Jodoh Lewat Wasiat

Jantung Jasmine berdebar sangat kencang mendengar pertanyaan suaminya. Mana mungkin ia mengatakan apabila kini ia berdebar setiap kali berdekatan dengan dirinya. Jantungnya bermasalah setiap kali berada di dekat Junior. Saat ia menatap senyum suaminya yang jarang sekali tersenyum kepada orang lain.

Namun, Jasmine mana mungkin mengatakan kebenarannya. Belum lagi ia masih belum pasti perasaan Junior kepadanya seperti apa. Akhir-akhir ini Junior memang sangat posesif kepadanya, tapi Jasmine tidak boleh terlalu berharap. Ia tidak mau sakit hati ketika ia mengharapkan cinta dari suaminya itu.

Pletak!!

Junior menyentil kening istrinya karena sejak tadi Jasmine hanya diam tak bergeming.

"Sakit tahu?" rengek Jasmine seraya memegang keningnya.

"Lagian ditanya malah ngelamun? Mikirn apa sih? Vano? Regan? Atau pacar kamu?" tanya Junior posesif.

Banyak sekali pria yang mencintai istrinya ini, Jasmine terlalu istimewa sehingga banyak pria yang menyayangi dirinya. Jasmine memutar kedua bola matanya jengah mendengar ucapan Junior yang sangat posesif. Ia lebih memilih untuk tidur daripada meladeni Junior yang posesif tapi gengsi.

"Enggak tahu ah! Aku ngantuk" elak Jasmine lalu membelakangi Junior sambil memejamkan matanya.

Namun Junior masih penasaran siapa yang membuat istrinya berdebar, ia mengguncang tubuh Jasmine.

"Jasjus? Kasih tahu dong! Ealah malah tidur" gerutu Junior melihat Jasmine sudah terlelap.

Junior menyelimuti Jasmine, ia pun tidur memeluk istrinya dari belakang. Perasaan ini, ia merasa nyaman saat mendekap wanita yang kini menjadi istrinya. Benarkah hatinya sudah berpaling? Tapi akankah Paris marah kepadanya apabila ia kini menggantikan posisi Paris dengan Jasmine.

Di sisi lain Caitlyn saat ini sedang meminum minuman beralkohol di dalam apartemennya. Seraya menatap foto Junior dengannya saat kuliah dulu.

"Aku pastikan kamu akan jatuh ke dalam pelukanku. Aku akan gunakan cara apapun untuk memisahkan kalian" tukas Caitlyn lalu meminum minumannya kembali.

Caitlyn kembali mengingat bagaimana Junior menatap istrinya. Tatapan yang sama saat pria itu mulai menyukai Paris. Namun, saat itu Junior selalu menolak Paris.

Flashback on

"Junior!" panggil Paris.

"Ck, Daddy enggak bilang kalau dia kuliah di sini juga?" protes Junior.

Gadis cantik yang selalu memakai aksesoris dengan warna yang sama dengan pakaiannya itu terlihat nampak berlebihan bagi Junior.

"Aku seneng banget kamu kuliah di sini juga" pekik Paris antusias.

"Tapi aku enggak senang ketemu kamu di sini" ketus Junior.

"Dan ingat! Jangan cium-cium kayak waktu kecil, aku enggak suka sama kamu!" tolak Junior.

Namun, berkali-kali Junior menolak Paris terus menerus mengejar. Baginya cinta pertama dan terakhirnya hanya Junior tidak ada yang lain. Meskipun banyak cowok yang mengantri ingin menjadi kekasih Paris namun Paris menolak.

Caitlyn tersenyum ketika melihat Paris terus menerus ditolak oleh Junior. Ini merupakan kesempatan bagus untuknya. Namun siapa sangka dibalik ucapan pedas itu tersimpan cinta yang begitu besar.

"Kau itu pura-pura suka sama aku tapi jalan sama cowok lain? Dasar plin plan" ketus Junior lalu meninggalkannya.

"Dia kenapa sih?" Paris tidak paham dengan sikap aneh Junior.

Dari situ Caitlyn menyadari apabila Junior sangat mencintai Paris, itu sebabnya ia selalu mencoba menjauhkan Junior dari nya. Caitlyn selalu menghasut Junior agar tidak menyukai Paris. Namun hasutan itu malah membuat Junior semakin cemburu.

