NovelToon NovelToon
Siswa Berandalan Bertarung Untuk Mencapai Puncak

Siswa Berandalan Bertarung Untuk Mencapai Puncak

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Teen School/College / Persahabatan / Anime / Preman
Popularitas:14.4k
Nilai: 5
Nama Author: Setsuna Ernesta Kagami

Aren adalah seorang murid SMA di Bekasi, sebuah sekolah yang hampir seluruh siswanya adalah laki-laki dan gemar berkelahi. Dalam lingkungan yang keras dan penuh persaingan ini, Aren lebih memilih menikmati ketenangan dan menghindari konflik. Namun, SMA Bekasi memiliki sistem unik di mana siswa terkuat menjadi pemimpin, menguasai sekolah dengan kekuasaan absolut.

Meskipun tidak tertarik pada kekuasaan, kehidupan Aren mulai berubah ketika ia terus-menerus terseret ke dalam masalah yang tak bisa dihindarinya. Konflik demi konflik yang dihadapinya menguji batas kesabarannya. Keadaan yang awalnya terlihat membosankan mulai menjadi lebih menarik dan penuh tantangan.

Apakah Aren akan tetap bertahan dengan prinsipnya, atau akankah ia terpaksa naik ke puncak kekuasaan sekolah? Perjalanan Aren dalam mengarungi dunia keras SMA Bekasi akan menentukan jawabannya.

#Soundtrack Yang Cocok Saat Baca
- [Unbreakable] GenerationsXTheRampage
- [Jump Around] DobermanInfinity
- [Break Into The Dark]

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Setsuna Ernesta Kagami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Medan Pertempuran (Arc-Geng Motor Bagian 1)

Di tengah cuaca sedang hujan, suasana semakin mencekam saat suara gemuruh mesin motor yang terdengar mendekat memenuhi udara.

Lampu depan motor-motor tersebut menerobos kegelapan, menciptakan bayangan yang bergerak cepat di sekitar gudang klub malam yang sudah penuh dengan ketegangan.

Dentuman musik dari dalam gedung semakin pudar dibandingkan dengan suara raungan mesin yang semakin keras.

Ratusan anggota geng motor datang dalam formasi yang rapi namun mengintimidasi, mengelilingi gudang dan memblokir setiap jalan keluar.

Mereka turun dari motor mereka dengan gerakan serempak, mengenakan jaket kulit dan bandana, senjata tajam dan pemukul bisbol tergenggam erat di tangan mereka. Wajah-wajah mereka menunjukkan ekspresi dingin dan penuh kebencian, siap untuk beraksi.

Aren mendecih, melihat pemandangan buruk itu. Dan diatas sana Ash masih menyeringai merasa tidak mungkin mengalahkan mereka semua.

Suasana semakin tegang, diiringi oleh gemuruh suara musik dari dalam gedung yang samar-samar terdengar. Lampu-lampu neon yang berkedip-kedip menciptakan bayangan yang berpendar di genangan air, menambah kesan suram dan berbahaya di sekitar mereka.

Bule keluar pertama, diikuti oleh Logan bersaudara dan Rudi. Mereka berjalan lambat, tampak tak tergesa-gesa, menikmati momen ini seolah-olah mereka adalah bintang utama dalam sebuah pertunjukan.

Bule menghisap rokoknya dalam-dalam, menghembuskan asap dengan gaya yang angkuh. Logan bersaudara, dengan botol minuman alkohol di tangan mereka, terlihat mabuk tetapi masih sepenuhnya sadar, tertawa dan bercanda satu sama lain.

Rudi berjalan di belakang mereka, menampilkan senyuman licik di wajahnya.

Saat mereka mendekat, mata Aren bertemu dengan mata Bule. Tatapan mereka terkunci sejenak di tengah hujan yang semakin deras. Mata Aren menajam, rahangnya mengeras, menunjukkan kemarahan dan dendam yang membara di dalam dirinya.

Tatapan itu begitu tajam dan penuh kebencian, seolah-olah seluruh dunia terpusat pada sosok Bule di depannya.

"Bocah itu?!" tatapan Bule semakin tajam dan membuang rokoknya.

