Arrogant Girl Adventure
Di kamar dengan nuansa kuno, Seorang Wanita cantik memandang sedih pada anak gadisnya yang baru berusia 1 tahun. Anaknya yang mengalami demam tinggi telah menghembuskan napas terakhirnya, bahkan dirinya yang kini juga tampak sangat lemah setelah memakan makanan yang di kirim oleh Selir di kediaman Jenderal.
Dia menebak dalam benaknya, jika makanan tersebut telah diracuni, karena dirinya telah memakan makanan tersebut berarti dia tidak lagi memiliki kesempatan untuk hidup lebih lama.
Setelah suaminya mengambil selir, kehidupannya tidak lagi sama seperti dulu. Meskipun suaminya tidak pernah menganggap selir tersebut dan hanya mencintainya.
Karena Jenderal Jin telah menjaga perbatasan untuk waktu yang lama, Mu Xue yang merupakan Istri Sah selalu dianiaya oleh selir karena memiliki kepribadian yang lembut.
"Niu'er." Mu Xue memanggil pelayan yang selalu setia menemaninya.
"Nyonya." pelayan tersebut memiliki wajah sembab memandang nyonya yang tak berdaya.
"Tolong kirimkan surat kepada Jenderal! Katakan jika aku telah meninggal! Tidak perlu mengatakan tentang Lien'er yang juga telah meninggal. Setelah ini, kuburkan dia bersamaku.."
"Nyonya." Niu'er mengambil Jin Lien dari pelukan sang Nyonya, dan memandang Nyonya yang memilih berbaring di tempat tidur.
Niu'er menangis sedih dengan kemalangan yang menimpa Nyonya nya. Bahkan kemalangan juga menimpa bayi kecil yang imut di gendongannya.
2 hari berlalu, Niu'er masih menangis sedih di depan ranjang nyonya nya. bahkan 2 hari ini, tidak ada yang datang untuk melihat Nyonya nya yang telah menjadi kaku.
Saking sedihnya, Niu'er melupakan segala pesan dari nyonya nya untuk mengirim pesan pada Jenderal Jin yang sedang menjaga perbatasan.
Niu'er menghapus air matanya dan memandang bayi di samping nyonya nya dan menggendongnya.
"Baiklah, Pelayan ini akan menguburkan Anda dan Nona muda.." ketika dia ingin berbalik, Niu'er merasakan gerakan kecil dalam gendongannya.
Dia menunduk melihat Nona mudanya yang masih berumur 1 tahun, Saat itu pula Niu'er sangat bahagia, karena Nona mudanya kini telah membuka matanya. Tidak peduli jika Nona mudanya yang telah meninggal 2 hari yang lalu. Dalam pikirannya adalah Nona mudanya saat ini hidup.
Karena senang, Niu'er kembali menangis.
"Nona muda, Niu'er akan merawat Anda seperti adik sendiri, dan kita akan membalaskan kematian Ibu Anda."
"Ibu?"
Jin Lien sangat bingung dengan apa yang terjadi. Seingatnya dia meninggal saat menyelamatkan seorang sandera, hingga dirinya yang tertembak oleh musuh yang juga tengah sekarat
Hingga beberapa saat yang lalu dia terbangun dan memandang bingung pada gadis muda yang menggendongnya. Karena dirinya yang berada dalam gendongan, Jin Lien bisa menebak jika dia saat ini hanyalah seorang Bayi.
Setelah berpikir keras, dia hanya memperoleh satu jawaban, yaitu Jiwanya berpindah kedalam tubuh seorang bayi.
Jin Lien menolehkan kepalanya ke sebuah ranjang dan memandang wanita yang terbaring lemah. Memandang wanita itu, hatinya seolah merasakan kesedihan tak berujung.
Air matanya menetes memandang wanita tersebut, tapi tidak ada suara tangisan yang terdengar dari mulutnya.
Jin Lien kembali memandang gadis muda yang menggendongnya yang juga tengah terisak.
"Nona muda, jangan menangis! Nyonya meninggal karena diracun oleh Selir Liu. Setelah Anda tumbuh dewasa, kita akan membalaskan dendam ibu Anda."
Jin Lien kembali memandang wanita cantik yang terbaring di ranjang, dan memandang Niu'er kemudian mengangguk. Anggukan kecil Jin Lien membuat Niu'er terpana.
"Master, Ibu Anda belum sepenuhnya meninggal. Anda bisa memasukannya kedalam dimensi Lotus."
