Gadis remaja berusia 15 tahun yang dituntut hukuman 10 tahun penjara itu kini sudah menjadi wanita hebat. Ia dituntut atas pembunuhan Ayah tiri yang menyiksa sang Ibu sampai meninggal.
Power keluarga Ayah tirinya mampu membuatnya tak berkutik saat dimasukkan ke dalam penjara, tapi itu lah awal kebangkitan dirinya.
Di dalam penjara ia diangkat anak oleh seorang wanita gengster, di dalam tahanan akhirnya dia menjadi orang yang ditakuti.
10 tahun kemudian ia keluar dari penjara untuk menuntut balas pada mereka yang menutup mata saat ibunya disiksa semasa hidup dan mereka yang menjebloskan dirinya ke penjara. Ia bersama teman-temannya sesama Ex-Narapidana, bersama mereka menjadi lebih kuat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pesona Ex-Narapidana - Dua.
Lift dilengkapi dengan sistem komunikasi darurat, seperti interkom dan bel alarm yang dapat digunakan untuk meminta bantuan.
Lift juga dilengkapi dengan ARD yaitu Automatic Rescue Device, lampu darurat pun menyala dan lift bergerak menuju lantai terdekat.
"Are you okay, Tuan?"
Hosh
Hosh
Terdengar deru nafas cepat dari sang Tuan, Maxayla akhirnya mengingat dari informasi jika Zephyr mempunyai Claustrophobia.
Claustrophobia adalah gangguan kecemasan yang menyebabkan seseorang mengalami ketakutan berlebihan terhadap ruangan sempit atau tertutup. Beberapa hal pemicu claustrophobia, yakni trauma masa kecil seperti pernah dikurung di ruang sempit atau di-bully.
Maxayla tentu saja sudah memastikan segala informasi Majikan yang akan ia layani. Dari informasi yang ia dapatkan tentang Zephyr sejak Ibu kandung laki-laki itu wafat di usia Zephyr ke-7 tahun, ada insiden kebakaran menyebabkan untuk beberapa waktu Zephyr menjadi introvert dan takut akan banyak hal. Semakin dewasa, baru lah Zephyr berusaha melepaskan rasa takut nya itu pun setelah ditangani psikiater.
Hari ini Maxayla mematahkan argumen jika Zephyr sudah sembuh dari rasa takut, lihatlah... tubuh pria itu bergetar hebat dan masih memeluk erat tubuh Maxayla bahkan sudah banyak berkeringat.
"Tuan, saya mempunyai sebuah mantra untuk melepaskan rasa cemas. Ikuti saya... Everything will be alright, I feel marvellous..."
"Every....thing... will be alright, I feel marvellous..." ucap Zephyr sedikit terbata-bata.
"Ulangi Tuan, Everything will be alright, I feel marvellous..." Maxayla terus bicara.
"Everything will be alright, I feel marvellous..." Zephyr menurut.
Zephyr masih mengeratkan cengkr4man kedua tangannya di tubuh Maxayla, namun terdengar nafas pria itu sudah berangsur-angsur pulih kembali normal.
"Ulangi kembali, Tuan."
Zephyr menurut, ia terus menggumamkan kata-kata mantra itu.
Ting!
Pintu lift akhirnya terbuka di lantai terdekat, dengan perlahan Maxayla memapah tubuh Zephyr keluar.
"Saya butuh istirahat sebentar sebelum dilihat banyak pegawai!" ucap Zephyr.
"Oke!" Maxayla membawa sang Tuan ke ruangan bertuliskan ruangan meeting, Ia menyenderkan tubuh Zephyr ke dinding. "Tunggu sebentar, saya periksa dulu ruangannya, Tuan."
Setelah memeriksa ruangan yang ternyata kosong, Maxayla kembali pada Zephyr lalu membawa masuk lelaki itu.
"Saya akan buatkan minuman hangat untuk Anda, Tuan."
"Tidak perlu, aku hanya butuh berapa menit untuk membuat tubuhku relax..." Zephyr menyandarkan kepalanya ke kepala sofa.
"Saya pintar me mi jat, saya akan me mi jat kepala Anda sebentar."
Zephyr tak menolak, ia membiarkan sang bodyguard wanitanya memberikan pi ja tan di sekitar kepala.
Satu menit berlalu, lima menit sampai akhirnya 15 menit kemudian Zephyr malah tertidur pulas. Maxayla terkekeh melihat sang Tuan menikmati pi ja tan dan tubuh pria itu terasa sudah relax dan malah terlelap.
Maxayla menghentikan pi ja tan, ia menelepon rekan nya melalui handsfree dan memberitahukan jika kepulangan sang Tuan akan ditunda.
Maxayla duduk tak jauh di sofa lainnya, ia menajamkan mata menatap Zephyr. "Kau hanya lah pion untukku balas dendam, tetaplah hidup... jangan mati sekarang. Aku masih membutuhkan mu! Jika kau ingin mati, nanti saja setelah aku sukses membalaskan dendam ku."
Maxayla menghubungi seseorang melalui chat, meminta informasi tentang 'orang-orang itu'
"Hm, mereka hidup enak selama 10 tahun ini... sedangkan aku harus mendekam di penjara, hanya untuk melenyapkan laki-laki brengseek! Ibuku mati, bahkan hanya dengan kematian lelaki itu... penebusan dengan kematian masih kurang setelah lelaki itu selalu m3ngh4jar Ibuku dan aku! Kalian semua, yang selalu menutupi kelakuan busuknya dan menjebloskan aku ke penjara... akan menerima hukuman dariku! Tunggu saja...!!!"
