NovelToon NovelToon
Anak jeniusku mencari ayah

Anak jeniusku mencari ayah

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Anak Genius / Hamil di luar nikah
Popularitas:392.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: Yanti Topato

Aliyha Sutesja, wanita 18 tahun yang hamil di luar nikah, hingga dia usir dari rumahnya. Pria yang menghamilinya hilang bak di telan bumi, Aliyha tak menemukannya lagi.

Sembilan tahun setelah melahirkan seorang anak laki-laki, putranya kini tumbuh dengan IQ di atas rata-rata hingga dalam dua tahun pelajaran kini Darel menduduki kelas 5 Sd.

Di usia yang baru menginjak 9 tahun, Darel sudah mengusai ilmu teknik komputer dan berbagai hal lainnya. Dengan kemampuan yang dimilikinya, Darel berusaha mencari keberadaan ayah kandungnya.

Apakah Darel akan menemukan ayah kandungnya? Apakah Darel akan di terima setelah bertemu dengan ayahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yanti Topato, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.5 ~Tempat tinggal baru

"Sampai bertemu besok, untuk bekerja." ujar Satya, sebelum jauh dari Aliyha dan berbalik lagi meninggalkannya.

Aliyha memasuki kamar yang telah di tunjuk Satya padanya. Dia memandangi sekeliling kamar itu, ada dua tempat tidur di kamar itu dan dua lemari kecil.

"Ternyata ada orang juga di kamar ini," gumam Aliyha seraya menuju tempat tidur yang di anggapnya tidak mempunyai pemilik.

Aliyha membereskan tempatya, mungkin dia bisa istirahat sebentar sebelum teman kamarnya selesai dari bekerja.

"Aku, tidak punya seprey." gumam Aliyha lagi, saat melihat kasurnya tidak tertutup apa-apa.

Aliyha membongkar kopernya, lalu menemukan sebuah kain bali.

"Ini bisa," gumam Aliyha seraya menggelar kain balinya di atas kasur yang hanya cukup untuk satu orang saja.

"Hm," Aliyha membaringkan tubuhnya di tepat tidur kecil itu, seraya memejamkan matanya. Ia sangat letih rasanya, dengan perjalanan panjang, yang hampir memakan waktu 9 jam itu. Kini dia ingin beristirahat untuk bisa memulai pekerjaannya besok.

*

Dua jam berlalu, Aliyha masih setia dengan matanya yang masih terpejam. Tanpa dia tahu, jika seseorang telah berada di kamarnya.

Aliyha membuka matanya perlahan, sesosok wanita yang hanya mengenakan celana dan juga bra tengah merias diri di depan kaca kecil dengan rambut yang terbungkus handuk.

"Aaakk!!" Aliyha terperanjat saat matanya terbuka dengan lebar, melihat adaborang lain di kamar itu.

"Aakkk," wanita itu pun ikut memekik seraya naik ke atas tempat tidurnya. "Haa!! Ada apa? Apa ada tikus, kecoak mungkin, atau apa yang kau lihat?" lanjutnya dengan raut wajah panik.

"Haa, siapa kau?" tanya Aliyha.

"Haa! Aku? Aku yang tinggal di kamar ini, harusnya yang bertanya itu aku! Siapa kau?" ujarnya sambil turun dari kasur, dan melakukan ritualnya tadi yang belum selesai. Sekarang dia mengerti, apa yang membuat Aliyha berteriak.

"Hehe, iya." Aliyha terkekeh, kini dia sadar bahwa kamar itu memiliki pemilik lain selain dirinya.

"Aku Aliyha. Aku baru datang dari surabaya, aku akan mulai bekerja besok." ucap Aliyha menjelaskan seraya tersenyum padanya.

"Hoo, dan kenapa kau berteriak melihatku?" tanyanya lagi.

"Maaf, reflek. Aku lupa, jika ada orang lain yang menempati kamar ini."

"Jadi, kau ingin mengusai kamar ini sendiri?" ketus wanita itu, yang belum di ketahui namanya.

"Maaf, aku tidak bermaksud seperti itu." ucap Aliyha mencoba menjelaskan.