Mendengar suara akrab tersebut, sontak membuat Jin Lien sangat bahagia. Ternyata Dimensi Lotus miliknya juga mengikutinya ke dunia aneh ini.
Di kehidupan sebelumnya Jin Lien mendapatkan Dimensi Lotus saat menjalani misi pertamanya. Tidak ada yang mengetahui tentang Dimensi Lotus miliknya. Jin Lien menggunakan Dimensi Lotus untuk menyimpan segala keperluannya.
Bahkan uang miliknya di tukarkan kedalam bentuk koin emas dan dia menyimpannya kedalam Dimensi Lotus.
Di dalam Dimensi Lotus ada ranjang Es abadi yang dia tidak dapat mengetahui usianya.
"Lotus kecil, ada Niu'er di sini. Bagaimana caranya memindahkan ibu ke dalam?"
"Master tenanglah, aku akan membuat Niu'er linglung. Setelah Anda mengirim ibu anda kedalam Dimensi Lotus, aku akan membuat duplikat ibu Anda."
"Baiklah."
Jin Lien memandang mata Niu'er lama hingga Niu'er tampak linglung. Melihat Niu'er Llnglung, Jin Lien melambaikan tangan kecilnya pada Mu Xue yang terbaring. Beberapa saat kemudian, di ranjang tersebut perlahan terbentuk Mu Xue palsu dan hal itu membuat kagum Jin Lien.
Setelah semua beres, Niu'er mendapatkan kembali kesadarannya.
"Nona muda, pelayan ini akan menulis surat untuk mengabari ayah Anda tentang kematian Ibu Anda, jadi bersikaplah baik."
Meskipun Niu'er hanya seorang pelayan, tapi dia mengerti baca dan menulis.
Niu'er menulis surat untuk menyampaikan tentang kabar meninggalnya Nyonya, hingga tentang Jin Lien yang telah berusia 1 tahun.
Selama Jenderal bertugas di perbatasan, dia belum melihat Jin Lien.
Setelah selesai menulis surat, Niu'er segera mencari seseorang yang sering digunakan jasanya oleh Mu Xue untuk mengirim keperluan Jenderal.
Keesokan harinya, kabar tentang meninggalnya Istri Jenderal Jin tersebar di ibukota. Banyak pelayat yang datang mengunjungi untuk memberi penghormatan terakhir.
Selir Liu juga tampak sedih, tapi di hatinya dia sangat kegirangan dan membelai putrinya yang saat ini telah berusia 3 tahun.
Menjadi janda dengan seorang anak membuat Selir Liu menghalalkan segala cara untuk memasuki kediaman Jenderal.
Niu'er menggendong Jin Lien berlutut di samping peti Mu Xue palsu. Hingga upacara kematian Mu Xue berakhir.
Mu Xue dikuburkan di pemakan keluarga Jenderal, karena merupakan seorang Istri Sah di kediaman Jenderal.
Jenderal yang berada di perbatasan, tidak memiliki kesempatan untuk melihat istrinya. Saat dia sampai, Istrinya telah di kuburkan. Dia hanya berlutut memberi penghormatan di depan pusara sang Istri.
Dia memandang sejenak Putrinya yang di gendong oleh Niu'er.
"Lien'er, maafkan ayah yang datang terlambat."
Jin Lien tidak marah, dia juga merupakan seorang Jenderal yang memiliki tugas melindungi Negaranya.
Dia hanya memberikan senyum mengembangnya yang menampakkan gusinya yang belum ditumbuhi oleh gigi..
"Untuk saat ini, tinggal lah bersama Niu'er sampai tugas ayah menjaga perbatasan selesai."
Jin Lien yang berada di gendongan Jin Tian mengangguk, dan sukses membuat Jin Tian terperangah.
"Ayah tidak bisa mempercayakan mu pada Selir Liu, karena ayah tidak mempercayainya sama sekali."
Jin Tian memandang Niu'er yang selalu menunduk di sampingnya.
"Berkemas lah! Aku akan membawa kalian ke kediaman Jenderal di kota Wei."
"Baik tuan."
"Mulai saat ini jangan memanggilku tuan, panggil aku ayah!"
Karena usia Niu'er yang baru 12 tahun, membuat Jin Tian mengangkatnya menjadi Putri angkatnya.
"Ya Ayah."
Setelah pamit, Niu'er segera menuju kediaman Mu Xue dan mengemasi beberapa pakaiannya serta pakaian Jin Lien.
Jin Lien juga menyetujui keputusan ayahnya dalam hati, dia tidak mungkin akan menganggap Niu'er sebagai pelayan.
