NovelToon NovelToon
The Story Of Jian An

The Story Of Jian An

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi
Popularitas:450
Nilai: 5
Nama Author: NinLugas

Pada abad ke-19, seorang saudagar China yang kaya raya membawa serta istri dan anaknya menetap di Indonesia. Salah satu anak mereka, Jian An, tumbuh menjadi sosok yang cerdas dan berwibawa. Ketika ia dewasa, orang tuanya menjodohkannya dengan seorang bangsawan Jawa bernama Banyu Janitra.

Pada malam pertama mereka sebagai suami istri, Banyu Janitra ditemukan tewas secara misterius. Banyak yang menduga bahwa Jian Anlah yang membunuhnya, meskipun dia bersikeras tidak bersalah.

Namun, nasib buruk menghampirinya. Jian An tertangkap oleh orang tidak dikenal dan dimasukkan ke dalam sumur tua. berenang di permukaan air sumur yang kini tidak lagi berada di abad ke-19. Ia telah dipindahkan ke kota S, tahun 2024. Dalam kebingungannya, Jian An harus menghadapi dunia yang jauh berbeda dari yang ia kenal, berusaha menemukan jawaban atas misteri kematian suaminya dan mencari cara untuk kembali ke masa lalu yang penuh dengan penyesalan dan rahasia yang belum terungkap.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NinLugas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19

Saka merasa gelisah seiring dengan berjalannya waktu. Setiap langkahnya terasa semakin berat, dan ia tak bisa menahan kekhawatirannya terhadap Jian An. Sejak meninggalkan wanita itu di taman, ia tak bisa berhenti memikirkan apa yang sedang terjadi padanya. Rasa cemas semakin menguasainya, dan perasaan bersalah muncul begitu saja, seolah-olah ia telah meninggalkan Jian An dalam keadaan yang tidak aman.

Malam mulai menyelimuti kota, dan Saka merasa ada yang tidak beres. Ia memutuskan untuk mencari Jian An di setiap sudut kota, berharap bisa menemukannya sebelum sesuatu yang buruk terjadi. Ia melewati jalanan yang ramai, bertanya pada beberapa orang, namun tidak ada yang tahu keberadaannya.

Dengan tekad bulat, Saka akhirnya berlari, menelusuri setiap jalan yang bisa ia jangkau. Setiap detik terasa begitu panjang, namun ia terus berlari, tak peduli dengan kelelahan yang mulai menyergapnya. Jian An harus ditemui, dia tidak akan membiarkan wanita itu pergi begitu saja tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Saka terus berlari hingga akhirnya ia tiba di sebuah taman sepi yang tampak gelap, hanya diterangi lampu jalanan yang redup. Di sana, ia melihat seseorang duduk sendirian di bangku, seorang wanita dengan wajah yang familiar. Itu adalah Jian An. Wajahnya terlihat lelah, tetapi ada kelegaan yang terlihat di mata Saka saat akhirnya ia menemukan wanita itu.

Jian An menoleh perlahan, terkejut melihat Saka mendekat dengan napas terengah. "Banyu…" ucapnya lirih, merasa cemas dan bingung dengan pertemuan mendadak ini.

Saka berhenti beberapa langkah dari Jian An dan hanya bisa menghela napas panjang. "Aku khawatir, Jian An. Aku tidak bisa membiarkanmu sendiri begitu saja," katanya dengan nada serius, matanya penuh keprihatinan.

"Tapi kamu yang memintaku pergi," ucap Jian An. Radja yang sejak tadi menemani Jian An merasa dia tidak asing akan Saka. Benar saja perusahaan mereka pernah bekerja sama untuk ekspor batik tulis ke Australia.

Saka menatap Jian An, merasa bingung dengan pernyataannya. "Aku hanya ingin memastikan kamu aman," jawabnya, namun kemudian matanya beralih ke arah Radja yang berdiri tidak jauh dari mereka. Ada sesuatu yang aneh dengan pria ini, sesuatu yang membuatnya merasa sedikit cemas, meskipun Radja tampak tenang.