Bule, merasakan intensitas dari tatapan Aren, menghentikan langkahnya sejenak. Dia balas menatap dengan sorot mata yang penuh arogansi dan meremehkan, seakan-akan menganggap Aren sebagai ancaman kecil yang tak berarti.

"Hari ini begitu sangat special, apakah tuhan mempersembahkannya kepadaku?!" seru Bule merasa diberkati.

Namun, tatapan Aren tetap tak tergoyahkan. Di balik matanya yang penuh dendam, ada keteguhan hati dan keberanian yang tak terbantahkan.

Setiap tetes hujan yang jatuh di wajahnya, setiap hembusan angin yang menerpa tubuhnya, hanya memperkuat semangatnya untuk menyelesaikan semua ini. "Nah, Pak Rasen. Izinkan aku membunuh orang itu." Pikir Aren.

Ash berdiri dengan senyum sinis di wajahnya, menatap Bule dan anak buahnya yang mulai berkumpul. "Lihat. Karakter boss sudah muncul!" ucapnya dengan nada mengejek.

Aren, dengan tatapan yang tak pernah lepas dari sosok Bule, meludah, membuang tetesan darah yang bercampur dengan air hujan dari bibirnya yang pecah.

Sorot matanya begitu tajam dengan kebencian yang mendalam. Setiap otot di tubuhnya menegang, seolah tidak takut untuk menghadapi mereka.

Bule berjalan santai melewati anak buahnya yang terdiam, menyeringai dengan keangkuhan yang jelas terlihat. "Oi. Bocah! Bocah nakal sepertimu! Ingin menghajarku? Hah? Lelucon apa yang kau buat? Hah?" teriaknya dengan suara lantang, tangannya meninju pipinya sendiri seolah menunjukkan betapa tidak takutnya dia terhadap ancaman tatapan Aren.

Aren dan Ash berdiri tegak, dikelilingi oleh musuh dari segala sisi. Genangan air di sekitar mereka memantulkan bayangan para anggota geng motor yang semakin mendekat. Suasana semakin mencekam, dengan hujan yang terus mengguyur deras dan kilatan petir yang sesekali menerangi langit.

Di tengah situasi yang penuh tekanan ini, tatapan Aren tetap tajam dan penuh determinasi. Dia menyadari betapa beratnya pertarungan yang akan dihadapinya, namun tak sedikitpun mundur atau takut. Ash, di sana, terus tersenyum sinis, mau tidak mau mereka harus menikmati pesta itu berdua.

Dua orang siswa menantang ratusan orang dewasa!

Saat geng motor mulai mengepung Aren dan Ash, satu orang anggota geng berlari ke arah Aren dengan penuh amarah, mencoba menyerangnya. Namun, dengan gerakan cepat dan refleks yang cepat, Aren dengan mudah menjatuhkannya.

Bule sedikit terkejut melihat perlawanan Aren terhadap anggotanya disana.

Dalam satu gerakan halus, Aren memutar tubuhnya, menjegal kaki lawannya hingga terjatuh, kemudian langsung menghajarnya dengan serangkaian pukulan keras di bawah.

Rudi menyeringai ceria. "Hoi.. Hoi.. Apakah dia beneran seorang siswa sekolah biasa?!"

Suara tulang yang berderak dan jeritan kesakitan terdengar di antara suara hujan yang deras, menambah kesan brutal dari serangan Aren.

Setelah memukulnya hingga tak berdaya, Aren mengangkat tubuh lawannya dan melemparkannya ke arah tempat Bule berdiri.

Tubuh yang terkulai itu jatuh kearah kaki Bule, menciptakan cipratan air dari genangan di bawahnya. Bule berjalan santai ke arah anggota geng yang telah dihajar Aren, lalu dengan dingin menginjak wajahnya, menekankan sepatunya dengan keras.

"Oi. Bocah tengik! jangan harap bisa lolos dari semua ini!" ancam Bule, suaranya penuh kebencian.

Dia memberikan perintah dengan gerakan tangan yang tegas kepada seluruh pengikutnya untuk menyerang Aren. Para pengikutnya, yang membawa senjata tajam dan pemukul bisbol, segera bergegas maju, mengabaikan kehadiran Ash sepenuhnya.

Ash menyalangkan matanya. Menilai kondisi disana benar-benar gawat.

