seorang gadis yang bernama Abigail Clancy Robinson dia adalah cucu satu satunya dari keturunan Robinson yang akan mewarisi seluruh harta kekayaan Robinson bukan hanya perusahaan dan aset lainnya melainkan klan mafia yang sudah bertahun-tahun dipimpin oleh Robinson.
Gisel adalah gadis yatim piatu kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan besar yang terjadi dan ternyata itu adalah ulah dari saudara angkatnya, karena harta dan kekuasaan yang akan diwariskan kepada ayah dari Abigail ini saudara angkatnya pun menjadi iri dan ingin memiliki semuanya.
ancam demi ancaman pun dilakukan bahkan teror selalu ditujukan untuk gadis kecil itu,namun karena pelatihan yang sangat keras membuat gadis itu dewasa sebelum waktunya,hingga suatu hari orang yang seharusnya menjadi pelindung bagi gadis itu ternyata menorehkan luka traumatis yang sangat dalam hingga dia sangat anti terhadap laki-laki.
namun kedatangan Maverick sang bodyguard yang dipilihkan kakeknya untuk nya membuat pandangan berubah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon juannita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
dua puluh lima
Bugh
Bugh
Duang
Bugh
Hosh hosh hosh
" Shitt,,, kenapa sakit sekali disini sial** ,... " Maverick memegang dadanya yang terasa berdenyut sakit, matanya berkilat tajam masih terngiang jelas di pelupuk matanya bagaimana Abigail mencium Julius.
Ada ketulusan disana terlihat sekali kalau Abigail begitu mencintai pria itu, Maverick memejamkan kedua matanya sendu " jadi seperti ini rasanya sakit hati karena cinta bertepuk sebelah tangan" Maverick terkekeh miris dia menyesapi rasa sakit namun tak berdarah hanya luka tak kasat mata tapi mampu menembus jantungnya.
" Aku akan berjuang untuk mendapatkan mu baby,,, you're mine, only mine,,," gumam Maverick,lalu kembali memukuli samsak tinju yang tadi sempat terhenti.
Dia memukuli samsak itu dengan brutal dia melampiaskan amarahnya dengan memukul dan memukul samsak yang tidak bersalah hingga jebol dan keluarlah isi dari samsak itu.
Maverick terduduk dilantai dengan nafas memburu tidak teratur dia berteriak seperti sedang frustasi dan melampiaskan uneg-unegnya lewat suara teriakan nya.
Setelah lelah dia tidur telentang dilantai marmer itu kini kedua netranya menatap langit-langit ruangan gym nya sambil menerawang jauh, entah mengapa wajah gadis itu selalu muncul dimanapun dan kemanapun dia berada, sungguh otak Maverick tidak jalan saat ini.
Kemana Maverick yang terkenal dengan tatapan datar dan dingin tak tersentuh itu? Dia lemah hanya karena hanya karena satu kata ' CINTA ' bukankah dia awalnya berkata bulshit dengan ' CINTA ' lalu ini apa?? Ternyata Maverick tengah menjilat ludahnya sendiri.
Entah kapan rasa itu tiba dia tidak bisa menebaknya yang jelas semuanya berjalan tanpa dia sadari, Maverick melihat Abigail berbeda dari gadis pada umumnya tapi gadis yang satu ini benar-benar berbeda.
Abigail yang selalu menampilkan wajah datarnya, Abigail yang tak tersentuh dengan sikap dinginnya, Abigail yang selalu irit dalam bicara dan terkadang suara ketus yang dia tampilkan untuknya, bukan, bukan hanya untuknya tapi untuk semua orang terutama pria.
Maverick pikir dia trauma karena pernah dikhianati oleh mantan tunangannya melainkan dia menjaga hatinya untuk seseorang yang sudah terpaut dengan hatinya, mengetahui hal ini Maverick sakit hati sekali rasanya.