Radja, yang sejak tadi diam, akhirnya mengangkat tangannya dan menyapa Saka. "Saka Janitra, bukan?" tanyanya, nada suaranya penuh dengan pengetahuan yang mendalam. Saka terkejut, memandang pria itu dengan tajam.

"Bagaimana kamu tahu namaku?" tanya Saka, merasa ada yang aneh dengan pertemuan ini. Radja hanya tersenyum kecil, menjawab, "Kami pernah bekerja sama beberapa tahun lalu dalam proyek ekspor batik tulis ke Australia, bukan? Aku bekerja di salah satu perusahaan yang menjadi mitra."

Saka terdiam sejenak, mengingat kembali proyek tersebut. Memang benar, perusahaan mereka pernah memiliki kerja sama ekspor, tetapi ini pertama kalinya dia bertemu dengan Radja secara langsung. "Ah, benar," jawabnya pelan, mencoba mengingat detilnya.

Jian An yang mendengar percakapan itu hanya bisa memandang kebingungan. "Kalian saling mengenal?" tanyanya, mencoba menghubungkan semuanya.

Radja mengangguk dan berkata, "Ya, kami pernah berurusan dalam dunia bisnis. Tapi untuk saat ini, aku hanya ingin memastikan dia aman," ujarnya sambil memandang Jian An. "Dia tampaknya belum sepenuhnya sadar akan situasinya."

Saka menatap Radja dengan ragu, namun ia tahu bahwa saat ini prioritasnya adalah memastikan Jian An dalam keadaan baik-baik saja. "Terima kasih telah menemani dia," ucap Saka akhirnya kepada Radja, meskipun hatinya masih terasa cemas.

Jian An menunduk, merasa bingung dengan banyaknya orang yang peduli padanya, namun di saat yang bersamaan, ia merasa aman di tengah kebingungannya ini. "Aku hanya ingin pulang," ucapnya dengan suara lirih.

***

"Besok kita pulang," ucap Saka yang membuat Jian An sumringah. Dikira Jian An dia akan pulang ke masanya tapi malah pulang dengan Saka ke rumah Kakeknya Saka.

Jian An merasa hatinya ringan begitu mendengar kata-kata Saka. Namun, saat mereka naik mobil menuju rumah Kakek Saka, sebuah kebingungan kembali melanda pikirannya. Dia mengira bahwa "pulang" yang dimaksud Saka adalah pulang ke rumahnya di masa lalu, tempat di mana ia merasa aman dan dikenal. Tetapi begitu mobil melaju, dia menyadari bahwa mereka bukan menuju ke arah yang biasa ia kenal.

"Jadi... kita menuju ke mana?" tanya Jian An dengan suara pelan, mencoba menenangkan kegelisahannya. Saka yang duduk di sampingnya hanya tersenyum tipis, tetap fokus mengemudi. "Ke rumah kakekku. Kamu akan tinggal di sana untuk sementara waktu," jawabnya dengan nada yang menunjukkan bahwa dia benar-benar berencana untuk memastikan Jian An aman.

Jian An terdiam. "Rumah Kakekmu?" Ia tidak begitu mengerti apa yang dimaksud Saka, tetapi melihat senyum di wajahnya, Jian An merasa tidak bisa berkata lebih banyak lagi. Ia merasa bingung, namun di sisi lain, ada perasaan lega karena setidaknya Saka menjaga dan membimbingnya.

Beberapa saat kemudian, mereka sampai di sebuah rumah besar yang terlihat sangat mewah, dengan taman yang luas dan pagar tinggi yang mengelilinginya. "Ini rumah kakekku," ujar Saka sambil membuka pintu mobil dan membimbing Jian An keluar.

Jian An memandang sekeliling dengan tatapan heran. "Ini rumahmu?" tanyanya, merasa takjub melihat kemewahan rumah tersebut. Saka mengangguk. "Ya, dan sekarang rumah ini akan jadi tempat yang aman untukmu."

