Bercerita tentang kehidupan manusia yang terusik dengan keberadaan iblis, sehingga terbentuk suatu kelompok pembasmi iblis.
Diawal cerita pemimpin kelompok pembasmi iblis berhasil membunuh raja iblis yang sangat kuat tetapi harus mengorbankan nyawanya.
Perseteruan antara iblis dan manusia tidak sampai disitu, terus berlanjut pada keturunan berikutnya. Keturunan inilah yang menjadi akhir dari perseteruan antara iblis dan manusia.
Tokoh utama : 2 anak kembar anak dari pimpinan kelompok pembasmi iblis awal.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifki Arifandi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#22
“Terkadang aku heran, adanya akal menurutku adalah untuk membedakan benar dan salah. Tapi kenyataannya akal banyak digunakan untuk membela sesuatu yang salah, merubah takdir, dan mencari pembenaran. Benar dan salah bukannya sudah ada dalam ajaran Tuhan, tak perlu mencari pembenaran atas kesalahan, hanya karena sesuatu yang kita lakukan sudah menjadi budaya atau kebiasaan padahal sesuatu itu salah di ajaran Tuhan.”
Silfi dan Ney terdiam, merenung mendengar perkataan Key.
Key melanjutkan perkataannya lagi, “Jika manusia diberikan suatu kebebasan dalam pergaulannya, membuat aturan berdasarkan keinginan manusia itu sendiri, menurut kalian akan seperti apa dunia ini?” Alis Key terangkat ke atas.
Silfi dan Ney masih tetap diam, berhenti mengunyah.
“Coba kalian bayangkan, seandainya semua manusia seperti kalian, menjalin hubungan sejenis. Gak sampai 100 tahun manusia aka punah, karena berhenti berkembang biak. Sekarang aku ingin bertanya untuk yang terakhir kalinya, karena setelah mengalahkan iblis itu kami akan pergi dari desa ini.
Jawab dengan jujur, setelah mendengar perkataanku barusan menurut kalian apakah benar tindakan kalian dalam menjalin hubungan sejenis? Jawab lah di dalam hati nurani kalian, tak perlu diucapkan.” Key tersenyum dengan kedua wanta itu.
“Kami tidur di atas pohon, seandainya ada bahaya, teriak saja!” kata Sky.
Key dan Sky naik ke atas pohon besar yang rantingnya bisa di jadikan tempat tidur, sedangkan Silfi dan Ney masuk ke dalam tempat yang sudah disiapkan oleh Key.
“Key! Bagaimana kau bisa berfikir sampai sejauh itu?” tanya Sky sambil berbaring.
“Aku banyak belajar dari catatan-catatan ayah,” jawab Key.
“Sungguh luar biasa otakmu haha.”
Key tak merespon perkataan Sky, saat Sky menoleh ke arah Key, ternyata Key sudah tertidur pulas. Mencoba untuk tidur, Sky tetap tak bisa tidur. Sky merasakan iblis mendekat ke arah Silfi dan Ney.
Perlahan mengeluarkan pedangnya, menunggu iblis itu muncul. Tak lama kemudian ternyata benar, Iblis datang dengan membawa banyak bala tentara.
“Key bangun!” Sky menggoyangkan tubuh Key.
Key terbangun, “Baru saja tidur, ada apasih Kak?!”
“Lihat itu!” Sky menunjuk ke arah tempat Silfi dan Ney.
“Banyak sekali jumlahnya!” mata Key terbelah nga melihat bala tentara iblis.
“Aku yakin iblis itu tau pembicaraan kita, dan ingin menghabisi mereka berdua. Ambil pedangmu kita akan habisi mereka semua!”
Key perlahan mengeluarkan pedangnya juga, karena gelapnya malam Key tidak sadar pedang yang ia ambil adalah pedang yang dibuat oleh Emil.
Paman Max sudah berpesan jangan menggunakan pedang itu sebelum Key siap. Sky yang sedang fokus melihat iblis tidak memperhatikan pedang yang gunakan oleh Key.
Saat iblis sudah ada di depan tempat tidur Silfi dan Ney, Sky berkata dengan suara yang lantang, “Serang!”
Iblis beralih fokus, melihat ke atas pohon. Sky dan Key melompat masing-masing mengarahkan pedangnya ke tubuh tentara iblis. Pimpinan iblis menjauh, bergerak ke depan batu.
“Habisi mereka semua!” lantang suara Iblis, matanya menyala.
Ada sekitar ratusan bala tentara iblis yang mengepung mereka, Sky dengan tenangnya mengumpulkan energi alam. Energi di pusatkan ke pedang semuanya agar sekali tebas bisa melukai banyak iblis. Key hanya mengandalkan ilmu bela dirinya, kekuatan fisiknya terbatas.
