NovelToon NovelToon
NERD Bertahan Hidup Di Dunia Yang Hancur Dengan Sistem Player Store

NERD Bertahan Hidup Di Dunia Yang Hancur Dengan Sistem Player Store

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Sistem / Kebangkitan pecundang / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Hari Kiamat / Evolusi dan Mutasi
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: orpmy

Gadis kutu buku tiba-tiba mendapatkan sistem play store yang menyatakan jika update bumi akan segera terjadi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon orpmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sanctuary Keeper

Di lantai lima, tempat para polisi berkumpul, suasana berubah menjadi kacau. Ketakutan melanda mereka seolah-olah baru saja melihat hantu.

"Kapten, kau masih hidup?" tanya salah satu polisi dengan wajah penuh kebingungan.

"Itu mustahil! Aku sendiri melihat kapten dibawa oleh gadis nyentrik di lantai teratas. Dia pasti sudah mati. Yang berdiri di depan kita ini bukanlah kapten, melainkan monster yang menyamar!" sergah anggota pasukan elite.

Beberapa polisi hampir saja percaya dengan dugaan tersebut. Namun, semua keraguan sirna setelah Eliot memberikan pelajaran keras kepada anggota pasukan elite yang telah meninggalkannya.

"Jadi, gadis aneh itu membiarkan Kapten tetap hidup?" tanya Wakil Kapten Taufik, masih merasa heran. Eliot tampak tidak nyaman mendengar Scarlett dan Crow disebut gadis aneh.

"Ya, seperti itulah. Mereka tidak menganggapku ancaman yang perlu ditakuti," jawab Eliot santai.

Taufik merasa geram. "Bagaimana mungkin gadis-gadis muda seperti mereka..." Kalimatnya terhenti ketika Eliot tiba-tiba menggenggam bahunya.

"Saat ini, kita harus melupakan misi penangkapan mereka. Selain karena kita tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk menangkap mereka..."

Taufik mengangguk setuju. Sebelumnya, ia turut serta dalam penggerebekan yang berakhir dengan kematian lima polisi, tetapi tanpa hasil yang berarti.

Eliot melanjutkan, "Situasi lebih genting sekarang. Dalam dua jam lagi, event Raid akan dimulai."

Mendengar hal itu, perhatian Taufik langsung tertuju pada Eliot, yang kemudian menjelaskan informasi yang ia dapat dari Scarlett dan Crow.

Penjelasan itu membuat para polisi kembali panik. Mereka baru saja menyadari bahwa dalam dua jam ke depan, monster yang jauh lebih kuat akan datang.

"Berhenti bertindak seperti pecundang! Kita masih punya waktu untuk bersiap!" bentak Eliot.

"Tapi, Kapten... bagaimana mungkin kita bisa menjadi lebih kuat hanya dalam dua jam?"

Eliot tersenyum lebar, membuat Taufik dan polisi lainnya merasa tidak nyaman.

"Ikuti aku," perintah Eliot.

"Ke mana?" tanya Taufik curiga.

"Ke lantai paling atas."

Eliot membawa pasukannya ke penthouse. Scarlett telah mengaktifkan lift menggunakan energi dari penthouse, sehingga mereka tidak perlu repot naik tangga.

Saat tiba di lantai tertinggi, mereka terkejut melihat tumpukan makanan dan minuman dalam kemasan yang diletakkan di depan pintu penthouse.

"Ini... makanan?"

"Air itu terlihat segar..."

Beberapa polisi mulai tidak sabar. Lapar dan haus mendorong mereka ingin segera mengambil makanan tersebut.

Namun, mereka ragu. Bagaimana mungkin ada makanan dalam jumlah banyak di tengah krisis pangan? Bisa saja makanan itu telah diracuni.

"Apa yang kalian tunggu? Apa kalian tidak lapar?" Eliot justru santai menyantap roti dan minumnya tanpa ragu.

"Kapten, tapi..." Taufik ingin mengingatkan, tetapi setelah melihat rekan-rekannya mulai makan, ia pun tidak tahan dan ikut menikmati hidangan itu.

"Rasanya cukup enak, dan bikin kenyang."

"Airnya segar sekali!"

Eliot tersenyum lebar melihat para polisi yang kini mulai berpesta makan.

Namun, tiba-tiba, makanan dan botol air berjatuhan dari tangan mereka. Para polisi mulai kejang-kejang, jatuh ke lantai sambil berteriak kesakitan.

"Ka... Kapten?" Taufik menatap Eliot, yang masih menikmati makanannya tanpa sedikit pun terlihat cemas.

"Tenang saja. Kalian tidak akan mati. Rasa sakit yang kalian rasakan hanyalah bagian dari proses untuk membuat kalian lebih kuat..."

Tatapan Eliot menjadi dingin dan penuh ketegasan.

"Seperti ulat yang berubah menjadi kupu-kupu, kalian harus mengalami penderitaan sebelum menjadi makhluk yang lebih baik."

Jeritan kesakitan memenuhi lantai tertinggi, tetapi setelah beberapa saat, semuanya berubah menjadi sunyi.

Para polisi kini berdiri tegak dengan ekspresi kosong, seolah-olah pikiran mereka telah dihapus dan digantikan dengan sesuatu yang baru.

Mereka bergerak serempak, mengambil semua makanan dan minuman untuk didistribusikan ke pada semua penghuni hotel.

***

Di atap, Roshana mencari posisi terbaik untuk melakukan sniping. Setelah menemukan tempat yang dirasa tepat, wanita itu segera mempersiapkan sengatannya.

