NovelToon NovelToon
Arrogant Girl Adventure

Arrogant Girl Adventure

Status: tamat
Genre:Romansa Istana / TimeTravel / Tamat / Fantasi Timur / Wanita perkasa / Peningkatan diri -peningkatan kemmapuan / Fantasi Wanita / Transmigrasi
Popularitas:14.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Askaori

PROSES REVISI TYPO DAN TANDA BACA!!!

Jin Lien adalah seorang Jenderal Muda yang sangat berbakat. Di usianya yang ke-21 tahun, dia telah menyelesaikan banyak misi berbahaya.

Jin Lien dibesarkan oleh Kakeknya yang saat ini telah menjadi pensiunan Militer. Dia sedari kecil telah dididik dengan cara militer hingga membuatnya menjadi Jin Lien yang saat ini. tidak hanya mempelajari Strategi Militer tapi juga mempelajari Ilmu kedokteran. di waktu luangnya dia juga mempelajari cara menjadi pengusaha sukses, puisi, Kaligrafi. karena itulah, Jin Lien tidak memiliki banyak teman, dia hanya bergaul dengan rekan sesama Prajurit.

Suatu hari, dirinya menjalankan misi yang akhirnya merenggut nyawanya, dan hari itu juga dirinya yang tidak pernah tersenyum, untuk pertama kalinya menampakkan senyum manis nan tulus.

..

Saat membuka matanya lagi, Jin Lien tidak berada di tempat yang seharusnya. melainkan di Jaman dan Masa yang berbeda serta di dalam gendongan seorang Pelayan yang menangisi seorang Wanita cantik yang tidak lagi memiliki Napas.

Dia menebak jika dirinya yang sekarang merupakan seorang bayi yang berusia 1 tahun dan memiliki nama yang sama dengannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Askaori, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AGA 5

"hehehehe si kecil itu tidak buruk."

Melihat kepergian keduanya, sosok tersebut menghilang dari tempatnya. Di wajah tampan itu memiliki expresi yang sulit diartikan.

..

Keesokan harinya sebelum matahari terbit tepat pukul 05.00, Jin Lien terbangun dan memulai latihan seperti kemarin.

Kali ini tidak hanya Jin Lien yang berlatih, tapi Niu'er juga ikut bergabung, dia merasa jika metode latihan yang dilakukan adiknya lebih baik daripada metode latihan miliknya selama ini.

Tepat pukul 8 pagi, latihan keduanya akhirnya selesai dan mereka menggunakan energi internal untuk menyembuhkan luka gores tersebut. Meskipun energi internal dapat menyembuhkan luka, tapi itu hanya terbatas pada luka kecil.

Dari jauh keduanya bisa melihat pelayan membawa sarapan untuk mereka. Jin Lien dan Niu'er sarapan dengan tenang. Tidak lama setelah itu, 30 gadis budak tiba dan memandang Jin Lien.

"Meimei, aku akan pergi ke pengrajin untuk membuat plakat, jaga dirimu di rumah!"

"Baik."

Setelah kepergian Niu'er, Jin Lien melambaikan tangannya. Seketika beberapa buku kedokteran tersusun rapi di depan 30 gadis budak itu.

5 diantaranya tentang Fisiologi, Patofisiologi, Anatomi, Farmakologi, Histologi.

Beberapa merupakan buku yang cukup tebal, ada juga buku tentang herbal dan sebagainya.

"Bawa buku itu kembali! pelajari itu dan aku akan menguji kalian setelah 3 hari!"

Pernyataan Jin Lien mengagetkan mereka semua, tapi tidak ada yang membantah. Jin Lien tentu memiliki kepercayaan diri pada 30 gadis budak tersebut, karena dia secara pribadi memberikan ramuan untuk mereka kemarin.

"Itu Nona kecil, kami tidak tahu cara membaca."

Jin Lien menjatuhkan rahangnya, kenapa dia bisa lupa kalau para budak tidak bisa membaca.

"Lotus kecil keluar! Ajarkan mereka cara membaca karakter dan abjad serta cara menghitung!"

"Baik."

Lotus kecil mengajak mereka ke halaman mereka, dan mulai mengajari mereka cara membaca dan menulis.

