Benih Yang Kau Tinggalkan
Suara dentuman keras terdengar di jalan raya di tengah malam yang gelap gulita dan juga diguyur hujan yang cukup deras, sambaran petir yang saling bersahut-sahutan tak menyamarkan suara dua mobil mewah yang beradu.
Suara dentuman keras itu membuat orang-orang di sekitarnya berhamburan keluar mencari tahu apa yang terjadi.
Mereka menghampiri kedua mobil itu walau dengan guyuran hujan yang begitu deras.
Derasnya aliran air bercampur darah membuat mereka semua panik dan bersama-sama menyelamatkan para korban.
Suara ambulance terdengar nyaring memenuhi gelapnya malam, malam yang mencekam semakin mencekam dengan adanya sebuah kecelakaan yang terjadi di perempatan jalan di ibukota.
"Apa?" tangan Dewi bergetar saat mendengar kabar kecelakaan putra bungsunya.
"Ada apa, Bu?" tanya Bayu Aji melihat istrinya hampir saja terjatuh setelah mendapatkan telepon entah dari siapa, beruntung ia dengan sigap menahannya. Dewi tak mampu berkata-kata dan hanya memberikan ponsel yang dipegangnya pada sang suami.
Bayu Aji menerima ponsel tersebut, ia juga ikut terkejut mendengar penjelasan seseorang yang ada di balik ponsel yang mengaku jika dirinya dari pihak kepolisian.
Keduanya sangat terkejut saat mengetahui putra bungsu mereka saat ini sedang berada di rumah sakit akibat kecelakaan dan dalam kondisi kritis.
Keluarga besar Hartoyo langsung menuju ke rumah sakit tempat di mana saat ini Rangga Adipati Hartoyo dilarikan dengan luka yang cukup serius.
****
Ruang UGD. Para Dokter tengah disibukkan dengan beberapa pasien yang sedang mereka tangani.
"Dokter Mira, dokter Dita, ada pasien kecelakaan yang menuju ke sini. Kalian bersiaplah, sebentar lagi mereka akan sampai," ucap dokter Andre pada kedua rekannya. Dimana ketiga dokter itu malam ini yang bertugas di ruang UGD.
"Baik, Dokter," ucap keduanya secara bersamaan. Dita memilih menunggu di depan UGD, sedangkan dokter Mira sudah berlari menyiapkan beberapa keperluan yang mungkin mereka butuhkan. Mereka sudah mendapat kabar jika ada dua pasien yang dilarikan akibat kecelakaan dan memiliki luka yang cukup parah.
Dari kejauhan terlihat ambulance melaju dengan kencang dan terdengar suara sirine yang menandakan jika mereka membawa pasien dalam kondisi gawat darurat.
Keduanya langsung dilarikan menuju ke ruang UGD, beberapa perawat dan Dita langsung mengarah mereka ke ruang tindakan.
Beberapa mobil yang baru saja tiba, juga langsung terparkir di depan UGD, sepertinya mereka semua adalah keluarga dari kedua pasien dan sepertinya mereka bukan dari kalangan biasa. Terlihat dari mobil-mobil yang mereka tumpangi.
Dita langsung menangani satu pasien dan satu pasien lagi akan ditangani oleh Mira.
Dita yang lebih dulu memasukkan pasiennya ke dalam ruang tindakan yang sudah di siapkan Mira sebelumnya, ia sudah mulai melakukan pertolongan pada pasiennya, mengecek apa-apa saja yang harus mereka beri tindakan lebih dulu, tindakan apa yang harus mereka ambil untuk menyelamatkan pasien.
"Ayo bawa ke ruangan ini," ucap Mira mengarahkan satu pasien lagi yang didorong oleh beberapa perawat dan juga diikuti oleh keluarganya, menuju keruangan lainnya.
Terlihat dari kejauhan keluarganya telah menangisi sang pasien yang terlihat berlumuran darah.
"Ayo, masukkan ke dalam," ucap Mira ikut mendorong brankar nya. Namun, matanya membelalak saat melihat siapa pasien tersebut.
'Rangga?' batinnya dan tubuhnya tiba-tiba mematung, tangannya bergetar dan terlepas begitu saja dari brankar itu saat melihat siapa pasien yang baru saja dimasukkan ke ruang tindakan.
"Dokter, apa yang kamu lakukan? Tolong selamatkan putraku, mengapa kamu tak masuk," ucap Dewi saat melihat dokter tersebut hanya mematung dengan tangan yang bergetar tanpa menyusu Rangga dan beberapa perawat yang telah masuk lebih dulu.
