Ibrahim anak ketiga dari pasang Rendi dan Erisa memilih kabur dari rumah ketika keluarga besar memaksanya mengambil kuliah jurusan DOKTER yang bukan di bidangnya, karena sang kakek sudah sakit-sakitan Ibrahim di paksa untuk menjadi direktur serta dokter kompeten di rumah sakit milik sang kakek.
Karena hanya membawa uang tak begitu banyak, Ibrahim berusaha mencari cara agar uang yang ada di tangannya tak langsung habis melainkan bisa bertambah banyak. Hingga akhirnya Ibrahim memutuskan memilih satu kavling tanah yang subur untuk di tanami sayur dan buah-buahan, karena kebetulan di daerah tempat Ibrahim melarikan diri mayoritas berkebun.
Sampai akhirnya Ibrahim bertemu tambatan hatinya di sana dan menikah tanpa di dampingi keluarga besarnya, karena Ibrahim ingin sukses dengan kaki sendiri tanpa nama keluarga besarnya. Namun ternyata hidup Ibrahim terus dapat bual-bualan dari keluarga istrinya, syukurnya istrinya selalu pasang badan jika Ibrahim di hina.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafizoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
"Ehhh.... Temannya gak di ajak, kasian loh. Padahal kalian itu cocok, sama-sama gatal"
Arumi tertawa puas melihat wajah Dela yang pucat ketika Arumi memberinya ulat bulu, Ibrahim yang melihat Arumi tertawa hanya bisa geleng-geleng kepala. Ibrahim sudah tak heran lagi melihat kelakuan istrinya, yang memang banyak tingkah.
Setelah kejadian itu, entah mengapa Arumi seharian memasang wajah kesal. Sampai Ibrahim bingung bagaimana lagi untuk membujuk istrinya, karena semua yang di lakukan Ibrahim terlihat salah di mata istrinya hingga untuk bernapas sejenak pun Ibrahim jadi takut.
Karena mood Arumi semakin tidak baik, Arumi terus memikirkan cara agar si wanita itu jera. Agar tak lagi berusaha untuk menggoda suaminya, soalnya Arumi juga mulai lelah untuk ikut bersama suaminya terus-menerus ke kebun tapi mau bagaimana lagi?.
"Sayang, kamu masih marah?" tanya Ibrahim
Saat ini Ibrahim dan Arumi sedang mengistirahatkan tubuh mereka yang terasa lumayan lelah, Ibrahim terus membelai rambut istrinya sembari bertanya mengapa istrinya diam saja apalagi istrinya terlihat masih menutup rapat mulutnya.
Arumi berdecak lalu memandang suaminya dengan tatapan garang, di tatapan seperti itu Ibrahim bukannya takut tapi justru mengulum senyumnya karena mencoba tidak tertawa melihat ekspresi wajah istrinya saat ini.
"Arumi lagi kesal, jadi jangan di ajak bicara" sahut Arumi dengan bibir mengerucut
Ibrahim terkekeh, memang banyak tingkah wanita di dekatnya ini yang sudah menjadi istrinya. Ada saja tingkahnya kadang di luar nurul tapi itulah yang membuat Ibrahim semakin mencintai istrinya, rumah tangga mereka tidak terasa datar karena selalu ada bumbu-bumbu baru ya g di ciptakan istrinya.
"Coba cerita pada Mas, apa yang membuat kau kesal?" tanya Ibrahim dengan lemah lembut
"Arumi gak suka sama si ulat bulu itu loh, Mas. Arumi kesal tapi Arumi suka kalau lihat wajahnya tertekan, entahlah Arumi bingung" sahut Arumi sembari menopang dagunya, Ibrahim yang mendengar mengerutkan keningnya tak paham maksud istrinya.
"Ya sudah, tidak usah di ladeni. Mas juga gak pernah anggap dia ada kok, Mas ini sudah cinta mati sama kamu. Di hati Mas ini cuma ada kamu tidak ada wanita lain, jadi tolong kamu percaya sama Mas"
Arumi menatap suaminya, selama ini memang suaminya tidak pernah meladeni Dela. Tapi Arumi hanya takut suaminya jadi terbiasa dengan kehadiran Dela, lama-kelamaan nanti jadi terasa nyaman. Arumi membenamkan wajahnya di dada suaminya, lalu memeluk suaminya dengan erat sembari berkata kalau takut kehilangan suaminya.
Ibrahim masih setia membelai rambut istrinya, Ibrahim tahu kekhawatiran istrinya saat ini. Apalagi semenjak kebusukan ibu tirinya terbongkar, Arumi malah menjadi semakin tidak percaya dan selalu curiga pada Ibrahim.
