NovelToon NovelToon
Dendam Si Gadis Penggoda

Dendam Si Gadis Penggoda

Status: tamat
Genre:Tamat / One Night Stand / Pelakor / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: dewi wahyuningsih

Akan ku ambil apa yang membuat kalian semua bahagia, akan ku rebut segalanya dan tertawa terbahak-bahak saat kalian menangis sedih.

Aku, adalah kesialan yang sesungguhnya untuk kalian, aku adalah kesedihan yang akan kekal berada di antara kalian. Rasakan, nikmati betapa sakitnya apa yang aku juga rasakan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi wahyuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kenapa Aku Di Benci?

" Putriku, Selena. Putriku satu-satunya, putri yang amat sangat Ayah cintai, Ayah hanya mengharapkan semua yang terbaik untukmu. Hah, meksipun kau sangat berbakat, tapi tetap saja Ayah selalu merasa khawatir, belum lagi Ayah selalu merasa takut kau di curi pria tampan saat kau dewasa nanti. ''

Kalimat itu adalah kalimat yang seharusnya tidak di dengar oleh remaja tiga belas tahun yang kini berdiri menatap Ayahnya dari kejauhan tengah menyanjung putrinya, dia bahkan terlihat sangat mencintai putrinya, begitu lembut penuh perhatian. Bagaimana bisa seorang Ayah melakukan hal seperti itu? Dimanakah tepat untuknya? Padahal dia adalah putrinya juga, dia adalah putri pertama yang di miliki Ayahnya. Kenapa bisa Ayahnya menyebut anak dengan wanita lain sebagai satu-satunya putri yang dia miliki?

Velo membiarkan air matanya jatuh seraya menatap tawa dan senyum lebar dari bibir Ayahnya yang tak sekalipun pernah di tunjukkan padanya. Ayah, bukankah sosok itu di kenal sebagai sosok pekerja keras, pelindung keluarga? Rumah bagi anak dan istri? Keluarga? Ya, sepertinya Velo tida berada di rumah yang dia sebut keluarga sehingga dia tak di nampak dan terabaikan.

Tapi, hatinya tetap merasakan sakit luar biasa, ingin sekali dia berteriak, Ayah.....! Menajamkan mata dan merengut marah untuk memprotes tindakan Ayahnya yang begitu menyakiti hati. Tapi, dia cukup tahu diri bahwa sebenarnya dia adalah Velove, bukan Selena. Kalau saja Selena yang melakukan itu, Ayahnya pasti akan langsung memeluknya dan meminta maaf bukan? Tapi jika Velo, maka dia akan di caci, bahkan mungkin di usir sebelum dia sempat mengatakan kalimat selanjutnya.

" Hei, jangan menghalangi pintu, kami harus masuk! " Ucap seorang pria berpakaian pelayan tengah membawa boks yang sepertinya berisi makanan. Sontak saja perut Velo berbunyi karena aroma makanan itu bisa dia hirup jadi tanpa sadar Velo menyentuh perutnya yang terasa lapar.

" Kenapa ada gembel di sini? Kalau Tuan dan Nyonya tahu, bisa-bisa kita di marahi. " Ucap satu pelayan lagi yah datang bersamaan dengan pelayan sebelumnya.

" Hei nak, pergi sana! Kalau mau mengemis jangan di sini! "

Velo terdiam, mengemis? Tidak, dia bukan datang untuk mengemis.

" Paman, aku datang untuk bertemu Ayahku. "

" Ayah apaan? Kau tidak tahu ya kalau yang datang kesini adalah orang-orang kaya? Mana mungkin gembel seperti mu adalah anak orang kaya? Sana pergi! Kalau kau tidak pergi dari sini, kami bisa kena masalah! "

Velo menggeleng tak ingin menyingkir.

" Paman, tolong inginkan Ayahku, itu Ayahku! Ayahku yang berdiri di sebelah anak perempuan itu! " Ucap Velo menunjuk ke arah Selena dan juga Ayahnya. Yah, tentu saja dia pelayan itu menggeleng keheranan dan menatap kesal setelahnya.