"Dokter!" bentak Bayu Aji saat terlihat dokter itu tak merespon ucapan istrinya.
"Iya, Pak," jawab Mira dan tersadar dari keterkejutannya saat mendengar bentakan Bayu Aji.
"Apa yang kamu lakukan? Cepat selamatkan adikku," ucap Prabu membuat Mira pun hanya mengangguk dan segera masuk ke dalam ruang tindakan menyusul yang lainnya. Namun, sesampainya di sana ia juga tak melakukan apa-apa. Mira hanya menatap pasiennya yang sekarat tanpa melakukan tindakan apapun, membuat perawat yang sudah melakukan apa yang harus mereka lakukan hanya bisa menatap dokter Mira yang masih terpaku dengan tatapan tertuju kepada pasiennya dengan linangan air mata.
"Dokter, Anda baik-baik saja?" salah satu perawat coba menyadarkan Mira yang masih terlihat syok.
Mira tak menjawab dan tatapannya masih tertuju pada Rangga.
"Kita harus segera menyelamatkannya, jika tidak nyawanya bisa tak tertolong, Dok," ucap perawat tersebut menggoyang-goyangkan tubuh Mira. Namun, bukannya Mira langsung menolong pasien tersebut, ia malah pingsan.
"Dokter ...!" seru perawat yang ada di ruangan itu. Dokter yang seharusnya menolong pasien justru tak sadarkan diri, membuat mereka semua panik dan langsung berlari memanggil dokter lainnya.
Dokter Andre yang mendengar apa yang terjadi di ruangan tersebut langsung menghampiri mereka dan menggantikan tugas Mira untuk menyelamatkan pasien tersebut.
Keluarga Hartoyo yang juga mendengar kejadian itu sangat marah.
Kedua pasien itu langsung dibawa ke ruang operasi, setelah melakukan beberapa pemeriksaan.
Rangga Adipati Haryono, putra kedua dari Bayu Aji Haryono merupakan direktur Antarix Group, sebuah perusahaan besar yang bergerak dalam beberapa bidang termasuk perhotelan, perusahaan cabang yang dipimpin oleh Rangga saat ini. Sedangkan kakaknya Prabu Haryono memegang perusahaan keluarga yang bergerak dalam bidang tekstil, keduanya sama-sama memperkuat posisi perusahaan Antarix Group, membuatnya menjadi perusahaan yang paling diperhitungkan di negara itu, perusahaan keluarga yang sudah turun temurun diturunkan dari beberapa generasi mereka.
Malam itu Rangga terburu-buru karena mendapat kabar dari seseorang, kabar yang selama ini selalu dicarinya. Ia tak ingin menunda lagi dan ingin langsung menemui orang yang dicarinya itu. Namun, naasnya ia mengalami kecelakaan. Mobilnya tak sengaja menabrak mobil lain di perempatan jalan karena kurang berhati-hati.
Erik, anak pertama dari pasangan Raditya Adimaya dan Biah Suseno. Salah satu anak dari rekan bisnisnya yang masih berseragam putih abu-abu.
Erik yang sedang melarikan diri dari kejaran teman-temannya sehabis melakukan perkelahian di salah satu klub malam, juga tak berhati-hati sehingga kecelakaan pun tak bisa mereka hindari.
Kedua keluarga hanya bisa menunggu hasil dari operasi yang sedang berlangsung, mereka sudah memeriksa CCTV yang ada di daerah kecelakaan dan terlihat dengan jelas jika semua itu murni sebuah kecelakaan dan kesalahan dari kedua pihak.
Di mana Erik melajukan kendaraannya dengan sangat laju dari arah sisi kiri, sedangkan Rangga melajukan mobilnya dari sisi arah yang lain dan keduanya saling tabrakan di perempatan jalan.
Di saat operasinya masih sedang berlangsung, Mira yang baru sadarkan diri hanya bisa duduk dan menatap tangannya yang masih berlumuran darah dari Rangga, pria yang pernah memberikan luka di hatinya. Tadi ia sempat memegang tubuh Rangga dan ingin menolongnya sebelum mengetahui jika pria itu adalah pria yang tak ingin ia temui, pria yang paling ia benci.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
souja.iswriting
ak mampir ya thorr
2024-07-29
0
supriyani sainu
/Good/
2024-07-12
0
Yani
Mampir ah....
2024-06-28
0