10 tahun sudah berlalu, kini tiga bocah kembar yang dulu selalu tampil menggemaskan, sekarang sudah tumbuh menjadi pria tampan dan gadis yang cantik.
Semenjak 10 tahun itu banyak hal yang sudah terjadi, Zio, Zayn dan Zea mengalami keterpurukan yang mendalam karena terbunuh atau meninggal nya dua orang terkasih nya, yang disebabkan oleh orang terdekat nya.
Namun sayangnya, semenjak hari kejadian itu, orang yang telah mencelakai keluarga mereka menghilang bak ditelan bumi. Dan semenjak hari itu tiga anak kembar itu berjanji akan mencari dan menemukan pembunuh itu dan akan membalas dendam atas kematian dua orang yang mereka sayangi.
Yuk ikuti kisah nya. selamat membaca🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ausilir Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 12
Mendapat pertanyaan demikian dari Elang, Jonathan lekas-lekas menyudahi panggilan nya, wajah lelaki itu juga terlihat cemas.
"Ada apa?." Giliran Eyang Sandra yg bertanya tak sabar.
"Apa yang terjadi sama anak-anak?." Tanya Claudia, wanita itu selalu terfikirkan tentang ketiga anak kembarnya.
Jonathan menatap Elang, lelaki itu ragu untuk menyampaikan berita yg barusan ia terima di depan Claudia, takut Claudia akan syok, dan itu sangat tidak bagus untuk kehamilan dan diri Claudia sendiri, terlebih lagi saat ini usai kehamilan Claudia bisa di bilang tinggal menghitung hari lagi untuk melahirkan.
“Tidak apa-apa Jonathan, aku kuat, sampaikan.” Claudia kembali mengucapkan, wanita itu faham betul apa yg membuat Jonathan ragu.
"Cepat katakan Jonathan." Perintah Elang, nada bicara lelaki itu naik satu oktaf.
"Fathur mengatakan, kalau anak-anak sudah tak ada di sekolah.." Belum sempat Jonathan menjelaskan semua nya, Elang sudah menyela dengan tak sabar.
"Apa bagaimana bisa." Teriak Elang. Lelaki itu langsung bangkit dari duduk nya.
"Biarkan Jonathan menjelaskan semuanya, biar kita tahu bagaimana ceritanya." ucap Eyang Sandra menatap tajam Elang.
Sedangkan Claudia, wanita itu sudah menahan diri agar tidak menangis dan cemas yg berlebihan, dia hanya bisa berdoa dan berharap semoga ketiga anaknya baik-baik saja.
"Jelaskan Jonathan." Eyang Sandra mulai berkata pada Jonathan.
"Saat Fathur sampai di sekolah, sekolah sudah sepi, anak-anak sudah pulang semua, begitu juga para guru, ketiga anak-anak juga sudah tak ada, bahkan beberapa bodyguard yg di tugaskan menjaga anak-anak pun tak terlihat." Jelas Jonathan panjang lebar, itulah yg di sampaikan Fathur saat menelpon Jonathan tadi.
"Kita ke sekolah sekarang." Elang langsung menyambar konci mobil yg tadi dia letakkan diatas meja, kemudian berlari keluar rumah.Jonathan mengikuti, lelaki itu juga berlari mengikuti Elang.
"Nyonya Boss, jangan cemas, kami akan kembali bersama anak-anak, dan Eyang juga jaga diri." Pesan Jonathan sesaat sebelum dia berlari menyusul Elang. Claudia dan Eyang Sandra mengangguk.
Sedangkan Elang dan Jonathan sudah dalam perjalanan menuju sekolah anak-anak.
"Dimana Fathur sekarang?." Tanya Elang, lelaki itu bahkan lupa membawa ponsel nya.
"Di sekolah." Sahut Jonathan.
"Minta dia menunggu disana." Ujar Elang, lelaki itu merogoh saku jas nya, untuk mencari ponsel, akan tetapi dia baru sadar bahwa dirinya lupa membawa ponsel.
"Sial, ponsel ku ketinggalan lagi." Kesal Elang.
Jonathan kembali menghubungi Fathur, dan mengatakan apa yg Elang perintahkan barusan.
Elang mengendarai mobil nya dengan kecepatan diatas rata-rata, lelaki itu benar-benar takut terjadi sesuatu pada anak-anak nya.
Beberapa menit berlalu, mobil Elang telah berada di depan gerbang sebuah sekolah Dasar elit tempat ketiga anaknya bersekolah.
Di depan gerbang juga telah menunggu mobil Fathur, dengan lelaki itu yg mondar mandir sambil melirik kesana kemari, mencari keberadaan ketiga anak kembar Elang.
Elang langsung menghentikan mobil nya, dan keluar untuk menghampiri Fathur.
