***^^ Cerita ini adalah kisah nyata.
Nama tempat dan tokoh dalam cerita hanya samaran semata, serta ada tambahan-tambahan bumbu di dalamnya. Selamat membaca 🤗🤗 ***^^
Yulia Kinanti, wanita cantik asal desa yang menikah dengan seorang laki-laki dewasa asal kota yang bernama Rama Bagaskara 45 tahun. setelah mereka menikah, Yulia di boyong ke rumah suaminya yang ada di kota.
Namun siapa sangka, sang suami ternyata mempunyai anak laki-laki yang sudah dewasa, dia bernama Dewangga Arya Bagaskara 23 tahun yang seorang mahasiswa.
Dewangga Jatuh hati terhadap ibu tirinya sejak pertama kali melihatnya. namun, Angga berusaha untuk menahannya dan melupakannya, akan tetapi rasa itu tidak bisa di hilangkankan dan justru semakin besar. membuat Angga gila dan melakukan banyak cara untuk mendapatkan hati ibu tirinya. bagaimana kah kisah mereka selanjutnya. ? yuk terus ikuti ceritanya ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ~ Dewi KEGELAPAN ~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Hari ini Yulia membantu Bik ijah mengemasi barang-barangnya. Karna bik ijah meminta cuti pulang kampung untuk menemani anaknya yang sebentar lagi akan lahiran.
" Nanti kalau mau kembali lagi kesini jangan lupa hubungi saya ya bik, nanti saya akan meminta tolong pada Mas Rama atau Angga untuk menjemput bibik. Karna kita belum mempunyai supir pribadi jadi bibik hari ini di antar taxi online ya bik, saya sudah pesankan tadi. Dan ini, untuk bibik.,, " Ucap Yulia sembari memberikan sebuah Amplop tebal berwarna coklat.
" Nyonya...kenapa repot-repot, nya ? saya sudah terima gajih bulan ini dari Tuan, jadi..Nyonya tidak perlu repot-repot begini. " Ucap Bibik bermaksud ingin mengembalikan amplop tersebut.
" Di terima ya bik, jangan di kembalikan. Anggap saja itu untuk anak dan calon cucu bibik. Salam buat mereka ya bik. " Ujar Yulia sembari tersenyum
" Terimakasih banyak Nyah..Nyonya sangat baik sekali, semoga nyonya selalu bahagia bagaimana pun jalan takdir kedepannya. " Jawab Bik ijah sembari mengelus pergelangan tangan sang majikan.
" Terimakasih ya bik...semoga bibik selamat sampai tujuan. "
Setelah itu Yulia mengantarkan bibik sampai depan, karna taksi jemputan bibik sudah menunggu. Bik ijah masuk ke dalam mobil sembari melambaikan tangannya ke pada sang majikan, Yulia pun ikut turut melambaikan tangannya hingga taxi yang di tumpangi pembantunya itu menghilang.
Yulia melangkah kan kakinya menuju taman kecil yang terletak di samping rumahnya, ia melihat beberapa tanaman bunga yang tampak di tumbuhi rerumputan kecil di sekelilingnya. Ia duduk berjongkok kemudian mulai mencabuti rumput yang tampak mengganggu sekali.
Di saat tengah fokus dengan aktifitasnya, tiba-tiba sebuah taxi mobil berhenti tepat di depan rumahnya.
" kok bibik kembali lagi, Mungkinkah ada yang ketinggalan.?? " Tanya Yulia di dalam hati sembari berjalan ke arah taxi tersebut.
Dan tiba-tiba...
" Yulia.....!!!!! " Teriak dua orang wanita yang baru saja turun dari dalam taxi. keduanya berlari dan memeluk Yulia dengan perasaan rindu dan bahagia.
" Ya Allah...kalian ternyata. Dapat alamatku dari mana? Tanya Yulia sembari menyambut pelukan ke dua sahabatnya dengan bahagia.
" Apakah kamu meragukan kemampuan kami dalam melacak sebuah alamat ? " Tanya salah satu sahabatnya yang bernama Vika sembari mengangkat satu alisnya.
" Hahaha...iya iya aku tau, tadi nanya soalnya biar kelihatan polos dan nggak tau apa-apa. " Jawab Yulia seraya tertawa kencang.
" Hm..!! Gak di suruh masuk nih ? Padahal udah lapar dan haus. " Ucap salah satu sahabatnya lagi yang berama Vindi.
" Astaga aku lupa. Ya sudah ayo masuk. " Ajak Yulia mempersilahkan para sahabatnya masuk ke dalam rumah.
" Wah...rumahmu sangat besar dan bagus. " Ucap Vindi sembari mendudukkan bokongnya pada sebuah sofa di ruang tamu.
" Jangan katro', aku tau siapa kamu sebenarnya. " Ucap Yulia sembari tertawa.
" Halah...kami juga tau siapa kamu sebenarnya. " Ucap kedua sahabat Yulia secara bersama'an.
" Haishh..Itu sebabnya aku khawatir jika ada kalian di sini. " Jawab Yulia dengan lesu.
