Dilarang Boom Like !!!
Biasakan membaca terlebih dahulu ya sayang 🥰
Aleta Winandra. gadis ceria yang suka membuat kegaduhan dimana pun dia berada bersama dengan teman-teman semaksiatan nya.
Mereka suka melakukan sesuatu hal diluar kewarasan manusia lainnya, dan selalu membuat orang lain sial saat berada di dekat mereka.
Namun suatu ketika, terjadi masalah dalam keluarga Aleta yang membuatnya harus melakukan sebuah rencana besar.
Dalam rencananya itu, Aleta melibatkan seorang pengusaha terkenal bernama Agra Mahesa.
"lihat saja. aku akan menjeratmu dan mengikatkan rantai diseluruh kehidupanmu," ucap Aleta disuatu malam.
Apakah Aleta bisa menjerat Agra ? atau malah Agra yang akan membakarnya dengan sifat liciknya ?
Yuuk ikuti kisah mereka yang penuh dengan tawa dan kegaduhan.
Jangan lupa follow IG Othor ya 🤭 ayu.andila
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Andila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 4. Bertemu Pria Bisu dan Nganu
Ding dong ding dong ding dong alarm berbunyi didalam kamar Aleta untuk membangunkannya. terlihat Aleta berguling ke kanan dan ke kiri untuk mengumpulkan nyawa.
"hoam. udah pagi rupanya." gumamnya sambil keluar dari selimut yang melilit ditubuh mungilnya.
Aleta bergegas ke kamar mandi untuk menggosok gigi. tak lupa dia juga menggosokkan tangannya ke ketiak supaya tidak berbau masam.
"loh, tumben udah bangun." ucap mama Deeva saat melihat anak gadisnya berjalan kearah dapur.
"bangun pagi salah. bangun siang salah. gak bangun juga salah." gerutu Aleta sambil mengambil minuman didalam kulkas.
"ya kan tumbenan. biasanya sukak digedor baru bangun." sinis mama Deeva.
Aleta hanya membuang muka mendengar omongan mamanya. semuanya salah pikirnya.
"ma. aku mau jogging dulu." pamitnya pada mama Deeva.
"mau jogging dimana ?" tanya mamanya sambil mengiris bawang. hati-hati ma awas keiris 🤭
"di mall." jawab Aleta sekenanya.
"masak iya jogging di mall. baru tau mama." katanya sambil tetap mengiris bawang. tanpa sadar bawang yang diiris mama ternyata sudah banyak.
"pokoknya aku pergi." ucap Aleta sambil melambaikan tangannya pada mamanya.
"astaga. bawangnya banyak bener." ternyata mama baru sadar kalau bawang yang diiris lebih banyak daripada nasi yang mau digoreng. dengan cepat mamanya memasukkan bawang itu kedalam kulkas. lumayan masih bisa untuk nanti sore.
Sedangkan Aleta sudah bersiap untuk jogging. dia menggunakan kaos oversize berwarna putih dipadukan dengan celana hitam pendek selutut dan sepatu sport berwarna putih. uuuh sungguh gaya yang sangat fashionable sekali. 😍
Aleta mengemudikan mobilnya menuju taman yang ada dipusat kota. hari weekend gini pasti banyak yang berolahraga ditaman itu. lumayan untuk cuci mata pikirnya.
Dia segera memarkirkan mobilnya ketempat yang sudah disediakan. kemudian Aleta menyusuri taman dengan berlari kecil sambil sesekali menyeka keringat yang mengalir diwajah dan lehernya. keadaan taman memang sangat ramai ditambah banyaknya anak-anak yang berlarian kesana kemari menambah keseruan ditaman itu.
"duuh capek juga ternyata." keluhnya sambil meminum air yang tadi dia beli dikedai terdekat.
Aleta memperhatikan orang-orang yang sedang berlalu lalang ditempat itu. ada yang sedang lari, ada yang ngobrol, ada yang olahraga sampai ada yang asyik jajan sendiri. bermacam-macam lah model orang yang ada disana.
Sampai matanya tertuju pada satu titik. dia melihat pria yang bertabrakan dengannya di mall sedang lari juga ditaman itu.
"huh. dunia memang sangat kecil." ucapnya sambil terus memperhatikan pria itu.