Jin Lien tidak hanya ingin menjadikan mereka dokter medis militer, tapi dia ingin melatih mereka secara khusus untuk menjadi pasukan bayangan yang cukup kuat.

Niu'er juga telah selesai dengan tugas plakat kediaman mereka, ia kemudian mencari keberadaan Jin Lien.

Dia mendapati Jin Lien yang tengah berlatih beladiri dikombinasikan dengan energi internal. Melihat itu, Niu'er mengangguk puas, ternyata adik kecilnya ini tidak membuang-buang waktu.

Jin Lien di kehidupan sebelumnya merupakan orang yang disiplin dan pekerja keras. Oleh karena itu, dia bisa mendapatkan pangkat Jenderal di usia terbilang muda.

Satu hal yang dia sesalkan, di dunia barunya sama sekali tidak ada senjata api.

Saat masih asik berlatih, Xiao An dan Feng Zhixing datang dengan beberapa kereta besar.

Dengan sekejap Jin Lien menghentikan latihannya, dan menghampiri kedua pemuda itu disusul oleh Niu'er.

"An Ge, Xing Ge apa yang kalian bawa itu?"

"Senjata untuk prajurit mu nanti. Di dalam ada panah, tombak, perisai dan pedang."

"Oh baiklah, terimakasih kalau begitu."

Xiao An dan Feng Zhixing segera memerintahkan para prajurit yang mengawal untuk meletakkan semua senjata yang mereka bawa.

Setelah meletakkan semuanya, mereka menyuruh Niu'er dan Jin Lien untuk bersiap-siap.

"Bersiaplah! Aku dan yang mulia akan mengajak kalian berkeliling kota."

Mata Jin Lien berbinar dan segera melempar pedang kayu ke sembarang arah, beruntung Feng Zhixing berhasil menangkapnya. Niu'er menyapa sedikit dan berbalik menuju halamannya sendiri untuk berganti pakaian.

Menunggu sejenak, akhirnya Niu'er dan Jin Lien telah siap. Melihat itu, Xiao An dan Feng Zhixing tersenyum kecil.

"Ayo!"

Tanpa aba-aba, Jin Lien segera melompat dan memeluk leher Xiao An, beruntung reaksi Xiao An tidak lah lamban dan langsung memeluk Jin Lien kecil. Ada senyum tak berdaya dan memanjakan.

"Jika ingin digendong, kau bisa mengatakannya, jangan mengagetkanku!"

"Hehehe, sekarang kemana kita?"

"Kemana saja yang kau inginkan."

Keempat sosok tersebut berkeliling kota dengan Jin Lien yang berada di gendongan Xiao An. Bahkan di dalam kereta, Jin Lien tetap berada di pangkuan Xiao An.

Xiao An dan Feng Zhixing membawa keduanya ke pasar dan membeli banyak mainan untuk Jin Lien yang membuat Jin Lien menangis dalam hatinya.

"Hei, aku ini sudah dewasa, tapi hanya tubuh ini yang masih kecil."

Seorang Jenderal diperlakukan seperti seorang anak manja. Hal itu juga membuat senyum manis di bibir Niu'er tidak hilang sejak mereka keluar.

Saat ini keempat sosok itu telah berada di depan pintu salah satu restauran yang cukup terkenal dengan kelezatan makanannya.

Saat memasuki restoran tersebut, seorang pelayan yang bukan milik restoran mendekati keempatnya.

"Yang mulia, Tuan muda Feng. Putra mahkota dan yang lainnya mengundang Anda, beliau juga mengatakan untuk membawa kedua nona muda yang bersama anda."

"Baik, pimpin jalan!"

Pelayan tersebut segera memimpin jalan dan naik ke lantai 2 di mana putra mahkota dan yang lainnya berada.

Saat sampai, mereka segera memberi penghormatan pada putra mahkota sebelum bergabung.

"Kalian tidak perlu formal."

Niu'er dan Jin Lien mengamati isi ruang pribadi tersebut.

Di sana selain putra mahkota, ada 4 pemuda yang tidak kalah tampan dari Xiao An dan Feng Zhixing. Tidak hanya itu, ada juga 3 gadis yang memiliki tempramen mulia.

