NovelToon NovelToon
Takdir Di Balik Dosa

Takdir Di Balik Dosa

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Anak Yatim Piatu / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:26.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nana 17 Oktober

Ziel, seorang CEO muda yang tegas dan dingin, memutuskan pertunangannya setelah menemukan bukti perselingkuhan Nika. Namun, Nika menolak menerima kenyataan dan dengan cara licik, ia menjerat Ziel dalam perangkapnya. Ziel berhasil melarikan diri, tetapi dalam perjalanan, efek obat yang diberikan Nika mulai bekerja, membuatnya kehilangan fokus dan menabrak pohon.

Di tengah malam yang kelam, Mandara, seorang gadis sederhana, menemukan Ziel dalam kondisi setengah sadar. Namun, momen yang seharusnya menjadi pertolongan berubah menjadi tragedi yang mengubah hidup Dara selamanya. Beberapa bulan kemudian, mereka bertemu kembali di kota, tetapi Ziel tidak mengenalinya.

Terikat oleh rahasia masa lalu, Dara yang kini mengandung anak Ziel terjebak dalam dilema. Haruskah ia menuntut tanggung jawab, atau tetap menyembunyikan kebenaran dari pria yang tak lagi mengingatnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29. Benar-benar Aneh

Pagi itu, Dara duduk di meja makan sambil memainkan sendoknya. Wajahnya tampak seperti campuran antara bingung, panik, dan lapar. Di depannya, Ziel duduk dengan wajah datar seperti biasa, sibuk dengan ponsel di tangannya.

Ziel melirik Dara sesekali, merasa ada yang aneh dengan asisten kocaknya. "Kenapa nggak makan? Biasanya kamu yang pertama nyerbu makanan."

Dara tersentak dari lamunannya. "Eh, iya, iya, Pak Bos. Saya makan kok!" katanya cepat sambil meraih roti panggang di piringnya. Ia menggigitnya dengan lahap, mencoba mengalihkan perhatian dari pikirannya yang terus berputar.

Namun, begitu gigitan pertama masuk, perutnya terasa keroncongan. Dara melirik meja makan, lalu tanpa sadar menggeser piring buah, mencomot potongan semangka, lalu lanjut menghabiskan setengah potong roti lagi.

Ziel memerhatikan dengan alis terangkat. "Kamu lapar banget, ya? Tadi malam makan, 'kan?" tanyanya sambil kembali menatap layar ponselnya.

Dara tersenyum kaku. "Eh, nggak apa-apa, Pak Bos. Namanya juga sarapan, harus banyak energi biar semangat kerja." Tapi dalam hati, ia mulai menyadari sesuatu.

"Tunggu... jadi aku makan kayak orang kesurupan akhir-akhir ini karena aku sedang hamil? Semua makanan yang aku lihat pengen kumakan dan perutku nggak berhenti lapar... ini sebabnya aku rakus banget akhir-akhir ini?!" batinnya mulai panik lagi. Ia mengunyah dengan gerakan lambat, mencoba mencerna kesimpulan yang mulai muncul di kepalanya.

Ziel melirik lagi, merasa heran. "Kamu nggak biasa makan buah sambil makan roti. Aneh, tapi nggak apa-apa, sih. Kamu lagi diet khusus?" tanyanya dengan nada sedikit sarkastis.

Dara tersenyum gugup, tangannya tanpa sadar meraih potongan keju di piring Ziel. "Ehehe... nggak kok, Pak Bos. Cuma... eh, eksperimen rasa aja. Keju sama semangka ternyata cocok juga, ya!" jawabnya mencoba terdengar santai, meski dalam hatinya berteriak. "Astaga, Dara, ini tanda-tanda jelas! Nafsu makanmu yang gila ini karena kamu HAMIL!"

Ziel mendengus pelan sambil menyeruput kopi. "Kalau kamu mulai coba makan-makan aneh, aku nggak mau tanggung jawab kalau kamu sakit perut."

