Kisah dari sebuah game horor akan menjadi nyata mengikuti kisah yang aku alami, ini di sebut "Greend-Eye Monster" dalam psikologi ini di sebut "gangguan mental"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khara-Chikara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 34: Doll Factory
Setelah dibantu Axe untuk mengurus beberapa hal untuk memalsukan identitas Elmera, dia sekarang sudah bisa menjadi karyawan di pabrik tertutup penjualan boneka terbanyak dalam satu hari itu.
"Ini tempatnya?" Elmera menatap dari kaca mobil di mana dia melihat pabrik yang besar berwarna cat oranye pucat dan terlihat sangat sepi, tak ada aktivitas yang produktif di sana.
Sementara yang mengendarai mobilnya adalah Axe, dia menghentikan mobilnya di jalan agak jauh dari pabrik. "Ya, ini tempatnya. Informasi yang aku dapat, mereka menerima pemesanan secara online dalam satu kali di jam 5 pagi, kemudian pesanan akan dijadwalkan selesai dalam satu minggu. Dalam satu minggu itu, mereka melakukan pengiriman satu kali karena produk sudah banyak dan harus dikirim..."
"Jadi, istilahnya mereka melakukan itu secara 'sekalian'? Membuat dan mengirim jika sudah terkumpul dalam kapasitas tertentu? Itu benar-benar trik yang hebat sekali, hm... Mereka jadi menghemat biaya pengiriman...." kata Elmera.
"Jika sudah masuk ke dalam, aku sarankan jangan menunjukkan hal-hal yang aneh, lakukan saja semuanya dengan normal hingga kau benar-benar bekerja sebelum satu minggu... Ketika satu hari itu shift-mu habis, aku akan menjemputmu dan berikan laporan padaku secara rahasia..." kata Axe.
"Tentu, aku akan ungkap tempat ini..." Elmera menatap serius.
Hingga tak lama kemudian, terlihat dia masuk ke pabrik itu. Di dalam hanya seperti pabrik biasa dan terlihat kekosongan di sana sepanjang lorong. Tapi yang paling menarik adalah ketika Elmera mengajukan absen masuk, ada suara dari radio entah dari mana. "Selamat datang, kau pekerja baru. Aku akan mengontrakmu selama 2 bulan ke depan dan aku akan mengajarimu bagaimana kau akan bekerja..."
"Eh, siapa itu? Kenapa tahu aku di sini, bahkan aku tidak melihat ada CCTV sama sekali...?" Elmera menoleh ke sekitar mencari CCTV tapi tidak menemukannya karena sebagian tempat itu juga gelap tak terlihat, apalagi dia melewati lorong. Anehnya, ia melewati pintu dengan adanya kayu yang menutup pintu itu layaknya tidak boleh ada yang masuk ke sana, membuat Elmera curiga.
"Seperti yang kau lihat, kau bisa menemukan ruang bekerja hanya perlu berjalan sedikit lagi..." kata suara itu, yang membuat Elmera masuk ke ruangan yang dimaksud.
Terlihat di sana ruangan yang besar dan jika masuk lebih dalam, ada tempat yang hanya diterangi lampu. Di sana ada mesin berjalan yang ada di tembok, ada tembok penghubung antara ruangan lain di sana dan itu tempat Elmera mengecek kondisi boneka.
"Kau sudah melihat mesin itu? Sebelum sampai ke tanganmu, boneka-boneka khusus itu dibuat oleh mesin yang ada di belakang tembok itu, atau mungkin dibuat oleh orang-orang yang sama sepertimu. Tugasmu hanya menerima boneka yang keluar dari sana, lalu mengecek kondisinya. Jika kondisinya baik, kau tinggal buatkan dia berjalan ke balik tembok lagi untuk dikemas dan dikirim. Tapi jika kondisinya buruk, buang boneka itu di pipa di belakangmu," kata suara itu, membuat Elmera menoleh ke tempat lain di mana ada tiang seperti pipa mengarahkan boneka untuk dibuang di sana. Elmera sempat menelan ludah tapi ia mencoba untuk tenang.
"Seperti apa kondisi buruk yang harus aku lihat?" tanyanya sambil menatap ke atas.
