NovelToon NovelToon
Pengantin Yang Tak Diinginkan

Pengantin Yang Tak Diinginkan

Status: tamat
Genre:Tamat / Pengantin Pengganti / Dijodohkan Orang Tua / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:167.7k
Nilai: 5
Nama Author: R.angela

Ayra yang cerdas, pemberani dan sekaligus pembangkang, ingin sekali menentang wasiat ayahnya yang bertujuan menjodohkannya dengan putra sahabat baiknya, tapi berhubung orang yang meminta nya adalah sang ayah yang sudah sekarat, Arya tidak bisa menolak.

Sial, di hari pernikahannya, calon mempelai pria justru kabur meninggalkannya, hingga terpaksa digantikan oleh calon adik iparnya, yang bengis, dingin dan tidak punya hati.

Seolah belum cukup menderita, Ayra harus tinggal satu atap dengan mertuanya yang jahat jelmaan monster, yang terus menyiksa dirinya, membuatnya menderita, tapi di depan orang lain akan bersikap lembut pada Ayra agar tetap dianggap mertua baik. Hingga suatu hari, sang mertua yang memang tidak menyukai keberadaan Ayra, mengingat kalau gadis itu adalah putri dari mantan suaminya, meminta putranya untuk menikah dengan wanita lain yang tidak lain adalah mantan kekasih putranya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R.angela, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tanyakan pada Ibumu

Kejengkelan Maya terhadap Ayra semakin menjadi-jadi. Perintah dan tugas yang dia berikan pada gadis itu, berharap membuat gadis itu menderita ternyata tidak berhasil. Ayra bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik. Tidak ada rutukan atau pun rasa kesal yang terlihat di wajahnya.

Hal itu tentu saja semakin membuat Maya kesal. Semakin Ayra enjoy melakukan semua perintahnya, semakin kesal dan semakin gesit wanita itu mencari cara untuk menghukum Ayra. Dia ingin wanita itu segera pergi dari rumahnya.

"Minum dulu, Neng. Kasihan si Neng, keringatan. Pasti lelah banget ya, Neng," ucap Ijah menyodorkan segelas air putih.

"Makasih banyak, ya, Bi. Gila, sadis banget majikan Bibi itu," ucapnya setelah meneguk isi gelas.

"Ssssttt, ngomong nya jangan kencang-kencang Neng, nanti ibu dengar. Dia memang udah sejak dulu begitu. Bibi siapkan makan siang buat Neng, ya? Pasti udah lapar. Udah jam 1 siang ini," jawab Bi Ijah dengan logat Jawa yang medok.

"Aku ambil sendiri, Bi. Jangan dilayani," ucap Ayra tersenyum lembut, bergerak mengambil nasi di dalam rice cooker.

"Gak papa, Neng. Sudah tugas Bibi," ucap Ijah mengambil piring Ayra, tapi gadis itu tetap memegang kuat piringnya.

"Bibi mau bicara dan bersikap baik saja padaku, aku udah senang banget. Makasih ya, Bi," jawab Ayra tersenyum.

Bi Ijah ingin menemani Ayra yang sudah duduk di meja makan, tapi dia harus segera mengambil jemurannya karena langit siang ini terlihat mendung.

"Bibi tinggal ya, Neng, mau ngambil jemuran," ucapnya berlalu.

"Apa yang kau sedang lakukan?" hardik Maya ketika Ayra baru memasukkan satu siap nasi ke dalam mulutnya. Jujur perutnya sangat lapar, tenaga nya terkuras karena mengangkat pupuk dan membersihkan pekarangan. Dia sangat butuh makanan itu saat ini.

Terdengar Ayra menarik napas berat dan dalam, lalu menghembuskannya. Dia tahu ini akan menjadi drama yang panjang. Ayra harus lebih bersabar, tapi saat diganggu makan seperti ini malaikat sekalipun pasti akan melupakan sisi baiknya.

"Aku lagi makan, Bu," jawab Ayra santai.

"Siapa yang menyuruhmu makan? Apa pekerjaan mu sudah selesai?"

Ayra memutar bola matanya. Ini sudah diprediksi nya sesaat setelah ibu mertuanya muncul. Persisi seperti drama ikan terbang yang sering di tonton Mbak Yuyun yang ada di kampungnya.

"Ibu, aku lapar dan ini sudah waktunya jam makan siang. Pekerjaan sudah selesai aku lakukan. Apa Ibu sudah makan? Atau mau makan bersamaku?"

Amarah Maya tersulut. Dia tahu tawaran Ayra bentuk perlawanan gadis itu padanya. Dia harus segera diberi pelajaran agar tahu siapa yang berkuasa di rumah ini.

Splash!

Maya mengambil air minum yang ada di depan Ayra, serta-merta menyiramkan ke wajah gadis itu. Nasi dalam piringnya kini tergenang oleh air putih.

Ayra kembali menarik napasnya. Dia mengangkat dagunya tinggi, menarik tisu dari tempatnya dan mengeringkan wajahnya.

"Kali ini apa lagi kesalahan ku, Ibu? Apa di rumah ini aku juga tidak punya hak untuk mendapatkan makan? Setidaknya jika Ibu menganggap ku pelayan, aku juga berhak mendapatkan makan setelah menyelesaikan pekerjaan ku?" ucap Ayra dengan dingin. Amarahnya memuncak. Ingin rasanya dia membalikkan meja makan ini.

Tentu saja Ayra mampu melakukannya. Tapi dia ingat pesan ayahnya sebelum pergi. "Kamu harus menghormati mertuamu kelak. Anggap mereka pengganti mama dan Papa," ucap Heri kala itu.

"Kau hanya bisa makan setelah mendapat izin dariku. Ini pertama dan terakhir kalinya kau bertindak sesuka begini. Di rumah ini aku yang pegang kendali!" hardiknya sebelum pergi meninggalkan dapur.