Saat mereka masuk ke dalam rumah, suasana yang sepi dan tenang menyambut mereka. "Kakek sedang istirahat, jadi kamu bisa beristirahat di kamar tamu," ujar Saka. Jian An hanya mengangguk, meskipun hatinya masih penuh tanda tanya. Saka menuntunnya menuju kamar yang nyaman, dan begitu pintu kamar tertutup, Jian An duduk di tepi tempat tidur, merenung.

Dia ingin sekali pulang ke tempat yang lebih familiar, tetapi entah mengapa, perasaan aman yang didapatkan di sini cukup menenangkan. "Besok... aku akan mengerti semuanya," pikirnya dalam hati, meskipun dirinya masih merasa bingung dan jauh dari rumah yang sesungguhnya.

Kakek Saka, yang duduk di meja kerjanya dengan tatapan penuh perenungan, memperhatikan lukisan wanita Tionghoa yang mengenakan pakaian hianfu dengan seksama. Setiap detail dari lukisan itu seperti membawa kenangan yang tak bisa lepas dari ingatannya. Lukisan itu bukan hanya sekadar karya seni, melainkan sebuah misteri yang telah lama tersimpan rapi dalam hidupnya. Wanita dalam lukisan itu adalah Jian An, atau setidaknya, seseorang yang sangat mirip dengan wanita yang kini tinggal di rumahnya.

Saka yang berjalan melewati pintu kamar kakeknya, menghentikan langkahnya saat melihat kakeknya sedang terlarut dalam pandangan ke lukisan tersebut. Ia tahu bahwa kakeknya sangat berhati-hati dengan lukisan itu, tetapi kali ini ada sesuatu yang berbeda. Sesuatu yang terasa lebih mendalam. "Kakek, apakah kamu ingat siapa dia?" tanya Saka dengan nada hati-hati, menyadari bahwa kakeknya mungkin menyimpan lebih banyak hal tentang wanita dalam lukisan tersebut daripada yang ia ketahui.

Kakek Saka menghela napas panjang, lalu menoleh ke arah cucunya. "Ini adalah Jian An," jawabnya perlahan, suaranya dipenuhi oleh ketenangan yang sulit dijelaskan. "Wanita ini telah lama menghilang, tapi kini dia kembali... dalam bentuk yang berbeda."

Saka merasa ada ketegangan dalam udara. "Kakek, Jian An yang ada di rumah sekarang... dia memang mirip dengan wanita dalam lukisan ini. Apakah kamu tahu apa yang sebenarnya terjadi padanya? Mengapa dia bisa kembali?"

Kakek Saka menatap cucunya dengan serius. "Ada banyak hal yang tidak bisa aku jelaskan, Saka. Yang aku tahu, Jian An adalah bagian dari kisah lama, kisah yang melibatkan keluarga kita, keluarga yang terlupakan oleh waktu. Namun, apa yang terjadi padanya lebih dari sekadar takdir biasa." Kakek Saka menundukkan kepala, tampak seolah menyembunyikan perasaan yang terpendam.

Saka mulai merasakan ketegangan yang sama. "Apa maksud kakek dengan 'lebih dari sekadar takdir biasa'? Apa yang harus aku lakukan untuk membantunya?"

Kakek Saka menatap cucunya dalam-dalam, seolah menimbang-nimbang apakah sekarang saat yang tepat untuk memberitahunya lebih lanjut. "Jangan biarkan dia pergi, Saka. Jian An adalah kunci dari banyak hal yang akan terungkap, dan dia akan membimbingmu lebih jauh dari yang kamu bayangkan."

Di luar kamar, Jian An yang mendengar percakapan itu, merasakan ada sesuatu yang lebih besar daripada yang dia bayangkan. Sesuatu yang menghubungkannya dengan Saka, dengan keluarga ini, dan dengan masa lalu yang tersembunyi. Meski ia merasa asing dan bingung, di dalam hatinya ada rasa ingin tahu yang tak terbendung. Apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya? Mengapa semuanya terasa seperti takdir yang sudah lama menunggu untuk diungkapkan?

1
yanah~
Mampir kak, tulisannya rapi, enak dibaca 🤗
¶•~″♪♪♪″~•¶
semangat kk/Determined//Determined/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!