"Bagian yang tidak ada, sesuatu yang janggal, dan suara yang menyesatkan, bahkan dia bicara padamu..." Kata terakhir itu membuat Elmera terkejut, tapi sebelum dia benar-benar curiga, ada suara mesin berjalan. Dari lubang kotak itu keluar boneka yang dibawa oleh mesin untuk ke tangan Elmera.
Elmera terkejut ketika melihat boneka itu yang sangat lucu. "Pantas saja semua orang suka pada boneka seperti ini... Bentuknya lucu..." Ia mengambil boneka itu lalu memutarnya, tapi mendadak ada suara samar-samar yang pecah. "Pisau aman untuk anak-anak." Itu adalah yang dikatakan boneka itu, membuat Elmera terkejut. Dia sempat terpelongo karena ketakutan, tapi ia menggeleng cepat. "Ini berbahaya..." Ia langsung berjalan ke pipa di belakangnya dan membuang boneka itu.
Lalu ia menemukan tombol lagi yang memunculkan boneka lain. Kali ini boneka itu terlihat aman, Elmera mengecek kondisinya termasuk suaranya. "Aku sayang padamu." Suara itu sangat normal didengar.
"Aku yakin ini boneka yang sempurna..." Ia memasukkan ke mesin satunya. Ketika boneka itu masuk, ada lampu hijau yang menandakan boneka itu memang aman, membuat Elmera senang dengan pekerjaannya.
Lalu boneka lain muncul lagi, tapi kali ini tangan dan kakinya hilang satu. "Ini sudah jelas dibuang..." Ia melakukan pekerjaannya dengan baik, dan di saat itu juga suara radio mulai muncul lagi. "Itu bagus, pekerjaanmu tampak menyenangkan. Aku akan pergi dan tidak mengawasimu. Akan ada bel pulang yang akan mengingatkanmu... Selamat bekerja..." Lalu suara itu berakhir.
Elmera memiliki kesempatan untuk melihat sekitar. Dia lalu memilih untuk mengeksplor tempat ia bekerja itu dan ternyata benar memang ada satu tempat untuk pekerja sepertinya sekarang. "Sangat aneh, hanya satu pekerja saja yang dipekerjakan di sini, huh... Aku penasaran apa yang terjadi di belakang tempat itu..." Ia menatap mesin boneka yang terus memunculkan boneka. Dia sudah mendapatkan banyak boneka cacat dan boneka yang sempurna lainnya. Hingga shiftnya berakhir pada jam 12 siang. "Secepat ini?" Ia tampak bingung.
Lalu suara radio muncul dengan tenang. "Baiklah, pekerjaanmu bagus. Kau tidak melakukan kesalahan apa pun, dan juga sampai jumpa besok..." kata suara radio itu.
Elmera terdiam lalu berjalan pergi dari sana, mengakhiri shiftnya. "Ini benar-benar membingungkan, aku harusnya mengeksplorasi lebih banyak, tapi aku memiliki banyak waktu untuk besok dalam satu minggu, dan dalam waktu satu minggu itu, aku harus bisa mengetahui rahasia boneka-boneka itu..."
Ketika ia keluar, ada mobil Axe yang sudah menunggu dari tempat agak jauh agar pihak pabrik tidak mengetahuinya. Lalu Elmera masuk dan Axe menatapnya penasaran. "Jadi, bisa katakan padaku?" Tatapnya.
Lalu Elmera menghela napas panjang. Dia menceritakan semuanya tapi ada tambahan yang dia inginkan. "Besok, aku ingin dibawakan linggis. Aku ingin melihat sesuatu..." kata Elmera.
Meskipun agak aneh, tapi Axe hanya mengangguk.
Hingga hari berikutnya, Elmera kembali lagi di shiftnya, tapi ia memegang linggis kecil.
"Pengawas yang ada di suara radio akan meninggalkanku ketika aku sudah di tempatku, dan di saat itu juga aku akan mengeksplor lebih banyak," pikirnya, lalu berjalan ke tempat ia bekerja sambil menyembunyikan linggisnya.
Lorong yang tadinya kosong kini menampilkan boneka-boneka yang sudah terbungkus kotaknya, terpajang dengan baik di sana.
"Selamat datang, pekerja baru. Seperti kemarin, aku akan meninggalkanmu hingga shift-mu berakhir. Nikmati pekerjaanmu."