Dara pura-pura tertawa sambil mengambil piring nasi goreng. Ia mulai melahapnya tanpa ragu. Ziel mengamati dengan ekspresi datar, lalu meletakkan ponselnya. "Kamu benar-benar aneh pagi ini. Kalau makan tidak karuan seperti itu, kamu bisa sakit perut saat sampai di kantor."

Dara berhenti sejenak, menatap Ziel dengan ekspresi sebal. "Pak Bos, saya ini asisten yang paling profesional, tahu? Walaupun ngemil terus, kerjaan saya tetap kelar!" katanya sambil menunjuk dirinya sendiri dengan garpu.

Ziel mengangguk kecil, mengambil roti panggang terakhir di piringnya. "Kalau gitu, makan yang benar. Kalau kamu sakit, siapa yang akan mengerjakan pekerjaanmu?"

Dara hanya nyengir, tapi dalam hati dia kembali tenggelam dalam pikirannya. "Ya Tuhan... kalau Pak Bos sampai tahu aku hamil, gimana reaksi dia? Aduh, Dara, fokus dulu... jangan panik!" Sambil makan, ia menyusun rencana untuk bagaimana cara menyembunyikan kehamilannya dari Ziel, setidaknya untuk sementara waktu.

Tapi tentu saja, itu Dara. Menyembunyikan sesuatu dari Ziel pasti bukan hal yang mudah.

***

Mobil melaju tenang, tetapi suasana di dalamnya terasa tegang. Dara duduk di kursi penumpang dengan tangan saling meremas, matanya menatap jalanan dengan kosong. Pikirannya berkecamuk, tak berhenti memutar berbagai skenario buruk. Ia berusaha keras menahan air mata, tetapi bibirnya bergetar seperti menahan jeritan batin.

“Gimana ini... gimana caranya aku nutupin perut ini kalau makin gede? Semua orang kantor pasti tahu. Trus, gimana kalau aku dipecat? Aku mau makan apa? Adikku mau makan apa? Nanti kalau bayi ini lahir, aku kasih makan apa?!" gumamnya lirih, tanpa sadar, hampir seperti berbicara pada dirinya sendiri.

Ziel yang duduk di belakang kemudi melirik Dara sekilas dengan kening berkerut. “Kenapa kamu ngomong sendiri? Suara kamu kecil, tapi ganggu.” Nada Ziel terdengar datar seperti biasanya, tetapi tetap tajam.

Dara langsung tersentak. Ia menoleh ke Ziel dengan senyum kaku, mencoba menyembunyikan kepanikannya. “Ah, nggak kok, Pak Bos! Saya cuma... ya... biasa deh, mikir proyek kita!” katanya sambil berusaha tertawa, tetapi suaranya terdengar terlalu kaku.

Ziel mengangkat sebelah alisnya, melihat Dara dari ujung mata. “Mikir proyek? Tapi ekspresi kamu kayak orang yang terlilit hutang. Kamu pasti nyembunyiin sesuatu.”

Dara terkekeh pelan sambil melambaikan tangan. “Pak Bos suka lebay. Beneran nggak ada apa-apa, kok. Saya cuma... ya, kepikiran gimana caranya bikin presentasi kita nanti kelihatan keren.”

Ziel mendengus kecil, kembali fokus ke jalan. “Kalau itu yang bikin kamu kayak orang mau pingsan, aku nggak yakin kamu bakal survive di proyek ini.”

Dara menggigit bibirnya, mencoba tetap kocak meski pikirannya berat. “Saya survive, kok, Pak Bos. Tenang aja. Dara kuat. Dara bisa!” Ia memukul dadanya pelan untuk meyakinkan diri, tapi dalam hati ia panik. “Tapi serius, gimana caranya gue survive dari kehamilan ini? Ini bukan proyek biasa. Ini proyek hidup gue!” gumamnya dalam hati.

