Persahabatan antara Celine dan Damian harus ternoda karena kesalahan satu malam yang mereka lakukan.Mereka harus memulai "hubungan" baru tanpa direncanakan dan tanpa rasa cinta.
Cerita ini hanya hayalan author aja yaa,dan karya pertama dari author receh ini.
Mohon dukungannya, saran dan kritiknya.
Terimakasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ichapurie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22
Damian dan Celine memasuki Restoran Japanese Buffet AYCE , sesuai keinginan Celine, mereka mengambil duduk di sofa, agar Celine lebih nyaman.
Damian dan Celine makan dengan lahap, karena memang mereka sudah melewatkan jam makan siang.
"Pelan-pelan Cel nanti kesedak."
"MasyaAllah nikmat banget Dam, baby kayaknya pengen banget ya." jawab Celine sambil menyumpit daging, dengan kematangan sempurna.
Drrt...
Drrt...
Drrt...
Ponsel Celine bergetar menampilkan pesan dari aplikasi hijau. Celine pun membuka kunci layar ponselnya.
Kak Rayyan
Selamat menempuh hidup baru ya Cel, maaf kemarin kakak gak bisa datang, karena ayah menyuruh kakak ke Singapore buat menggantikan beliau pertemuan.
Semoga kamu bahagia selalu Cel.....
Damian melirik ke arah ponsel Celine, yang menampilkan pesan dari Rayyan, ada rasa aneh dihatinya, apalagi mendengar cerita Stella kalau dulu Rayyan diam-diam sering memperhatikan Celine.
Celine diam sambil melihat layar ponselnya, sambil berpikir kata-kata untuk membalas pesan Rayyan.
"Siapa Cel?"
"Kak Rayyan Dam."
"Kayaknya dia perhatian banget ya sama kamu."
entah ini pertanyaan atau pernyataan yang keluar dari mulut Damian.
"Hhmm... Iy iya mungkin karena kita kan 2 bulan ke belakang sering ketemu, kak Rayyan ngebantu aku buat ngurus ini itu."
"Masa kamu merasanya cuma gitu Cel, aku aja tahu lho kalau dia ada perasaan sama kamu."
"Apaan sih Dam, dia tuh mungkin udah anggap aku kayak adiknya, kalau dia punya perasaan ngapain dia cerita ke kamu kalau aku hamil." jawab Celine berbisik.
"Tapi kamu ada rasa lebih gak ke dia?"
"Ya ampun Dam pertanyaan apa sih, waktu kamu pacaran sama Alisa di depan mata aku aja aku gak kepo, kalian mau ngapain, kalau kamu tanya aku suka dalam arti cinta ke kak Rayyan, jelas nggak atau mungkin belum, tapi aku memang kagum sama dia, smart, dewasa, dan perhatian." ucap Celine dengan santai.
"Celine.... Kamu memuji pria lain didepan suamimu ini." geram Damian gemas.
"Kamu yang mulai bertanya Dam, udah ah mau bagaimana pun aku udah jadi istri kamu, dan kamu suami aku, sekarang lanjutin makannya, gak usah ngambek." Celine berucap sambil membalas pesan Rayyan.
"Balas apa kamu?"
"Nih" Celine menyodorkan ponselnya kearah Damian.
Celine
Terimakasih kak buat doanya, lancar ya kak urusan di Singaporenya.
Damian pun manggut-manggut.
"Aku mau makan daging yang banyak, buat persiapan nanti malam."
Celine mengerutkan keningnya "Maksudnya Dam?"
"Hhmm iya nanti malam buat menghukum kamu, menghukum yang enak-enak, makanya aku perlu makan daging yang banyak." jawab Damian sambil memainkan alisnya.
"Kan dokter udah ACC, jadi boleh ya nanti malam?"
Celine pun menyubit paha Damian "Aawwss"
"Syukurin siapa suruh mesum gak tahu tempat."
Setelah menyelesaikan makannya Celine dan Damian memutuskan berkelilingi mall sebentar sebelum kembali ke hotel.
Mereka masuk di toko khusus printilan bayi bernama "Baby Care" .
Betapa gemasnya Celine melihat jumper bayi lucu, topi, sepatu untuk bayi laki-laki, sayang mereka belum bisa membelinya karena mengikuti adat, harus menunggu usia kandungan 7 bulan dulu.
"Mom kalau aku pakai ini ganteng ya mom" ucap Damian menirukan suara anak kecil, sambil memegang jumper bergambar Captain America.
Ternyata seseru ini menantikan kelahiran buah hati, Celine tidak pernah menyesali kehadiran baby dirahimnya, karena dialah Celine dipersatukan oleh sahabat absurdnya.
Setelah berkeliling dan membeli beberapa kebutuhan dan keinginan, mereka kembali lagi menuju Hotel, karena mereka membooking kamar tersebut untuk 3 malam.
Sampai dikamar Celine merasa canggung kembali, akankah Damian merealisasi perkataannya tadi.
Ceklek...
Pintu kamar mandi terbuka menampilkan Damian yang sudah lebih segar.
Celine sudah menyiapkan baju santai Damian di ranjang, setelah itu Celine pun masuk ke Kamar mandi untuk membersihkan diri.
Setelah selesai membersihkan diri dan sudah memakai pakaian santainya, Celine duduk di meja rias sambil mengeringkan rambutnya, tiba-tiba Damian mengambil hair dryer ditangan Celine dan mengambil alih tugas mengeringkan rambut istrinya itu.
Celine tersenyum kearah kaca rias sambil menatap pantulan Damian dari kaca, begitu manisnya tingkah suaminya itu.
Setelah dirasa cukup kering Damian mematikan hair dryer. Dia jongkok dihadapan Celine, yang masih duduk di meja rias.
"Cel seperti yang aku bilang, kita jalani Rumah tangga ini dengan sesungguhnya, bukan cuma rasa tanggung jawab, tapi memang karena kita ingin memulai dan membangunnya agar semakin kokoh, jadi apa boleh aku minta hak ku dan menyempurnakan pernikahan kita Cel." ditatapnya manik hitam dan cantik milik Celine.
Celine tampak diam dan berfikir, dan sampai akhirnya Celine mengangguk sebagai tanda memberi izin kepada Damian.
Damian mendekatkan wajahnya ke wajah Celine dikecupnya bibir Celine, diangkatnya Celine dan didudukan diatas meja rias.
"Damian" pekik Celine, atas tindakan dadakan Damian.
