NovelToon NovelToon
Perjodohan Rahasia Siswi SMA

Perjodohan Rahasia Siswi SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Ketos / Nikahmuda / Cinta Paksa / Romansa / Pernikahan rahasia
Popularitas:42.1k
Nilai: 5
Nama Author: Falisyaa Cf

Falisya seorang gadis cantik yang berasal dari desa, dia terpaksa harus pindah sekolah ke kota karena orang tuanya.

ternyata tujuan dia pindah ke kota adalah untuk menikah dengan Mahendra, lelaki asing yang tidak ia kenal sama sekali.
mereka melakukan pernikahan karena perjanjian orangtua nya dahulu.
untuk merahasiakan pernikahan itu, mereka melakukan berbagai cara.

Di sekolah falisya adalah adik kelasnya mahendra.
Pertama kali falisya menginjakkan kaki di sekolah itu, ketos tampan tertarik padanya, hingga membuat Mahendra yang terkenal cuek dan dingin merasa tersaingi.

Ketos dan Mahendra adalah dua orang yang berpengaruh di sekolah, hingga membuat mereka saling bersaing. Mahendra tidak menyukai Alif yang selalu berusaha mendekati falisya, hingga berbagai cara ia lakukan untuk menjauhkan mereka berdua.

Bagaimana falisya dan Mahendra menyembunyikan pernikahan mereka?

Dan apa saja tantangan yang mereka dapatkan karena pernikahan itu?

Akankah mereka saling mencintai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Falisyaa Cf, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sadar

"Sejak kapan dia bisa baik dengan wanita dan khawatir begitu, apa mereka memiliki hubungan spesial?" gumam dokter itu.

Mahendra langsung berdecih kesal dan membawa tangan falisya dan dia letakkan di keningnya, tanpa sadar airmatanya menetes begitu saja sehingga membuatnya langsung mengusapnya dan menatap kearah lain.

Pintu terbuka memperlihatkan pak Bobby, lelaki itu langsung menghampiri mereka semua, "Mahendra, apa falisya baik-baik saja?"

"Nggak, pak!"

"Apa yang terjadi padanya?"

"Aku yang salah karena sudah memukul wajahnya," jawab mahendra.

"Mana yang benar? Kamu atau Alif? Tadi Alif bilang dia yang memukulnya, kenapa kalian berdua ingin sekali memukul falisya?" tanya pak bobby membuat Mahendra melongos dan beralih menatap falisya.

Pintu terbuka kembali memperlihatkan Gebby yang khawatir, dia langsung berdiri di samping ranjang milik falisya dan menatap wajah wanita yang berbaring lemah itu, dia memegang luka yang ada di pipi falisya.

"Falisya Lo kenapa nekat banget sih, gue nggak sempat larang lo! Lo nya malah udah sampai di tengah-tengah lapangan," ujar Gebby.

"Bukankah falisya tadi sudah pergi ke kelas, kenapa dia ada di lapangan itu juga?" tanya Mahendra.

"Tadi gue ngasih tau dia kalau kalian berdua bertengkar dan kami langsung pergi ke lapangan, sampai sana dia langsung memisahkan kalian!" jelas Gebby.

Mahendra langsung menatap kembali kearah falisya, dia merasa bersalah dan berbicara di dalam batinnya, "Kenapa Lo misahin kami? kenapa Lo ngelindungi gue,"

"Gue nggak mau punya hutang Budi sama Lo, bangun Falisya! Gue nggak punya alasan untuk bilang sama orang tua lo nantinya," batin Mahendra.

"Maafin gue!" lirih mahendra menatap ke falisya.

Bel waktu istirahat telah berakhir berbunyi, lalu Mahendra menatap ke Gebby, "Lo masuk aja biar gue yang jagain falisya!"

Gebby menganggukkan kepalanya, dia tanpa sengaja melihat Mahendra menggenggam tangan falisya, dan wajah lelaki itu terlihat sekali jika sangat khawatir dengan keadaan falisya. Namun, dia langsung menundukkan kepalanya kearah pak Bobby dan langsung meninggalkan ruangan tersebut.

"Mahendra, kamu jagain falisya disini, setelah dia sadar datang keruangan saya!" perintah pak Bobby.

"Baik, pak!"

Satu jam telah berlalu, Mahendra masih setia menunggu falisya hingga dia ketiduran. Falisya membuka matanya dan memegang kepalanya yang terasa sakit dan langsung melirik kearah mahendra yang sedang tertidur dan menggenggam tangannya erat.

Falisya mengusap luka Mahendra dengan tangan kanannya, Mahendra terbangun dan melihat falisya yang sudah sadar langsung tersenyum dan memeluknya. Falisya tersenyum dan membalas pelukan lelaki itu.

Setelah mahendra melepaskan pelukannya dia langsung menatap manik mata falisya secara bergantian, "Kenapa Lo lakuin itu?"

"Seharusnya gue yang nanya, kenapa kalian bertengkar seperti itu?" tanya falisya kembali.

"Lo nggak perlu tahu masalahnya, yang jelas jangan pernah lakuin itu lagi," perintah Mahendra.

"Kalau kakak mau falisya nggak kelakuin itu, hentikan tingkah kakak yang suka bertengkar itu,"

"Falisya, gue bertengkar karena ada sebabnya dan gue nggak bisa jelasinnya sama Lo,"

"Kalau gitu jangan lakuin lagi, kalau kakak ngelakuinnya lagi maka falisya juga akan bersikap seperti tadi,"

"Falisya, Lo keras kepala banget sih! Gue nggak perlu lo lindungi," tegas Mahendra.