"Apakah kamu sudah memeriksa di dalam?." Elang langsung bertanya tak sabar.
"Pintu gerbang nya sudah tertutup, dan aku tidak di perbolehkan masuk, kata satpam nya, sudah tak ada satupun lagi murid di sana." Jelas Fathur.
Mendengar perkataan Fathur barusan, Elang langsung berteriak.
"Buka gerbang nya." Teriak Elang sambil menendang keras pintu gerbang sekolah tersebut.
Hingga tak berapa lama kemudian datanglah seorang satpam penjaga sekolah.
"Kamu masih mau bekerja atau tidak, buka pintu gerbang nya." Berang Elang, sambil menatap tajam pak satpam tersebut, yang membuat pak satpam tersebut langsung gugup dan sedikit gemetar, karna dia mengenal siapa Elang, yang merupakan cucu dari pemilik sekolah tersebut.
Langsung saja pak satpam tersebut membuka pintu gerbang nya. Elang dan Fathur serta Jonathan langsung menerobos masuk begitu gerbang sekolah di buka.
Ketiga orang itu langsung menuju sebuah ruangan, dimana di ruangan tersebut mereka bisa memeriksa rekaman cctv.
Ketiga pria tersebut fokus menatap layar komputer di hadapan mereka, dan Elang langsung meminta Jonathan untuk memutar rekaman saat jam anak-anak pulang sekolah.
Tak lama setelah rekaman di putar, terlihat jelas dalam rekaman tersebut, semua murid yg berlalu lalang pulang sekolah. Hingga mereka juga melihat ketiga kembar yg berjalan menuju parkiran.
Rekaman terus berjalan, sampai sebuah mobil datang, dan Darren yg keluar dari mobil tersebut. Terlihat pula bahwa ketiga anak itu memasuki mobil Darren.
"Darren." Ucap Elang, Jonathan dan Fathur bersamaan.
"Itu artinya anak-anak ada bersama Darren." Tambah Jonathan.
"Hubungi Darren sekarang dan tanyakan dimana mereka saat ini." Titah Elang. Jonathan pun langsung menjalankan perintah.
"Sial, nomor ponsel Darren tak bisa di hubungi." Kesal Jonathan, karna saat dia menghubungi no Darren, selalu saja di luar jangkauan.
"Kamu punya no Mama Elis?." Tanya Elang, menatap Jonathan dan Fathur bergantian.
"Aku punya." Sahut Fathur.
"Hubungi, sepertinya Mama bisa menanyakan kemana Darren pada Mama nya Darren." Ujar Elang, Fathur langsung menekan kontak nama Elis, dan tak butuh waktu lama panggilan nya di jawab, Fathur langsung memberikan ponsel nya pada Elang.
"Hallo Ma." Elang langsung berucap, yg membuat Elis di sebrang sana sempat terkejut, sebab dari nada suara Elang saja wanita itu bisa mendengar bahwa ada yg tidak beres.
"Elang ada apa?." Elis langsung bertanya dengan rasa tak sabar. Wanita itu juga mulai tak tenang.
"Ma, Darren pergi membawa anak-anak, tetapi sampai sekarang belum ada di rumah, apakah Mama tahu dimana keberadaan Darren." Jelas Elang terus terang.
"Sebentar, Mama hubungi Dona dulu, nanti Mama akan kasih tau kamu." Usai berkata demikian Elis langsung memutus panggilan. Elang mengembalikan ponsel pada Fathur.
"Lihat rekaman sebelum anak-anak pulang sekolah, kemana para bodyguard kita, mengapa mereka begitu ceroboh." Kecam Elang.
Jonathan kembali menuruti perkataan Elang dan memutar rekaman cctv jauh sebelum anak-anak pulang sekolah.Awalnya tidak ada yg mencurigakan, bodyguard tersebut masih setia menunggu untuk mengawasi anak-anak.
Hingga seorang wanita datang dari arah kantin sekolah, wanita tersebut membawa sebuah nampan yg berisi beberapa gelas kopi. Wanita tersebut memberikan kopi pada para bodyguard tersebut dan juga satpam sekolah.
Beberapa menit setelah mereka meminum kopi tersebut, para bodyguard itu mulai mengantuk, sedangkan satpam sudah lama tertidur.
Hingga seorang pria bertopeng memanjat gerbang sekolah, kemudian mencuri kunci gerbang dari satpam tersebut, dan membuka gerbang nya.
Setelah pintu gerbang terbuka, beberapa pria yg juga menggunakan penutup wajah mulai masuk, dan membawa sepuluh orang bodyguard tersebut keluar gerbang yg memang telah tersedia mobil.
Elang, Jonathan dan Fathur langsung terbelalak melihat kejadian tersebut.