Di tengah kepungan geng motor yang siap menyerang, Aren berdiri dengan tatapan tajam, tak melepaskan pandangannya dari sosok Bule.

Anggota geng motor mulai berlari ke arahnya, tapi sebelum mereka sempat mencapai Aren, suara klakson truk yang menggelegar memecah keheningan.

Truk besar melaju dengan kecepatan tinggi, menabrak pagar dan hambatan lainnya dengan mudah. Cahaya lampu depan truk menerangi area tersebut, menciptakan bayangan yang bergetar di sekitar gedung klub malam.

Bunyi benturan logam dan kayu yang patah bergema, menambah efek dramatis kedatangan truk tersebut.

Di atas kepala truk, berdiri sosok Rocki dengan gagah. Dia melebarkan kedua tangannya, menunjukkan kepemimpinannya dengan penuh keyakinan.

Wajahnya dihiasi senyum beringas yang mencerminkan kegembiraan akan pertarungan yang akan segera terjadi. Rambutnya yang basah oleh hujan menambah kesan garang pada penampilannya. Tatapan Rocki beralih ke kerumunan geng motor.

"Anak-Anak! Waktunya serangan balasan!" teriak Rocki dengan suara lantang, yang terdengar jelas di tengah suara hujan dan mesin truk yang masih menderu. "Kita bikin orang dewasa itu meringis memohon ampun!"

Satu persatu, siswa SMA Kemayoran mulai turun dari truk dengan cepat dan teratur.

Mereka berbaris di depan truk, membentuk formasi yang rapih. Meskipun basah kuyup oleh hujan, semangat mereka tidak surut.

Rocki turun dari truk dengan sedikit terhuyung, ekspresi wajahnya menunjukkan bahwa dia merasa pusing. "Aduh," keluhnya sambil memegangi kakinya yang terasa sakit. Beberapa pengikutnya segera menunjukkan kekhawatiran, tapi Rocki dengan cepat bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. "Pusing juga, sepertinya gue mabok truk!" ujarnya sambil tertawa kecil.

Dia berjalan dengan langkah sempoyongan, mencoba menghilangkan efek mabuk truk, dan mulai memeriksa anggotanya. Saat itulah dia melihat salah satu dari mereka memegang celana dalam Zein. Rocki langsung menegurnya, "Oi, brengsek! Lu ngapain bawa sempak Zein? Hah!"

Anggotanya, yang ceria dan cengengesan, menjawab, "Perintah Zein, Ketua. Kalau Logan bersaudara tumbang, dia minta gue buat ngebekam mereka pake ini."

Rocki mengangguk paham, lalu mengeplak kepala anggotanya. "Bagus! Sekalian nanti gue kasih sempak pacarnya buat lu. OK?"

Anggotanya mengangguk senang, merasa mendapatkan penghargaan dari pemimpinnya. Namun, senyum di wajah Rocki segera menghilang saat tatapannya beralih ke sekumpulan geng motor yang masih berkumpul di sekitar Aren.

Tatapan Rocki menjadi tajam dan penuh determinasi. Dia memindai kerumunan dengan mata elangnya. "SMA Kemayoran hadir!" teriaknya. Kemudian anggotanya berteriak kencang. Berusaha menambah gertakan serentak.

OURYAAAA!!

1
Zhongwen Ji Xiang Tou Shen
seru dan semakin menantang..
Zhongwen Ji Xiang Tou Shen
cerita yg menarik..
good job..👍
Zhongwen Ji Xiang Tou Shen
menarik, jgn hiatus dlu, selesaikan cerita ini sampai tamat../Determined//Determined//Determined/
Dzkii Flame
MANTAPPP GASS TRS THOR DITUNGGU UPDATENYA! 💗
Katsumi
bang jangan Hiatus ya bang😮‍💨 lagi seru-serunya
S.E Kagami: Okie dokie
total 1 replies
mochamad ribut
lanjutkan
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjut
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjut
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjut
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjut
Jimmy Avolution
ayo thor
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjutkan
Jimmy Avolution
lanjut
Jimmy Avolution
ceritanya kok gk ada keluarga Thor...

Suasana dirumah bersama ortu...
S.E Kagami: Fokus ke genre kak hehe.
total 1 replies
Jimmy Avolution
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!