***^^ Cerita ini adalah kisah nyata. Nama tempat dan tokoh dalam cerita hanya samaran semata serta ada tambahan-tambahan bumbu di dalamnya. Selamat membaca 🤗🤗 ***^^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ~ Dewi KEGELAPAN ~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Hari ini Yulia membantu Bik ijah mengemasi barang-barangnya. Karna bik ijah meminta cuti pulang kampung untuk menemani anaknya yang sebentar lagi lahiran.
" Nanti kalau mau kembali lagi kesini jangan lupa hubungi saya ya bik, nanti saya akan meminta tolong pada Mas Rama atau Angga untuk menjemput bibik. Karna kita belum mempunyai supir pribadi jadi bibik hari ini di antar taxi online ya bik, saya sudah pesankan tadi. Dan ini, untuk bibik...,, " Ucap Yulia sembari memberikan sebuah Amplop tebal tepat di dalam genggaman tangan pembantunya.
" Nyonya...kenapa repot-repotnya, saya sudah terima gajih bulan ini dari Tuan, jadi..Nyonya tidak perlu repot-repot begini. " Ucap Bibik bermaksud ingin mengembalikan amplop itu.
" Di terima ya bik, jangan di kembalikan. Anggap saja itu untuk anak dan calon cucu bibik. Salam buat mereka ya bik. " Ujar Yulia sembari tersenyum
" Terimakasih banyak Nyah..Nyonya sangat baik sekali, semoga nyonya selalu bahagia bagaimana pun jalan takdir kedepannya. " Jawab Bik ijah sembari mengelus pergelangan tangan sang majikan.
" Terimakasih ya bik...semoga bibik selamat sampai tujuan. "
Setelah itu Yulia mengantarkan bibik sampai depan, karna taksi jemputan bibik sudah menunggu. Bik ijah lalu masuk ke dalam taxinya sembari melambaikan tangannya ke pada sang majikan, Yulia pun ikut turut melambaikan tangannya hingga taxi yang di tumpangi pembantunya itu menghilang.
Yulia melangkah kan kakinya menuju taman kecil yang terletak di samping rumahnya, ia melihat beberapa tanaman bunga yang tampak di tumbuhi rerumputan kecil di sekelilingnya. Ia duduk berjongkok kemudian mulai mencabuti rumput yang tampak mengganggu sekali.
Di saat tengah fokus dengan aktifitasnya, tiba-tiba sebuah taxi mobil berhenti tepat di depan rumahnya.
" kok bibik kembali lagi, Mungkinkah ada yang ketinggalan.?? " Tanya Yulia di dalam hati sembari berjalan ke arah taxi tersebut.
Dan tiba-tiba...
" Yulia.....!!!!! " teriak 2 orang wanita seumuran dengannya sembari berlari dan memeluknya dengan perasaan rindu dan bahagia.
" Ya Allah...kalian ternyata. Dapat alamatku dari mana? Tanya Yulia sembari menyambut pelukan ke dua sahabatnya dengan bahagia.
" Apakah kamu meragukan kemampuan kami dalam melacak sebuah alamat ? Tanya salah satu sahabatnya yang bernama Vika sembari mengangkat satu alisnya.
" Hahaha...iya iya aku tau, tadi nanya soalnya biar kelihatan polos dan gak tau apa-apa. " Jawab Yulia sembari tertawa kencang.
" Hm..!! Gak di suruh masuk nih ? Padahal udah lapar dan haus. " Ucap salah satu sahabatnya lagi yang berama Vindi.
" Hahaha...Astaga aku lupa. Yaudah ayo masuk. " Ajak Yulia mempersilahkan para sahabatnya masuk ke dalam rumah.
" Wah...rumahmu sangat besar dan bagus. " Ucap Vindi sembari mendudukkan bokongnya pada sebuah sofa di ruang tamu.
" Jangan katro',, aku tau siapa kau sebenarnya. " Ucap Yulia sembari tertawa.
" Halah...kami juga tau siapa kamu sebenarnya. " Ucap kedua sahabat Yulia secara bersama'an.
" Hahahaha..Itu sebabnya aku khawatir jika ada kalian si sini. " Jawab Yulia tertawa sembari melempar bantal yang ada di sofa itu kearah 2 sahabatnya. Sedangkan sahabatnya hanya tertawa saja.
" Tenang...kamu aman,, yang penting ada penutup mulutnya. " Ucap Vindi sembari mengedip-ngedipkan matanya.