Lalu, suara itu hilang, dan Elmera baru mulai mengambil boneka yang sempurna.
"Oh, ini bagus..."
Ia akan meletakkannya di penerimaan boneka sempurna, tapi ia hampir lupa mengecek suaranya. Itu membuat Elmera kembali mengambilnya dan memutar boneka itu untuk mengeluarkan suara. Tapi ia tidak menyangka suara yang keluar akan lebih aneh.
"Behind you."
Yang artinya "di belakangmu," membuat Elmera terkejut. Jika sudah ada suara seperti itu, maka game horor akan segera dimulai.
Elmera menelan ludah dan perlahan menoleh ke belakang. Awalnya ia menutup mata, tapi kemudian membuka mata perlahan. Siapa yang menyangka, tidak ada apa-apa di sana.
"Ck, kau membohongiku, ya? Lagipula, kau hanya rekaman rusak..." tatap Elmera, lalu membuang boneka itu.
Tapi ketika boneka itu memang benar-benar terbuang, siapa yang menyangka, ada suara tertawa kecil dari tempat ia menoleh ke belakang tadi. Elmera terdiam melihat tempat itu, tapi tak ada apa pun.
"Sial, mereka mulai menghantuiku, ya..." pikirnya, tapi ia teringat akan apa yang harus ia lakukan tadi.
"Oh iya, benar, aku harus eksplor..."
Ia meninggalkan tempatnya bekerja, lalu mencari pintu yang kemarin harus dibuka dengan linggis. Karena sekarang ia punya linggis kecil, dia bisa membuka paku besar yang menahan kayu itu.
Hingga ketika semua sudah lepas, dia membuka pintu itu, yang rupanya langsung mengarah ke tangga menuju atas. Tanpa basa-basi, Elmera berjalan menaiki tangga itu. Tapi hal yang tidak ia ketahui, ada gerakan kaki kecil dari sebuah boneka yang terlihat rusak. Boneka itu melihat Elmera dari kegelapan, lalu perlahan menghilang, membiarkan Elmera masuk ke sana.
Ketika ia masuk, ternyata dia melihat sebuah ruangan kecil seperti kantor atasan. Ada meja, kertas, buku dokumen, bahkan yang paling mencolok adalah pintu berlubang yang membentuk balkon—rupanya tempat itu digunakan untuk mengawasi pekerjaan Elmera.
Elmera terkejut ketika melihatnya. Rupanya ia selama ini dimata-matai secara langsung.
"Secepat ini?"
Ia tampak tidak percaya, lalu melihat dokumen dan buku di sana.
Ia mencoba membacanya, dan rupanya di sana ada penyiar seperti radio. Sepertinya atasan menggunakan alat itu untuk berbicara melalui radio.
Elmera membuka dokumen itu satu per satu, dan dia terkejut karena isi dari setiap lembarannya adalah identitas karyawan sebelumnya dengan adanya tanda "SELESAI."
"'Selesai'? Dalam artian apa?"
Ia tampak bingung, lalu di halaman terakhir ada identitasnya yang belum mendapat tanda "SELESAI" itu.
"Ini benar-benar mencurigakan..."
Ia tampak bingung, lalu menutup dokumen itu dan keluar dari tempat itu sebelum atasan datang. Tak lupa, dia mengembalikan kayu tadi seperti semula dan kembali ke pekerjaannya.
"Sepertinya informasinya tidak cukup, aku harus mengeksplor lagi besok..."
Hingga ketika dia selesai shift, dia kembali masuk ke mobil Axe, tapi kali ini Axe mengatakan sesuatu.
"Nona Elmera, aku baru dapat informasi bahwa pabrik itu memang setiap waktu berganti karyawan. Tapi rupanya karyawan-karyawan sebelumnya tidak pernah terlihat lagi, padahal mereka dirumorkan pulang ke rumah masing-masing. Setelah aku cari sendiri, rupanya mereka tidak kembali... Yang bisa dipastikan, pabrik itu belum mengembalikan mereka ke rumah mereka," kata Axe.
"Jadi, mereka hilang?? Soalnya di pabrik itu hanya ada aku seorang..."
"Jika kau berkenan, kau harus mencari lebih banyak informasi di dalam sana..." kata Axe, membuat Elmera terdiam serius.