Hidden Girl

''Oke baiklah sepertinya kau tidak mengerti dengan apa yang aku ucapkan, aku lupa bahwa kau ini aneh,'' ucapnya menyerah karena tidak ada respon dari gadis itu.

''Dimana rumahmu? , aku akan mengantarmu,'' ucap Felix yang berusaha berbaik hati kepada gadis memperihatinkan ini .

''Rumah saya di hutan, tapi saya tidak ingin kembali kesana, saya ke kota untuk mencari Ayah saya.''

''Ahhh Hutan? mana ada orang yang tinggal di hutan, memangnya kau Tarzan tapi mana ada Tarzan berpenampilan seperti ini menggunakan barang branded.''

Felix semakin tidak mengerti dengan gadis yang ada di hadapannya ini.

''Saya serius Tuan.''

''Oke lah , aku akan percaya saja dengan imajinasi mu itu, tadi kau bilang ingin mencari ayahmu , berikan alamat rumahnya, aku akan mengantarmu ke sana.''

''Saya tidak tahu dimana rumahnya,''

lirih Rose.

Bagaimana gadis itu bisa tahu rumah Ayahnya, bahkan ini pertama kalinya dia menginjakkan kaki di kota, dan itupun karena kabur.

''Apa sih yang kau tahu ? semua nya tidak tahu , kau ini benar-benar bodoh apa berpura-pura bodoh, kalau begitu berikan aku tanda pengenal mu,'' ucap Pria itu masih berusaha sabar menghadapi gadis yang dia anggap bodoh itu.

''Apa itu tanda pengenal?'' tanya Rose dengan wajah bingungnya.

''Tuhan dari mana datangnya gadis ini, tanda pengenal pun dia tidak tahu, berapa usiamu sebenarnya,''

Omel Felix dengan wajah frustasi menahan amarah.

''Kata ayah saya, Saya berusia 19 tahun, baru 1 bulan lalu saya merayakan ulang tahun.''

Rose mengucapkan nya dengan senyum sumringah, mengingat kejutan yang di berikan oleh Ayahnya bulan lalu.

''Jangan - jangan kau ini warga asing yang secara ilegal masuk ke negara ini ya, makanya kau tidak punya tanda pengenal atau mungkin kau ini Alien bukan manusia, itu sebabnya kau tidak mengerti bagaimana cara hidup di bumi,'' cerca Felix terus menerka-nerka tentang identitas gadis itu.

''Tuan Penyelamat, Saya tidak mengerti dengan apa yang anda maksud.''

''Kalau begitu aku menyerah, aku tidak bisa membantu mu, aku ini pengusaha yang sibuk, tidak punya waktu untuk meladeni gadis bodoh seperti mu,'' ucap Felix , dia sudah tidak sanggup lagi menangani gadis itu , dia bersiap melangkah pergi untuk meninggalkan Rose.

Tapi Rose menarik tangan Felix. ''Tuan Penyelamat, tolong bantu saya , Saya takut , saya tidak mengenal siapapun disini kecuali anda '' ucapnya memohon .

'' Bagaimana aku bisa membantu mu ,kau saja tidak tahu Apapun tentang dirimu sendiri.''

'' Saya tahu sesuatu, Ayah saya bernama Bayu , dia mempunyai Assisten bernama Jake.''

'' Apa kau gila, di kota ini ada banyak yang bernama Bayu dan Jake , terus aku harus mengumpulkan seluruh orang yang bernama Bayu dan Jake di kota ini dan menanyai satu-satu gitu ?, pak Apa kau mengenal gadis ini ? hahaha , sungguh konyol jika seorang Felix melakukan itu.''

Dia mengomel kesal merutuki gadis itu.

''Tolong bantu saya, saya akan melakukan apapun supaya anda mau membantu saya.''

Gadis itu memohon dengan air mata yang hampir jatuh dari pelupuk matanya, hanya Felix harapan satu-satunya, jika saja pria ini mau membantu, Rose akan membalas kebaikan Felix dengan cara apapun.

Pria yang di tatap dengan seperti itu perlahan sedikit tersentuh hatinya untuk menolong, tapi dia tidak ingin berurusan dengan orang yang tidak jelas asal usulnya.

Seketika Rose bersimpuh dan bersujud menyentuh kaki Felix memohon dengan Suara lirihnya.

Sampai sang pemilik kaki tersentak dengan perbuatan gadis itu.

''Hikss, Aku mohon,'' isak gadis itu yang mulai menangis

Felix bisa merasakan basahnya air mata yang jatuh di punggung kakinya.

'' Baiklah, aku akan membantu mu''

ucapnya nya dengan terpaksa.

Mana bisa dia membiarkan seorang gadis muda bersujud seperti itu di hadapannya, pasti lah hatinya sedikit luluh walaupun dengan terpaksa dia mengiyakan permintaan gadis yang tidak memiliki identitas ini.

''Benarkah,'' tanya Rose mendongakkan kepalanya untuk melihat wajah pria tampan itu.

''Hmmm.'' Dia berdehem menjawab gadis malang itu .

''Cepat bangun, jika tidak aku akan meninggalkan mu.''

Dengan kecepatan seribu Rose bangun seketika dan mengikuti Felix yang sudah duluan berjalan meninggalkan nya, dengan langkah cepat dia segera mensejajarkan langkahnya dengan pria itu.

Rose dengan tergesa - gesa masuk ke mobil yang sudah dia kenali adalah milik Felix, kalau tidak cepat dia takut di tinggal lagi oleh Tuan Penyelamat nya.

''Turun, duduk di depan memangnya aku supir mu!'' teriak Felix sehingga berhasil memekakkan telinga gadis itu.

Rose memunculkan wajahnya di kaca mobil yang sudah terbuka itu saat suara nyaring itu berhasil menganggu pendengaran nya.

''Anda kan memang supir nya , dari film yang aku tonton orang yang mengendarai kendaraan namanya supir '' ucapnya dengan tatapan polos.

Felix mengusap wajah nya kasar karena frustasi dengan gadis yang selalu berhasil mengeluarkan kata yang di luar nalar manusia normal pada umunya.

''Sebenarnya kau ini tinggal di planet apa sihh?''

Dia sampai tidak habis pikir film apa sihh yang gadis ini tonton, film komedi mungkin makanya ajarannya buat geleng-geleng kepala dan kocak , atau gadis itu saja yang salah mengartikan maksud dari konteks percakapan dari film yang dia tonton.

Happy Reading 🥰😘🙏

I LOVE YOU 3000 😘🥰🥰♥️