Hingga akhirnya ia mengatakan perasaannya kepada Paris , dan akhirnya mereka berpacaran. Tapi yang membuat aneh, setelah berpacaran Paris selalu menolak lamaran Junior, tapi karena kegigihan Junior akhirnya Paris menerima lamarannya.

Kini Junior telah mengetahui alasan Paris menolaknya karena penyakit yang ia derita. Andai ia mengetahui lebih awal, Junior akan menghabiskan banyak waktu dengan Paris.

Flashback off

Keringat bercucuran membasahi tubuh Junior, ia terus menangis. Membuat Jasmine ikut terbangun karena pergerakan Junior.

"Paris?"

Junior tersentak, ia kembali memimpikan Paris.

"Kamu kenapa?" tanya Jasmine.

Junior menatap Jasmine lalu memeluknya, mimpi itu sangat menakutkan. Dimana ia terus menerus memimpikan hari-hari sebelumnya Paris pergi untuk selamanya. Jasmine tahu suaminya itu pasti bermimpi buruk, itu sebabnya ia mengusap lembut punggung suaminya. Seolah memberikan kekuatan dan ketenangan untuk Junior.

Junior mengurai pelukannya, ia kembali menatap wajah cantik istrinya. Junior lalu mendaratkan bibirnya pada bibir Jasmine, manik mata Jasmine membelalak saat merasakan benda kenyal yang saat ini melumat bibir nya. Jasmine memejamkan matanya saat merasakan ciuman yang diberikan oleh suaminya.

Keduanya merasa canggung setelah ciuman itu berakhir. Jasmine pun mengajak Junior untuk kembali memejamkan matanya karena masih dini hari. Junior pun memejamkan matanya dan masuk ke dalam pelukan istrinya. Ia merasa nyaman berada dalam pelukan sang istri.

"Lupakan semua hal buruk yang kamu sering impikan itu, buatlah lembaran baru dengan mimpi-mimpi yang indah" bisik Jasmine lalu memejamkan matanya.

Junior menarik kedua sudut bibirnya mendengar ucapan Jasmine. Debaran jantungnya kini semakin cepat, ia merasakan debaran seperti ini lagi setelah sekian lama. Apa ini yang namanya jatuh cinta kembali?

Pagi menyapa dua insan yang masih setia berpelukan dibalik selimut tebal yang menutupi tubuh mereka. Meskipun tidak ada kegiatan panas semalam namun hal itu membuat Jasmine merona karena malu mengingat ciuman mereka semalam.

Ia tersenyum sambil menatap wajah tampan suaminya. Semburat merah menghiasi kedua pipinya. Ciuman semalam apa itu artinya Junior sudah mulai menerima dirinya? Jasmine kembali menatap bibir yang semalam meluumattnya.

Jasmine mengusap wajah tampan nan rupawan yang berhasil membuat jantungnya selalu berdebar. Hidung yang mancung, rahang tegas dan juga bibir yang seksi.

Oh astaga, karena ulah Juliet dan Joy yang selalu memberikan ilmu sesat kepada dirinya. Pikiran Jasmine menjadi semakin terkontaminasi oleh mereka. Jasmine terkikik membayangkan ciuman yang kembali terjadi antara dirinya pagi ini.

Ia membayangkan Junior kembali menciumnya dengan sangat bergairah membuat Jasmine tersenyum sendiri membayangkan nya. Ia kini bahkan menyentuh bibir suaminya yang nampak menggoda. Bolehkah ia menciumnya terlebih dahulu? Seperti orang-orang menyebutnya morning kiss.

Jasmine mencoba ingin mencium namun, ia urungkan. Ia saat ini sedang berperang dengan si setan dan malaikat yang menggodanya untuk mencium suaminya.

"Ini otak kayaknya udah konslet" gumam Jasmine lirih.

Jasmine terkejut ketika merasakan sesuatu dibawah sana yang bergerak-gerak. Dengan reflek ia menendang suaminya hingga terjatuh.

Bugh!

Belum lama Junior memejamkan kedua matanya, tiba-tiba saja Junior merasakan tendangan seseorang yang membuatnya terjatuh dari atas tempat tidur. Ia meringis kesakitan karena lagi dan lagi ia terjatuh dari atas tempat tidur oleh pelaku yang sama.

"Junjun! Apa itu yang gerak-gerak di bawah tadi?" Jerit Jasmine.

Oh astaga benar apa yang diucapkan oleh Romeo, Jasmine seperti nya harus diperkenalkan dengan Junior cilik agar ia tidak terus-menerus di tendang dari atas tempat tidur.