Ketika takdir menginginkannya menjadi sang penguasa, dia malah ingin hidup seperti rakyat biasa, dan walaupun takdir berhasil menjadikannya seorang Dewa yang luar biasa, namun ia lebih memilih untuk menjalani hidup layaknya manusia biasa.
Kemudian, takdir kembali membawanya menuju ke jalan untuk menjadi seorang penguasa tertinggi, namun untuk mendapatkannya, ia harus melalui halangan dan juga rintangan yang sangat berat.
Sedangkan disisi lain, ada bahaya besar yang sedang mengintai seluruh semesta sehingga membuatnya harus berjuang sekali lagi demi menciptakan kedamaian.
Akankah dia berhasil mencapai jalan itu, atau malah berpegang teguh pada keputusannya? Dan apakah dia benar-benar mampu untuk menciptakan kedamaian di seluruh semesta?
Baca kelanjutannya...
Part 1 : 1-118
Part 2 : 120-
IG: @zhie_n15
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Valheinz Z.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch-05. Siapa Dia Sebenarnya?
Di ruangan khusus Tuan Li.
"Tuan, ini kedua barang Anda dan terima kasih karena sudah menawar dengan harga tinggi" ucap Tuan Li sembari menyerahkan kedua barang milik Lin Feng.
Memang benar, harga yang ditawarkan oleh Lin Feng untuk kedua barang tersebut memanglah sangat tinggi, bahkan Tuan Li tidak pernah menyangka jika bongkahan batu meteor yang ia temukan akan terjual dengan harga seribu koin platinum, lalu untuk sepasang telur Beast itu, ia bahkan tidak tahu berapa besar nilai lima kristal yang Lin Feng tawarkan.
"Tidak perlu sungkan, lagipula aku memang menginginkan kedua barang itu, jadi aku tidak masalah dengan harganya" sahut Lin Feng, kemudian memasukkan kedua barang yang ia dapatkan ke dalam cincin penyimpanannya.
"Tuan, maaf jika aku lancang, kemana tujuan Anda selanjutnya?" tanya Tuan Li.
"Aku belum memikirkannya, tapi untuk beberapa hari kedepannya aku akan tinggal di penginapan mu ini" jawab Lin Feng.
Tuan Li tersenyum senang ketika mendengar perkataan Lin Feng, pasalnya, ia tidak menyangka jika Lin Feng ternyata adalah tamu di penginapannya. Pada awalnya, Tuan Li sempat berpikir jika Lin Feng hanya datang untuk mengikuti acara lelang itu saja, jadi tidak mungkin ia memiliki kesempatan untuk bisa berhubungan baik dengannya, tapi sekarang, niatnya itu mungkin saja bisa terjadi.
"Tuan, jika Anda berkenan, Anda bisa tinggal di tempatku saja, dengan begitu, Anda tidak perlu memikirkan biaya penginapan lagi" ucap Tuan Li.
Lin Feng langsung bisa menangkap maksud tersembunyi dari tawaran Tuan Li itu, tapi ia tidak bermaksud untuk menolaknya sama sekali, karena ia juga membutuhkan bantuan Tuan Li, "Baiklah, aku akan menerima tawaran mu" sahut Lin Feng.
"Syukurlah, kalau begitu mari kita ke rumahku, Tuan" ajak Tuan Li.
"Namaku Lin Feng."
Setelah perbincangan singkat itu berakhir, Lin Feng kemudian mengikuti Tuan Li menuju ke rumahnya yang terletak di pinggir kota kekaisaran, namun disepanjang perjalanan menuju ke sana, Lin Feng bisa merasakan ada beberapa orang yang tengah mengawasi mereka.
"Tuan Muda, sepertinya ada yang mengawasi kita" ucap Tuan Li yang juga menyadari keberadaan orang-orang itu.
"Abaikan saja" sahut Lin Feng.
Di rumah Tuan Li.
"Tuan Muda, silahkan, ini adalah teh herbal yang mengandung banyak khasiat, terutama untuk menambah stamina" ucap Tuan Li.
"Terima kasih" jawab Lin Feng.
