ilyas nama seorang pemuda sederhana , tabib muda yang kelak akan menjadi raja disebuah negeri karena memenangkan sayembara, lalu karena tampan dan kesaktian nya dia terkenal sampai kerap menjadi idaman para gadis-gadis, khusus nya dikalangan bangsawan, mulai dari anak raja sampai rakyat jelata, dan karena itu pula terkadang yang menjadi konflik yang membuat perjalanan nya sebagai seorang prabu penuh dengan cobaan dan tantangan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Brayen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
rencana kantil menyusul sang prabu
Sang prabu pun, mulai bercerita tentang keluarganya, yaitu biyung dan kakeknya yang telah mati dibunuh oleh tumenggung sulamadi. menceritakan itu sang prabu menjadi merasakan kesedihan lagi. Ia terbayang dengan kenangan-kenangan saat ia masih bersama biyung dan kakeknya, sambil menangis sang prabu menceritakan itu kepada mpuu kemar.
Mendengar cerita itu mpu kemar pun kaget, dan ia juga ikut sedih akan kepergian sang biyung dan kakek nya sang prabu.
"tidak ku sangka begitu tragis akhir hidup biyung dan kakek mu, aku ikut sedih atas kepergian mereka" ucap mpu kemar mendengar cerita dari sang prabu.
"aku pun demikian mpu, sakit sekali hati ku bila mengingat kepergian biyung dan kakek", ucap prabu sambil berderai kan air mata.
"Mpuu tujuan ku kesini adalah untuk meminta pembelajaran dari mpu, karena diriku ini sudah menjadi seorang raja, aku ingin ada bekal ilmu kepemimpinan dari mu mpu,.", ucap sang prabu.
"cucuku, aku pasti akan membantu mu, apakah kau sudah melihat keadaan rakyat-rakyat mu saat kau sudah menjadi raja? Tanya mpu kemar kepada sang prabu.
"kebetulan diperjalanan ku menuju kesini, aku sudah banyak melihat dengan kepala mata ku sendiri mpu, bagaimana susahnya mereka karena pejabat dan tumenggung ku", ucap sang prabu.
"iyaa begitulah, bekal pertama menjadi seorang raja ia harus mengetahui dulu keadaan rakyat nya, setelah itu ia baru bisa memimpin.", ucap mpu kemar.
" saat sudah kau lihat penderitaan mereka , maka kau harus menjadi solusi ditengah-tengah mereka, agar bisa menghilangkan kesusahan mereka.", ucap mpu lagi.
" aku sudah mengganti semua pejabat dan tumenggung-tumenggung ku yang bersalah mpu, dan ku gantikan mereka dengan yang lebih baik,", jawab sang prabu.
"bagus, kau sudah menjalankan tugas mu menjadi raja yang bijak., tapi mengapa aku melihat hal lain didalam dirimu padahal semua urusan rakyatmu sudah kau selesaikan? Tanya mpu kemar
"karena masih banyak yang belum aku ketahui mpu, dibandingkan dengan apa yang telah aku ketahui," ucap sang prabu lagi
"yang buruk tidak akan tercampur dengan yang baik, karena tidak samar perbuatan itu, nanti engkau akan mengetahui semua yang baik dinegeri mu, dan yang buruk , itu hanya tinggal menunggu waktu", ucap sang mpu.
Mendengar nasehat mpu yang meneguhkan hati sang prabu, membuat prabu menjadi kembali bersemangat untuk menumpas kebatilan yang ada dinegeri way waru mas. Banyak nasehat ilmu ilmu kepemimpinan yang diajarkan mpu kemar kepada prabu ilyas.
Selesai mereka berbincang-bincang, mpu pun mempersilahkan sang prabu untuk ber istirahat dulu, karena sang prabu nampak terlihat kelelahan.
Di tempat kediaman tumenggung ratno, kantil mulai memikirkan sang prabu, ia khawatir akan keadaan sang prabu yang sampai saat ini belum kembali.
" bopo, apakah kakang prabu melupakan ku ya, atau ia sengaja lari dari diriku, kenapa sampai detik ini ia belum kembali? " tanya kantil kepada ayahnya.
" tidak nak, engkau ketahui sendiri, beliau adalah seorang raja, pasti ia masih sibuk, karena banyak wilayah yang ia kunjungi, untuk melihat langsung keadaan rakyatnya", ucap tumenggung ratno.