"Tapi, gue merasa perlu melakukan itu, dan semua itu ada di tangan kakak." falisya langsung bangkit dan turun dari ranjang pasien lalu meninggalkan ruangan tersebut.

"Bandel banget sih, kenapa istri gue keras kepala sih!?" gerutu Mahendra.

dokter tersebut yang masih berada dalam ruangan namun dirinya tidak terlihat karena terhalang oleh sebuah lemari langsung membulatkan matanya, "Apa benar yang di katakan mahendra barusan?"

"Gue nggak salah dengarkan? Lelaki itu bilang jika falisya adalah istrinya? Apa mereka sedang bermain drama suami istri?" tanyanya pada diri sendiri.

Dia langsung menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dan menatap lurus kedepan lalu dia melihat Mahendra berada di hadapannya dengan tatapan yang datar dan seakan ingin menerkam seseorang.

Di tempat lain falisya telah memasuki kelas, "Buk, maaf saya terlambat!"

"Falisya, apa kamu sudah lebih baik? Apa tidak seharusnya kamu istirahat saja di UKS?" tanya buk wirna.

"Nggak, buk. saya sudah baikan kok," jawab falisya.

"Kamu yakin?"

"Yakin, Bu!"

"Iya udah kalau gitu kamu duduk, biar kita mulai kembali pelajaran hari ini," perintah buk wirna.

"Makasih, buk." falisya langsung melangkahkan kakinya dan duduk di sebelah gebby yang terus menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan.

falisya melirik kearah gebby dan mengerutkan keningnya, "Lo kenapa natap gue kaya gitu?"

"Gue heran, kenapa gue tadi sepertinya ngerasa kalau lo sama kak Mahendra itu,"

"Ada apa gue sama kak Mahendra?" tanya falisya kebingungan.

"Lo ada hubungan spesial ya sama kak mahendra?" tanya Gebby dengan menyipitkan matanya.

"Ya enggalah, apaan sih Lo nggak jelas." falisya langsung mengalihkan pandangannya, namun Gebby memegang kedua pipi falisya dan mengarahkan kembali agar menatap dirinya.

"Aww, sakit," ringis falisya.

"Eh, iya lupa gue! Maaf ya, argh gue kok jadi tolol gini, masih sakit ya?" tanya Gebby.

"Ya sakitlah, Lo nggak lihat sekuat itu pukulan kak alif mengenai gue? Nggak mati aja gue syukur."

"Kira-kira masalah orang itu apa ya?" tanya Gebby penesaran.

"Eh tunggu dulu, gue tadi masih nanya loh dan kenapa nggak di jawab?" tanya Gebby.

"Lo tanya apa? Gue kan bantuin mereka biar pisah, g-gue nggak bisa lihat orang bertengkar seperti itu, ya gue nggak tahu kalau muka gue kena tonjok," jelas falisya gugup.

"Tapi, di lapangan kalau geu jelas lihat kalau Lo sengaja bantuin kak mahendra, apa penglihatan gue mulai kabur ya?" tanya Gebby.

"Mungkin aja,"

"Ha iya di waktu UKS lagi, kak Mahendra itu genggam tangan Lo kayak gini nih." Gebby langsung memegang tangan falisya seperti yang di lakuin Mahendra saat di UKS tadi.

"Lo salah lihat kali, mungkin aja karena dia panik atau merasa bersalahkan? Lagian gue kan yang bantuin dia mangkanya pukulan kak alif kenaknya ke gue!" jelas falisya.

"Bisa jadi juga sih, masuk akal! Tapi sumpah ya, aaaaaa sweet kali kak Mahendra baru lihat gue tau, gue kira dia bakalan tetap bersikap kayak kulkas tujuh pintu dan nggak peduli sama lo,"

"Tapi, gimana luka Lo masih sakit? nanti kita datangin kak Alif untuk meminta pertanggung jawaban," lanjut Gebby.

"Nggaklah untuk apa? Gue juga sudah jauh lebih baik, udah di obatin juga kan palingan bentar lagi juga sembuh," tolak falisya.

"Tapi dia harus bertanggung jawab, falisya. Sekalian kita manfaatin untuk cuci-cuci mata," ujar Gebby dengan menaikkan turun alisnya.

"Terserah Lo deh,"

Di tempat lain tepatnya di UKS, Mahendra sedang berbicara empat mata dengan dokter tersebut yang bernama Ferdian. Dokter tersebut menatap tajam kearah mahendra untuk meminta penjelasan dari ucapannya barusan.

"Benar falisya itu istri Lo?" tanya dokter Ferdian.

"Hmm,"

"Astaga Lo apain dia mahen? Lo hamilin anak yang masih sekolah?" tanya Ferdian dengan wajah yang serius.

"Gila ya Lo mahen, gue kira Lo nggak minat sama perempuan ternyata lebih berbahaya dari Alif,"

1
partini
cembukur
partini
bikin surprise dong fre yang jadi gadis desanya
partini
afdal ma Geby aja jangan sama mk lampir
partini
suka KLW lihat cowok cembukur
Miss Lim
ikutan aja kamu😃
partini
bisa semalam full hukumannya falisya
partini
moga aja bareng ma mahen biar sekalian bulan madu
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
partini
mahen mending Lo pindah kamar sebelah
partini
lanjut Thor,,MP ko garing amat Thor sedikit fanassss boleh lah
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
partini
ayo di tunggu amarahnya mahen kaya apa Thor
partini
yah si mahen kemana kata mau jagain bini
Reni Anjarwani
doubel up thor
partini
bisa jadi patah hati se antero sekolah tuh
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
partini
lanjut Thor 👍👍👍👍
Reni Anjarwani
doubel up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!