Jin Lien mengamati lagi, dia mendapati putra mahkota sedang bermain catur dengan pemuda yang mengenakan pakaian ungu. Wajahnya tampak dingin dan pandangannya acuh tak acuh.

Salah satu gadis juga mengamati pemuda itu dengan tatapan penuh cinta, tapi tidak dipedulikan.

"Adik ketiga, tuan muda Feng, kedua nona muda, tolong buat diri kalian nyaman!"

Jin Lien masih tidak lepas dari gendongan Xiao An yang membuat Xiao An entah merasa gemas dan lucu.

Namun, saat Xiao An melihat Jin Lien yang kini menatap papan catur, ada senyum jahil di wajahnya.

"Apa kau ingin mencoba bermain? Kebetulan aku ingin melihat kemampuan Jenderal kecilku saat ini."

Jin Lien segera menatap Xiao An dengan bibir yang mengerucut. Niu'er dan Feng Zhixing sudah mengambil tempat duduk mereka.

Dengan bibir yang mengerucut, dia turun dari gendongan Xiao An dan langsung berlari ke arah Putra Mahkota.

Kebetulan kursi hanya tinggal 1 yang tersisa, jadi Jin Lien kecil mau tidak mau harus duduk di pangkuan siapa saja yang dia inginkan. Toh, tubuhnya masih 3 tahun.

Dia segera melemparkan pantat kecilnya di pangkuan putra mahkota yang saat ini tengah memegang budak putih di tangannya.

Tentu hal tersebut mengagetkan semua orang, kecuali tiga orang tertentu yang memilih melihat kelakuan Jin Lien.

"Yang mulia, tolong maafkan Lien'er, ia masih kecil dan sangat menyukai catur." Niu'er sedikit malu dengan kelakuan adiknya.

Putra Mahkota tersenyum dan menggeleng menandakan jika dia tidak masalah dengan itu.

Jin Lien mengambil bidak di tangan Putra Mahkota dan meletakkan di papan catur.

Tak

Putra Mahkota dan yang lainnya langsung menatap horor, bahkan pemuda berpakaian ungu tidak bisa tidak menatap Jin Lien kecil.

Kemudian mereka kembali menatap papan catur, seketika raut wajah mereka berubah menjadi keterkejutan. Selain kelompok Xiao An, yang lainnya tahu jika sudah berapa lama Putra Mahkota memegang bidak putihnya dan bingung meletakkan di mana.

Bagaimana mereka tidak terkejut, dengan satu bidak yang diletakkan Jin Lien sukses membuat semua bidak hitam tak bisa bergerak.

Putra mahkota sendiri tidak melihat ke arah sisi yang ditemukan Jin Lien.

Sebagai seorang Jenderal militer termuda yang sering turun di medan perang, Jin Lien tentu sangat ahli dalam strategi, apa lagi permainan catur yang dimainkan oleh putra mahkota dan pemuda ungu itu merupakan catur perang.

Pemuda berpakaian ungu memiliki tatapan rumit saat melihat Jin Lien kecil yang tengah tersenyum, tapi entah mengapa, dia merasakan aura Jin Lien sama dengan aura miliknya sendiri yang telah lama berkecimpung di medan perang.

Dirinya sendiri telah bergabung dalam perang saat berusia 10 tahun dan mendapat gelar dewa perang saat berusia 15 tahun, karena kemampuan dan prestasinya, banyak yang menghormati dirinya.

"Hahahaha Jenderal kecil, kau membuat pasukan Dewa perang kita tidak bisa bergerak." Putra Mahkota tertawa bahagia.

"Kakak Putra Mahkota, aku hanya asal meletakkan bidak milikmu."

Pemuda ungu itu tersenyum sangat tipis, dia tidak menyangka jika dikalahkan oleh si kecil ini.

"Oh ya, Kakak putra mahkota, aku tidak mengenal yang lainnya di ruangan ini. Bisakah kau memperkenalkan mereka!"

3 pemuda dan 3 gadis tercengang, gadis kecil ini berani memerintahkan putra mahkota. Berharap saja putra mahkota tidak marah.

"Jangan memanggilku putra mahkota, panggil aku seperti kau memanggil saudara ketiga, dan aku akan memperkenalkan mereka padamu."