Mendengar jawaban dari Yulia, sontak Vika dan Vindi meledakkan tawanya.
" Tenang, rahasia kamu akan aman bersama kami. yang penting ada penutup mulutnya. " Ucap Vindi sembari mengedip-ngedipkan matanya.
Sedangkan Vika hanya tertawa sembari menggelengkan kepalanya. Yulia sendiri hanya memutar bola matanya dengan malas.
" Kamu sendirian di rumah ? " Tanya Vika, bola matanya bergerak memutar keseluruh penjuru ruangan.
" Di rumah ini ada tiga penghuni selain diriku. ada suamiku, anak tiriku dan juga pelayan di rumah ini. Tapi pelayan itu ijin pulang, dia cuti anaknya mau lahiran, baru saja tadi dia pergi sama taxi online. " Yulia menjawab sembari berjalan menuju dapur, dia mengambil tiga kaleng minuman dingin beserta beberapa kue puding coklat dari dalam kulkas.
" Oh...kamu punya anak tiri ? Di mana anak tirimu itu ? " Vindi bertanya dengan raut wajah yang terlihat ingin tau
" Kuliah. " Jawab Yulia. wanita itu meletakkan nampan yang berisi minuman dingin dan puding coklat ke atas meja.
" What !?? Anakmu, seorang Mahasiswa ?umur berapa ? Ganteng gak ? " Tanya Vika kepo sembari mencomot satu potong puding dan melahapnya.
" Umur 21. Kalau masalah tampan, kalian bisa lihat sendiri nanti. Sebentar lagi anaknya juga pulang. " Jawab Yulia dengan malas.
" Kenapa raut wajahmu langsung Bt begitu setelah kita membahas anak tirimu, hayo...jangan-jangan telah terjadi sesuatu di antara kalian. " Tuding Vindi sembari mengangkat sebelah alisnya.
" Sok tau Lu ah Maimunah!! " Ucap Yulia dengan lirikan sinisnya.
" Haha..haha..haha... " tawa mereka menggelegar di dalam rumah itu.
Vika dan Vindi adalah sahabat dekat Yulia saat di kampung, bukan itu saja..sahabat Yulia ini juga Ahli dalam bidang ilmu IT, hanya saja..identitas mereka di sembunyikan. Dan masih banyak lagi rahasia-rahasia yang tersembunyi di antara persahabatan mereka, hanya Authornya yang tau. Hehehe..
Disaat mereka sedang asyik tertawa, suara deru mesin mobil berbelok kedalam pekarangan, dan berhenti tepat di depan rumah.
" Eh..Mobil siapa tuh yang berhenti di depan rumahmu ? " Tanya Vika sembari melihat ke arah Yulia.
" Palingan juga anak tiriku. " Jawab Yulia santai.
Tak lama setelah pembicaraan mereka, Masuklah Angga dengan menggendong tasnya. Ia berjalan melewati mereka dan masuk ke dalam kamarnya begitu saja.
" Shut..shut !! " Panggil Vindi sembari menyikut lengan Yulia dengan pelan, sedangkan Vika justru bengok seperti orang tak sadarkan diri.
" Apa'an sih Lu senggol-senggol, ah !! " Jawab Yulia dengan sebal.
" Itu tadi manusia apa bukan sih,, kok mirip pangeran di mimpi Gue. " Ucap Vindi dengan memiringkan kepalanya.
" Bukan manusia bukan juga pangeran, dia anak suamiku. " Jawab Yulia dengan jengkel. Entah mengapa melihat kedua sahabatnya yang mengagumi anak tirinya, hatinya merasa tidak rela.
" Kenalin sama kita dong,, kita jomblo nih. " Ucap Vika memohon pada Yulia.
" Idih...kenalan saja sendiri. Noh kalian datang saja ke kamarnya." Jawab Yulia. Wanita itu memasukkan dua potong puding sekaligus ke dalam mulutnya.
Mengetahui kedua sahabatnya yang mengagumi anak tirinya, membuat Yulia jengkel dan sedikit tidak terima.
" Pelit amat Lu " Ucap mereka serempak
" Bodo amat !! " Jawab Yulia dengan sinis.
Yulia memang menjaga jarak dari anak tirinya, akan tetapi melihat ada yang mengagumi anak tirinya dia tiba-tiba tidak terima.
" Ada apa sih denganku. Seharusnya aku seneng kalau ada yang mengagumi anak tiriku. apalagi Angga memang tampan, jadi wajar saja kalau banyak yang mengagumi nya. " Ucap Yulia dalam hati sembari menenggak minumannya.
" Mah...Aku mau makan, tolong buatkan aku mie. " Tiba-tiba Angga bersuara, pemuda itu terlihat tengah berdiri di ambang pintu kamar, kemudian dia berjalan menuju dapur..
Sedangkan Yulia, seketika menghembuskan nafasnya dengan berat.
" Pasti ini akal-akalan dia saja. anak ini nanti pasti bikin ulah kalau aku menurutinya, tapi kalau aku tidak menurutinya , Vindi dan Vika pasti akan curiga dan berfikir yang tidak-tidak. " Gumam Yulia dengan pelan.