NovelToon NovelToon
Antara Cinta Dan Perjuangan

Antara Cinta Dan Perjuangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta Terlarang / Cinta Murni
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Raira Megumi

Ahmad Hanafi, seorang laki-laki cerdas dan tangguh yang ikut serta dalam perjuangan memerdekaan bangsa Indonesia dari jajahan negeri asing yang telah menjajah bangsanya lebih dari 300 tahun.
Saat mengabdikan seluruh jiwa dan raganya demi bangsa yang dicintainya, ia dibenturkan pada cinta yang lain. Cinta lain yang ia miliki untuk seorang gadis cantik yang sulit ia gapai.
Rosanne Wilemina Van Dijk adalah nama gadis yang telah memporak-porandakan keyakinan Ahmad Hanafi akan cintanya pada bangsa dan negaranya.
Cintanya pada dua hal yang berbeda memberikan kebimbangan luar biasa pada diri seorang Hanafi.
Pada akhirnya, cinta siapa yang akan dipilih Hanafi? Cintanya pada bangsa Indonesia? atau pada Rosanne? atau ada wanita lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raira Megumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10. Degup

Edward benar-benar mengirimkan orang-orang suruhannya untuk memeriksa keadaan rumah Hanafi. Tampak lima orang suruhan Edward memeriksa rumah dan pekarangan rumah Hanafi dengan cermat. Sebenarnya Hanafi merasa sangat tersinggung dengan perlakuan kelima orang suruhan Edward. Mereka adalah para pribumi tetapi tidak enggan dijadikan anjing suruhan oleh seorang penjajah.

Ah, ia pun bukan manusia yang suci. Nyatanya ia menaruh hati pada seseorang yang dia sebut sebagai penjajah. Hanafi sudah berusaha untuk menampik rasa yang ia miliki untuk Rosanne tetapi hatinya tidak kuasa untuk menahan hasrat tersebut lebih lama lagi.

Dua minggu tidak melihat Rosanne membuat dirinya benar-benar gelisah. Setiap hari ia melamun dan membayangkan Rosanne yang sedang mengajar anak-anak di teras rumahnya demi mengobati kerinduan hati.

Hanafi merasa menjadi orang yang paling buruk di muka bumi. Ia merasa kalau ia telah mengkhianati perjuangan yang dilakukan oleh rekan-rekannya demi kemerdekaan tanah air. Namun, ia adalah manusia biasa yang juga memiliki cinta. Ia tidak memiliki kuasa kepada siapa ia melabuhkan cintanya.

Sebenarnya Hanafi berencana untuk menikah setelah semua cita-citanya tercapai. Cita-citanya untuk melihat tanah air yang dicintainya terbebas dari kekangan para penjajah. Ia sudah mengikrarkan diri di depan kedua orangtuanya untuk menikah setelah apa yang dicita-citakannya tercapai. Jikalau masa kemerdekaan itu memang tidak terwujud dalam waktu dekat, setidaknya ia ingin agar organisasi yang ia dan rekan seperjuangan lainnya terbentuk secara kokoh dan memberikan pengaruh yang besar pada perjuangan rakyat.

Hanafi pun memikirkan reaksi orangtuanya jika mengetahui anak laki-laki pertama mereka jatuh cinta pada seorang perempuan Belanda. Ibunya sudah membujuk ia untuk menikahi anak perempuan dari temannya, tetapi Hanafi selalu menolak semua perempuan yang ditawarkan oleh ibunya. Ia selalu berdalih ia masih belum memikirkan pernikahan dan hanya fokus pada perjuangan merebut kemerdekaan.

Ibu Hanafi merasa kecewa, tetapi ia menghargai apa yang telah diputuskan oleh anak laki-lakinya tersebut. Ia sangat paham sikap keras yang dimiliki oleh Hanafi dan merasa bahwa ia tidak akan pernah menang jika harus memaksakan sesuatu kepada Hanafi.

“Kami sudah memeriksa keadaan rumahmu dan akan melaporkan hasilnya kepada Tuan Edward,” kata salah seorang suruhan Edward.