Lagi-lagi keenam orang tersebut tercengang, bukan hanya tidak marah, tapi putra mahkota bahkan tidak menyebut dirinya putra mahkota.

"Tapi, Lien tidak mengetahui nama kakak itu."

"Kau bisa memanggilku Zhang Ge, pemuda yang kau kalahkan tadi adalah Pangeran Malam Ye Hong Zhuang, dia juga dijuluki dewa perang. Gadis berpakaian merah merupakan saudari keduaku Xiao Lan, yang berpakaian Pink merupakan saudari bungsuku Xiao Qing, dan yang di sebelahnya adalah adik dari tuan muda Feng, Feng Rou qin."

Jin Lien mengangguk dan tersenyum ke arah mereka. Saat Putra Mahkota ingin berbicara lagi, tapi salah satu dari pemuda yang tidak dia ketahui telah mengenalkan nama terlebih dahulu.

"Aku Xiao Ding, pangeran keempat."

"Xiao Chen, pangeran kelima."

"Xiao Wei, pangeran keenam."

Jin Lien tersenyum pada mereka semua dan memperkenalkan dirinya sendiri.

"Aku Jin Lien, Jenderal Shing yang baru diangkat oleh yang mulia Kaisar, sisanya adalah kakak perempuanku Niu'er."

Semua pandangan mengarah pada Niu'er yang tengah menikmati makanan ringan di depannya dengan senang dan riang.

"Makanan di sini sedikit lebih buruk dari makanan yang disediakan Lien'er saat masa pelarian kami."

Jangan tanya, karena semua masakan itu merupakan masakan yang dibuat oleh Lotus kecil.

Niu'er masih belum sadar dengan semua tatapan yang mengarah padanya, dan itu sukses membuat Jin Lien Sweatdrop.

"Jangan lihat! Jiejie akan seperti b*bi jika berhadapan dengan makanan Lezat. Bahkan jika dia tidur, itu juga akan seperti b*bi."

Semua kemudian tersenyum canggung dan mulai bercakap-cakap.

Dari penilaian Jin Lien, mereka semua tidak buruk. Tempramen mereka meski arogan, tapi itulah yang memang dimiliki oleh tuan putri dan pangeran serta gadis bangsawan.

"Jenderal kecil, bagaimana kalau bertanding satu putaran denganku." Ye Hong Zhuang tidak bisa menahan diri untuk tidak merasa penasaran dengan kemampuan Jin Lien.

Dalam sekejap semua kembali memandang Ye Hong Zhuang yang tidak biasa berbicara dan mengajak orang lain bermain, tap Jin Lien tidak segera menjawab dan malah menatap sang kakak yang tengah dikelilingi makanan lezat.

Merasa tidak ditanggapi, Ye Hong Zhuang segera mengeluarkan belati yang sangat indah dan elegan di depan Jin Lien.

"Jika kau menang, kau boleh memilikinya."

Jin Lien segera mengalihkan pandangannya ke arah belati tersebut dan kembali melihat Ye Hong Zhuang.

"Baiklah, satu putaran."

Jin Lien menyetujui dan memilih bidak hitam untuk dirinya. Putra Mahkota tidak menyangka jika Sang dewa perang sampai mengeluarkan belati kesayangannya untuk dihadiahkan pada Jin Lien kalau bisa mengalahkannya.

Waktu demi waktu berlalu, permainan keduanya terlihat imbang. Ada sedikit keringat di kening Ye Hong Zhuang, tapi Jin Lien tidak berkeringat sedikitpun. Namun, dia sangat serius, Jin Lien tidak menyangka jika Ye Hong Zhuang ini sangat kuat.

Area masing-masing telah terkepung dan tidak memiliki jalan keluar dan hal itu semakin membuat Ye Hong Zhuang semakin berdebar.

Dia menatap Jin Lien dengan rumit, tidak sembarang orang yang bisa menggunakan strategi yang digunakan Jin Lien, seolah Jin Lien telah mengalami sendiri.

Para pemuda di ruangan itu bahkan menelan ludah mereka gugup, sampai sekarang belum ada yang bisa mengimbangi strategi milik dewa perang, tapi Jin Lien bisa mendesak Ye Hong Zhuang sedemikian rupa.

