Umur ku baru 22 tahun bekerja di sebuah Cafe yang tidak jauh dari Kampus dan perkantoran... Jadi cafe tersebut sangat ramai dari pengunjung maha siswa dan karyawan kantor entah karena urusan pekerjaan atau sekedar meeting petinggi perusahaan.
Mama nya yang sudah tua kini tidak sanggup lagi mengurus anaknya karena kondisi tubuh mama nya yang sering bulak balik rumah sakit akhirnya Devan menerima perjodohan itu menjadi ibu sambung anaknya tapi Vano membuat jarak...
kita Lanjut di cerita saja ya ------>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kienli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1...
Cindy Hartono ayah nya adalah seorang pedagang bakso tapi karena kecelakaan malam itu yang mengakibatkan sang ayah meninggal dunia awal Cindy dan ibu nya tidak menerima tapi apa boleh buat orang yang menabrak nya mau bertanggung jawab.
Setelah pemakaman Ayah nya pak Tono Cindy menatap gerobak sang ayah mengingat dan mengelus gerobak itu air matanya terus mengulur mengingat kenangan saat bersama sang Ayah.
"Cin... Ibu Lena ingin berbicara." ucap ibu Cindy bernama Ratih.
"Iya bu." ucap Cindy bangkit lalu menemui ibu Lena wanita yang menabrak ayahnya malam itu.
Cindy berjalan ke ruang tamu menghampiri nyonya Lena yang sedang duduk bersama ibunya di sofa yang sedikit kusam tapi bagi Cindy dan ibunya itu masih layak di pakai.
"Duduk lah disini Cin." ucap ibu Ratih menepuk di sampingnya yang kosong.
"Nak, nyonya Lena ingin berbicara pada mu." ucap Ibu Ratih.
Cindy berjalan dan duduk di samping sang Ibu air matanya tidak henti henti nya jatuh dari kedua matanya yang indah. Sehingga membuat nyonya Lena makin merasa bersalah pada Cindy dan ibu nya menatap bu Ratih lalu bergantian menatap Cindy.
"Saya mau anda menikah pada putra saya." Ucap nyonya Lena.
Cindy menatap wanita yang telah menabrak Ayah nya pria yang sangat di cintai oleh Cindy pria yang membuat dirinya paling nyaman pria cinta pertamanya.
"Maksud anda nyonya.?" ucap Cindy.
"Saya ingin kamu menjadi istri anak saya dan ibu untuk cucu saya." ucap Nyonya Lena.
"Maaf nyonya saya." Ucap Cindy terpotong.
"Saya sudah berjanji pada ayah mu untuk menjaga kamu, dengan ini saya bisa lakukan." Ucap Nyonya Lena.
"Nak kamu jangan langsung membuat keputusan." ucap Ibu Ratih.
"Putra saya emang duda dan memiliki seorang anak perempuan berusia 4 tahun tapi saya yakin dia akan mencintai dan menerima kamu." Ucap Nyonya Lena.
"Boleh saya berpikir dulu...." ucap Cindy.
"Baiklah kalau gitu saya pamit dan saya akan menunggu kabar baik mu." Ucap Nyonya Lena.
Wanita yang memang susah berumur 50 tahun itu berjalan menuju mobilnya yang sudah di tunggu supir nya bernama Bambang... Mobil sedan hitam itu pun pergi meninggalkan halaman rumah yang berwarna hijau sedikit pudar itu..
"Oma..." Ucap Gadis mungil itu berlari menyambut kehadiran nyonya Lena yang baru tiba di sambut cucu nya...
"Pelan pelan sayang." Ucap Nyonya Lena.
"Oma dari mana.?" ucap Gadis kecil bernama Tasya Herlambang Dermawan....
"Oma habis cari mama buat Tasya." Ucap Nyonya Lena.
"Apa benar Oma.?" ucap Tasya.
Lena mengingat percakapan dirinya pada cucu nya hari itu, Melihat wajah cucu nya murung membuat hati Lena sedih dan bertanya yang awalnya di tolak oleh Tasya taoi akhirnya Tasya bercerita pada oma Lena. Bahwa cucu nya menginkan seorang ibu melihat temen temennya memiliki seorang ibu dan Tasya menginkan sebuah pelukan seorang ibu yang di rindukan oleh Gadis itu.
"Iya sayang." Ucap Oma Lena.
"Hore... Tasya senang Terimakasih oma Tasya sayang oma." ucap Tasya membanjiri ciuman pada wajah oma nya itu.
"Mama, apa yang mama Ucap kan pada Tasya.?" ucap Devan Herlambang Dermawan.
"Kamu sudah pulang.?" ucap Nyonya Lena... Devan memang tidak tahu apa yang terjadi sama mama nya itu.
"Kalau aku sudah di hadapan mama berarti aku sudah pulang ma." ucap Devan.
"Papa... Kata oma..." ucap Tasya yang langsung di tutup mulutnya oleh Nyonya Lena.
Bersambung....