Ziel melirik Dara lagi dengan ekspresi datar. “Kamu benar-benar aneh hari ini. Jangan sampai kekacauan kamu merusak moodku, Dara.”

Dara memaksakan senyum lebar. “Siap, Pak Bos! Mood Pak Bos adalah prioritas saya!” Katanya dengan nada ceria yang jelas dibuat-buat.

Ziel hanya menggeleng pelan, tidak ingin berdebat lebih jauh. Tetapi di dalam hatinya, ia merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan Dara dari kemarin, bahkan hari ini lebih parah.

Di dalam kantor, pikiran Dara masih kacau. Kehamilannya adalah kenyataan yang terus menghantamnya tanpa henti. Menggugurkan bayi itu? Dara langsung menepis pikiran itu dengan jantung yang berdebar kencang. Ia tidak mungkin melakukan dosa sebesar itu.

"Bayi ini tidak pernah meminta untuk hadir, tapi juga tidak pantas menjadi korban." Dara menggigit bibirnya, menahan isak yang nyaris pecah. Ia merasa dunia begitu kejam. Tapi apakah ia bisa melindungi kehidupan kecil ini? Apakah ia sanggup menghadapi semua ini sendirian?

Dara duduk di mejanya dengan wajah lebih serius dari biasanya. Pikirannya masih dipenuhi oleh berbagai skenario tentang kehamilannya, tetapi ia memaksa dirinya untuk fokus. “Aku nggak boleh nyerah. Aku harus kuat, buat adikku... buat bayi ini. Aku nggak bisa kehilangan kerjaan,” gumamnya dalam hati. Ia membuka laptop dan mulai bekerja, mencoba menenggelamkan dirinya dalam angka dan laporan yang harus diselesaikan.

Di sela-sela pekerjaannya, Dara membuka laci meja dan mengeluarkan sebungkus keripik kentang. Tangannya terus bergerak memasukkan keripik ke mulutnya sambil mengetik dengan cepat. Bahkan ia tidak sadar sudah membuka bungkus camilan lainnya dan mulai ngemil tanpa henti.

Ziel yang duduk di sebelahnya memandangi Dara dengan alis yang mengernyit, bingung dengan perubahan drastis Dara. Pagi tadi, Dara seperti sedang memikul beban dunia di pundaknya, tetapi sekarang dia tampak seperti mesin kerja dengan semangat yang aneh.

Ziel bangkit dari kursinya dan berjalan menuju meja Dara. Ia berdiri di samping Dara yang sedang sibuk mengetik, tetapi Dara bahkan tidak menyadari kehadirannya sampai Ziel menjentikkan jarinya.

“Dara,” panggil Ziel singkat.

Dara tersentak dan menoleh cepat. “Eh, Pak Bos! Ada apa?” Ia mencoba tersenyum seperti biasa, tetapi senyumnya sedikit kaku.

Ziel menyipitkan matanya, memandangi meja Dara yang penuh dengan bungkus camilan. “Kamu... kerja sambil buka toko snack?” tanyanya datar, tetapi nada heran terdengar jelas.

Dara melirik bungkus camilan di mejanya, lalu tertawa canggung. “Hehehe, ini... buat ngisi energi, Pak Bos. Biar semangat kerja. Kan, kita lagi ngejar deadline proyek besar, tuh.”

Ziel mendengus pelan. “Sejak kapan kamu butuh energi booster sebanyak ini? Kamu biasanya ngemil, tapi nggak separah ini.” Ziel menyilangkan tangan di dadanya, tatapannya seperti sedang menganalisis Dara. “Kamu kenapa, sih? Dari kemarin kamu aneh banget. Kalau ada masalah, bilang aja, supaya nggak ganggu kerjaan.”

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

1
Dwi Winarni Wina
pak boss dara itu lagi bingung gmn klo ketahuan hamidun pasti akan dipecat gmn mau kasih makan adiknya dan calon debay tidak bekerja nanti...

