Melisa tiba-tiba harus mengalami insiden buruk membuat dirinya kehilangan nyawa. Ia pikir hidupnya akan berakhir di sana tapi siapa sangka ia justru bangun dalam sebuah ruangan yang sangat kumuh.
"Ibu...ibu hiks bangun Bu hiks aku janji tidak akan menggangu ibu lagi hiks ibu..." Tangis anak kecil yang ada di sisi ranjang.
"Siapa ibumu ?" Tanya Melisa dengan bingung.
"Ibu hiks anda sudah sadar hiks..."
"Ha ? siapa yang kamu panggil ibu ?" Bingungnya.
"Ma-maaf hiks aku benar-benar minta maaf jika ibu maksudnya nyonya tidak ingin di panggil seperti itu lagi." Ujar Anak laki-laki lalu bersujud di atas lantai kayu.
"Apa yang sebenarnya terjadi ?" Bingungnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aif04, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kapan menikah ?
"Anda benar-benar baik nona ah...maksud saya Melisa."
"Anda juga orang baik tuan Li." Ujar Melisa.
...****************...
Di sebuah ruangan yang sangat megah tampan seorang pria dengan rambut berwarna biru di setau dengan manik mata berwarna coklat tengah menatap dokumen yang ada di atas mejanya.
"Ha... lagi-lagi masalah penyihir hitam. Ujar benar-benar membuat kepalaku sakit." Ujar pria itu dengan memijat pelan batang hidungnya.
"Tok tok"
"Ya silahkan." Ujarnya dari dalam ruangan.
"Apa kamu sedang sibuk ?"Tanya sosok gadis dengan rambut berwarna silver itu.
"Tidak aku hanya memiliki beberapa pekerjaan seperti biasanya." Ujar pria itu dengan senyum manisnya.
"Apa masalah monster lagi ?"Tanyanya.
"Ya begitulah Rania, monster bahkan muncul di pemukiman penduduk bahkan banyak memangsa manusia di sana." Ujar pria itu dengan frustasi. Ia sudah mengirimkan prajurit di beberapa desa namun monster-monster ini sungguh pintar karena tidak ada pergerakan apapun lagi setelahnya.
"Huh, ini sudah 4 tahun sejak kemunculan monster-monster itu, sebenarnya apa yang menjadi pemicunya ?" Ujar gadis itu.
"Huh aku juga tidak mengetahuinya."
"Ferdinand, apa kali ini pernikahan kita juga akan di tunda ?"Tanya gadis itu.
Pria tersebut adalah Duke Ferdinand, pria yang sangat terkenal di kekaisaran.
"Maafkan aku, tidak mungkin untuk membuat pesta saat masyarakat sedang menderita seperti saat ini Rania, Aku benar-benar minta maaf." Ujar Ferdinand. Dapat dilihat ia menunjukkan raut wajah penuh penyesalan itu
"Tapi bukankah kita sudah menundanya terlalu lama Ferdinand ?"Tanya wanita itu.
"Mengertilah sayang, ini semua tidak semudah itu. Dengan kita mengadakan pesta pernikahan maka akan muncul gejolak di masyarakat nantinya." Jelas pria itu.
"Terus bagaimana denganku Ferdinand ? Apa kau tidak memikirkan bagaimana denganku di mata para bangsawan ?" Tampaknya pembicaraan di antara mereka berdua berujung pada perkelahian lagi kali ini.
"Sebagai calon duchess kau harusnya mengerti bagaimana kita mementingkan kepentingan masyarakat sebelum kepentingan kita."
"Terserah padamu Ferdinand, intinya aku mau kita melangsungkan pernikahan di tahun ini. Jika kau tidak menikahi ku tahun ini maka lebih baik kita putuskan saja hubungan ini." Ujar Rania lalu pergi meninggalkan ruangan tersebut.
Tapi pada saat ia hendak membuka pintu bertepatan dengan Andrea yang baru saja ingin masuk dalam ruangan ini. Wajah Andrea tidak menunjukkan ekspresi apapun tapi berbeda dengan Rania yang terpampang jelas ekspresi kekesalannya.
Andrea tidak memberikan hormat berarti ia cuman sedikit menundukkan kepalanya tanpa mengatakan apapun. Sedangkan Rania justru menatap sinis padanya. Percayalah itu bukan hanya baru terjadi kali ini tapi selam 4 tahun selalu begitu.
"Akhirnya kau datang..." Ujar Ferdinand dengan menghela nafas.
"Hmm." Hanya itu jawaban yang di berikan Andrea.
"Bagaimana dengan keadaan desa itu ?" tanya Ferdinand.
"Cukup buruk." Jawab singkat Andrea.
"Cukup buruk bagaimana ?"Tanya Ferdinand.
"Mereka semua mati." Ujar Andrea.
"Huh astaga, kenapa bisa begitu ?" tanya Ferdinand.
"Dimakan monster." Jawaban singkat Andrea benar-benar membuat Ferdinand bertambah sakit kepala.
"Kau benar-benar Andrea, sudah 5 tahun kau meminta untuk menjadi pengawalku, tapi selama itu juga kau bertingkah seperti ini. Jika orang-orang tau jika kau bertingkah seperti ini mereka pasti akan mengira kau yang bosnya." Gerutu Ferdinand.
"Jadi menurutmu kau bosnya ?"Tanya Andrea membuat Ferdinand terdiam.
"Tidak anda adalah bosnya yang mulia." Jawab Ferdinand dengan cepat.
please author update yg banyak 🙏🙏🙏
ayo dong author di up yg banyak episode nyaaa
sampe gereget aku nungguin update mu thor...
makin seru ini👍🏻