NovelToon NovelToon
Benih Yang Kau Tinggalkan

Benih Yang Kau Tinggalkan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:681.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: m anha

Masa lalu yang telah Ia lupakan kembali hadir dan mengusik kehidupannya. Seolah takdir mempermainkan mereka.


Mira, wanita cantik yang profesi sebagai seorang dokter telah berhasil keluar dari keterpurukannya dan membahagiakan anaknya seorang diri. Ia mampu melakukan semua itu tanpa adanya sosok Rangga, pria masa lalu yang tiba-tiba hadir dalam hidupnya dan tiba-tiba pergi begitu saja. Menghilang bagai buih.


Disaat Mira tengah bahagia dengan kehidupannya, lagi-lagi pria itu tiba-tiba hadir dalam hidupnya. Takdir kembali mempertemukan mereka sebagai seorang dokter dan pasien.


Akankah Mira berada di sekitaran Rangga sebagai seorang dokter, yang akan menyembuhkannya? Ataukah memutuskan menjadi sosok wanita yang telah dicampakkan, dan membalas rasa sakitnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon m anha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mira dan Shaka

Andre mengetuk pintu ruangan Mira yang tepat berada di depan ruangannya.

“Masuk,” terdengar suara dari dalam ruangan Mira.

Andre pun membuka pintu tersebut dan mempersilahkan Dewi untuk masuk.

“Maaf, Bu. Saya ada pekerjaan, saya tinggal dulu,” ucap Andre membuat Dewi pun mengangguk sebelum ia pun melangkah masuk.

“Mari, Bu. Silakan masuk,” ucap Mira dengan sopan mempersilahkan tamunya masuk. Ia belum menyadari jika wanita paruh baya itu adalah ibu dari Rangga.

“Ada apa ya, Bu? Ada yang bisa saya bantu?” tanya Mira masih dengan sopan sambil mempersilahkan wanita tersebut untuk duduk di sofa tunggal, karena sofa panjang sedang ditiduri oleh putranya. Ia pun menarik kursi lain yang ada di depan meja kerjanya.

Mata Dewi tertuju pada Shaka yang sedang tertidur pulas.

“Dia anakmu, ya?” tanya Dewi dengan suara pelan takut membangunkan anak itu, membuat Mira pun mengangguk dengan senyum ramahnya.

“Tampan sekali. Dia pasti lelah menunggumu bekerja.”

“Iya. Sepertinya dia lelah bermain, pengasuh yang biasa menjaganya sedang ada masalah keluarga makanya aku membawanya ke rumah sakit. Biasanya dia bermain di rumah,” ucap Mira yang juga menatap putranya yang hanya menggeliat saat Dewi mengusap rambutnya.

“Anakmu seperti tak asing bagiku, sepertinya aku pernah melihatnya, tapi entah di mana. Mungkin sebelumnya kami pernah bertemu secara tak sengaja,” ucap Dewi yang masih memperhatikan wajah Shaka.

“Mungkin saja kita berpapasan dan tak saling kenal,” jawab Mira.

“Mungkin saja. Oh ya, aku datang ke sini ingin berterima kasih karena kamu telah menyelamatkan putraku. Aku dengar kondisinya sudah semakin membaik, jauh lebih baik daripada sebelumnya setelah operasi keduanya.”

“Iya, Bu. Sama-sama. Itu sudah tugasku sebagai seorang dokter,” ucap Mira di mana ia sudah menyembuhkan banyak orang dan ia tak tahu jika yang dimaksud ibu itu adalah Rangga.

“Ya sudah kalau begitu saya permisi dulu. Maaf telah mengganggu,” ucap Dewi. Ia terburu-buru datang ke sana untuk mengucapkan terima kasih sehingga ia tak membawa bingkisan apapun untuk diberikan kepada Mira. Ia bertekad dalam hati akan membawakan sesuatu untuk Mira dan juga putrinya jika kembali berkunjung.

“Iya, Bu. Semoga putranya cepat sembuh,” ucap Mira pengantar buat Dewi keluar dari ruangannya. Dewi merasa lega setelah mengetahui jika wanita yang telah menyelamatkan putrinya adalah wanita yang baik, sepertinya kejadian malam itu benar-benar murni Karena kesehatannya kurang baik, bukan karena dengan sengaja tak ingin menolong putranya.

Dewi kembali berjalan menuju di ruangan dimana keluarganya sudah berkumpul di sana.

Begitu masuk ia bisa mendengar pembahasan mengenai dokter yang bernama Mira. Mereka masih memperdebatkan masalah Mira. Di mana Bayu Aji masih tetap kekeh ingin memecatnya, sedangkan Prabu sudah lebih tenang dan mengatakan sebaiknya dokter itu meminta maaf secara pribadi saja pada mereka tanpa harus mereka pecat.