Semangat2 dara jgn punya pikiran mau menggugurkan kandunganmu itu
bayi itu tidak berdosa....

Seandainya suatu terbongkar dara hamidun sebaiknya jujur aja sm pak boss korban memperkosaan dara....

kasian jg jd dara hamil tidak tahu siapa pelakunya dan mau minta tanggungjawan sm siapa jg....

blm nanti omongan tmn2 Kantornya pd juling pasti dara hamil diluar nikah...

lanjut thor.....
Dwi Winarni Wina
Minta tanggungjawab sm pak bos aja itu yg sangat dingin dan datar itu....
Sabar dara anak itu titipan jaga dan rawat dia dan sayangi hrs menerima dgn ikhlas....

Pak bos seandainya tahu daralah perempuan yg dinodainya so pasti akan bertanggungjawab menikahinya...

Debay pgn dekat2 sm papanya dan papanya mengalami sindrom coudave....
phity
dara lgi bingung ziel...
Dwi Winarni Wina
Dara tidak fokus kerja ketakutan dirinya hamidun...
Dara testpack dulu membuktikan lg hamil gak....
Sabar ya dara hasil garis dua hrs terima dgn ikhlas dan pasti dara bingung mau minta tanggungjawab sm siapa pria yg menghamilinya wajahnya samar2 dan tidak jelas....
Heri Wibowo
beban Mandara ya gara-gara kamu Ziel.
Mrs.Riozelino Fernandez
noh orang nya serumah sama kamu Dara...tinggal jalan berapa langkah sampe deh...
Septya Tya
bingung jg ya jd dara mau curhat sama siapa mau cerita ke pak bos malah nnti di kira wanita gk bener apa lg di status data diri blm menikah tp kok hamil apa lg sblm tinggl bersama udh hamil,,, gmna gk frustasi lm2 si dara tp hny 1 yg bs nolong dara bukti anting yg ada di pak bos.
Anitha Ramto
Dara cerita yang sebenarnya sama Ziel...berani ga?kali Zie kasih solusi untuk nikahin kamu wkwkwkwkwk🤣
Mrs.Riozelino Fernandez
kk Othor Nana,cover nya ganti ya??
sama dengan cover novel sebelah??
sama2 update juga,kirain novelnya error gak tau nya liat judul beda...
maaf ya kk Thor🙏🏻
Mrs.Riozelino Fernandez: iya kk sama persis,
ikatan diatas kertas,karya kk othor Fajar Riyanti...kk Nana bisa cek...
🌠Naπa Kiarra🍁: Eh, sama kayak cover novel sebelah? Aku gtw, Kak.
Soalnya i yang ganti NT. Coba aku tanya dulu deh besok sama adminnya.
Btw kalau boleh tahu, novel yang judulnya apa yang sama covernya kayak ini, Kak? Bia aku nanti bilang sama adminnua.
total 2 replies
Hanima
👍👍
Sugiharti Rusli
lebih baik kamu coba cek sekarang kehamilan kamu sudah berapa Minggu ke dokter Dara,,,
abimasta
dara jujur aja sama ziel.siapa tau ziel.jadi ingat kejadian malam itu
Sri Hendrayani
jujur aja dara
Sry C'cipit Tea
dag... Dig..dug.... gmn ya selanjutnya.... smoga ziel peka n sadar...
Wiwi
makasih kak bs baca lg karya kakak yg sangat bagus ini ... trus berkarya yah Kak... sukses dan sehat....
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Syavira Vira
💪💪👍🏻👍🙏
Hanima
lanjut Kak
Sri Hendrayani
kok jdi lucu dara ini
phity
aduuuu...kasian dara kan klo bgini thor,...fan pasti ini bakal berpengruh pd hari nya gk konsen gk semangat dan gk ceria, dmna mo cari laki2 yg sdh menanam benih itu
kaylla salsabella
semangat ya dara .....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!