Sedangkan Vika hanya tertawa sembari menggelengkan kepalanya. Sedangkan Yulia hanya memutar bola matanya dengan malas.
" Kamu sendirian di rumah ? " Tanya Vika, bola matanya bergerak memutar keseluruh penjuru ruangan.
" Di rumah ini ada 3 penghuni selain diriku, ada Suamiku, Anak tiriku dan juga pembantu rumah ini. Tapi pembantuku ijin pulang, dia cuti anaknya mau lahiran, baru aja tadi dia pergi sama taxi online. " Yulia menjawab sembari berjalan masuk ke dapurnya, ia mengambil 3 kaleng minuman dingin beserta beberapa kue puding coklat dari dalam kulkas dan membawanya ke tempat para sahabatnya.
" Oh...kau punya anak tiri ? Di mana anak tirimu itu ? Vindi bertanya dengan raut wajah yang terlihat ingin tau
" Kuliah. " Jawab Yulia singkat, sembari membuka kaleng minumannya.
" What !?? Anakmu, seorang Mahasiswa ?umur berapa ? Ganteng gak ? " Tanya Vika kepo sembari mencomot satu potong puding dan melahapnya.
" Umur 21. Kalau masalah tampan, kalian bisa lihat sendiri nanti. Sebentar lagi anaknya pulang. " Jawab Yulia dengan malas.
" Kenapa raut wajahmu BT begitu setelah kita membahas anak tirimu, hayo...jangan-jangan telah terjadi sesuatu di antara kalian. " Tuding Vindi sembari mengangkat sebelah alisnya.
" Sok tau Lu ah Maimunah!! " Ucap Yulia dengan lirikan sinisnya.
Haha..haha..haha... tawa mereka pun pecah di siang itu.
Vika dan Vindi adalah sahabat dekat Yulia saat di kampung, bukan itu saja..sahabat Yulia ini juga Ahli dalam bidang ilmu IT, hanya saja..identitas mereka di sembunyikan. Dan masih banyak lagi rahasia-rahasia yang tersembunyi di antara persahabatan mereka, hanya Authornya yang tau. Hehehe..
Disaat mereka sedang asyik tertawa, suara deru mobil berhenti tepat di depan rumah.
" Eh..Mobil siapa tuh yang berhenti di depan rumahmu ? " Tanya Vika sembari melihat ke arah Yulia.
" Palingan juga anak tiriku. " Jawab Yulia santai.
Kemudian tak lama dari pembicaraan mereka, Masuklah Angga dengan menggendong tasnya. Ia berjalan melewati mereka dan masuk ke dalam kamarnya begitu saja.
" Shut..shut !! " Panggil Vindi sembari menyikut lengan Yulia dengan pelan, sedangkan Vika justru bengok seperti orang tak sadar.
" Apa'an sih Lu senggol-senggol ah !! " Jawab Yulia dengan sebal.
" Itu tadi manusia apa bukan sih,, kok mirip pangeran di mimpi Gue. " Ucap Vindi dengan memiringkan kepalanya.
" Bukan manusia bukan juga pangeran, dia anak suamiku. " Jawab Yulia dengan jengkel. Entah mengapa melihat kedua sahabatnya yang mengagumi anak tirinya dia merasa tidak rela di hatinya.
" Kenalin sama kita dong,, kita jomblo nih. " Ucap Vika memohon pada Yulia.
" Idih...kenalan aja sendiri. Noh datangin ke kamarnya." Jawab Yulia sembari memasukkan 2 potong puding sekaligus ke dalam mulutnya.
" Pelit amat Lu " Ucap mereka serempak
" Bodo amat !! " Jawab Yulia dengan sinis.
Yulia memang menjaga jarak dari anak tirinya, akan tetapi melihat ada yang mengagumi anak tirinya dia tiba-tiba tidak terima.
" Ada apa sih denganku. Seharusnya aku seneng kalau ada yang mengagumi anak tiriku. apalagi Angga memang tampan, jadi wajar aja kalau banyak yang mengagumi nya. " Ucap Yulia dalam hati sembari meminum minumannya.
" Mah...Aku mau makan, tolong buatin aku mie. " Tiba-tiba Angga bersuara sembari berjalan ke arah dapur.
Sedangkan Yulia, seketika ia menghembuskan nafasnya dengan berat, " Pasti ini akal-akalan dia saja. anak ini nanti pasti bikin ulah kalau aku menurutinya, tapi kalau aku gak menurutinya mereka berdua pasti akan curiga. " Ucap Yulia dalam hatinya.