NovelToon NovelToon
Perjalanan Menggulingkan Kaisar Langit

Perjalanan Menggulingkan Kaisar Langit

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur
Popularitas:5M
Nilai: 4.7
Nama Author: Rahmat Kurniawan

Dibuang karena Ramalan ... Kembali karena Dendam.

Novel ini mengisahkan tentang seorang putra dari Kaisar Langit yang hendak dibunuh oleh ayahnya sendiri karena suatu ramalan. Beruntung, sebelum anak itu berhasil di bunuh, dia di bawa pergi oleh seorang pria tua dan menyembunyikannya di alam Tengah.

Zhang Ziyi namanya...

Hari-hari dia lalui dengan penuh kemalangan dan kesialan. Hingga pada suatu ketika, kesialan itu membawa dia pada sebuah goa, dimana di situlah keberuntungannya ia temukan. Dari situ pula lah dimulainya suatu perjalanan. Perjalanan Menjadi Yang Terkuat Diantara Yang Terkuat... Perjalanan Menggulingkan Kaisar Langit....

"Aku Zhang Ziyi... Seorang Putra dari Kaisar Langit, akan kembali ke alam atas... Menemui kaisar langit dan Menggulingkan Kaisar Langit... Mereka yang menghalangi jalanku, akan ku tebas dengan Pedang Naga Langit!!" ~Zhang Ziyi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmat Kurniawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 5 ~ Harimau Api

Zhang Ziyi berjalan dengan lemas menuju hutan Luori. Pemuda itu tak berniat kembali ke rumah, setelah kejadian yang menimpanya barusan. Tak ingin ayah serta ibunya kembali khawatir melihatnya dalam keadaan tak baik.

Zhang Ziyi memeriksa saku celananya.

"Uhhh... Untung aku masih menyimpan beberapa pil pemberian ayah di sini!"

Tanpa pikir panjang, Zhang Ziyi langsung menelan dua butir pil penghilang rasa sakit itu. Duduk bersila menyerap khasiat dari pil tersebut. Butuh waktu setengah jam bagi Zhang Ziyi untuk selesai menyerapnya.

Setelahnya, pemuda itu kembali melanjutkan berjalan.

Zhang Ziyi sampai di pinggir hutan Luori. Ia mulai menyiapkan pedang. Berjaga-jaga dengan sesuatu yang akan menimpa dirinya kelak. Pasalnya hutan Luori ini terkenal dengan banyaknya binatang buas. Tidak hanya binatang buas, bahkan tumbuhan roh juga ada di hutan ini.

Hutan Luori sendiri terbagi menjadi tiga wilayah. Pinggir, Dalam dan Inti. Semakin kedalam, binatang buas yang terdapat di masing-masing wilayah juga semakin kuat. Contohnya saja di pinggir hutan Luori ini, kebanyakan dari hewan buas yang memiliki kekuatan fisik setara dengan kultivator Ranah Pendekar tahap 1-5.

Zhang Ziyi berjalan semakin ke dalam. Sejauh ini, perjalanannya begitu mulus. Tak ada hewan buas yang menghalangi jalannya.

Selang beberapa waktu, Zhang Ziyi akhirnya sampai di perbatasan antar hutan Luori bagian Pinggir dengan Dalam. Di gerbang perbatasan, terdapat sebuah papan peringatan.

"Huuh, akhir sampai juga."

Sejenak, Zhang Ziyi menghela nafas panjang. Lalu mulai berjalan kembali. Mencari rumput hati di sekitaran situ.

"Ini dia!"

Zhang Ziyi begitu senang kala telah menemukan benda yang dia cari. Segera ia berlari dengan semangat ke arah ratusan tanaman herbal itu. Berwarna merah putih, dengan butiran-butiran cahaya merah yang mengelilingi rumput hati.

Zhang Ziyi memperhatikan satu per satu tanaman tersebut. Memilih tanaman yang layak di panen, sedang yang umurnya di bawah 10 tahun, ia biarkan berkembang. Dikarenakan khasiat rumput hati usia di bawah 10 tahun tidak begitu dominan.

Beberapa waktu kembali berlalu. Kini telah ada lima tanaman herbal rumput hati di tangannya. Masing-masing rumput hati yang ia panen sendiri berumur 10-12 tahun.