"Dengerin Mas, Mas tidak akan menduakanmu. Apa kamu tahu? Jika seorang suami sudah berselingkuh, bukan hanya rumah tangga mereka yang hancur tapi orang-orang sekelilingnya juga hancur. Mas gak mau menghancurkan apa yang sudah Mas bangun, hanya orang bodoh yang melakukan perselingkuhan. Sedangkan Mas tidak bodoh, jadi tolong percaya dengan suamimu ini"
Arumi tidak menjawab, Arumi justru mempererat pelukannya. Arumi juga tidak tahu mengapa jadi seperti ini, entah karena bawaan hamil atau Arumi takut anaknya merasakan apa yang di rasakannya. Meski sebenarnya itu hanya pikiran negatif Arumi, padahal Ibrahim sangat setia dan jika memang Ibrahim menyukai Dela mengapa tidak dari dulu jauh sebelum bertemu Arumi.
"Sudah sekarang kita tidur yuk, kamu pasti juga lelah" ujar Ibrahim
Keesokan harinya.....
"Mas, Arumi gak ikut ya. Mulai sekarang Arumi mau di rumah saja"
Pagi-pagi Arumi sudah sibuk menyiapkan keperluan suaminya, Arumi juga menyiapkan bekal buat di bawa suaminya ke kebun. Agar suaminya tak perlu lagi repot untuk membeli makanan di luar, Arumi juga takut suaminya menerima bekal yang di kirimi si ulat bulu.
"Yakin? Mas gak masalah loh kamu ikut setiap hari, tapi kalau kamu mau di rumah aja ya sudah"
"Iya Arumi yakin, Arumi mau istirahat saja. Arumi juga udah lama gak nonton film, jadi Arumi mau nonton sambil rebahan" sahut Arumi tersenyum manis
Ibrahim bernapas lega, Ibrahim senang istrinya taj ikut karena kasihan istrinya harus panas-panasan menemaninya bekerja. Apalagi kox3ndisi istrinya tengah hamil, Ibrahim tak mau istrinya kelelahan dan janin dalam kandungan istrinya jadi bermasalah karena istrinya kurang istirahat.
"Ya sudah, baik-baik ya di rumah kalau ada apa-apa langsung kabari Mas" ujar Ibrahim mencium kening istrinya lalu mengambil bekal yang sudah di siapkan istrinya di dalam paper bag
"OKE, tapi janji ya kalau si ulat bulu itu datang lagi Mas langsung usir saja"
"Iya sayang, Mas juga gak mau dekat-dekat dengannya takut ikut gatal"
Arumi terkekeh geli, Arumi teringat saat kemarin Dela di berinya ulat bulu. Arumi mengantar suaminya hingga ke halaman rumah, setelah suaminya pergi Arumi langsung menghubungi seseorang yang di perintahnya untuk memantau suaminya dari si ulat bulu bahkan Arumi meminta kepercayaannya untuk memvideokan.
Arumi tersenyum, meski Arumi tidak menemani suaminya ke kebun lagi tapi ada orang kepercayaannya yang di tugaskannya. Arumi tidak akan membiarkan wanita itu menggoda suaminya, Arumi juga butuh kartu AS untuk membuat wanita itu jera agar tak berkutik lagi ke depannya.
Selang berapa jam, Arumi tersenyum melihat ada pesan masuk di apl!kasi hijau miliknya. Di pesan itu sebuah video yang akan di jadikan Arumi kartu AS untuk mengancam wanita itu, Arumi pun membalas pesan kepercayannya dengan mengatakan kerjanya sangat bagus.
Di dalam video itu terlihat Dela memohon pada Ibrahim untuk menerima rantang makanannya, Dela juga berusaha merayu Ibrahim dengan nada mendayu nya. Bahkan dengan tidak malunya Dela mengatakan ingin menjadi selingkuhan Ibrahim, Dela tentu tidak sadar jika tindakannya itu di rekam oleh Yadi.
Pria itu lah yang menjadi mata-mata untuk Arumi mengawasi jika Dela mengunjungi Ibrahim lagi, dalam video jua terlihat Ibrahim marah atas permintaan Dela yang tidak masuk di akal dan bahkan Ibrahim membentak Dela serta mengatakan Dela wanita yang tidak punya harga diri karena terlalu murahan pada pria.
Arumi tertawa, ternyata suaminya membuktikan bahwa suaminya memang tidak mudah tergoda pada Dela. Arumi juga puas melihat wajah Dela yang menahan malu bahkan terlihat hampir menangis, lalu Dela meninggalkan Ibrahim karena merasa sakit hati atas penolakan Ibrahim.
"Hahaha..... Suamiku memang luar biasa tapi aku gak boleh lengah, sepertinya aku harus bertindak sekarang"
Arumi pun menghubungi suaminya ingin meminta izin keluar sebentar, ini sebuah kebiasaan Arumi jika akan pergi selalu meminta izin pada suaminya.
#
#Jangan Lupa Follow Ya
FB: Marisa Hafizoh
IG: hafizoh_17
happy ending juga....
cerita yg bagus