“Tak ada yang akan dipecat dan tak ada yang akan meminta maaf,” ucap Dewi tiba-tiba masuk dan membuat mereka semua kini tak ada yang berbicara.

“Apa maksud ibu?” tanya Prabu begitupun dengan Bayu Aji menatap tak percaya pada apa yang baru saja dikatakan oleh istrinya, padahal sejak awal ialah yang mengusulkan agar dokter itu dipecat.

Saat perjalanan pulang tadi ke ruangan putranya. Dewi menemui beberapa perawat dan menanyakan tentang dokter Mira. Ia baru mengetahui jika Mira adalah orang tua tunggal untuk putranya, sepertinya kejadian kemarin karena ia kelelahan mengurus putranya seorang diri sambil mengurus banyak pasien membuat Dewi pun memutuskan tak akan memperpanjang masalah keterlambatan pengenangan Mira pada putranya, toh sekarang Mira sendiri yang sudah menyelamatkan dan memberi kesempatan hidup untuk putranya.

“Sekarang Rangga sudah baik-baik saja, dokter itu juga menjadi salah satu perantara kondisinya sudah membaik seperti saat ini. Bahkan aku berencana ingin memintanya mengawasi putra kita, membantu Andre. Aku ingin dia mendapatkan pengawasan yang tepat dari dokter-dokter yang tepat.

Prabu dan Bayu Aji saling menatap, mereka juga membenarkan hal tersebut. Jika kondisi Rangga saat ini sudah jauh lebih baik karena berkat perantara dari Mira. Dari penjelasan Andre. Andre mengatakan jika Mira adalah dokter yang hebat.

“Baiklah kalau begitu, kita jadikan dokter itu sebagai dokter pribadi Rangga sampai anak kita benar-benar pulih. Berapapun bayaran yang dia minta akan aku penuhi,” ucap Bayu Aji pada istrinya membuat Dewi senang. Saat ini ia tak peduli berapapun biaya yang akan dikeluarkan oleh suaminya, yang ada dalam pikirannya hanyalah putranya harus bisa sembuh seperti sedia kala.

Seminggu pun berlalu. Saat ini Dewi sedang berdiri menatap putranya itu yang masih belum sadarkan diri, walau dokter sudah mengatakan jika kondisinya semakin baik dan membutuhkan waktu untuk kembali tersadar. Namun, rasa khawatir Itu kembali menyerang hati Dewi saat melihat putranya hanya bisa terbaring tak berdaya.

Dewi pun berencana untuk mengunjungi Mira. Ia mendengar jika suaminya sudah pernah bertemu Mira, untuk memintanya menjadi dokter pribadi Rangga. Namun, menurut keterangan suaminya, Mira menolak.

Begitu ia kan menuju ke ruangan Mira tiba-tiba Ia baru mengingat siapa sosok yang mirip dengan anak dokter Mira.

"Rangga. Mengapa anak itu sangat mirip dengan Rangga sewaktu kecil? Tunggu!" Dewi kembali mengingat jika dulu Rangga pernah mengatakan jika ia telah menikah dan ingin meminta restu kepada mereka semua.

Dewi langsung mengambil ponselnya dan menelepon salah satu teman Rangga yang dulu juga pergi di sebuah kabupaten yang ada di luar kota untuk bekerja.

"Jadi benar, wanita yang dinikahi Rangga itu telah hamil dan namanya Mira?"

"Iya, Tante. Namanya Mira dan dia seorang dokter," jawab Aldi.

1
Sgafur Nurmalik
Aku suka akhir dari kebohongan Nathalie dia tdk mendapatkan hukuman yang sadis kayak di novel" yg lainnya misalnya bangrutlah,gila atau dilecehkan,ini pembalasannya manusiawi...
Fe
solusi kak bukan solo
Aqilla Aqilla
Buruk
Aqilla Aqilla
Kecewa
Siti Marwah
semangat mira..sabar slalu
Bunda 4 K
typo nya banyak banget thor
cerita nya baguz
norah selen
Natalie kmu licik banget sanggup berbuat apa jk demi mendapatkan rangga
norah selen
bagaimana ya sampel dua kli hilang ingatan Thor confuse banget😂😂
mamake
banyak typo nya thor...
Janah Husna Ugy
rangga sich terlalu semangat, gk tau nya ada yg nguping
fatimah almhayra
d cari novelnya tapi ndk ad
Sulis Listy
kok ga ada ya judul ini
souja.iswriting
ak mampir ya thorr
D_Mayanti
Luar biasa
Irni Yusnita
ceritanya seru banget
Riske Merly
Luar biasa
Gadis Puspa Kartika
cerita yang menarik
supriyani sainu
/Good/
supriyani sainu
saran yang bagus tuh Mir
supriyani sainu
sepertinya kembarannya Shaka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!