Sembari menikmati secangkir teh hangat, Tuan Li menceritakan beberapa hal mengenai dirinya kepada Lin Feng, ia juga menceritakan tentang perjalanannya selama ini, termasuk cerita mengenai bagaimana dia memulai bisnisnya di pelelangan, dan dari cerita tersebut, Lin Feng bisa mengambil kesimpulan bahwa Tuan Li adalah orang yang telah menjelajahi seluruh Daratan Xuanwu ini.
"Sepertinya keputusanku untuk ikut dengannya tidaklah salah" ucap Lin Feng dalam hatinya.
"Tuan Li, bagaimana dengan pangeran kedua? Anda sudah menyinggungnya dan aku yakin dia tidak akan diam saja" ucap Lin Feng.
"Hah" Tuan Li menghela napas panjang, "Aku tahu itu, jika masih memungkinkan aku akan tetap tinggal di kota kekaisaran ini, jika tidak, aku akan pergi dan pindah ke kota lain" jawab Tuan Li.
"Tuan Li, aku memiliki penawaran menarik untukmu" sahut Lin Feng.
"Memangnya apa yang akan Tuan Muda tawarkan padaku?" tanya Tuan Li.
"Langsung saja, jika kau mau membantuku, maka aku akan menjamin keselamatanmu, bahkan tidak mustahil bagiku untuk menjadikanmu sebagai kaisar di kota ini" jawab Lin Feng.
Apa yang Lin Feng katakan memang benar, dan sangat mudah baginya untuk menjadikan Tuan Li sebagai kaisar di Negeri Wu ini. Tapi, tujuannya mengatakan hal itu bukanlah untuk menunjukkan kekuatannya, melainkan hanya ingin Tuan Li percaya jika dia memang mampu menjaga keselamatannya.
Tuan Li nampak kaget mendengar perkataan Lin Feng, walaupun ia tidak sepenuhnya yakin dengan perkataan Lin Feng barusan, tapi setidaknya ia bisa menjalin hubungan baik dengan pemuda tersebut. Lagipula, tujuannya sejak awal memanglah menjalin hubungan baik dengan pemuda misterius yang ada didepannya itu.
"Tuan Muda, aku tidak ingin menjadi kaisar, tapi jika Tuan Muda benar-benar bisa menjamin keselamatan ku, maka aku akan melakukan apapun yang bisa aku lakukan untuk membantu Tuan Muda" ucap Tuan Li.
"Baiklah, kalau begitu aku akan mulai dengan melenyapkan para penguntit di sekitar tempat ini" sahut Lin Feng, kemudian sesosok bayangan hitam nampak melesat keluar dari dalam tubuh Lin Feng.
Karena penasaran, Tuan Li kemudian mengedarkan kekuatan jiwanya untuk mengetahui apa yang tengah terjadi, dan saat itu juga, ia benar-benar kaget ketika melihat ada orang lain yang mirip dengan Lin Feng sedang menghabisi orang-orang yang mengawasi mereka, dan yang lebih mengejutkannya lagi adalah, sosok yang mirip dengan Lin Feng itu benar-benar sangat kejam.
"I-ini..." Tuan Li tidak tahu harus berkata apa, dia benar-benar bingung dengan situasi yang sedang terjadi saat ini.
"Ada apa Tuan Li? Kenapa kau terlihat bingung seperti itu?" tanya Lin Feng.
"Tu-tuan Muda, siapa sebenarnya orang itu? Kenapa dia begitu mirip dengan Tuan Muda?"
"Dia adalah bayanganku, kekuatannya hanya satu tingkat di bawahku, jadi Tuan Li tidak perlu mengkhawatirkannya."
Tuan Li memang tidak mengkhawatirkan sosok yang begitu mirip dengan Lin Feng itu, tapi ia justru kaget ketika mendengar perkataan Lin Feng, jika bayangannya saja mampu membunuh kultivator ranah Yin dan Yang tahap tujuh dengan sangat mudah, lalu bagaimana dengan Lin Feng itu sendiri? Bukankah itu artinya Lin Feng bisa saja membunuhnya dengan satu jari?
"Siapa sebenarnya pemuda ini? Kenapa aku bisa gemetaran hanya karena mendengar ucapannya barusan?"