" aku takut ia akan memiliki wanita lain disetiap desa bopo, karena sifat ramah nya serta ketampanan nya itu, menjadi daya tarik wanita-wanita yang lain", ucap kantil yang curiga.
"Kalo itu bopo tidak dapat menebaknya anak ku, karena memang ujian terberat seorang pria adalah wanita, dan ia juga seorang raja sudah hal yang lumrah kalo dia memiliki banyak selir", ucap sang tumenggung ratno.
Mendengar jawaban dari sang ayah, kantil lalu menangis, ia merasa sakit hati nya karena harus menerima jawaban itu, ia tidak mau menerima bila nanti ada wanita lain yang akan menjadi istri sang prabu lagi.
"bopo izinkan aku untuk mencari sang prabu bopo, aku ingin menemani setiap langkah perjalanan nya, agar diriku selalu disisiku.", ucap kantil.
"tidak usah anak ku, kepergian mu takutnya akan membuat repot sang prabu", ucap tumenggung ratno
" tidak bopo, Aku harus menyusul tuan prabu", ucap kantil.
Mendengar keinginan kantil yang sudah sangat bulat dan sang tumenggung pun tak dapat menahan nya maka sang tumenggung tak bisa berbuat apa-apa lagi, ia hanya bisa diam mendengar keputusan yang telah diambil oleh putrinya.
kantil pun mulai mempersiapkan semua bekal dan perlengkapan nya yang akan dibawa menyusul sang prabu, kantil sudah tau kemana arah ia akan pergi, karena ia mengetahui bahwa sang prabu mau ke desa menggalamas, maka kantil pun berniat untuk pergi ke desa itu.
Keesokan hari nya kantil berpamitan dengan bopo dan biyung nya, sang bopo yang sebenarnya khawatir akan keselamatan putrinya dijalan mencoba untuk menasehati nya lagi, agar kantil mengurungkan niatnya.
"lebih baik urungkan saja niatmu itu nak, bopo khawatir, karena engkau wanita, bopo takut dirimu akan kenapa-napa dijalan", ucap tumenggung ratno.
"tidak mengapa bopo, aku bisa menjaga diriku kok, bopo tidak usah khawatir.'', ucap kantil.
kantil pun pamit kepada bopo dan biyung nya, dengan menggunakan kuda, kantil beranjak menuju desa menggalamas.
perjalanan kantil pun dimulai, hari demi hari berlalu, singkat cerita hampir sampailah kantil didesa menggalamas, sang prabu pun yang masih disana, menimba ilmu kepada mpu kemar pun tak mengetahui bahwa kantil akan menyusulnya. Ia pun masih sibuk belajar, dan menikmati masa menjadi murid tanpa beban kepemimpinan seorang raja. Mpu kemar pun mengajari banyak hal kepada sang prabu, tentang tentang filsafat kehidupan, makna dan tujuan kepemimpinan, dan masih banyak lagi.
Siang itu selesai mengajari sang prabu, mpu kemar yang sedang duduk bersama sang prabu pun, mengajak mengobrol sang prabu.
"cucuku, mudah-mudahan dengan ilmu yang kau miliki ini, menjadi bekal mu memimpin negeri dengan arif dan bijak", ucap mpu kemar
"saya akan mengingat semua yang telah mpu ajarkan kepada saya", ucap prabu ilyas.
"apakah ada yang mengganjal hati mu, sepertinya engkau akhir-akhir ini terlihat gelisah? Apakah kau merindukan istana dan permaisuri mu? tanya mpu kemar
"aku sudah rindu dengan istana dan permaisuri ku mpu, sudah lama aku pergi meninggalkan mereka, mungkin sudah saatnya untuk ku kembali", ucap sang prabu.
"pulanglah cucu ku, semua bekal ilmu yang kau timba sudah cukup, seiring berjalan waktu engkau juga akan banyak belajar dari pengalaman yang engkau temui", ucap mpu kemar.
"besok pagi saya akan pergi mpuu, pulang ke istana", jawab sang prabu.
Tidak lama datanglah kantil yang sudah berada didesa menggalamas, sayup sayup samar memandang sang prabu dari kejauhan, kantil coba memastikan nya, ia melihat 2 orang yang sedang mengobrol. Dan kantil menuju kearah sang prabu.