"Sepertinya Darren memang telah merencakan penculikkan ini dengan matang, dan dari jauh-jauh hari, hingga dia tahu semua jam senggang dan seluk beluk sekolah ini." Fathur mulai berucap, itulah yg bisa dia simpulkan setelah melihat detail rekaman cctv tersebut.
"Betul, jangan-jangan orang-orang yg menghadang Eyang dijalan tadi juga orang suruhan Darren, sengaja hal itu di lakukan nya untuk mengalihkan perhatian mu Boss." Jonathan juga mulai mengambil kesimpulan.
"Apa mungkin bocor nya ke 4 ban mobil ku tadi ulah Darren juga." Fathur kembali berkata. Sedangkan Elang masih setia menyimak.
Lelaki itu mencoba menghubungkan satu peristiwa ke kejadian lain nya, dan semua nya memang berhubungan.
"Jadi ban mobil mu sempat pecah, dan itupun ke 4 nya?." Selidik Jonathan, fathur menganggukkan kepala nya.
"Awal nya aku fikir itu memang murni lantaran tertusuk paku, tapi ternyata hal itu pasti di sengaja agar terlambat datang kesekolah, dan Darren bisa membawa ketiga anak mu." Fathur berkata seraya menatap Elang.
Elang mengangguk, dada lelaki itu kembang kempis, dengan sorot mata yg begitu tajam, bahkan kedua tangan nya terkepal erat.
"Bajingan kau Darren." Berang Elang, sambil berjalan keluar dari ruangan tersebut. Fathur dan Jonathan setia mengikuti.
"Fathur ajak beberapa anak buah kita, untuk melacak keberadaan mobil yg tadi membawa para bodyguard anak-anak." Elang langsung memberikan perintah, yg diangguki oleh Fathur, walaupun Fathur tidak bekerja untuk Elang, tetapi lelaki itu sungguh menyayangi ketiga kembar, dan dia akan melakukan apapun demi ketiga kembar tersebut.
Disaat yg bersamaan ponsel fathur berdering.
Fathur merogoh ponsel nya, dan terlihat nama Elis yg menelpon. Bergegas Fathur menerima panggilan tersebut dan memberikan ponsel nya pada Elang.
"Iya Ma, apa ada informasi tentang keberadaan Darren?." Elang langsung bertanya to the point.
"Mama sudah hubungi Dona, dan Dona mengatakan Darren tidak ada di rumah, nomornya juga tak bisa di hubungi, saat ini Mama sedang dalam perjalanan menuju rumah Dona, dan akan melacak keberadaan Darren segera, kamu pulanglah ke rumah, temani Claudia, kalau ada informasi mama hubungi kamu, dan kalau anak-anak sudah pulang jangan lupa kabari Mama." Cerocos Elis panjang lebar.
"Baik ma." Usai mengatakan hal itu Elang langsung memutus panggilan, dan mengajak Jonathan untuk pulang menanti kabar dari Elis.
Sedangkan Fathur mulai menjalankan tugas untuk mencari tahu kemana mobil yg membawa para bodyguard pergi.
*
Bersambung.................
Zio❤️ Arania(Ara)
Zayn ❤️Senna( Nana)
Asya ❤️Arumi(Arum)
Kevin selalu dikejar Juliet si gadis yang make up nya over tapi tak tahu kalau sebenarnya Juliet tu cantik orangnya jika bermake up tipis dan natural tak terlalu over make up nya
jika Juliet baik orangnya adakah Zea,Ara,dan Arumi ubah penampilan Juliet yang over make up nya tu
Juliet mesti cantik tapi kenyataan Juliet tak pandai make up wajahnya sendiri sebab tu make up nya over.
jika Juliet bermake up tipis adakah Kevin akan tertarik dengan penampilan baru Juliet sebab disini Juliet terkejar-kejar Kevin kerana dia suka Kevin tapi dia bukan teman vina CS sebab Juliet ada bela- belain temannya Zea masa pertandingan basket tempoh hari.
Tom & Jerry sekarang Asya& Arumi
Arumi seperti Jeniffer orangnya bar bar tapi lebih bar bar si Arumi dibandingkan Jeniffer dulu
Asya & Arumi pengganti Jonathan &Jeniffer masa zaman sebelum jadi suami isteri.
Elang umurnya 42 tahun mungkin Jonathan fathur dan Darren juga 42 tahun
Claudia umurnya 40 tahun
Erick dan Arnold tak tahu umur berapa tahun sama ada sebaya Elang atau lebih tua sikit umurnya dari elang
Alexander tidak tahu umur berapa tahun 60 tahun lebih ke atau 70 tahun lebih begitu juga umur Elis A.k.A Alista.
macam contohnya kamu mengecam aku di media sosial (medsos) sampai aku dipulaukan ( dipinggirkan) orang lain dan contoh satu lagi kamu mengancam aku untuk sebarkan aib aku.