Zhang Ziyi terus berjalan, menyusuri setiap tanaman herbal tersebut yang tumbuh berjejer memanjang. Anehnya rumput hati yang sebelumnya terlihat sedikit, malah saat ini ia rasa bertambah banyak.

Zhang Ziyi terus menilik setiap rumput hati, mencari rumput hati yang berumur di atas 10 tahun.

"Goa!"

Zhang Ziyi menghentikan langkahnya. Rumput hati tumbuh banyak berjejer memanjang dan berpusat di sebuah goa. Karena rasa penasaran, Zhang Ziyi lantas memasuki goa itu.

Di dalam goa, Zhang Ziyi mengandalkan rumput-rumput hati sebagai penerang. Dikarenakan setiap rumput hati menghasilkan butiran-butiran cahaya berwarna merah menyala, menerangi sepanjang goa tersebut.

Perlahan tapi pasti, Zhang Ziyi melangkahkan kakinya. Semakin kedalam memasuki goa tersebut.

Beberapa saat berjalan, Zhang Ziyi tersentak kaget, kala menemukan seekor harimau besar, tengah terlelap. Coraknya sendiri sedikit bergeser dari corak harimau pada umumnya. Dimana belang Harimau tersebut berwarna merah darah, sewarna dengan rumput-rumput hati. Dari warna belang tersebut lah, binatang buas tersebut dinamakan sebagai Harimau Api.

Mata Zhang Ziyi kian melebar kala melihat tanaman yang tumbuh tepat di hadapan Sirah sang harimau. Rumput hati yang lebih besar dari rumput hati yang lainnya. Aura panas yang begitu pekat juga tak berhenti terpancar dari tanaman herbal tersebut. Zhang Ziyi menebak rumput hati itu setidaknya berumur sekitar 100 tahun.

Meski Zhang Ziyi tidak terlalu beruntung dalam hal kultivasi. Namun soal pengetahuan, Zhang Ziyi tak bisa diremehkan.

"Aku pikir, harimau ini mungkin yang menjaga rumput hati itu. Dan kalau tebakanku tidak melenceng, harimau api ini memanfaatkan energi panas yang terpancar dari tanaman herbal rumput hati untuk meningkatkan kekuatannya."

Sebuah ide gila, tiba-tiba terpikirkan di benak pemuda itu. Mencuri rumput hati berusia 100 tahun yang ada tepat di depan kepala sang harimau.

"Meski konsekuensi yang akan ku terima nantinya begitu berbahya, namun jika rumput hati itu ku dapatkan, aku mungkin akan menerobos Ranah selanjutnya. Juga, tidak ada salahnya kan untuk mencoba."

Zhang Ziyi mulai memikirkan cara untuk mencuri rumput hati tanpa diketahui oleh Harimau Api. Meski begitu mustahil kabur dengan membawa rumput hati berusia Seratus tahun itu dengan tanpa diketahui Harimau Api yang saat ini tengah tertidur pulas.

"Ahh... Aku tahu!"

Zhang Ziyi mencabut beberapa rumput hati yang ada di dekatnya. Setelah merasa cukup, ia lalu merubah tanaman herbal itu menjadi serpihan-serpihan debu bercahaya merah. Seketika aura yang terpancar dari gabungan rumput hati itu bertambah panas.

Ia lalu mengambil daun lebar yang tumbuh di sekitaran dinding goa. Meletakkan debu tersebut pada daun. Lalu perlahan tapi pasti, ia mendekati sang harimau.

Semakin dekat, Zhang Ziyi merasakan aura yang terpancar dari rumput hati berusia Seratus tahun juga semakin panas.

Zhang Ziyi berjalan perlahan-lahan mendekati si harimau. Sebisa mungkin ia berusaha untuk berhati-hati, dan tak membangunkan Harimau Api.

Matanya terfokus pada Harimau Api serta rumput hati berusia sepuluh tahun itu. Namun sialnya, kakinya malah kesandung, batu karang. Dia sendiri tak sengaja mengeluarkan suara teriakan kecil.

Mata si harimau mendadak terbuka lebar, memperlihatkan nanar mata yang berwarna merah darah.

"O–ow!"