Orang-orang yang hanya diam saja dan membiarkan pelaku penyiksaan, mereka pun adalah pelakunya.
Maxayla mendengarkan laporan dari rekan nya melalui handsfree, ternyata insiden lift barusan adalah ulah seseorang. Rekannya sedang menyelusuri mencari bukti dan lainnya.
Maxayla membuka permen karet kemudian mengunyah nya, ia seorang perokok namun karena sedang bekerja akhirnya permen karet solusinya untuk menekan rasa asam dan pahit di mulutnya.
Satu jam berlalu, mata Zephyr perlahan terbuka. Ia terkejut, karena ada wajah asing tepat di depannya. "S-siapa kamu?!"
"Selain Claustrophobia, Anda juga sering hilang ingatan?"
Zephyr mengingat-ingat, akhirnya ia mengenali Maxayla. "Max!"
"Ya, Tuan. Saya."
"Apa aku tertidur?"
"Sekitar satu jam, Tuan."
"Huh! Lagi-lagi! Kapan penyakit menyebalkan ini hilang dariku! Ck!"
"Apa Anda sering kumat?"
"Tidak juga, hanya di tempat dan situasi tertentu." Zephyr mengangkat bahu. "Ayo pergi!"
Maxayla hanya mengangguk, ia berjalan keluar lebih dulu dan rekannya sudah berdiri di luar pintu.
"Max!"
"Enzo, situasi aman?"
"Aman, Max!"
"Okay! Jalan lah di depan, aku akan dibelakang Tuan Zephyr!"
"Sip!"
Enzo mulai melangkah dengan mata mengawasi sekitar, pria itu sebelumnya sudah mendeteksi area dan aman. Namun sayangnya, ia tidak sempat memeriksa lift khusus sampai akhirnya insiden terjadi.
Maxayla sudah memarahi Enzo, meski mereka bekerja sebagai rekan namun Maxayla masih lah tetap sang Bos posisinya berada diatas laki-laki itu. Ibu angkat Maxayla yang dulunya dipenjara, si wanita gangster adalah Big bos dari mereka.
Akhirnya mereka sampai di basement parkir, Maxayla menghentikan langkah mereka.
"Tunggu! Biar aku cek lebih dulu mobilnya! Kunci mobil, Tuan?"
Zephyr memberikan kunci mobil, dia memang selalu mengemudi sendiri karena tak percaya pada orang lain untuk membawa dirinya dalam sebuah kendaraan.
Maxayla mendekat ke arah mobil dengan memegang sebuah alat pendeteksi boom dan hal berbahaya lainnya, dirasa aman dia membuka kunci mobil lalu masuk ke dalam mobil dan memeriksanya.
"Aman! Silahkan masuk, Tuan."
Zephyr percaya, tapi dia menengadah telapak tangannya. "Kunci?"
"Enzo yang akan bertugas membawa mobil Anda mulai hari ini, saya yang akan melindungi Anda."
"No! Aku tidak terbiasa disupiri orang lain!"
"Tuan, ini juga demi keselamatan Tuan Zephyr."
"Tidak! Kembalikan kunci mobilnya!"
Maxayla baru kali ini bertemu dengan orang yang sangat keras kepala, dia pun menyodorkan kunci pada lelaki itu.
"Enzo, kau duduk di belakang!"
"Oke!"
Mereka pun naik mobil, dengan Zephyr seperti seorang supir karena duduk di depan kemudi dan Enzo seperti Tuan nya karena duduk di belakang sementara Maxayla duduk di jok depan di samping Zephyr.
Tanpa mengatakan apapun lagi, Zephyr melajukan mobil meninggalkan basement perusahaan.
Di perjalanan, tak ada yang bicara dan mobil terasa sangat sunyi. Zephyr baru saja akan menyalakan musik di dalam mobil, saat tiba-tiba dari arah samping ada motor yang mendekat ke posisi Zephyr berada dengan menodongkan senjata api pada kepala Zephyr dari arah luar.
"Sial! Banting ke kiri, Tuan!" jerit Maxayla.
Zephyr mencoba menuruti Maxayla, namun tangan lelaki itu terlihat gemetar. Si pemotor tertinggal di belakang.
Enzo membuka jendela mobil dan melepaskan tembakan pada pemotor, sialnya bukan hanya satu motor tapi hampir belasan motor mengejar mobil.
Dorrrr
Dorrrr
Tembakan Enzo mengenai satu motor, mereka tertembak dan motor pun terguling. Tabrakan antar motor dengan temannya sendiri tak bisa dihindari, beberapa motor pun ikut roboh ke aspal.
Namun motor-motor yang masih bertahan mulai mengikuti mobil kembali, kini mereka mulai menembak ke arah ban mobil.
"Pindah duduk, TUAN! Biarkan saya yang menyetir!"
Zephyr masih syok, dia bahkan tak mendengar teriakan Maxayla padanya. Pikiran laki-laki itu tiba-tiba blank, kosong.
_____
Makasih untuk lanjut baca ya 😘
Umur Maxayla sudah di re vi si ya. Aku lupa setahun kemudian, harusnya umur Max itu 26 bkn 25🙏🏻😊
Like, komen, tekan favorit ya ♥️
Sehat" selalu ya
peluk jauh jg