Tapi,,,, kendala satu satunya sudah tidak ada didunia ini dan dia akan berusaha untuk mendapatkan perhatian gadis itu,dia juga akan berusaha untuk mendapatkan cinta dan kasih sayang darinya.
Bagi Maverick yang tak pernah tersentuh dengan wanita selain ibunya Abigail adalah cinta pertamanya, yah,,, Maverick akui itu.
Dia mempunyai teman masa kecil namanya Mikaila Ernest Rutherford seorang putri bungsu dari tuan Aston Ernest Rutherford,tapi rasa yang dia punya untuk gadis itu hanyalah sebagai seorang sahabat masa kecil saja dan Maverick hanya menganggap gadis itu seperti seorang adik baginya, Maverick tahu kalau gadis itu menganggap dia lain karena gadis itu menyukainya sebagai seorang lelaki bukan sebagai seorang sahabat ataupun seorang kakak laki-laki.
" Astaga,,, kenapa aku jadi membanding bandingkannya dengan Mikaila, mereka sungguh jauh berbeda,. Huft,,," Maverick mengusap wajahnya kasar.
Tubuhnya yang basah oleh keringat membuat dia makin terlihat berkilau saat diterpa cahaya lampu ruangan gym miliknya, Maverick bangun dari duduknya menghembuskan nafas melalui mulutnya dan menyapu rambut basahnya di pelipisnya, duduk sambil menekuk kedua kakinya sambil menopang kedua lengannya lima menit kemudian dia bangkit dan berdiri.
Drrrrttt
Drrrrttt
Bersamaan dengan itu ponselnya berbunyi sedikit nyaring meskipun hanya mode getaran saja, karena Maverick menaruh ponselnya diatas meja sebelah treadmill.
" Katakan,,," Maverick
" Bos, laporan nya sudah saya kirimkan melalui email anda" suara asisten pribadinya.
" Oke, terimakasih,. Tutt" Maverick tanpa menunggu balasan jawaban diseberang sana langsung menutup panggilan itu. Sementara asistennya sudah hafal akan sifat bosnya jadi tidak terkejut lagi.
Maverick membuka email masuk saat membaca hasil laporan dari asistennya ekspresi wajah Maverick berubah-ubah,dan tak lama kemudian auranya menjadi suram dan gelap, tangannya mengepal kuat giginya bergemerutuk rahang tegasnya seolah-olah mengerat kemudian wajah tampannya memandang kedepan dengan kosong namun matanya berkilat tajam, netra biru laut milik Maverick bersinar meskipun pandangan tajam menghunus kedepan.
" Jadi keluarga ini yang mengincar gadisku,,," Maverick dengan suara serak.
Flashback on
" Apakah disini ada yang bernama Abigail,,,?? " Tanya seorang dokter saat pintu ICU terbuka.
"Ss saya dokter,a ada apa,,," Abigail menjawab dengan sedikit tegang.
" Pasien memanggil anda,.." setelah mengatakan demikian dokter pun kembali memasuki ruangan ICU. Maverick diam diam mengikuti Abigail setelah beberapa menit gadis itu memasuki ruang ICU, Maverick melihat beberapa alat sudah terpasang di beberapa bagian tubuh pria yang bernama Julius Caesar,yang Maverick tahu dia adalah mantan bodyguard Abigail,tapi yang Maverick lihat mereka seperti mempunyai hubungan yang rumit.
Maverick memperhatikan dari jarak yang agak jauh melihat gadis yang diam diam telah mengisi ruang hatinya itu menggenggam tangan pria lain rahang pria itu mengetat,kedua tangannya mengepal kuat sampai buku bukunya memutih. Maverick masih diam tak bergeming dari tempatnya lalu diam diam menatap gadis itu dengan pandangan sendu " sebegitu cintanya kamunpada pria itu baby,,," gumam Maverick lirih.
" Hei sweathear,,, don't cry okay,,,!?" Abigail yang mendengar suara serak Julius sedikit terisak sambil membekap mulutnya sendiri, kepalanya menggeleng lemah.