"Lalu,"

"Iya... tadi aku masuk dan melihat kasur sebelah situ sudah rapi dan ada barang-barangnya juga. Tapi, aku lupa karena ketiduran," jelas Aliyha yang tak ingin terjadi kesalah pahaman.

Wanita itu tersenyum. "Sudahlah. Maaf, aku hanya bercanda. Aku Regina," ucapnya.

"Oh, ya. Trima kasih, Regina." ujar Aliyha.

Aliyha meraih ponselnya, dari tas slempang miliknya. menggeser layarnya, melihat jam yang barada di ponselnya.

"Astaga!! Ini udah mau malam?" kejut Aliyha.

"Ya. Kau baru sadar?" ucap Regina.

"Aku tidur sangat nyenyak hingga tak tahu waktu," gerutu Aliyha. "Aku boleh bertanya?"

"Katakanlah!"

"Di mana kamar mandinya? Aku ingin mandi sekarang," ujar Aliyha seraya menyiapkan perlengkapan mandinya dan handuk.

"Ada di luar, sebelah kiri setelah keluar kau akan menemukan kamar mandinya." jelas Regina.

"Trima kasih," Aliyha berlalu keluar menuju kamar mandi.

Ada dua bilik kamar mandi di sana, dan dua bilik lagi untuk toilet. Kedua bilik kamar mandi itu terkunci sangat rapat dan terdengar suara percikan air di sana, pertanda jika ada orang yang menggunakan kamar mandi itu. Aliyha harus menunggu mereka selesai untuk bergantian mandi di sana.

Seorang wanita keluar dari salah satu kamar mandi itu, lalu menatap tajam ke arah Aliyha yang tengah duduk di sebuah bangku di sana.

"Siapa kau?" tanya wanita itu ketus.

Aliyha menundukan kepalanya. "Maaf, Kak. Saya Aliyha, saya baru di sini." jawab Aliyha tanpa memandang orang yang bertanya padanya.

"Nggak salah, anak ingusan kayak kamu kerja di sini! Oh, pasti jadi cleaning servis, ya. Emang kayak kamu ini mau kerja sebagai apa lagi," ucapnya merendahkan Aliyha.

Aliyha tak menjawab, dia teris menundukan kepalanya tanpa mau menatap wanita itu.

"Dengar, ya. Di sini, aku yang mengatur semuanya, jadi kamu jangan membantah sama aku!" ujarnya kemudian berlalu dengan memyenggol bahu Aliyha hingga tergeser dari tempatnya.

"Ya, Allah. Kuatkan aku!" gumam Aliyha yang tak mau terjadi masalah padanya, sebelum hari bekerja, seraya menyapuh dadanya pelan.

"Hei!" Regina menepuk pelan bahu Aliyha yang tengah berdiri menghadap kamar mandi.

"Astaghfirullah!! Mba Gina! Ngagetin aja," ucap Aliyha seraya mengelus dadanya berulang kali.

"Ngapain begong aja? Emang kamu bisa basah, kalau hanya begong di depan kamar mandi," ujar Regina.

"Enggak, Mba. Tadi ngantri. Mba yang satunya baru keluar tadi," ujar Aliyha.

"Pasti Talita! Ngomong apa dia sama kamu?" tanya Regina yang menyadari jika tadi dia berpapasan dengannya saat ingin menyusul Aliyha.

"Nggak ada, Mba. Cuman dia bilang jangan membantah, karena dia yang mengurus semuanya di sini."

"Katanya, nggak ada, tapi pake cuman! Apaan tuh," kesal Regina.

"Eh, iya. Itu aja Mba," ucap Aliyha seraya ingin masuk ke kamar mandi.

"Eh..., tunggu. Aku bilangin ya, sama kamu. Jangan dengerin si mak lampir kribo itu. Kalau dia macam-macam, bilang sama aku. Ok!" ujar Regina, menghentikan langkah Aliyha yang akan masuk ke kamar mandi.

"Ha, mak lampir. Apaan Mba?" Aliyha melompat hingga ke belakang Regina karena takut dengan ucapannya.

