Raga memanggil pelayan dan langsung saja memesan semua makanan yang sudah di pilih oleh teman temannya , termasuk pilihan Hana dan Citra . Pelayan itu pun menganggukkan kepalanya sebagai tanda bahwa dia sudah mengerti apa yang di katakan Raga , sembari mencatat pesanan mereka . Setelah selesai pelayan itu pun bergegas beranjak dari meja mereka . Setelah tiga puluh menit menunggu , akhirnya pesanan mereka pun datang . Mereka pun dengan segera menyantap makanan mereka masing masing . Saat Hana sedang sibuk menikmati makanannya , tiba tiba saja dia dikejutkan oleh tindakan Raga yang tiba tiba saja memindahkan sedikit makanan miliknya ke piring Hana . Belum sempat Hana bertanya dengan segera Raga menyela " porsinya terlalu banyak , enggak bakalan abis sama gue . " Hana yang mendengar itu lantas mengedikkan bahunya dan kemudian melanjutkan acara makannya . Setelah makanan mereka semua habis , mereka pun bersiap siap untuk pulang . Mereka pun jalan beriringan menuju ke tempat parkir restoran untuk mengambil kendaraan mereka . Saat sampai di parkiran , merekapun satu persatu melajukan kendaraan mereka meninggalkan tempat itu . Kini Raga , Hana , dan Citra sudah berada di dalam mobil Raga , belum juga Raga menyalakan mobilnya , Citra dengan segera bertanya kepada Raga " Ga , kamu bisa enggak anterin aku ke tempat futsal yang tadi , soalnya aku mau ambil motor aku disana . " Raga yang mendengar itu lantas menganggukkan kepalanya , tanpa menoleh ke arah Citra . Lima belas menit kemudian mobil Raga sampai di depan tempat futsal itu . Citra pun dengan segera turun dari mobil Raga sembari mengucapkan terima kasih . Hana yang juga hendak turun tiba tiba saja berhenti , karena mendengar perkataan Raga " Lo mau kemana " ( bertanya dengan alis kiri yang sedikit terangkat ) . Hana yang mendengar itu menjadi heran lantas membalas perkataan Raga " menurut kamu , yahh mau turun lah . Aku mau pulang sama Citra , " Raga yang mendengar jawaban Hana lantas menjawab kembali " enggak enggak , Lo kesini bareng gua , jadi Lo pulang juga harus sama gue. , ok ? udah buruan pindah ke depan sekarang , Lo pikir gue supir Lo . Udah ayo cepetan Lo pindah . Lo mau pulang atau kita nginep aja disini sekalian ? " Baru saja Hana ingin menjawab , Raga sudah menyela ucapannya kembali " Kalau Lo tetap nekat mau pulang sama Citra , pergi aja sana , tapi jangan salahin gue kalau sebelum Lo pergi dari tempat ini gue bakalan rusakin motor temen lo itu . " Hana yang mendengar itu lantas mendengus kesal , dia pun dengan segera menuruti keinginan Raga untuk pindah ke depan . Setelah melihat Hana sudah berpindah duduk di sampingnya , dengan segera Raga melajukan mobilnya meninggalkan tempat itu . Citra yang melihat mobil Raga sudah pergi , lantas melajukan motornya juga , pergi meninggalkan tempat itu .

RUMAH RAGA

Pak Satya kini tengah berada diruang tamu rumahnya sembari menonton tv . Ia tengah menunggu kepulangan putranya , Raga . Namun , hingga hampir dua jam dia duduk di ruang tamu itu , Raga tak kunjung memunculkan batang hidungnya . Pak Satya pun memutuskan untuk menunggu Raga setengah jam lagi , jika Raga tetap tak kunjung pulang , maka pak Satya akan mengunci pintu rumahnya . Dalam hati dia berkata " Biarkan saja anak nakal itu tidur di luar , berani beraninya dia keluyuran sesuka hatinya , tanpa tahu waktu . dan juga tak memberi kabar . " ( memijit bagian atas batang hidungnya ) , sembari mendudukkan kembali bokongnya di kursi ruang tamu . Pak Satya pun kembali melanjutkan acara menontonnya .

RUMAH HANA

Dua puluh menit kemudian , Mobil Raga memasuki kompleks perumahan yang lumayan mewah . Kini Raga tengah mengantar Hana untuk pulang ke rumahnya . Beberapa menit kemudian , mereka pun sampai di depan sebuah rumah sederhana yang terlihat lumayan mewah berlantai dua dan bercat hijau pandan yang terlihat sangat cantik sesuai dengan bentuk rumahnya . Saat mobil Raga sudah berhenti di depan rumahnya dengan segera Hana turun dari mobil itu sembari mengucapkan terima kasih . Dia pun dengan cepat melangkahkan kakinya menuju pintu rumahnya , setelah itu Hana langsung saja mengetuk pintu agar ibunya segera datang dan membukakan pintu untuk dirinya . Hana tidak menyadari kalau Raga ikut turun dari mobilnya dan kini tengah berada di belakangnya . Selang beberapa detik kemudian pintu terbuka dengan menampilkan Ibu Tika yang tengah berdiri di sana . Hana pun dengan. cepat berjalan mendekati ibunya sembari mengambil tangan ibunya dan tak lupa juga menciumnya . Saat hendak melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam rumah , tiba tiba saja terdengar suara Raga yang sedang menyapa ibunya . Hana yang terkejut lantas membulatkan matanya sembari membalikkan tubuhnya . Dan benar saja kini Raga tengah berada di belakangnya sembari tersenyum dengan ekspresi yang terlihat sangat menyebalkan di matanya . Dia berpikir sejak kapan si sialan ini ada di belakangnya , Tanpa memperdulikan Hana , dengan cepat Raga menggeser tubuh Hana dan dengan langkah panjangnya dia melangkah ke arah ibu Tika untuk menyalaminya . Setelahnya dia pun pamit untuk pulang . Hana yang melihat itu hanya diam saja dengan wajah yang cemberut , sembari mengalihkan pandangan ke arah lain . Melihat ekspresi Hana yang seperti itu , Raga lantas menjulur kan lidahnya meledek Hana . Kemudian , dengan segera Raga kembali menaiki mobilnya dan bergegas untuk pulang . Setelah memastikan Raga sudah benar benar pergi Hana pun mengajak ibunya untuk kembali masuk ke dalam rumah .

...****************...

...----------------...

1
Mama Khalisah
kurang ajar bnget itu si Raga.
Mama Khalisah
wah, pantesan saja nakal nya ngak ketulung di Raga itu.
Mama Khalisah
knpa yoo dgn gadis cupu itu? 🤔🤔
Nur Asti034
semangat kaka🙉
Reva Chavan
Tidak sabar untuk sekuelnya!
Ichigo Kurosaki
Terima kasih untuk cerita yang menyenangkan! Jangan berhenti menulis ya thor 🌟
Hanaaa Agusteen: iya makasih dukungannya kak🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!