Setelah selesai berkemas, Jin Tian membawa Niu'er dan Jin Lien bersamanya.
Tanpa melirik Selir Liu yang sedang berpura-pura berduka karena kematian Mu Xue.
Jin Tian hanya memerintahkan pengurus rumah tangga untuk mengelola semuanya..
Dari kota Kekaisaran ke kota Wei memerlukan 3 jam perjalanan. Setelah sampai di kediaman yang berada di Kota Wei, Jin Tian mengatur segalanya untuk Niu'er dan Jin Lien.
"Pan, Jaga Niu'er dan Lien'er dengan baik! Berikan apa yang mereka sukai dan jangan mengekang keduanya! Cari guru untuk Niu'er agar mengajarinya menjadi Nona muda yang elegan! Juga latihlah dia seni beladiri agar dia dapat melindungi dirinya."
"Ya tuan."
Setelah menyerahkan keduanya pada paman Pan, Jin Tian segera bergegas ke perbatasan untuk kembali menjalankan tugasnya.
...
Hari-hari yang di jalani oleh Niu'er tidaklah mudah. setelah belajar seni beladiri di pagi hari, Niu'er melanjutkan mempelajari tata krama di sore hari.
Jin Lien juga di rawat oleh pengasuh, pengasuh akan membawa Jin Lien untuk melihat Niu'er berlatih seni beladiri.
Meskipun cara berlatih tersebut banyak kelemahannya tapi dia tidak bisa mengatakan apa yang salah.
Dalam sekejap 2 tahun berlalu..
Jin Lien telah tumbuh menjadi gadis kecil berumur 3 tahun dengan segala kelucuannya. Niu'er juga sangat memanjakannya, Niu'er sendiri tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik dan anggun. Di Usianya yang 14 tahun, Niu'er telah memiliki Energi Internal yang besar.
Saat ini keduanya berada di perpustakaan. Niu'er membaca buku strategi militer dan Jin Lien sedang membuat sesuatu di kertas.
"Selesai." senyumnya mengembang, dia puas dengan apa yang dibuatnya.
"Lien'er, apa yang kau buat?"
"Jiejie lihat!"
Jin Lien menunjukkan Lukisan yang menampilkan Niu'er yang sedang membaca.
Sejenak Niu'er terpesona dengan lukisan tersebut
Braaak
Terdengar suara pintu yang di dobrak, Niu'er dan Jin Lien memandang kearah pintu yang menampakkan sosok paman Pan yang terlihat panik.
"Nona pertama, Nona kedua. Ayah Anda di tuduh memberontak dan ingin membunuh Kaisar yang sedang berkunjung di perbatasan."
Niu'er dan Jin Lien sangat terkejut mendengar kabar tersebut.
"Karena hal tersebut, seluruh prajurit di bawah Jenderal disita dan seluruh keluarga akan di bunuh. Pelayan ini mohon untuk Nona Pertama dan Nona kedua segera pergi. Tak perlu membawa apapun! Pelayan tua ini juga telah menyiapkan kuda dan beberapa koin di belakang kediaman."
Pandangan Niu'er dan Jin Lien sekejap berubah dingin. Keduanya tidak menunda lagi dan memeluk paman Pan.
"Paman, jangan khawatir! Aku dan Lien'er akan kembali dan membalas dendam."
"Nona jaga diri kalian!"
Niu'er dan Jin Lien tidak panik sama sekali, mereka sedih, tapi mereka tidak bisa menunjukkan kesedihan mereka.
Niu'er menggendong Jin Lien menggunakan seni meringankan tubuh untuk berlari ke halaman belakang.
Saat melihat kuda putih, Niu'er segera mendudukkan Jin Lien dan kemudian juga ikut naik ke kuda tersebut.
"Haaaaa"
Kuda tersebut berlari dengan kencang meninggalkan kediaman Jenderal di Kota Wei.
...
Selepas kepergian Niu'er dan Jin Lien, Paman Pan membakar semua lukisan wajah Niu'er yang digambar oleh Jin Lien, agar tidak ada yang mengetahui wajah keduanya.
Merasa semua telah beres, paman Pan keluar ke aula utama menunggu dekrit eksekusi.
...
Di Kota Kekaisaran, Selir Liu dan permaisuri tampak bahagia atas kemalangan yang menimpa Jenderal Jin.
Selir Liu dan Permaisuri memang yang merencanakan segalanya, keduanya adalah sepupu yang licik.
"Ran'er kau bisa tenang sekarang Jenderal bodoh itu telah di eksekusi. Karena kau merupakan sepupu permaisuri ini, kau tidak akan di hukum."