Tak lama datang seorang pria lagi yang mendekat kearah pria itu. Aleta memperhatikan dengan intens interaksi pria itu dengan pria yang lain. entah apa yang sedang mereka bahas. terlihat seorang pria memukul kepala pria yang lainnya.
"hah. dasar tidak sopan. masak orang bisu disiksa sih." gumam Aleta sambil beranjak dari sana. dia berjalan bak seorang pahlawan penyelamat negara yang sedang menjalankan misi menyelamatkan pria teraniaya. eeh.
"heey kak. beraninya menyiksa orang lain." ucap Aleta saat sudah berada disamping dua pria itu.
Pria yang tak lain dan tak bukan adalah Agra dan Rezie langsung melihat kearahnya. melihat seorang gadis mungil sedang menatap mereka dengan tangan yang berada dipinggangnya.
"loh kakak kan..." pandangan Aleta langsung tertuju ke aset pribadi Rezie. dia ingin memeriksa apa celana pria itu basah lagi atau tidak.
"hey kau. jaga ya matamu itu." tunjuk Rezie sambil menyilangkan kakinya. seenaknya saja gadis kecil itu memelototi asetnya yang berharga.
"maaf ya kak. aku kan cuma mau mastiin kalau kakak gak nganu." ucap Aleta ambigu.
"hah. nganu ?" tanya Agra dalam hati.
"hey bocah. berhenti bilang nganu nganu deh kamu. aku anuin beneran baru tau." ancam Rezie sambil bersidekap dada.
"kakak gak pala anuin aku juga udah keluar tuh nganunya..." ejek Aleta. sedangkan Agra yang mendengarnya semakin berpikir keras tentang nganu yang dimaksud gadis mungil itu.
"mas mas. mas gak papakan ?" tanya Aleta pada Agra yang masih berpikir tantang nganu nya Aleta. Agra menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan gadis mungil itu.
"lain kali jangan kasar gitu deh kak. kasian kan mas ini." tunjuk Aleta pada Agra. sedangkan Rezie tidak tau apa maksud dari ucapan gadis itu.
"memang aku ngapain ?" tanya Rezie.
"pokoknya gak boleh ganggu orang yang punya kekurangan. gak baik." Aleta menasehati. tapi kalau ganggu orang yang normal baru boleh. karna Aleta adalah biangnya pengganggu.
"kekuarangan ? dia ?" tunjuk Rezie pada Agra.
"iya. pokoknya gak boleh ya." ucap Aleta seraya berlari meninggalkan kedua pria yang sedang menatapnya itu. Yang satu sedang memikirkan nganu sedangkan yang satu lagi sedang memikirkan kekurangan Agra.
Entahlah. mereka memilih untuk melupakan apa yang Aleta ucapkan tadi.
Sedangkan Aleta sendiri memilih untuk kembali kerumahnya karna hari sudah mulai siang dan matahari pun mulai terik membakar bumi.
"wuih wanginya..." ucap Aleta saat mencium wangi masakan yang langsung mengobrak-abrik isi perutnya.
"loh papa sama kakak mana ?" tanyanya pada sang mama yang masih sibuk membuat kue.
"ke kantor." jawab mama Deeva.
"tumben weekend ngantor." ucap Aleta sambil mencomot kue yang sudah matang.
"gak tau. lagi banyak kerjaan mungkin." jawab mamanya.
Tak berselang lama terdengarlah suara bel.
"biar aku aja bik." ucap Aleta pada bik Eni yang ingin membukakan pintu.
Aleta memperhatikan wanita yang sedang berdiri dihadapannya menggunakan pakaian yang super duper ketat membuat dada dan bokongnya tumpah kemana-mana. dia memperhatikan dari kepala sampai kaki. seketika dia menelan salive nya saat melihat pemandangan yang menyejukkan mata. dalam hati berpikir apa mungkin wanita itu adalah pelakor ?
•
•
•
TBC.
Terima kasih buat yang udah baca 😘
jangan lupa dukung othor ya 😘
Nih pasti Aleta HAMIL,Dan Agra yg ngalamin mual2 dan ngidam,Dari tingkah Agra aja udah tau..
lucu dg ke absurdan Aleta sm emaknya