" Kalau mau bohong itu pakai otak! Mana mungkin majikan kami adalah Ayahmu? Penampilanmu yang seperti gembel ini, ah! Bahkan jauh lebih parah dari pada gembel tapi berani mengaku kalau majika kami adalah Ayahmu? Dasar tidak tahu malu! " Pelayan itu merogoh sakunya, mengeluarkan uang pecahan dalam bentuk lembaran dan dia langsung berikan kepada Velo.

" Pergi sana! Mengemis saja di tempat lain! "

Velo menerima uang itu dengan tatapan bingung.

" Bukan, paman. Aku tidak mau uang, aku punya uang sendiri, aku cuma ingin bertemu Ayahku. " Velo menatap dengan tatapan memohon, dan anehnya tatapan itu malah membuat kedua pelayan itu merasa kesal.

" Dasar bocah kurang ajar! Ternyata pengemis jaman sekarang sangat pintar berakting ya? "

" Aku tidak begitu, tolong panggil Ayahku supaya aku bisa bicara sebentar, paman. " Pinta Velo yang terus menatap dengan tatapan memohon, bahkan kali ini Velo sampai menangis karena tidak tahu lagi bagiamana caranya meyakinkan dua orang pria dewasa yang terus menganggapnya sebagai pengemis.

" Dasar sinting! Kalau mau omong kosong jangan disini! "

Rupanya keributan itu mengundang perhatian beberapa tamu, dan Ayahnya Velo, atau panggil saja dia Ayah Fer. Sebentar dia ikut memperhatikan apa yang sebenarnya terjadi.

" Ayah.......! " Teriak Velo yang langsung membuat Ayah Fer melotot kaget. Sebentar dia membenahi mimik wajahnya karena tidak ingin membuat istri dan lainnya merasa curiga.

" Ayah? Siapa yang dia maksud? " Tanya istrinya Ayah Fer.

" Tidak tahu, sepertinya anak ini stres, lihat saja penampilannya, dia pasti tidak waras. " Ujar Ayah Fer mencoba menjauhkan kecurigaan istrinya.

" Ckckck.... Kasihan sekali, masih kecil sudah gila. " Ujar istrinya Ayah Fer.

" Tunggu di sini ya sayang? Aku urus dia dulu supaya tidak mengganggu acara putri kita. "

" Iya, hati-hati ya sayang? Jangan sampai kotor, kau lihat penampilannya yang dekil kan? "

Ayah Fer tersenyum dan mengedipkan satu matanya, tangannya mengacungkan Ibu jarinya untuk menanggapi ucapan istrinya.

Ayah Fer berjalan mendekati Velo yang kini terdiam menatapnya dengan senyum yang begitu jelas terlihat di wajahnya.

" Kalian pergi saja. " Ucap Ayah Fer kepada dua pelayan dan langsung di angguki setuju dengan patuh.

Setelah itu Ayah Fer menatap Velo dengan tatapan dingin, tapi Velo masih tersenyum mengharapkan pelukan Ayahnya yang kurang lebih sama seperti yang dia berikan kepada satu putrinya tadi.

" Ayah, aku- "

" Siapa yang menyuruhmu datang? " Ayah Fer meraih lengan Velo dan membawanya menjauh dari gerbang rumah, berjalan sampai dia mendapatkan tempat yang bisa dia gunakan untuk bicara.

" Ayah, Ibu sudah meninggal. " Ucap Velo berharap benar jika Ayahnya tahu tentang kondisinya maka Ayahnya akan menerima Velo dan di perlakukan sama seperti Selena.

Ayah Fer terdiam sebentar.

" Kalau begitu, pulang saja sana! Siapa yang menyuruhmu datang hah?! Kau mau menghancurkan ku?! "

Velo terkejut dalam diam.

" Kau juga Ibumu sama saja, terus menggangguku, kalian selalu saja membuatku tidak tenang dan muak! Pulang saja, dan jangan muncul lagi di hadapan ku. " Ayah Fer melepaskan jam tangan yang dia gunakan, lalu menyerahkannya kepada Velo.