"Hei! Itu! Mak lampir yang tadi, nyamperin kamu di sini," jelas Regina kesal.

"Oh, aku kira apaan. Mba, bisa tungguin aku mandi nggak? Aku cepet kok mandinya," ucap Aliyha yang masih memegang lengan Regina, tak ingin membiarkannya pergi.

"Ya, Elah... Ini anak, apaan sih? Lampu terang gini, juga."

"Jangan tinggalin Mba, aku nggak ngunci pintu, nih." ucap Aliyha yang ketakutannya terhadap makhluk gaib tak bisa di hilangkan.

"Astaga!!" Regina mepuk jidatnya pelan, saat mengetahui jika Aliyha sangat takut dengan yang gaib-gaib.

*

Pagi hari menjelang, Aliyha juga Regina tengah bersiap-siap untuk bekerja. saat ini Regina tengah merias wajahnya dan Aliyha hanya memperhatikan apa yang di lakukan oleh Regina.

"Kenapa kamu tatap aku seperti itu?" tanya Regina.

"Nggak, Mba. Aku heran aja, kenapa aku tidak bisa berhias seperti Mba Regina, aku hanya pakai bedak dan liptint saja." ucap Aliyha.

"Makannya belajar! Kalau punya suami nanti, bisa di gondol pelakor kalau nggak bisa dandan!" jawab Regina.

"Emang iya, Mba?"

"Iya. Kamu tau? Pelakor itu ratunya dandan, kalau kita kalah sama mereka, pasti suami kita bakal klepek-klepek sama mereka."

"Oh, gitu ya. Nanti deh, aku belajar dandan kalau sudah punya suami." jawab Aliyha santai.

Tok tok tok tok

"Siapa sih, pagi-pagi." gerutu Regina.

"Li, bukain pintu deh. Kamu nggak ngapa-ngapain, kan?" pinta Regina.

Aliyha beranjak dari duduknya di kasur, menuju pintu yang tengah di ketuk.

"Pak Satya," kejut Aliyha.

"Iya. Aku datang untuk menjemputmu," ujar Satya yang tengah berdiri di depan pintu.

Regina segera mempercepat rutinitasnya, karena kini Satya berada di depan kamar.

"Pak Satya, ada apa ya?" tanya Regina yang tak mendengar ucapan Satya tadi.

"Oh, saya mau jemput Aliyha, untuk menunjukan pekerjaannya." jawab Satya.

"Li, kamu sudah selesaikan?" tanya Regina dan mendapat anggukan dari Aliyha. "Pergi deh. Udah di tungguin, tuh." pinta Regina lagi.

Aliyha menuruti perintah Regina, dia segera pergi bersama Satya dengan berjalan berdampingan, sedangkan dari Kejauhan seorang wanita tengah geram menatap Aliyha dan Satya.

.

.

.

.

Like-like, comentnya mana nih. Giftnya buat author juga ya...

1
Cherly_Lenda Akay
Luar biasa
Mazree Gati
sukurlah klo end,,untung aku lihat akhirnya dulu..
Mazree Gati
jangan sampai bertemu tapi nggak mengundurkan diri kan tolol blok
Ririn Nursisminingsih
yg cerdas dong alya..
Ririn Nursisminingsih
hadeh alya mnding mngundurkan diri...yg cerdas dong..
Tria Putri Menti
Lumayan
Andariati Afrida
Luar biasa
NAI.IN
lanjutin seson dua dong kak
Les Tary
kok ceritanya gantung sih Thor gimana endingnya
Les Tary
jgn" Kenan CEO yg lg sedang menyamar😀😀
Ni Ketut Patmiari
Luar biasa
D'mok Pilled
next sis
D'mok Pilled
best.
Suwojo Hadi
ending yg menggantung
Puji Wati
lanjutin dong yang jelas ending nya
Norah Selen
lau gini2 aja ceritanya bagaimna gue beri dokongan engga ada endingnya
Norah Selen
ngapa hnya segini ceritanya thor ngga ada kelanjutanya bikin stress ngabacanya
Mahira Kaylasahra
aku kangen thooor lanjut donk semangt 💪💪
Risti Anggriani
lanjut
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!