Queena remaja berusia 18 tahun yang masih duduk di bangku SMA, Ia di buang oleh keluarga nya karna dianggap membawa sial setelah kematian kedua orang tuanya....Namun tiba tiba setelah 11 tahun di telantarkan, tiba tiba keluarga nya memaksa dia menikah karna alasan wasiat dari alm.Orang tua nya....
Vincent pria dewasa berusia 26 tahun, yang memiliki trauma pada kegelapan, tapi dia juga tak bisa tidur nyenyak dengan lampu terang. dia hanya bisa mengandalkan obat tidur setiap hari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Surga Dunia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21
Vincent langsung mengintrogasi wanita licik itu di hadapan seluruh pelayan termasuk queena dan Willy Disana.
"Siapa yang memerintahkan mu untuk meracuni ku?" tanya Vincent dengan wajah datar nya.
"A.....aku tak di perintahkan siapapun. Aku bersumpah"
"Jadi kau mengaku, bahwa kau yang mencampurkan zat berbahaya itu pada makanan ku?" tanya Vincent.
"Maaf....maafkan aku, tolong jangan pecat aku" kata starla langsung berlutut di hadapan Vincent.
"Apa motif dibalik ini?" tanya Willy, ia maju selangkah mendekati starla yang sedang berlutut.
"Aku di perintahkan queena itu, ini semua rencana nya. Dia ingin mencari perhatian tuan Vi. Agar dia menjadi pahlawan" ucap starla menunjuk queena.
"Hei, berani sekali kau memfitnah ku!" bentak queena.
"Pikirkan tuan, tadi dia bilang 'Cek dulu menggunakan alat yang ku pinjam tadi', itu artinya dia sudah mempersiapkan nya sebelum aku memasukan cairan itu tuan, dia sengaja ingin memainkan drama ini" ucap starla dengan wajah sedih nya.
"Lalu, kenapa kau mau melakukan nya?" tanya Vincent.
"Karna aku di ancam, dia sudah tahu tentang keluarga ku. Dia tahu nenek ku yang sedang sakit, dia menggunakan nenek ku untuk mengancam ku"
"Cih wanita gila! aku saja tak mengenal keluarga mu!" kata queena yang mulai kesal karna terus di tuduh oleh wanita licik itu.
Raut wajah Vincent mulai meragukan queena, ia menatap nya untuk menyelidiki kebenaran,,, ia juga sempat berpikir saat queena meminjam alat itu pada nya. Kenapa queena memiliki firasat buruk padahal ia baru dua hari bekerja disini.
"Ada apa om? Om ga percaya sama aku?" tanya queena menunjuk dirinya sendiri.
"Ikut aku ke kamar ku, dan kau. Urus dia, bawa dia ke ruang bawah tanah untuk merenungkan kesalahan nya" kata Vincent pada Willy.
"Ini tidak adil! Lepaskan! Dia yang menyuruhku" kata starla berontak saat di seret oleh Willy menuju ruang bawah tanah.
Sedangkan vincent segera berjalan masuk ke dalam kamar diikuti queena di belakang nya, queena berjalan santai karna dia tak merasa melakukan itu.
Vincent segera menutup pintu kamar dari dalam saat queena juga sudah masuk. Vincent mendekati queena sampai ia mepet di dinding.
"Apa itu benar?" tanya Vincent mendekatkan wajah nya pada queena.
Wajah queena memerah, entah kenapa ketampanan Vincent semakin terpancar saat ia melihat nya dari dekat.
"Sepertinya benar, wajah mu memerah" kata Vincent yang mulai mundur.
"Sembarangan! wajah ku memerah karna malu om, ga peka banget sih!" kata queena memegangi pipi nya.
Diam diam Vincent juga tersenyum mendengar jawaban queena, ia juga menantikan jawaban itu.
"Om sengaja ya!" kata queena memukul dada Vincent saat melihat nya tersenyum.
"Tapi beneran om! Bukan aku pelakunya, cewe gila itu bener bener ya bikin aku kesel. Om tau gak?! Kenapa aku punya firasat kaya gtu? Karna dari awal aku disini, dia slalu menggangguku. Aku tahu, orang orang seperti dia pasti akan menghalal kan segala cara agar bisa menyingkirkan musuh nya" kata queena menyilangkan kedua tangan nya di dada, tak lupa juga dengan mengeluarkan wajah antagonis nya.
