NovelToon NovelToon
Anak Rahasia Sang Ceo

Anak Rahasia Sang Ceo

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Lari Saat Hamil
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Fafacho

Follow IG=> Fafacho88


Gibran Montana Sinaga harus mengalami penyesalan yang teramat sangat menyiksa dirinya. Penyesalan yang membuat hidupnya tak berarti lagi setelah kepergian perempuan yang telah ia jadikan budak dalam hidupnya, perempuan itu pergi membawa anaknya membuat dirinya cukup menderita..

Lima tahun kemudian ia melihat seorang perempuan yang begitu mirip dengan istrinya membuatnya begitu penasaran apakah itu istrinya atau bukan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fafacho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep 28

Hari ini Michel dan kedua anaknya tengah pergi ke mall, mereka bertiga tidak sendiri tetapi juga bersama dengan Nanda adik kandung Michel (Naina). Michel sengaja mengajak adiknya ke mall karena ingin membelikan baju sang adik agar bisa dikenakan ke kampus nantinya.

“Kamu mau beli apa lagi Nda, bilang sama kakak” tanya Michel memperhatikan Nanda yang berjalan di sebelahnya sambil menggandeng si kembar.

“Udah kak, baju tadi aja nggak usah banyak-banyak. Nanti aku beli sendiri aja” jawab Nanda.

“Mama aku cape” keluh Aira. Sontak kedua orang dewasa itu langsung menoleh pada bocah kecil perempuan tersebut.

“Aira capek ya, mau Om gendong” ucap Nanda pada keponakannya.

Aira mengangguk tanda mau digendong oleh Omnya,

“Acu uga, Om gendong” rengek Aiden yang juga ingin digendong sang Om.

“Aiden sini sama mama saja, atau nggak jalan sebentar lagi ya kita berhenti di restoran jepang yang di depan sana mau kan?” kata Michel pada sang anak.

“Ya udah deh” ucap Bocah itu dan tidak jadi minta gendong lagi.

“Ya sudah yok kak, kita ke restoran dulu buat makan, kasihan anak-anak” ajak Nanda pada kakaknya. ia kasihan melihat kedua keponakannya yang terlihat lelah.

Mereka berdua langsung berjalan menuju restauran tempat dimana mereka akan makan siang nanti.

......................................

Gibran berjalan di area pemakaman sambil membawa dua buket bunga yang cukup besar ditangannya, wajahnya terlihat sumringah karena dia akan bertemu kedua perempuan yang berharga di hatinya. Dia akan mengunjungi makam mamanya dan juga makam Naina, ia semalam mimpi indah Naina mengajaknya bicara banyak dan dua oranng anak kecil yang memeluknya. Meskipun ia bingung sosok kedua anak kecil itu siapa karena wajanya tak begitu jelas tapi mereka berdua mampu membuat dirinya terlihat bersemangat pagi ini.

“Hai Ma, dan Hai Naina istriku yang paling cantik” ucap Gibran yang sudah duduk di antar kedua makam yang bersebelahan. Kedua tangannya saling memegang nisan di kedua makam tersebut.

“mama jangan marah ya, mama juga cantik kok” ucap Gibran pada makam sang mama.

Dulu Gibran memang memutuskan untuk memakamkan Naina disebelah makam mamanya, jadi setiap kali ia merindukan salah satunya ia bisa sekaligus menemui mereka berdua.

“Aku semalam mimpi kamu lagi, terimakasih kamu selalu masuk kedalam mimpiku. Tapi malam ini kamu cantik banget dan kamu datang dengan dua anak kecil yang lucu-lucu.” Ucap Gibran pada makam Naina.

“Aku boleh jujur nggak sama kamu sayang, aku mau bilang kalau aku sangat mencintaimu. Aku juga merindukanmu. Kamu apa kabar disana? Kamu tahu nggak seminggu lalu aku ke Amerika banyak hal aneh yang aku alami mulai dari bandara aku nggak sengaja dengar suara orang yang mirip suara kamu dan disana juga aku punya teman yang suara adiknya juga mirip kamu sayang. Rasanya aku benar-benar frustasi karena aku merindukanmu tapi tidak bisa memeluk dirimu..gara-gara itu aku pergi ke pinggir sungai meneriakkan namamu bagai orang gila tahu nggak. Tapi aku nggak perduli, karena aku nggak malu meneriakan nama istriku” cerita Gibran mengalir panjang, dia memang tujuannya datang untuk melepas rindu pada Naina dan juga bercerita meskipun tak kan ada jawaban atau respon yang diberikan.