Dengan tatapan nanar, Ayra memperhatikan punggung Maya yang menjauh. Sampai sekarang, Ayra tidak habis pikir, mengapa mertuanya itu sangat membencinya. Padahal mereka belum pernah bertemu sebelumnya.

Kalau hanya karena Ayra adalah seorang gadis desa yang miskin, hingga Maya menolak nya sebagai menantu, wanita itu juga harus tahu bahwa Ayra juga tidak menginginkan pernikahan ini. Kalau saja keadaan ayahnya saat itu tidak dalam keadaan sekarat, tentu saja Ayra akan menolak perjodohan itu. Dia masih memiliki impian cita-cita yang ingin dia raih.

Walaupun begitu, Ayra berusaha menerima takdirnya, menerima pernikahan ini dan perlakuan suami dan juga mertuanya yang tidak pernah menganggapnya. Tapi kesabaran orang pasti ada batasnya, bukan?

Rasa perih menyentak lamunannya yang jauh. Lamunan yang membawanya pada rasa rindu terhadap ayahnya. Tangannya terluka oleh lemparan gelas yang diarahkan Maya kepadanya tadi. Gelas itu pecah terbentur dengan meja makan dari batu marmer dan serpihannya mengenai tangan Ayra. Gadis itu mencabut serpihan kaca yang menancap di tangannya.

Sakit, tapi lebih sakit hatinya. Dia diperlakukan seperti tidak ada harganya. "Kenapa papa menginginkan aku menikah dan menjadi menantu di rumah ini? papa lihat sendiri, putri kesayangan papa ini disiksa lahir batin!" ucap Ayra menghapus jejak air matanya.

"Loh, apa yang terjadi, Neng? Kenapa bisa berantakan begini? Neng gak papa?" tanya Ijah yang baru masuk lagi ke dapur setelah mengambil kain dari jemuran.

"Maaf, Bi. Tadi lepas dari genggamanku," jawab Ayra berbohong.

***

"Lama benar dalam kamar mandi. Ingat ya, ini kamar gue. Lo hanya menumpang di sini. Kalau udah jam gue pulang kantor, lo gak boleh pake kamar mandi ini!" hardik Dewa yang sejak tadi gelisah menunggu Ayra keluar. Dia kebelet pengen, tapi gadis itu masih belum juga keluar meski pintu kamar mandi sudah berulang kali di gedor.

"Sorry. Aku gak tahu, jam berapa kau pulang kerja. Lain kali tempel di dinding. Satu hal lagi, bila perlu, semua yang ingin kau katakan tentang peraturan hidup menumpang di kamarmu ini, bisa kau list dan silakan tempel di dinding!" ucap Ayra dengan wajah masam, lalu ngeloyor dari hadapan Dewa yang tampak melihat ke arah tangannya dengan mengerutkan kening.

"Kenapa tangan mu?" tanya Dewa melihat ke arah tangan Ayra yang terlilit perban putih.

"Tanya saja pada ibumu!"

1
Purweni Sadikan
kok endingnya gak nyambung?
Mazz Jayoezz
ku pikir hanya q. aj yg pikir gtu.😁😁
Mazz Jayoezz
ko ucapy neptunus. sedang pas nikah. bilang sah. kalau g nyertain agama g papa. tp jngan d buat bingung.
Wirda Wati
penasaran kok lain ..
salah kamar thor 🥰🥰🥰🥰
Wirda Wati
aku TDK menyalahkan Egi...
sebenarnya semua terjadi karena kurang ilmu agama menurutku.
ayra terlalu larut dg masa lalunya
dan Egi ...TDK berterus terang.
Wirda Wati
semua bisa diselesaikan dg kepala dingin .yg disalahkan itu ayra yg TDK memberi nafkah bathin PD suaminya.cukup sabar Egi menunggu.teruuus Egi silaf itupun Krn ayra dia diolok olok temannya.
terjadilah peristiwa itu....
mungkin jodoh ay Ra sama dewa dan Egi dgn Fina.
keadaan lah yg membuatnya seperti itu.
Wirda Wati
cocok dgn judulnya
Wirda Wati
ya nasi udah jadi bubur.
terimakasih akibatnya
Wirda Wati
salah siapa...
tanyakan pada dirimu ayra......
Noval Putra
kok ceritanya berubah ubah sih,,, ini masih satu cerita apa y kok g nyambung
Wirda Wati
sama Vina aja.
mungkin ini jodohmu.
Wirda Wati
udah terlambat ayra...kejar aja dewa teruuusss
Wirda Wati
menurutkan kalau udah jadi istri
terimakasih atas tidak terima
harus nurut PD suami.
kecuali kdrt.
4 bukan waktu yg sebentar BG seorang laki laki.
kalau dia selingkuh itu wajar
istrinya terlalu terjebak masa lalu.
Wirda Wati
ayra kamu berlebihan.
kurang suka dg ayra karakternya.
Sella Darwin
Luar biasa
Wirda Wati
kalau udah menikah.
jangan egois ayra ....
jalani aja biar waktu yg bicara
Wirda Wati
😭😭😭😭
Wirda Wati
seharusnya ayra ayra harus tepat janji.
cinta TDK harus memiliki.
kalau bersama dewa ,Maya TDK menyukainya...
nanti timbul lagi masalah baru.
kalau dgn Egi...cinta Egi seluas samudra,ditonta baik.
kalau menurutku..
lebih baik dicintai....daripada mencintai...
kalau dapat dua duanya.
mencintai dan dicintai.
Wirda Wati
kereeen Maya akhirnya sadar diri.
Wirda Wati
ntar egi nanti luluh.
Krn ayra tidak mencintainya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!