"Ya aku tahu, dengan musnahnya keluarga Jenderal. Aku bisa menguasai semua harta milik Mu Xue untuk membesarkan putriku."
"Tentu, Hong'er adalah gadis baik. Aku akan menunangkan nya dengan putraku."
Wajah Selir Liu tampak berbinar mendengar kabar tersebut.
...
Sebulan setelah keluarga Jenderal di Eksekusi. Berita tersebut segera menyebar ke berbagai Kerajaan, banyak yang menyayangkan kematian Jenderal yang setia kepada Kerajaan Ming.
Termasuk Kaisar Kerajaan Nancheng yang mendengar kabar tersebut. Dia dan Jin Tian memiliki persahabatan saat masih muda, dia mengenal dengan baik kepribadian Jin Tian sehingga mengatakan jika Jin Tian hanya di jebak.
Berita tersebut tentu di dengar oleh Niu'er dan Jin Lien, saat ini keduanya telah berada di daerah perbatasan bersiap meninggalkan Kerajaan Ming.
Keduanya berbalik melihat Kerajaan tersebut dengan kebencian yang mendalam.
"Kerajaan Ming, aku akan kembali menghancurkan mu."
Niu'er sangat marah, padahal ayah angkatnya sangat setia, bahkan mengabaikan mereka hanya untuk mengabdi pada Kerajaan.
"Jangan sebut aku Jin Lien kalau tidak memusnahkan mu."
Niu'er memandang adiknya yang juga tengah bersumpah untuk memusnahkan kerajaan Ming.
Dia tahu jika adiknya sedikit berbeda dengan anak 3 tahun pada umumnya.
Setelah bersumpah, Niu'er kembali memacu kudanya. Entah kekuasaan Kerajaan apa yang mereka masuki, mereka tidak ingin memikirkannya, tujuan mereka adalah untuk menjadi kuat dan membalas dendam.
Terus memacu kudanya tanpa memperdulikan matahari yang sangat terik.
Hingga mereka di hadang oleh sekelompok orang yang tampak seperti perampok.
Niu'er dan Jin Lien memandang dingin pada perampok tersebut.
"Lien'er jangan takut!"
"Gadis kecil, sebaiknya kau ikut bersama kami."
"Dalam mimpimu."
"Kau tahu, dengan tubuhmu itu., kau tidak bisa menang melawan kami."
Niu'er menyeringai dan aura di sekitarnya menjadi sangat dingin.
"Coba saja."
Niu'er mencabut pedangnya dan melompat dari kuda.
Pertempuran Niu'er dan sekelompok perampok sangat berat sebelah, meskipun Niu'er memiliki seni beladiri yang baik, tapi melawan banyak perampok yang juga memiliki seni beladiri sangat membuatnya repot.
Melihat itu, Jin Lien mengeluarkan ketapel dari Dimensi Lotus yang dan mulai menembaki para perampok yang ingin menyerang Niu'er secara diam-diam..
Perampok yang menyerang mereka terus saja bertambah, meski mereka telah menjatuhkan beberapa.
Jin Lien menggertak kan giginya melihat para perampok yang tidak ada habisnya.
Niu'er juga telah memiliki beberapa luka di kulit putihnya.
"Jiejie kumohon bertahanlah."
Melihat banyaknya perampok yang telah mengelilingi mereka, Jin Lien semakin marah.
Tanpa basa-basi lagi, Jin Lien mengeluarkan banyak granat dari Dimensi Lotus yang dan melemparkan kearah para perampok.
Duar
Duar
Duar
Ledakan yang dihasilkan granat tersebut segera menewaskan banyak para perampok, hingga menyisahkan seperempat.
Niu'er terkejut melihat ledakan tersebut dan memandang Jin Lien dengan takjub.
"Aku membuatnya di waktu senggang tanpa sepengetahuan kalian."
"Kerja bagus Lien'er."
Karena jumlah perampok telah berkurang banyak, Niu'er dan Jin Lien tidak lagi kewalahan.
Setelah menghabisi para perampok, Niu'er jatuh terduduk karena kelelahan. Jin Lien juga sama.
Hari itu juga adalah hari pertama Niu'er membunuh. Dia tahu jika dia tidak membunuh, merekalah yang celaka.
.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 184 Episodes
Comments
Murni Murniati
apa ayahnya tak bisa diselamatkan ya
2024-11-13
0
cYulia citra
lanjut thor
2024-10-14
0
Aulia Aulia
aku menyukai ketulusan dan kesetiaan inii
2024-07-07
0