" Ambil ini, jual jam ini! Lalu pulang sana ke kampung! "

" A Ayah, kenapa Ayah begini? Aku kan anak Ayah juga. " Tanya Velo dan kini dia mulai tak bisa lagi menahan air matanya.

Ayah Fer mengepalkan tangannya, dengan wajah marah.

" Anak? Apa kau pikir kau pantas menjadi anakku? Kau bisa apa? Sekolah saja kau tidak pernah juara, tidak bisa melakukan apapun selain jualan minuman di pinggir jalan. Kau pikir saja seberapa malunya aku kalau orang tahu! Pergi! Pergi sana! Ayah Fer mendorong Velo hingga dia terus mundur.

" Ayah, aku tidak punya siapa-siapa. "

" Pergi! " Kali ini Ayah Fer mendorong tubuh Velo cukup kuat sehingga Velo jatuh dengan posisi duduk sembari menangis.

" Ayah.... Ayah.... Ayah.... " Panggil Velo sembari menangis menatap punggung Ayahnya yang semakin menjauh darinya.

" Ayah, kenapa aku di benci? " Velo terus menatap punggung Ayahnya, dia juga terus menangis sembari menggenggam erat-erat jam tangan milik Ayahnya.

Bersambung.

1
Eka ELissa
good job pak Wilson /Facepalm//Joyful//Facepalm/mampus tu bini GK tau diri mu/Facepalm//Joyful//Facepalm/
Eka ELissa
apkah musuh lavein.....velipe.... atau ibu mertua kmu.....velipe...... enthlah hy emk yg tau
Eka ELissa
mng ibu velipe slma ini tinggl dgn siapa.......ko smpe GK tau yg lakuin kjhtan ma ibu flipe
Eka ELissa
yg ini bagus Mak.....TPI akoh ketinggalan jauh....yg awal udh baca di tahun lalu....smpe lupa alur ceritanya akoh khilngan dirimu... kini nmuin kmu lagi....Mak....lok bisa di novel tamat di promoin Mak.....GK harus klik profil mu buat dpt crita baru mu...🙏🙏🙏🙏
Naviah
Good Tuan Wilson/Good//Good//Good/
Shyfa Andira Rahmi
good clara👍👍
Royani Arofat
ayolah...... knp velipe cobaannya bertubi2? ortu g harmonis, mertua g nerima dia, pelakor g maunyerah meski ditolak lavein, sekarang ibunya meninggal. yg dia punya cuma lavein dan queen. sekali2 nyonya Wilson tuh dikasih ujian " kehilangan sesuatu " agar tdk sibuk ngerecoki rumah tangga lavein dan velipe
Naviah
kasian Velipe ibunya meninggal dunia
Eka ELissa
mari.....muvon dong jgn galon Mulu mng dunia cumn satu cowok nya lavein......kn byk dri duda brondong perjaka kn byk dri yg kaya smpe yg biasa aj byk knp musti naksir laki orang coba
e ni
terbaek
Nurul Huda
Luar biasa
Eka ELissa
hrus di tegur emng lok slh lvein mskipun dia orang tua lok slah ya hrus tegass....udh GK bner ini mah udh pya mntu pngen yg lain...
Eka ELissa
aduh mbok ank mu kn udh nikh udh pnya ank juga knpa kmu sodorin cewek lain wah ...gajelas ni simbok
Candra Ningtyas
hihh gedek bgtt tu ma Sinyo Wilson pingin di rujakk rasanya
Royani Arofat
Thor.... buat nyonya Wilson kapok, agar dia tdk egois. tempatkan dia diposisi velipe. buat dia tau rasanya tdk di inginkan.
Naviah
Anda yang keterlaluan Nyonya Wilson, menghadirkan orang ketiga untuk merusak pernikahan anakmu sendiri
Rospita Manik
ceritanya menarik
Eka ELissa
yg lain...aj jgn laki orang....lah mariene kyk kmu GK laku aj/Awkward//Awkward//Awkward/
Royani Arofat
JANGAN, mau jd pelakor?ato mau deketin lavein lwt mamanya?ingat ya...cinta sejati akan selalu menemukan jalannya.
Shyfa Andira Rahmi
blom tau rasanya di santen massal kayanya😡😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!