Cepat-cepat Zhang Ziyi bangkit lalu bergegas keluar dari goa. Sialnya harimau tak ingin melepaskannya begitu saja. Dengan kecepatan kilat, si harimau bangkit lalu mengejar Zhang Ziyi.

Kekuatan Harimau Api itu sendiri setara dengan Ranah Pendekar tahap 7.

Berlari dan terus berlari. Zhang Ziyi berusaha semaksimal mungkin untuk mempercepat langkah kakinya. Walaupun dirinya tahu bahwa sang harimau pasti akan menangkap nya. Namun ia tetap bersikeras untuk berlari sekuat mungkin. Entah arah mana ia mengarah. Saking takutnya dia, sampai-sampai lupa arah. Dan memasuki hutan Luori lebih dalam.

Sang Harimau semakin dekat dengan Zhang Ziyi, tinggal beberapa meter sebelum mencapainya. Di sisi lain, di hadapan Zhang Ziyi, nampak seekor kadal berukuran besar telah menunggu anak itu.

"Sial, kenapa nasibku begitu sial seperti ini."

Dalam situasi genting seperti itu, otak Zhang Ziyi mencoba untuk berpikir keras.

"Aku harus tetap hidup. Penghinaan mereka belum aku balas!" gumam Zhang Ziyi.

Pemuda itu semakin mempercepat laju larinya. Berbelok arah juga tak mungkin, maka jalan satu-satunya adalah menuju pada kadal itu.

Jaraknya dengan Kadal besar tinggal lima meter, sementara Harimau di belakangnya terpaut 2 meter dengan Zhang Ziyi.

Seakan tak mau memberikan anak itu pada si Harimau Api, Kadal hitam lantas melompat hendak menerkam Zhang Ziyi. Begitupun juga dengan harimau api, hewan itu juga ikut melompat dan hendak menerkam Zhang Ziyi.

"Pass!!" Zhang Ziyi bergumam pelan. Semuanya telah masuk dalam perhitungan sebelumnya.

Lelaki itu kemudian melakukan roll depan. Menghindari terkaman si kadal hitam. Kadal hitam sendiri yang saat itu posisi tubuhnya di udara, hanya melihat pemuda itu berhasil lolos di bawahnya. Tubuhnya sendiri tak bisa ia kontrol, hingga bertabrakan dengan si harimau Api.

Pertarungan kedua hewan buas itu seketika pecah.

Zhang Ziyi memperhatikan kedua hewan buas itu bertarung sesaat.

Terlihat, posisi kadal hitam tidak begitu baik. Zhang Ziyi menebak kekuatan fisik si kadal hitam, setidaknya setara dengan kultivator Ranah Pendekar tahap 6. Berbeda satu tingkat dengan harimau Api.

"Gawaat!" Zhang Ziyi berdecak.

Terlihat di sana, kadal hitam tak bisa memberikan perlawanan berarti terhadap Harimau Api.

Zhang Ziyi kembali berlari cepat sebelum harimau api selesai membereskan kadal Hitam. Berlari dan terus berlari. Benar saja, tak lama setelahnya, terlihat kembali Si Harimau Api yang kini tengah mengejarnya di belakang.

Berlari hingga beberapa saat. Sialnya ia menemukan jalan buntu di depannya. Tebing yang menjulang tinggi itu menghalangi jalan Zhang Ziyi.

Di sisi lain, Harimau Api telah berjarak sekitar 50 meter dari tempatnya berdiri.

"Sial!" Zhang Ziyi berdecak. "Kenapa diriku selalu mendapat kesialan!"

Lelaki itu mengutuki nasibnya yang nyaris tak pernah beruntung. Selalu saja ada kesialan.

"Tak ada jalan lain!"

1
Ale Handro
hfhlff
Ale Handro
fifiii
Ale Handro
fifi
Ale Handro
ifif
Ale Handro
riur
Ale Handro
ifit
Ale Handro
jfufu
Ale Handro
itit
Ale Handro
gfhgf
Ale Handro
ffjff
Ale Handro
lhfljfh
Ale Handro
uryffgy
Ale Handro
jfhfjfj
Ale Handro
jdhdhf
Ale Handro
xhhxxj
Ale Handro
jfidi
Ale Handro
fjhfu
Ale Handro
fufuu
Ale Handro
ifhdjdxh
Ale Handro
udhfud
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!