“Ya, beritahukan kepada tuanmu itu kalau rumahku ini bersih dan tidak menyebabkan penyakit malaria. Kalau kalian ingin melaporkan sebaliknya pun tidak masalah. Kalian anjing-anjing penjilat tidak tahu diri.” Hanafi memuntahkan amarahnya pada manusia-manusia yang ia anggap pengkhianat.

“Dasar kurang ajar kau, Hanafi. Kami hanya melaksanakan apa yang Tuan Edward perintahkan. Kenapa kau menjadi marah kepada kami, hah?”

“Terus saja jilat kaki orang yang kalian anggap tuan.”

“Jangan sembarangan bicara kau, Hanafi! Aku tahu kalau kau juga sebenarnya sama seperti kami. Bedanya kau tidak berani terang-terangan, kan?” ucap salah seorang suruhan Edward yang berbadan besar.

“Apa maksud kamu, Karta?”

“Kami tahu kamu menaruh hati pada Nona Rosanne. Ajian apa yang kau gunakan hingga Nona Rosanne sering berkunjung kerumahmu, hah?”

“Bukan urusan kamu!” hardik Hanafi. “Silahkan kalian pergi dari rumahku jika memang sudah selesai. Saya tidak suka kalian berlama-lama di sini.”

“Cuih, aku pun tidak sudi berlama-lama di rumahmu. Dasar manusia hipokrit!”

Hanafi tertegun mendengar cemoohan yang dilayangkan oleh orang suruhan Edward. Perkataan orang suruhan Edward memang benar. Ia adalah manusia hipokrit. Bisa-bisanya ia mengatakan pengkhianat kepada orang lain padahal dirinya tidak jauh berbeda dengan mereka yang disebutnya sebagai pengkhianat.

Apakah ia harus membunuh perasaan yang ia miliki terhadap Rosanne? Perasaan cinta yang baru saja tumbuh. Apakah ia harus memusnahkannya sebelum perasaan cintanya berkembang semakin besar?

Hanafi merasa sesak dalam dadanya terasa menyakitkan. Untuk menguar kegalauan hatinya, ia memutuskan untuk berjalan-jalan di taman kota. Udara sore ini tidak terlalu panas, sungguh suasana yang cocok untuk menyegarkan hati, jiwa dan pikirannya dengan melihat keindahan taman kota yang penuh dengan pohon dan bunga-bunga cantik.

Gubernur kota ini memang mempercantik tiap sudut kota dengan berbagai macam bunga yang bibitnya mereka bawa dari Eropa. Tidak heran, banyak warga Eropa yang tinggal di kota ini senang menghabiskan sore mereka dengan berjalan-jalan santai di kota. Mereka juga membangun toko-toko busana yang menjual pakaian dengan fesyen terkini yang berkiblat ke kota Paris di Perancis.

Jalanan kota dipenuhi oleh para warga Eropa yang menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan bersama teman atau pasangan. Suasana yang mirip dengan kota-kota di Eropa memberikan atmosfir yang berbeda dengan tanah jajahan yang lainnya. Hanafi merasa ia tidak berada di tanah airnya sendiri. Gilanya, ia membayangkan dirinya sedang berjalan-jalan menikmati suasana kota bersama Rosanne.

Di sana, tidak jauh dari dari tempat Hanafi berdiri, Rosanne sedang duduk berduaan dengan seorang laki-laki warga Eropa dan laki-laki itu tentu saja bukan kakak laki-lakinya. Tepat saat itu juga, Hanafi merasa dadanya tertusuk sesuatu yang tajam. Rasa sakit yang belum pernah ia rasakan sebelumnya dan perasaan yang asing itu terasa menghujam.

******

to be continued...

1
Nurgusnawati Nunung
Hanafi mulai berubah, jd luluh
Nurgusnawati Nunung
Hanafi orang yang tegas..
Nurgusnawati Nunung
hadir...
Anna Kusbandiana
lanjut ya, thor...👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!