Follow IG othor @ersa_eysresa
Anita wanita yang memiliki paras cantik dan pekerja keras, harus rela kehilangan segalanya saat dia berurusan dengan pria bernama Jayden, seorang pengusaha sukses bertangan besi. Dia tidak segan menghancurkan orang yang berani melawannya.
Salah satunya adalah Anita yang sudah berani mengusik hatinya sejak pertemuan pertama mereka yang terjadi tanpa disengaja. Namun, dibalik sifat tangan besinya, Jayden memiliki masa lalu yang kelam yang tidak diketahui oleh siapapun. Karena dia menutupi kelemahannya itu dengan sifat arogan yang dia miliki.
Apa yang terjadi pada Anita setelah bertemu Jayden?
Dan apa rahasia di balik masa lalu Jayden?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dalang Dibalik Semuanya
Anita yang awalnya berdiri tegak kini tampak terhuyung. Untung saja dia masih bisa menahan keseimbangannya. Jika tidak, mungkin dia sudah jatuh terhuyung kebelakang begitu saja dengan sangat memalukan.
Pemilik rumah makan itupun merasa tidak tega melihat keadaan Anita yang terlihat begitu shock mendengar kabar pemecatannya. Dan sebenarnya dia juga tidak ingin memecat Anita karena dia adalah pegawai yang sangat baik dan rajin, sangat sayang sekali jika dia harus kehilangan seorang karyawan seperti Anita.
"Maaf Anita, bukan maksudku ingin memecatmu. Tapi sejak kemarin aku sudah menyangka kalau hal ini akan terjadi. Maafkan aku. " ujar Bos Alana.
"Mamangnya apa yag terjadi pak? ini terlalu tiba-tiba, padahal kemarin walau terlambat bapak masih memberiku kesempatan. Tapi kenapa sekarang–, " Anita tidak bisa menyelesaikan kalimatnya karena merasakan sesak didadanya.
"Maaf Anita, kemarin sejak kamu menyebut nama Jayden perasaanku sudah tidak nyaman. Aku yakin sesuatu pasti akan terjadi. Dan benar, apa yang aku takutkan terjadi." ujar bos Anita dengan helaan nafas berat.
"Maksudnya? "
"Semalam ada seseorang yang menghubungiku, dan memberikanku perintah memecatmu atau usahaku akan dihancurkan–,"
"Jayden, " lirih Anita dan diangguki oleh Bosnya.
Anita memijit pelipisnya yang terasa berdenyut. Ternyata benar ini semua adalah ulah dari Jayden. Dia adalah dalang dibalik semua ini. Pria itu benar-benar menghancurkan hidupnya dan keluarganya. Ini tidak bisa dibiarkan. Tapi untuk melawannya dia tidak memiliki kekuatan apapun.
"Maaf Anita jika aku boleh mengatakan sesuatu, sebaiknya kamu tidak melawan pria bernama Jayden. Jika kau melawannya, itu akan menjadi awal kehancuran mu atau keluarga mu. Dia pria yang sangat kejam, tidak memandang lawan atau kawan. Dia pasti akan menghancurkannya sampai ke akarnya. " Bos Anita mencoba memberikan nasehat serta peringatan kepada Anita.
Mendengar itu, Anita hanya diam membeku. Kini dialah yang akan dihancurkan hingga ke akarnya karena sudah berani melawan pria arogan itu. Dirinya yang terlalu percaya diri dengan menolak Jayden, dan mengakibatkan kehancuran Fatal untuk keluarganya.
Pria itu sudah merenggut semua mata pencahariannya, dan keluarganya, setelah ini apa lagi yang akan terjadi padanya dan keluarganya.
"Maaf Anita, tapi aku akan memberikan ini kepadamu. Sebagai tanda permintaan maafku kepadamu, aku memberikan dua kali gaji bulan ini. Semoga kamu bisa mendapatkan pekerjaan di tempat lain." ujar Bos Anita menyodorkan amplop coklat berisi gaji Anita bulan ini dan anggap saja pesangon yang tidak seberapa.
Anita mendekat dan mengambil uang gaji terakhirnya. Dia lalu menatap bosnya dengan senyum yang dipaksakan. Bagaimanapun dia tau dan memahami posisi pria itu saat ini. Tidak mungkin dia menghancurkan usahanya hanya untuk melindungi satu karyawan saja. Itu tidak mungkin.
"Tidak Apa-apa, pak. Terima kasih karena sudah menjadi atasan yang baik selama ini. Aku mengerti posisi anda saat ini, yang pasti sangat berat untuk anda. Sekali lagi Terima kasih. "
Anita segera meninggalkan ruangan atasannya dan segera berkemas. Para rekan kerja Anita merasa kebingungan dengan apa yang sebenarnya terjadi pada Anita. Kenapa setelah dari ruangan bosnya Anita langsung berkemas.