"Dia juga cukup cerdik, dengan insting yang sangat kuat. Menarik!" batin Vincent.
"udah deh om, ayo makan malam di luar aja. Aku udah laper" kata queena mengeluh.
"Ayo" kata Vincent tak menolak, dan malah mengiyakan permintaan gadis menyebalkan itu.
Vincent segera memanggil Willy, mereka ber 3 pun segera menuju restoran terdekat.
"Tumben sekali dia mau makan di luar, biasa nya walaupun dia membawa alat deteksi, dia tak akan mau makan di luar" batin Willy terheran heran mendapati Vincent yang berperilaku aneh itu.
Sesampai nya di restoran, Vincent segera memerintahkan Willy untuk mengusir semua pelanggan yang sedang makan.
"Jangan om! Kasian mereka, coba om pikir, mereka baru saja pulang kerja lalu makan kesini untuk mengisi perut yang kosong, ada juga orang yang sudah menabung karna ingin makan di restoran mewah ini. Berbaik hati lah sedikit om" kata queena.
Vincent menjentikkan jari ke arah Willy tanda menghentikan perintahnya, Willy pun di buat heran kembali.
"Mana ada mafia kejam tunduk pada seorang bocah SMA seperti ini" batin Willy.
Mereka pun segera masuk, Vincent memilih tempat duduk di paling ujung karna tak ingin ada kebisingan saat makan.
"Aku benci suara anak anak itu!" gerutu Vincent.
"Om, suara anak kecil itu indah loh. Om tau gak? Di rumah om itu sepi, kaya gak ada kehidupan. Coba om punya anak, pasti bakal rame rumah nya" kata queena memainkan alat makan.
"Stttttt" Willy memberi kode pada queena agar tak banyak bicara, apalagi membicarakan soal anak kecil di depan Vincent, queena yang mengerti pun langsung diam.
Queena memesan makanan paling murah, walaupun menyebalkan, queena itu sangat pengertian, dia tahu dirinya sedang di traktir. Maka dari itu dia memesan yang paling murah Disana.
"Kenapa hanya memesan itu? Bukan kah nafsu makan mu begitu tinggi?" tanya Vincent yang melihat queena hanya memesan spaghetti saja.
"Nggak om, udah ini aja cukup kok" kata queena tersenyum hangat.
Vincent langsung mengeluarkan alat deteksi saat makanan nya sudah sampai di meja. Ia mengecek dan ternyata aman, dia pun mulai memakan nya.
Vincent merasa sedikit senang, ini pertama bagi nya makan di luar di temani orang orang yang dekat dengan nya. Queena menjadi salah satu orang baru kepercayaan Vincent.
Selesai makan, Vincent dan willy langsung mengantarkan queena pulang. Queena menawari mereka mampir, namun mereka menolak karna sudah larut.
Setelah memastikan Vincent dan Willy sudah pergi, queena langsung masuk ke dalam rumah dan segera memasak untuk kakak nya.
...****************...
Pagi Hari
Flora mengetuk pintu kamar queena karna queena tak kunjung keluar dari kamar nya. Namun sudah lama flora mengetuk, queena tak membuka kan pintu untuk nya
Flora pun segera mendorong kuat pintu itu, dan mendapati adik nya itu yang masih tidur menggunakan selimut, namun badan nya menggigil.
"Dek, dek,,, kamu kenapa?" tanya flora seraya menggoyang goyangkan tubuh adik nya yang terlihat sangat lemah itu.
"Astaga! Badan mu panas sekali" kata flora, ia terkejut saat mengecek dahi nya yang demam tinggi.
Dengan sekuat tenaga flora menopang tubuh queena, memasuki mobil nya dan membawa nya ke rumah sakit.
Sesampai nya Disana, queena segera di suntik untuk menurun kan demam nya karna demam nya sangat tinggi hingga queena tak sadarkan diri.
*DRTTTTT DRTTTTT DRTTTTT
Tiba tiba ponsel queena bergetar, ada yang menelfon atas nama 'Om boss' , flora pun segera mengangkat nya.
"Kenapa tak mengantar sarapan ku?" terdengar suara pria dari sebrang sana.
flora mengenali suara itu, flora terkejut saat mendengar nya dan segera menanyakan apa maksud perkataan pria tadi, namun atasan nya itu tak mau menjawab nya, dan malah menanyakan keberadaan queena. Dengan terpaksa flora pun memberitahu pada Vincent bahwa queena di larikan ke rumah sakit.