Zara Salsabila, seorang gadis cantik dan juga pekerja keras. Diusianya yang menginjak dua puluh lima tahun dirinya sudah menjabat sebagai sekretaris CEO. Dia begitu dikagumi oleh banyak pria dan juga wanita yang menjadikan dia sebagai sosok idola. Prestasi yang begitu membanggakan tetapi tidak dengan perjalanan cintanya.
Justru dirinya dikhianati oleh sahabat baiknya dan juga kekasihnya sendiri.
Lalu bagaimana kelanjutan kisahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Niken Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 27
Ciit.....
Mobil yang dikendarai Aven sudah sampai di parkiran gedung apartemen miliknya. Zara segera melepaskan seat belt yang dia kenakan.
Grep.
"Tunggu Ra, aku ingin bicara sama kamu," ujar Aven dengan nada seriusnya.
"Ada apa bang?" tanya Zara menatap kembali Aven.
Aven melepaskan seat belt nya kemudian mengajak Zara berbicara.
"Aku mohon jangan salah paham dengan apa yang kukatakan tadi di pesta."
Zara mengerutkan keningnya.
"Yang mana bang? Tentang apa?" tanya Zara masih belum mengerti arah pembicaraan Aven.
"Aku ingin serius dengan kamu. Aku mohon berikan aku kesempatan untuk bisa dekat lebih jauh dengan kamu, Ra. Aku ingin kita menjalin hubungan lebih dari sekedar kenal. Aku menyukaimu, Ra. Dan entah sejak kapan perasaan ini ingin selalu bersamamu. Kalau aku nggak melihatmu rasanya diriku serasa gila dan tidak tenang. Aku ingin hubungan kita ke jenjang yang lebih serius."
Hening.
Zara bahkan hanya menelan salivanya setelah mendengarkan ucapan Aven yang menembak dirinya secara tiba-tiba.
"A..Abang ..Abang ini se...serius?" tanya Zara lirih. Dia menatap kedua mata Aven mencari sebuah kebohongan tetapi tidak dia temukan di sana.
"Aku....aku...."
"Eh...."
Zara terkejut saat Aven menangkup kedua pipinya. Aven menatap dalam gadis yang sedang menatapnya dengan perasaan yang berdebar-debar. Tidak pernah dia berada dalam keadaan sedekat ini dengan Aven. Meskipun mereka mengenal sejak kecil.
Debaran di jantung Zara semakin cepat saat lelaki itu mendekatkan wajahnya semakin dekat dengan wajahnya. Zara bahkan sampai memejamkan kedua matanya sambil mengeratkan pegangan tangannya di jas yang dipakai oleh Aven.
Cup
Sebuah kecupan singkat mendarat di kening Zara. Cukup lama dan dalam membuat debaran jantung Zara semakin tak terkendali. Rasanya jantung Zara serasa ingin copot dari tempatnya.
"Berikan aku kesempatan Zara, aku mohon," ujar lirih Aven sambil menyatukan kening mereka berdua.
......................
"Papa dan mama tidak merestui hubungan kita, Widia!" teriak Azka menatap datar ke arah Widia.
Azka merasa pusing karena widia datang kepadanya dan mengatakan kalau dirinya sedang hamil, anaknya. Karena memang hubungan mereka berdua sudah sejauh itu maka Azka pun mengajak Widia bertemu dengan kedua orang tuanya. Tetapi siapa sangka jika kedua orang tuanya menentang. Bahkan mereka mengancam akan mengeluarkan Azka dari daftar kartu keluarga Ramadhan jika tetap nekat menikahi widia.
"Tapi nasib anak kita bagaimana Azka. Kamu ingin dia lahir tanpa status yang jelas? hiks...hiks..hiks.." tangis Widia yang masih berderai.
Widia tetap mempertahankan jamin dalam kandungannya agar dia tetap bisa menjadi bagian dari keluarga Ramadhan. Dengan menjadi istri Azka maka dia bisa hidup enak tanpa harus bekerja susah payah kembali. Azka adalah ikan tangkapan terbaik bagi Widia. Karena itulah sampai dia tega merebutnya dari Zara. Padahal kebaikan Zara selama ini kepadanya tidak terkira. Tetapi harta telah membuat Widia silau dan nekat merebut kekasih mantan sahabat baiknya tersebut.
"Kamu mau aku dikeluarkan dari kartu keluarga? Mau makan apa kalian semuanya kalau aku nggak memiliki apapun!" bentak Azka yang sudah semakin pusing karena widia tidak bisa diajak kerjasama.
Padahal selama ini Azka selalu menekan Widia untuk selalu menggunakan pengaman setiap kali berhubungan. Tetapi entah bagaimana ceritanya sampai dirinya bisa hamil. Dan sekarang usia kandungannya sudah menginjak tiga bulan. Widia menuntut sebuah pernikahan demi status si anak kelak. Akan tetapi Azka tidak mampu mewujudkan keinginan Widia karena kedua orangtuanya justru akan mengusir dirinya jika nekat menikahi sekretarisnya tersebut.
"Gugurkan saja anak dalam kandungan mu itu," putus Azka.
"Azka!" teriak Widia saat mendengarkan keputusan dari Azka.
❤️❤️❤️
TBC