Beberapa saat kemudian, sosok yang mirip dengan Lin Feng tiba-tiba saja muncul didekat mereka berdua, dan lagi-lagi, kemunculan sosok tersebut berhasil membuat Tuan Li kaget untuk yang kesekian kalinya, pasalnya, Tuan Li baru saja melihat sosok itu keluar dari tubuh Lin Feng kurang dari satu menit yang lalu, dan sekarang, ia telah muncul lagi didekat mereka.
"Tuan, orang-orang itu sudah berhasil dilenyapkan" ucap bayangan Lin Feng.
Lin Feng mengangguk pelan, "Bagus! Kau bisa kembali sekarang" sahut Lin Feng, kemudian bayangannya masuk kembali ke tubuhnya.
"Tuan Muda, siapa Anda sebenarnya?" Tuan Li memberanikan diri untuk menanyakan identitas Lin Feng.
"Sama sepertimu, aku hanya manusia biasa yang tidak suka diganggu" jawab Lin Feng.
"Jika kau hanya manusia biasa, lalu aku ini apa?" gumam Tuan Li dalam hatinya.
***
Keesokan harinya, di suatu tempat di kota kekaisaran.
"Apa sudah ada kabar dari mereka?" tanya pangeran kedua.
"Maaf yang mulia, tapi ada kabar buruk yang ingin hamba sampaikan" jawab pengawalnya.
"Apa itu?"
"Sepuluh pengawal terbaik yang kita kirim untuk mengawasi mereka berdua telah mati, dan aku tidak mengetahui siapa yang telah membunuh mereka."
"Apa? I-ini sangat mustahil, mereka semua adalah kultivator ranah Yin dan Yang tahap tujuh, bagaimana mereka bisa mati semuanya?" pangeran kedua nampaknya masih sulit untuk percaya pada berita yang disampaikan oleh pengawalnya.
"Hamba juga tidak mengerti yang mulia, tapi memang itulah kenyataannya."
"Cihh, aku yakin ada seseorang yang sangat kuat yang membantu mereka, jika tidak, tidak mungkin mereka bisa mati begitu saja" ucap pangeran kedua dan ia sangat yakin dengan pemikirannya itu.
"Lalu, apa yang harus kita lakukan, yang mulia?"
"Tidak ada cara lain, kita hanya bisa meminta bantuan pada ayahku" jawab pangeran kedua, kemudian ia mengajak pengawalnya untuk kembali ke istana kekaisaran.
Setibanya di istana, pangeran kedua langsung menceritakan apa yang sedang ia alami saat ini kepada ayahnya, dan tentu saja, ia melebih-lebihkan cerita tersebut dan membuat seolah Tuan Li dan Lin Feng lah yang bersalah, bahkan ia mengatakan bahwa Lin Feng dan Tuan Li telah mengancamnya.
"Apa yang kau ceritakan itu benar-benar terjadi? Atau semua cerita itu hanya akal-akalan mu saja agar ayah membantumu mengatasi masalah yang telah kau ciptakan" sahut pangeran pertama.
"Kakak, apa maksudmu?"
"Aku tidak bermaksud apa-apa, tapi setahuku, selama ini kau selalu saja menimbulkan masalah untuk ayah, bahkan kau begitu berani menyinggung orang yang seharusnya tidak bisa disinggung!"
"Wu Nan, jangan seperti itu, dia adalah adikmu dan sudah menjadi kewajiban mu untuk melindunginya" sahut kaisar.
"Ayah, dia memang adikku tapi sikapnya yang semena-mena dan selalu membuat masalah benar-benar membuatku kesal."
"Sudahlah, ayah akan membantumu, tapi sebelum itu, ayah ingin tahu siapa yang telah kau singgung"
"Ayah, aku tidak menyinggung siapapun, justru merekalah yang menyinggung ku!" ujar pangeran kedua.
"Baiklah, kalau begitu bawa ayah ke tempat orang yang menyinggung mu itu."
masa dunia dewa gak ada ilmu penempaan senjata dan lagi sudah 3 novel tidak ada alkemis setau saya di dunia fantasi yg namanya dewa sudah pasti punya keahlian yg diatas normal...
jika pertarungan kecil seperti bandit atau permusuhan antar kekaisaran digunakan untuk memeperpanjang alur ok lah gpp tapi jika diceritakan detail apalagi ada dewa yg ikut campur ceritanya jadi hambar dan kurang greget... ini asura rajanya para dewa katanya cuman jentikan jari alam semesta rata dg tanah