“Mama jangan iri ya kalau aku banyak bicara pada istriku sekarang, habisnya selama aku menikah dengannya aku tidak banyak bicara padanya ma. Anakmu ini memang burukkan mengacuh istri sebaik Naina. Mama disana sudah ketemu dengan istriku dan anakku kan, bagaimana ma..dia baikan” Gibran terus berbicara sendiri seperti ada lawan bicaranya.

Saat Gibran sedang asik bercerita, ponsel yang ada di saku celananya berbunyi membuatnya langsung melihat siapa yang telah menelpon dirinya saat ini.

“halo Khalif ada apa?” tanya Gibran saat mengangkat panggilan tersebut. Kedua sepupu itu sudah berbaikan dari beberapa tahun lalu dan Khalif tiga tahun lalu juga sudah menikah dan kini dia sudah memiliki anak yang berumur dua tahun.

“Aku lupa untuk memberitahumu kalau kau dapat undangan dari Rahen Grup”

“Undangan? Undangan apa?” bingung Gibran.

“ulang tahun Rahen hospital”

“tidak biasanya mereka mengundangku,” Gibran semakin heran mendengar itu karena tidak biasanya Rahen Hopital mengundang dirinya untuk perayaan berdirinya rumah sakit tersebut.

“Dari yang ku dengar, mereka mengundangmu karena kau berteman dengan Mark Chandra dan kau juga baru saja menanam saham di perusahaan yang sama dengan Mark kan” jelas Khalif mengingatkan Gibran soal itu.

“Oh iya aku lupa kalau sekarang aku berteman dengan pemiliknya”

“Tapi aku sibuk sekarang, kau saja bagaimana”

“bagaimana bisa aku, kamu lupa aku sedang tidak di Jakarta sekarang”

“maaf Khalif, pikiranku penuh sekali hari ini. ya sudah aku saja yang datang kesana. Acaranya kapan?”

“hari ini” jawab Khalif dari seberang sana.

“Ya sudah, nanti aku akan menghadirinya” ucap Gibran pada akhirnya karena tak ada pilihan. orang kepercayaannya hanya Khalif dan Khalif sedang liburan bersama keluarga kecilnya.

Mau tak mau ya harus dia, dia sekarang mengenal siapa Mark Chandra itu, dan pria itu juga yang sudah membantu dirinya sewaktu di Amerika.

.................................

“Wow mama cantik” ucap kedua bocah yang baru saja datang bersama Mark dan keluarganya.

“kak Mark sama papa ini serius mau jadiin aku direktur rumah sakit, aku nggak ada basic ke kesehatan loh pa” ucap Michel mengutarakan kegelisahannya.

Hari ini dia akan di umumkan sebagai direktur di Rahen hospital, padahal dirinya sudah menolak hal itu tapi Mark dan juga papanya tetap bersikeras. Alasannya agar dia ada pekerjaan. Padahal diluar itu dia sudah ada pekerjaan sebagai asisten sang papa yang seorang Insinyur.

“Papa sama kakakmu serius, papa nggak mau kamu direndahin orang Michel. Papa sudah buat keputusan ini dari dulu, dan Mark juga setuju” pungkas Mahendra. Dia memang sudah memutuskan hal itu dari beberapa tahun lalu saat dia melihat Michel (Naina) yang dihina oleh rekannya karena hanya seorang asisten dari dirinya. Melihat perempuan yang sudah ia anggap seperti anak sendiri di hina orang lain rasanya ia ta terima maka dari itu dia terus menyuruh Michel untuk melanjutkan ke S 2 nya. Dan dengan memberikan kepemimpinan di rumah sakit yang dia dirikan ini anaknya tidak akan di pandang rendah oleh orang.

“Benar kata papa, sudah kamu nurut saja. Sudah siap kan? kalau sudah ayo kedepan kita sambut para tamu yang sudah hadir sekaligus memperkenalkan mu sebagai direktur baru disini” ajak Mark dan langsung memegang tangan Michel untuk ia lingkarkan di lengannya.

“hemm, kak Selena mana kalau gitu..kakak tahu sendiri kan kalau aku melakukan apa-apa harus ada kak Selena” ucap Michel sambil melihat kearah Mark.