Meski terlihat imbang dan tidak ada jalan, tapi Jin Lien masih diuntungkan.

Tak

Begitu bidak Jin Lien jatuh, semua sudah selesai. Setelah itu ada senyum kecil di bibir mungil itu.

"Zhuang Gege, kau sangat kuat. Aku bahkan harus mengeluarkan strategi pengepungan mutlak yang telah ku rancang semalam."

Melihat perbincangan akan mengarah pada strategi dan peperangan, tiga gadis tertentu segera pamit. Karena menurut mereka, materi yang akan dibahas tidak cocok untuk mereka.

Setelah dikalahkan, Ye Hong Zhuang semakin memandang Jin Lien dengan apresiasi. Dia baru kembali semalam dari perbatasan barat dengan kemenangan. Namun, masih ada beberapa prajurit yang menjaga perbatasan.

Kerajaan yang ingin ditaklukkan oleh Ye Hong Zhuang terbilang kuat, karena dia telah pergi untuk waktu setengah tahun, tapi belum bisa menundukkan kerajaan tersebut dan hanya mengambil sedikit wilayah mereka.

Ye Hong Zhuang mengeluarkan beberapa berkas dan menunjukkan pada Jin Lien.

Jin Lien dengan senang hati melihat semua berkas tersebut. Lembar demi lembar dibacanya, tapi semakin dia membaca, semakin buruk ekspresinya.

Sesuai dugaan Ye Hong Zhuang, jika ada yang salah, tapi dia tidak tahu dimana yang salah.

Jin Lien menghela napas dan menggeleng. Kemudian memandang Ye Hong Zhuang dengan serius.

"Zhuang Gege, beruntung kau menunjukkan padaku."

"Apa yang salah?"

"Biar ku tebak, informasi ini merupakan informasi saat kau berada di perbatasan kan."

Ye Hong Zhuang mengangguk "kau menebaknya, jadi apa yang salah?"

"Mereka menggunakan strategi Kalah untuk menang. Dalam informasi yang aku baca, ada beberapa pergerakan aneh di sekitar perbatasan kan? tapi kau dan prajurit mu tidak menemukan hal yang aneh."

"Lihat ini!" Semua memandang ke arah di mana Jin Lien tunjuk.

"Seharusnya kerajaan Nancheng di perbatasan barat tidak hanya berbatasan dengan satu Kerajaan saja, tapi dua. Karena yang bergerak hanya kerajaan Zhou, maka kalian tidak menyadari ada yang aneh dengan kerajaan Zhao. Meskipun tampak normal, tapi kedua kerajaan tersebut tengah merencanakan serangan besar yang mungkin akan pecah dalam setahun."

Ye Hong Zhuang akhirnya menyadari kesalahannya, dia sedikit ceroboh dan melupakan kerajaan Zhao.

....

1
Yayu Putriamsah
Luar biasa
Yayu Putriamsah
Lumayan
yos helmi
Luar biasa
P&B
ya ampun pak kirain jdi garda terdepan 😭🤣
Imam Banong
ha ha ha ha 🤣🤣🤣🤣
Imam Banong
baca ULANG 😍😍😍
ga bosen 👍👍👍
sipuuttt
putra ke 4
sipuuttt
askaaaaa kangen deh sama update nya
sehat kah? kok lama nggak update perjalanan terakhir
sipuuttt
aska ayo dong dilanjut 🥺
sipuuttt
askaaa...
ayo lanjut...
sipuuttt
askaaa, ayoo lanjut, aku sampai baca bolak balik ini
sipuuttt
aska kangenn...
kapan dilanjut perjalanan terakhirnya...
Wahyu Purwati
seru kok Thor..
beda dari yang lain
Achmad Hilmi
tidak akan perna bosan
bukketuuuu
kembali mengulang baca, setelah hampir 2 tahun
Lyssa Ly Alex
jom kita sokong dgn meningalkan jejak /Plusone//Plusone//Plusone//Plusone//Plusone//Plusone//Plusone//Plusone//Plusone/
RH88
Luar biasa
RH88
pada tukang bakso
RH88
👣👣👣👣👣👍
RH88
👣👣👣👣👣👣👣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!