"Maaf teman-teman aku harus pergi, selamat tinggal semoga hari kalian selalu menyenangkan. "
Setelah berpamitan Anita segera meninggalkan rumah makan tempatnya mencari nafkah selama ini. Meninggalkan pekerjaan dan para rekan kerja yang sangat baik dan menyenangkan. Bagi Anita tempat kerjanya ini adalah rumah kedua yang sangat nyaman. Tapi kini, rumah keduanya sudah di renggut darinya, dan dia harus pergi dari sana.
Anita berkendara tanpa tau arah, dia tidak mungkin langsung pulang ke rumah dengan membawa kabar buruk untuk keluarga nya. Dia ingin menepi sejenak untuk memikirkan apa yang terjadi sebenarnya. Kenapa semuanya menjadi kacau hanya dalam waktu kurang dari dua hari.
Motor yang Anita kendarai terparkir rapi di sebuah taman dengan pemandangan danau buatan yang cukup mampu untuk menenangkan hati dan pikirannya saat ini. Anita duduk di sebuah kursi yang menghadap ke arah danau buatan dengan isak tangis tertahan.
Ingin sekali dia berteriak dan meluapkan segala emosi yang ada di hatinya. Agar semua rasa sesak sirna dari dalam dadanya.
"Kenapa, kau menghancurkan semua yang aku miliki Jayden. Aku tidak pernah mengenalmu, aku tidak pernah bertemu denganmu. Tapi kenapa kau lakukan ini padaku. Kau kejam Jayden, Kejam! Kau pria gila, Sialan. "
Anita terus bergumanan tak karuan untuk meluapkan segala emosinya. Karena jika dia berteriak dia takut dikira orang gila oleh security yang berjaga di taman itu.
"Apa kau sudah puas mengumpat dan mengatai ku gila? " terdengar suara yang sudah tidak asing lagi di telinga Anita. Suara menyebalkan yang baru kemarin dia dengar.
Anita langsung menoleh kebelakang, dan dia melihat wajah pria tampan dengan senyuman yang mengerikan sedang berjalan mendekatinya dan duduk santai disampingnya.
"Apa kau sedang patah hati, kenapa kau ada disini sendiri? " Tanya Pria yang tak lain adalah Jayden itu dengan tangan bersedekap dada.
"Kamu, kenapa kamu ada disini? " tanya Anita yang langsung mengusap air mata di wajahnya dengan kasar.
"Aku kira kamu wanita kuat, ternyata kamu rapuh juga. Baru segini yang aku lakukan padamu, kau sudah putus asa. Apa kamu sudah menyerah dan mau menikah denganku?" tanya Jayden dengan percaya diri.
"Sayangnya tidak. Aku tidak akan menyerah kepada pria arogan dan kejam sepertimu. Bagaimana aku bisa menikah dengan pria yang sudah menghancurkanku dan keluargaku? itu tidak mungkin. " ucap Anita dengan tatapan meledek .
"Oh, jadi kamu tetap dengan keputusan mu. Baiklah sayang, aku akan menuruti keinginanmu, dan nikmatilah hidup dengan kehancuranmu." kata Jayden dengan santai.
"Ini kartu namaku, hubungi aku jika suatu hari nanti kau berubah pikiran. Aku akan dengan senang hati menjemputmu sebagai pengantin ku. Sekarang Aku pergi kerja dulu ya,"
Jayden meletakkan kartu namanya di telapak tangan Anita. Sebuah kartu nama Eksklusif miliknya diberikan kepada Anita. Setelah itu dia berdiri dan beranjak dari tempat Anita duduk.
"Tunggu," Anita berdiri dan mendekati Jayden yang sudah melangkah tak jauh darinya.
"Ada apa, apa kau sudah berubah pikiran? secepat itu," tanya Jayden yang menatap aneh kearah wanita di depannya.
"Katakan, apa alasanmu melakukan semua ini padaku. Cukup aku saja yang kau hancurkan, jangan keluargaku." kata Anita menatap tajam ke arah Jayden.
Jayden tersenyum miring, dan bersedekap dada. "Aku bisa saja menghancurkanmu seperti maumu, dengan cara pria ba**ngan. Tapi tidak aku lakukan, karena aku sangat menghargai wanita"
Anita diam membeku mendengar ucapan Jayden, apa dia salah memberi pernyataan? Jika dipikir-pikir memang benar Jayden bisa melakukan segalanya, tapi dia tidak melakukannya dengan cara berlebihan seperti yang dia katakan barusan.
"Dan aku sangat menjaga nama baikku. Aku tidak ingin nama baikku rusak hanya karena merusak seorang wanita. Aku ingin kamu datang sendiri padaku, dengan suka rela dan aku akan menerimamu dengan senang hati. " imbuhnya dengan senyuman yang sulit diartikan.
"Pikirkan baik-baik, sebelum aku benar-benar menghancurkan semua milikmu. Karena aku tidak pernah main-main dengan ucapan ku. Aku beri waktu tiga hari untuk berfikir dan memberi keputusan. "
Setelah mengatakan itu Jayden segera meninggalkan Anita dan tidak menoleh lagi ke belakang. Meninggalkan Anita yang terdiam membisu setelah mendengar semua ucapannya.