Matanya menatap kagum pada sniper yang diberikan oleh Scarlett. Bobotnya terasa pas, lengkap dengan aksesori pendukung kelas atas. Sebagai mantan pembunuh bayaran, Roshana menaksir harga sniper itu bisa mencapai ratusan juta dolar.

"Tampilannya memang bagus, tapi bagaimana dengan kemampuannya?"

Roshana membidik sasaran yang berada sekitar lima ratus meter di bawahnya.

Biasanya, dia memerlukan perhitungan matang untuk menembak target dalam jarak sejauh itu. Namun, kali ini instingnya begitu tajam hingga ia dapat melakukan berbagai kalkulasi dengan sangat cepat.

Suara tembakan terdengar begitu memuaskan saat Roshana menarik pelatuk. Target yang diincarnya langsung mendapatkan lubang besar di dada, bahkan sebelum suara tembakan mencapai telinganya.

"Wow," Roshana terpukau melihat hasil tembakannya sendiri.

Ding!

[Selamat, Anda telah menjadi seorang Awakener!]

[Anda telah terhubung dengan sistem. Silakan pilih Job yang tersedia.]

Roshana mengabaikan suara notifikasi dan memilih untuk menembak target yang lebih jauh. Setelah kehabisan peluru, barulah dia melirik sistem.

"Oh, jadi ini yang disebut sistem Job," gumamnya sambil menatap layar hologram yang muncul di depan wajahnya. "Job apa yang sebaiknya aku pilih?"

Terdapat empat job yang bisa ia pilih, antara lain:

- Sanctuary Keeper ★★★

- Gunner ★★

- Assassin ★★

- Magician ★★★

Roshana berpikir bahwa job dengan bintang terbanyak pasti lebih baik. Namun, memilih antara **Sanctuary Keeper** atau **Magician** membuatnya cukup kesulitan.

Sanctuary Keeper adalah job yang memungkinkan pemiliknya menjadikan properti miliknya sebagai basecamp.

Ketika basecamp dibuat, Roshana bisa menciptakan berbagai fasilitas di dalamnya, seperti area save zone, meningkatkan pertahanan, dan sebagainya.

Sementara itu, Magician adalah job yang memungkinkan penggunanya menggunakan sihir, seperti manipulasi elemen, mengubah manusia menjadi katak, menghidupkan benda mati, dan sebagainya.

"Job Sanctuary Keeper berfokus pada pertahanan benteng, sedangkan Magician adalah job bertipe penyerang."

Cukup lama Roshana berpikir hingga akhirnya dia memantapkan pilihan untuk menjadi seorang penyihir.

"Aku ingin terbang menggunakan sapu," gumamnya seraya menunjuk job Sanctuary Keeper.

[Pilihan dikonfirmasi. Sekarang Anda telah menjadi seorang Penjaga Sanctuary.]

"Lah?"

Roshana terkejut melihat job yang ia pilih tidak sesuai dengan keinginannya.

"Padahal aku memilih yang benar."

Ia berpikir ada kesalahan sistem, tetapi setelah mengusap matanya beberapa kali, dia melihat sebuah keanehan dimana posisi job Sanctuary Keeper berpindah ke job Magician.

"Apa-apaan ini? Masa sih mataku sudah rabun? Lah, wong nembak target sing adohe kiloan meter ae bisa kok."

Kebingungan membuatnya tanpa sadar berbicara dalam bahasa daerah.

Dia berniat mengganti job, tetapi tentu saja, itu tidak mungkin dilakukan.

Merasa tak ada gunanya mengeluh, Roshana mengalihkan kemarahannya dengan membantai para monster yang ia lihat.

Beberapa orang dari gedung lain menemukan posisinya karena suara tembakan. Mereka mencoba meminta pertolongan, tetapi Roshana mengabaikan mereka.

"Ya, lagipula apa yang bisa aku lakukan untuk membantu mereka?"

Dia tidak tahu cara pergi ke gedung seberang.

Setelah kehabisan amunisi, Roshana hanya melambaikan tangan ke arah orang-orang itu, lalu berbalik meninggalkan atap.

1
Nur Abidatul Lailiyah
nie mandeg lg kah ceritanya.. kayak novel2 othor sebelumnya
Sean71: kek nya iya ka😓
total 1 replies
Anna🌻
wahhh, baca bab satunya puas banget😀🥰🥰
Sean71
tumben blum up thor
Sean71
thorrr.... nanggung banget loh ini/Frown//Frown/
Sean71
hehe
Sean71
lanjut thor 😁😁😁
Excellent_098™
tumben up 3 ch sehari, semangat thor
Sean71
lanjut thor🙏🏻💪🏻💪🏻
Sean71
thanks thor dah double up hehe😅😅
Dadang Eliz
luka parah kok hanya.. nunggu modhar dl kali ya
Sean71
dah ganti cover nih,,,,, semoga bisa lebih semangat lagi up nya thor🙏🏻🙏🏻
Sean71
thor tumben up 1 bab nih
Dadang Eliz
wiiiiiih... kena kau... wkwkwkw
Sean71
tumben nih blum up, knapa ya thor🤔🤔
Sean71
thor lanjut, kepo ni mo tau bagian pas bencananya gimana tuh🤔🤔
Sean71
ceritanya bagus, pen tau nanti pas lawan zombie asli Sekar dapet kekuatan elemen kaga ya atau cuma sistem play store doang
Sean71
thor lanjut hehe
Excellent_098™
saran aja thor, lanjut aja cerita dmyth, udah banyak ch nya juga
Orpmy: nggak sabar nunggu Wira tebar benih lagi kah 🤭
total 1 replies
Excellent_098™
baru awal udah ngeri gini
Thaib X IPS 2
tolong ya jang berhenti di tengah jalan ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!