“Dia belum datang, mungkin sebentar lagi”

“Ayo sayang, di luar sudah banyak yang menunggu” ucap Vita pada Michel.

Keluarga itu langsung berjalan keluar dari ruangan yang memang di sediakan khusus untuk keluarga tersebut beristirahat.

“Opa mama kok pakai baju cantik, mama mau kemana?” tanya Aiden polos pada opanya yang tengah menggandeng jemari kecilnya itu.

“Iya, memang mama mau kemana?” sahut Aira.

“Mama kalian mau ketemu orang-orang penting sayang, jadi bajunya harus cantik. Kalian juga pakai baju rapi kan” jawab Vita mewakili sang suami.

Semua orang sudah menunggu dan sudah menikmati minuman serta makanan ringan yang ada di tempat acara tersebut.

Keluarga Hendrajit berjalan menaiki panggung, Michel begitu jelas terlihat gugup saat ini dia sesekali memegang kuat lengan Mark.

“Nggak usah gugup, anggap saja mereka tidak melihat kearahmu.” Ucap Mark menenangkan Michel.

Mark langsung melepaskan tangan Michel dari lengannya, dia berjalan kearah pengeras suara untuk memberi sambutan.

Digedung yang sama Gibran masih mencari ruangan dimana acara perayaan ulang tahun Rahen hospital diadakan.

“itu dia,” gumamnya saat melihat tulisan Rahen hospital di koridor gedung itu.

Gibran bergegas kesana karena dia sudah cukup terlambat, dia bisa melihat orang-orang yang berjalan masuk kearah ruangan itu.

“Banyak juga ternyata tamu undangannya” gumamnya lagi sambil berjalan bersamaan dengan mereka yang juga baru datang. Dia langsung masuk kedalam ruangan itu, dimana terdengar suara Mark yang menyampaikan sambutan dan diiringi tepuk tangan dari para tamu yang hadir.

Gibran berjalan mendekat ke sumber suara dan agar lebih jelas dia melihat siapa saja orang-orang Rahen. Dia berjalan sambil berusaha melewati orang-orang yang menutupi jalannya saat ini..langkahnya langsung terhenti saat pandangannya sudah jelas melihat kearah panggung dimana ada orang yang tak asing baginya.

Berkali-kali Gibran mengusap matanya, memastikan apa yang dia lihat benar atau tidak. Dan orang atau bukan,.

“Naina..” gumamnya tercekat saat melihat seorang wanita yang berdiri disebelah Mark.

°°°

T.B.C

1
安呢
Luar biasa
Borahe 🍉🧡
Erlan adik tirinya Gibran yah?
Borahe 🍉🧡
Nanda cewe apa Cowo thor? kok manggil Om nmnya kek nama cewek
Borahe 🍉🧡
makanya kalau mau dapat anak, sayangi juga Ibunya. bru tau rasakan kamu kehilangan keduanya
Borahe 🍉🧡
lah sdh tau egois. masih dipertahankan
Julia Juliawati
Luar biasa
Julia Juliawati
bagus khalif. biar nyesel. klo bisa bercerai aj biat tau rasa tu kutukupret gibran
Julia Juliawati
hamidun mgkn
Julia Juliawati
laki2 durjana km gibran
Firgi Septia
perempuan egois kentara perempuan yg TDK baik laki2 nya bodoh TDK bijak
Firgi Septia
dasar suami kejam TDK punya perasaan ajak nikah pacar padahal istri sdh ada 😡😡
gah ara
bangunin singa tidur anda paaakkkkk
Suriani Lahusi Lajahiti
Luar biasa
Datu Zahra
ini mark dokter macam apa sih..? emosian kalau urusan naina. Udah tau pasien hilang ingatan. Dokter gila
Datu Zahra
Kasihan Alisha, dia dulu juga enggak salah² amat. Tega bener semua jadi pada jahat sama dia dan anaknya
Datu Zahra
Mark dokter macam apa, inget sumpah dokter. Mengabaikan pasien cuma karena urusan pribadi
Datu Zahra
Mantan pacarnya Gibran, Alisya
Datu Zahra
Nangis mulu setiap baca dibeberapa part, kaya ikut ngerasa sakitnya
Datu Zahra
punya pacar nikahin orang lain, maksa tapi diperlakukan enggak manusiawi. Dasar lelaki gila
maria handayani
/Shy/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!