Merebut Cinta Ibu Tiri

Selesai mandi dan badannya menjadi segar, Saras sengaja merebahkan diri di ranjang Aksa untuk menghirup aroma pria itu. Beberapa hari yang lalu ranjang tersebut menjadi saksi bisu hubungan cinta yang terlarang diantara mereka.

3 jam kemudian, Saras terbangun dan kembali menuju kamar utama sebelum suaminya pulang. Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam tapi Arman belum pulang saat istrinya masuk kamar.

"Seperti biasa, dia akan pulang menjelang subuh dan aroma tubuhnya begitu menjijikan" lirih Saras lalu ia rebahkan lagi dirinya di ranjang untuk melanjutkan tidur.

Sesuai dugaan, Arman baru pulang pukul 3 pagi dengan keadaan setengah sadar karena mabuk. Pria itu langsung menarik selimut Saras dan membuat wanita itu terbangun.

"Mas, sudah pulang? Mau aku siapin air hangat dulu?" tawar Saras sebelum dirinya diserang tiba tiba.

"Nggak. Aku gak mau mandi dulu, aku maunya kamu istriku. Ayo bikin anak lagi, udah pagi ini" sahut Arman sempoyongan di samping ranjang.

Saras pun mencari akal untuk menolak tanpa harus membuat suaminya berbuat kasar lagi padanya.

"Ayo dikamar mandi aja kalau gitu. Badan mas , bau. Aku gak nyaman kalau ngelayani mas Arman dalam kondisi mabuk begini" bujuk Saras membuat pria tua itu pun diam.

"Hmmmmm, yaudah di kamar mandi aja. Kita bisa main air yeeeey" ucap Arman yg sudah menyelimur.

Saras pun membantu Arman masuk ke kamar mandi dan menaruhnya di dalam bathup dengan air hangat.

Tanpa sadar, Arman pun tertidur didalamnya.

"Sudah aku duga, cara ini berhasil" batin Saras merasa bahagia karena bisa mengagalkan aksi Arman diatas tubuhnya meskipun pada akhirnya dia akan melayani juga tapi setidaknya Arman tidak dalam kondisi mabuk.

Saras mencoba menarik tubuh Arman ketika sudah dirasa tidur dan lemah dari bathup dan memakaikan handuk jumbo pada tubuh suaminya yang sudah polos. Jika Arman sudah tertidur dalam keadaan mabuk, pria itu akan menjadi pria baik dan penurut.

Setelah itu, Saras memakaikan Arman kaos dan celana boxer untuk melindungi dirinya dari serangan tiba tiba saat bangun nanti.

"Setidaknya saat ini aman" batin Saras lagi lalu ia pun tidur dengan menaruh guling ditengah antaranya dengan sang suami.

Kira kira 3 jam kemudian, pagi sudah menampakkan sinarnya. Arman bangun dan tidak mendapati istri disebelahnya.

"Kemana wanita itu? Katanya dia akan melayaniku pagi ini" lirih Arman dengan suara khas bangun tidur dan janji dari Saras yang ia cari terlebih dahulu. Tapi dia melihat pakaiannya sudah ganti berarti Saras yang memasangkannya. Dan dia ingat jika pulang dalam keadaan mabuk pasti dirinya akan amnesia dengan memorinya semalam.

"Apa aku lagi lagi lupa apa yang kulakukan tadi malam sama Saras? Ck, rugi sekali jika melakukannya tanpa sadar" lanjutnya dan merasa kesal jika mengingat ia tidak sadarkan diri ketika mabuk.

Ia pun turun ke lantai 1 dan melihat Saras sedang menata sarapan dibantu oleh asisten rumah tangga.

"Selamat pagi, Mas. Udah bangun?" sapa istrinya.

"Selamat pagi, aku mencarimu sayaaang. Apakah tadi dini hari waktu aku pulang sudah meminta janjimu? Aku heran kenapa setiap pulang kerumah dan dalam keadaan mabuk aku jadi amnesia ya, sayang sekali gak bisa ngerasin main kuda kudaan bareng kamu" ujar Arman membuat Saras malu karena ada Bi Rumi, asisten pengganti ibunya 2 tahun lalu.

"Mas Arman, ada Bi Rumi loh. Jangan ngomongin begituan didepan bibi, malu aku" acting Saras.

"Hmmm, iyadeh. Nanti kita bahas sarapan sebelum berangkat kerja" sahut Arman.

Krucuuuuk...

Perut Arman ternyata sudah tak sabar untuk diisi.

Saras tertawa kecil mendengar suara perut sang suami.

"Ayo kita makan. Sudah siap semua" ajak Saras dan langsunh duduk di kursi meja makan, begitupula dengan Arman yg duduk tempat biasanya untuk makan.

Mereka berdua pun sarapan dengan lahap karena sama sama lapar, kemarin pulang kerja Saras tidak sempat makan karena suaminya lagi happy happy, sedangkan Arman pasti lapar karena sudah mabuk2an.

30 menit kemudian, Arman kembali lebih dulu ke kamarnya. Saras masih ingin berbicara dengan Bi Rumi.

"Bi, mulai hari ini saya dirumah aja , gak boleh kerja sama Mas Arman, jadi Bibi ada yang nemenin" celetuk Saras.

"Ih, nyonya. Ngapain nyonya nemenin bibi? Tapi kalau ditemenin dirumah segede ini ya gapapa sih hehe" sahut Rumi sambil bercanda.

"Beres, aku temenin bibi sama art yg lainnya. Nanti siang aku mau bikin kue, bi. Jadi tolong minta Hani untuk beli bahan bahan kue ya bi kayak tepung, telur, mentega, cream, susu, dll nya untuk membuat kue tar.

"Baik, nyonya. Saya akan panggilkan Hani untuk menghampiri nyonya. Dia lagi nyapu di halaman belakang" ujar Rumi.

"Oke, Bi. Aku tinggal kekamar ya bi. Makasih sarapannya, selalu enak" puji Saras pada Bibi Rumi yang sudah 2 tahun lebih bersamanya dirumah Abimanyu.

Saras pun masuk ke kamar utamanya dan heran melihat Arman sudah berpakaian rapi berjas padahal tadi katanya minta jatah. Namun penampilan Arman yang rapi begini, Saras makin seneng karena suaminya itu akan meeting penting entah dimana, tapi yang jelas hari ini tidak ada Arman dirumah sampai entah jam berapa.