" Om,,, jangan tinggalin Abi om,,, " ucapnya sambil menangis. Kedua tangannya memegang sebelah tangan Julius yang terpasang infus.
" No sweathear,,, saya tidak mau melihat gadis kecilku menangis okay,,,??" Ucap lembut nan serak Julius. Tangan Julius terangkat mengusap air mata yang keluar dari mata cantik gadis itu yang bengkak dan sembab.
" Honey,,, om tidak ingin melihatmu menangis, om,,," sedikit sesak membuat kalimat Julius terjeda.
" Om,,, sangat merindukanmu gadis kecilku!!" Ungkap Julius tulus.
" Abigail janji setelah ini Abi akan selalu di sisimu Om, tapi jangan tinggalin Abi,,, Abi masih sangat membutuhkan mu, Abi,,,, mencintaimu om,,," Julius yang mendengar pernyataan gadis itu tersenyum tulus, hatinya menghangat kala mendengar kalimat itu,tapi dia merasakan kalau dirinya tidak lama lagi hidupnya didunia ini.
Maverick mendengar semua yang dikatakan oleh Julius meskipun suara pria itu lirih namun karena Maverick mempunyai pendengaran yang tajam pria itu makin memiliki aura gelap lalu tiba-tiba dahinya mengerut kala mendengar kembali suara sedikit keras Abigail dan suara Julius dengan sebuah pesan dan permintaan.
" Om tahu honey,,, jaga dirimu baik-baik okay??, om merasa kalau,,,om sudah tidak lama lagi, om tidak bisa menjagamu dari jauh lagi tapi percayalah om punya banyak anak buah yang setia, setelah ini,,, pergilah kerumah om dijalan xxx dikota xxx kuncinya om taruh di pot bunga melati, setiap ruangan ada kodenya dan,,, kode itu adalah tanggal lahirmu honey,,, carilah sesuatu disana kau akan mengetahui banyak hal disana." Ungkap Julius serak,nafas Julius nampak tersendat Abigail yang tahu kalau Julius kesusahan bernafas hendak memanggil dokter namun Julius menghalangi nya.
" Om,,, jangan tinggalin Abi om, hiks hiks,,," Abigail kembali menangis.
" No sweathear, don't cry,,, I not like it,.. I love you, I love you so much,,," ucap Julius terbata bata dan sedikit tersengal, Abigail menggelengkan kepalanya tidak terima.
" No no no om,,, jangan tinggalin Abi,,, bertahanlah Axel sudah mencari penawar racunnya , bertahanlah sedikit lagi,,," tangis Abigail.
" Cant I kiss you honey,,, I want hug you to,,," permintaan Julius mungkin untuk yang terakhir kalinya.
Maverick memalingkan wajahnya saat melihat Abigail mencium dan pria sial** itu yang tengah sekarat malah melumat bibir gadisnya, rahangnya mengeras kedua tangannya mengepal kuat nafasnya memburu Maverick cemburu,marah,juga kecewa karena bukan dirinya yang mendapatkan ciuman pertama dari gadisnya.
Akhirnya karena dirinya sudah tidak tahan melihat adegan itupun keluar dari ruangan itu, namun tak lama kemudian bibirnya tersenyum miring kala mengingat apa yang dikatakan oleh pria sekarat itu pada Abigail.
" Sebuah pesan rahasia yah,,, huh" gumam Maverick lirih kemudian pergi dari sana dia tidak mau semakin sakit hati melihat gadisnya masih berada dalam kerapuhan tapi bukan untuk nya melainkan untuk pria lain, Maverick kemudian menugaskan beberapa anak buahnya untuk mengurus semuanya disini dan dia akan mencari pelampiasan untuk melampiaskan amarahnya dan dia butuh ,,, samsak hidup saat ini dan dia tahu kemana tujuannya sekarang.
" Abigail,,, you make me crazy huh,,,"