“Key tetap berdiri di situ biar aku yang menghabisi mereka semua!” ucap Sky, pedangnya mulai bercahaya.
Key berdiri di depan tempat tidur Silfi dan Ney.
“Ada apa?!” suara Silfi terdengar dari dalam.
“Jangan keluar banyak iblis di luar yang ingin membunuh kita semua!” tegas jawab Key.
Sky mulai bergerak, berlari menebas satu persatu tentara iblis, terkadang tubuhnya lemas memutar sambil menebas. Gerakannya sungguh sangat cepat, sekali tebas lebih dari lima iblis terbelah.
Jumlah tentara iblis yang begitu banyak membuat Sky sedikit kewalahan, ditambah Sky tidak bisa jauh-jauh dari Key, karena harus melindungi adiknya itu.
Selip mata beberapa iblis sudah berada di hadapan Key, Key mencoba melawan menebaskan pedangnya. Tanpa kekuatan pedangnya hanya menggores tubuh tentara-tentara iblis itu. Key mulai kesal, dengan sekuat tenaga menebas salah satu tentara iblis sambil berteriak, “Mati kau!”
Sky menoleh ke arah Key, berkata, “Key!” Sky bergerak mendekati Key, tapi terhalang dengan tentara-tentara iblis.
Tanpa sadar, Key sudah menebas salah satu tentara iblis sampai tubuhnya terbelah menjadi 2 bagian. Setelah membunuh satu iblis, Key merasa pedangnya lebih berat dari sebelumnya.
Dari arah belakang, ada iblis menyerang dengan pedang, Key menepisnya. Ting… suara pedang beradu terdengar sangat keras. Silfi dan Ney menangis ketakutan. Panik mereka malah keluar ingin melarikan diri.
Saat keluar melihat banyak sekali iblis yang mengerubungi mereka, Silfi dan Ney tergeletak lemas.
“Bodoh! Kenapa keluar?!” bentak Key sambil menahan serangan iblis.
Beberapa tentara iblis mendekat ke arah Silfi dan Ney, sambil mengarahkan pedangnya.
“Masuk ke dalam!” teriak Key.
Tubuh Silfi dan Ney tidak bisa digerakkan, mungkin karena syok melihat begitu banyaknya iblis. Bahkan Ney sampai terkencing-kencing di celana. Iblis sudah ada di hadapan Silfi dan Ney, menebaskan pedangnya.
“Jangan…!” teriak Key.
Sambil berteriak, pedang Key berubah warna, warnanya hitam pekat. Mata Key mulai memancarkan cahaya, 1 tanduk keluar dari kening sebelah kiri. Mata kiri Key pun ikut berubah warna menjadi hitam, pupilnya bercahaya merah. Mata kanannya bercahaya putih terang, rambut Key separuh bewarna putih separuh berwarna hitam.
Semua tentara iblis terdiam kaku seperti patung, langit tiba-tiba berubah menjadi mendung. Petir menyambar-nyambar. Energi Key keluar.
“Key!” Mata Sky terbelah nga melihat perubahan Key.
Key tidak merespon panggilan dari Sky, dirinya seperti sudah tidak mengenal kakaknya itu. Sky berlari mendekat ke arah Key. Baru beberapa langkah, hal mengejutkan terjadi.
Hanya dengan sekali hentakan ke kaki, semua iblis itu terbakar menjadi abu, kecuali pemimpin iblis yang bersembunyi di dalam batu.
Jari Key menunjuk ke arah batu tempat persembunyian pemimpin iblis itu, tubuh iblis seperti di paksa keluar. Silfi dan Ney masih tergeletak, tapi sadarkan diri.
Semua kejadian yang ada di kedua matanya seperti mimpi. Jangankan silfi dan Ney, Sky yang kakak kandungnya pun masih bingung dan tak percaya kalau adiknya bisa berubah seperti itu. Tubuh iblis terseret keluar melayang ke arah Key. Tangan key mencekik leher si iblis.
“Ampun…,” kata iblis, suaranya bergetar ketakutan. Iblis sudah seperti kucing yang kedinginan tak berdaya saat melihat Key.
“ARGH!” Key berteriak, wajahnya ke arah langit.
Kilatan petir menyambar pemimpin iblis. Tubuh iblis terbakar, api yang membakar bewarna biru terang.
“Aku tak percaya kau ada!” ucap pemimpin iblis sambil merintih kesakitan.
Tak lama kemudian tubuh pemimpin iblis itu hangus dan menjadi abu. Sky masih berusaha mendekat, tapi langkahnya sangat berat sepeti ada sesuatu yang menghalanginya.
“Energi yang sangat luar biasa, aku tidak bisa mendekatinya,” ucap Sky.
